Anda di halaman 1dari 14

GANG RAMAH ANAK

TUGAS TEORI SOSIAL UNTUK PERENCANAAN

“GANG RAMAH ANAK (GANG SUBAKSARI


,PEDUNGAN, DENPASAR SELATAN)”

Disusun oleh :
RUDIYANTO
1904020165

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERISTAS HINDU INDONESIA
Denpasar, Bali
2019

i
GANG RAMAH ANAK

ABSTRAK

Tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat pesat disertai arus urbanisasi dan
kepadatan lingkungan perkotaan, berpengaruh pada ketersediaan ruang bermain anak di
area permukiman padat seperti di Gang subaksari, Desa Pedungan Denpasar Selatan.
Kondisi ini memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak yang tinggal di lingkungan
permukiman padat. Anak-anak sebagaimana diamanatkan undang-undang, memiliki hak
untuk mendapatkan kesempatan bermain, di sisi lain, bermain merupakan bagian dari
tumbuh kembang anak serta menjadi media dalam belajar. Berangkat dari latar belakang
tersebut, makalah ini bertujuan untuk mengkaji arae Gang Permukiman Padat di
lingkungan perkotaan sebagai ruang bermain anak, khususnya ruang bermain yang ramah
anak. Makalah ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan studi
literatur dan pengamatan langsung ke lapangan . Hasil penelitian yang telah dilakukan
dengan menganalisis hasil pengamatan di Gang permukiman padat serta studi literatur
menunjukkan area Gang memiliki peran guna mendukung tumbuh kembang anak
aebagai tempat aktivitas bermain dan perkembangan sosial mereka.

ii
GANG RAMAH ANAK

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat Rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya dan juga berkat bimbingan dari bapak Sudarsana, akhirnya
penyusunan makalah sebagai tugas akhir semester satu ini dapat terselesaikan. Makalah
dengan judul Gang Ramah Anak ini merupakan karya tulis penelitian yang disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai ujian akhir semester satu. saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam berbagai
bentuk, yaitu kepada:
1. Bapak sudarsana yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
penulisan makalah ini bisa selesai
2. Bapak I KT Gede Kesumayuda, SE. selaku Kepala Lingkungan Banjar
Ambengan yang telah bersedia memberikan informasi sebagai bahan dasar
pembuatan makalah ini.
3. Masyarakat banjar ambengan khususnya warga gang subaksari yang telah
membantu pengamatan di lapangan dan memberikan saran yang berguna untuk
terselsainya makalah ini.
4. Keluarga yang senantiasa mendukung dan senantiasa memberikan semangat.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati dan memudahkan segala urusan
mereka. Segala kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, karena itu saya
menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Dengan segenap
kerendahan hati, saya memohon maaf atas segala kekurangan yang mungkin ditemukan.

Denpasar, Desember 2019

Rudiyanto

iii
GANG RAMAH ANAK

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………..………………………….……..................……….………i

ABSTRAK…………………..………………………….……..................……….……………... ii

KATA PENGANTAR…………………..………………………….……..................……….…iii

DAFTAR ISI ………………………………………………….…………..................……….…iv

DAFTAR GAMBAR…………………………………………….…………..................…..…….v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………….…………..................….. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………..………………………….……..................……….…….. 1
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………………………….. 1
1.4 Manfaat Penulisan …………………………………………………………….……...……… 1

BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Gang Ramah Anak …..……………………………..…………………………… 2
II.2 Mewujudkan Gang Ramah Anak ………………………………………………..………….. 3

BAB III PENUTUP


III.1 Simpulan …………………………………………………….……...……………………... 8
III.2 Saran ………………………………………………………………..…………………...… 8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………… vi

iv
GANG RAMAH ANAK

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1…………………………………………………………….……...………………..… 2
Gambar 2.2…………………………………………………………….……...………………..… 4
Gambar 2.3…………………………………………………………….……...………………..… 5
Gambar 2.4…………………………………………………………….……...………………..… 6
Gambar 2.5…………………………………………………………….……...………………..… 6
Gambar 2.6…………………………………………………………….……...………………..… 7

v
GANG RAMAH ANAK

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat pesat tersebar secara tidak merata, sebagian
besar penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Tingginya jumlah penduduk yang tinggal di
perkotaan berdampak pada ketersediaan ruang terbuka publik di perkotaan . Dampak lainnya
yaitu semakin padatnya permukiman di perkotaan dengan akses jalan yang berupa gang seperti
di Gang subaksari Desa Pedungan. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa gang di perkotaan
memiliki multifungsi, selain sebagai akses jalan juga di gunakan sebagai tempat bermain anak
karena kurangnya ruang terbuka publik.

I.2 Fokus masalah


Fokus masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah mewujudkan gang ramah anak
di Gang Subaksari Desa Pedungan.

I.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Gang Ramah Anak di Gang Subak
Sari Desa Pedungan.

I.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi mengenai Gang Ramah
Anak. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi sedikit gambaran tentang pemanfaatan Gang
sebagai ruang terbuka tempat bermain anak. Mengingat di kota Denpasar masih kurang adanya
ruang publik yang layak untuk anak.

vi
1
GANG RAMAH ANAK

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Gang Ramah anak


Gang merupakan lajur lalu lintas, jalan setapak atau jalan perlintasan sempit yang seringkali
dipakai oleh pejalan kaki, yang biasanya berjalan di antara, di balik, atau di dalam bangunan di
bagian yang lebih tua dari kota-kota. Ini juga merupakan jalan atau akses langka, atau lajur, jalan
atau lajur di sebuah taman
Anak adalah mereka yang berusia antara 0-16 tahun (ILO). Sedangkandalam sebuah
perkuliahan tahun 2002, ahli perancangan kota dansosiolog perkotaan dari Universitas Indonesia,
Prof. Gunawan, M. Archmenyatakan Anak adalah seseorang yang masih harus dibina
dandiajarkan. Anak adalah bagian termuda dalam sebuah keluarga namun memiliki energi dan
tenaga yanbluar biasa, pada masapertumbuhannya. Karena itu anak harus diberikan ruang
bermain danbelajar yang bebas untuk menyalurkan energi dan tenaganya yang luar biasa. Karena
kadang kekuatannya tidak dapat dibayangkan olehorang dewasa maupun oleh orang tuanya
sekalipun. Karena itu dalammerencanakan sebuah kota maupun ruang publik hendaknya
adaruang khusus untuk seorang anak dalam menyalurkan energinya yangluar biasa.
Gang Ramah Anak dapat di artikan juga sebagai ruang publik. Menurut Kusumawijaya
dalam Aswindi (2006:8) secara umum, ruang publik dapat berupa taman, tempat bermain, jalan,
atau ruang terbuka. Ruang publik kemudian didefinisikan sebagai ruang atau lahan umum,
dimana masyarakat dapat melakukan kegiatan publik fungsional maupun kegiatan sampingan
lainnya yang dapat mengikat suatu komunitas, baik melalui kegiatan sehari-hari atau kegiatan
lainnya.
Pada contoh gambar 2.1 anak-anak bermain di gang subaksari dan menjadikan gang tersebut
sebagai pengganti tempat bermain . Tempat bermain anak sangat berperan penting bagi tumbuh
kembang anak dimana mereka mengeksplor bakat dan kesenangan saat bermain. Selain itu
tempat bermain juga sangatlah penting bagi anak-anak untuk bersosialisai baik dengan temannya
maupun dengan masyarakat di sekeliling tempat mereka bermain.

Gambar 2.1

vii
2
GANG RAMAH ANAK

II.2. Mewujudkan Gang Ramah Anak


Mewujudkan Gang ramah anak, merupakan sebuah gerakanpencerahan budaya yang
sangat tepat. Terutama dalam mendesign penciptaan Gang di perkotaan yang mencirikan
dinamisasi, yang sesuaidengan karakter seorang anak. Mengapa? Karena sebuah lingkunganyang
peduli dengan kepentingan anak, tentu saja telah pulamengakses kepentingan sebuah keluarga.
Sehingga secara lebih luaslagi dapat memberikan suasana kondusif bagi interaksi
masyarakatsebagai sebuah kelompok terbesar dalam sebuah wilayah. Lingkungany a n g
r a m a h , a r t i n y a l i n g k u n g a n ya n g m e n g h a d i r k a n s u a s a n a ya n g aman, nyaman,
ramah, dan berbudaya. Indikator Gang Ramah Anak dapat dilihat dari segi Keamanan,
Kebersihan, dan Kenyamanan :
A. KEAMANAN
1. Jalan Gang yang memadai
Jalan adalah tempat dimana tempat anak-anak bermain di perkotaan karena
sulitnya ditemukan ruang terbuka hijau sebagai tempat bermain bagi anak-anak
(Gambar 2.2) .Lebar jalan di Gang subaksari yaitu dua sampai tiga meter dengan
paving yang di jadikan dasar Gangnya.Gang Subaksari memiliki enam gang yaitu
Blok A, Blok B, Blok C, Blok A1, Blok B1, dan Blok C1. Sebagai bentuk
pengendalian kecepatan pengendara motor, setiap 50 meter di bangun fortal atau
polisi tidur agar gang tersebut tetap aman saat anak-anak bermain. Selain Fortal
atau Polisi tidur, Rambu-rambu sangatlah penting demi keamanan bagi masyarakat
setempat. Rambu-rambu yang pas untuk di gang yaitu :
a. Rambu kurangi kecepatan dan rambu banyak anak-anak, agar pengguna
kendaraan lebih menyadari bahwa area gang tersebut tidak hanya untuk
kendaraan melainkan juga sebagai tempat bermain anak dan aktivitas social
lainnya. Namun sayangnya di Gang Subaksari belum ada Rambu-rambu kurangi
kecepatan ataupun rambu banyak anak-anak.
b. Rambu Larangan Parkir. Sebagaimana yang telah umum terjadi di permukiman
padat penduduk susahnya mencari lahan kosong dan mahalnya biaya sewa
tempat parkir berdampak pada ruas Gang yang di jadikan tempat parkir oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu dengan adanya
rambu larangan parkir masyarakat bisa lebih tertib dalam menggunakan Gang.
Rambu larangan parkir di Gang Subaksari juga belum ada. Hal ini sangat di
sayangkan mengingat Gang memiliki peran penting bagi tempat bermain anak
sehingga banyaknya kendaraan yang parkir di gang akan mengurangi ruang
mereka bermain. Selain itu banyaknya kendaraan yang parkir di Gang juga akan
mengganggu pengguna gang yang lain.

2. Lampu Penerangan.
Ativitas anak-anak tidaklah hanya pada waktu siang hari bahkan anak-anak
juga bermain pada waktu malam hari,terlebih di area permukiman padat. Tidak
jarang anak-anak berkumpul dengan teman -temannya di Gang. Lampu penerangan
juga di peruntukan bagi penunjang keamanan dari hal-hal yang tidak di inginkan
ataupun dari perbuatan kriminalitas.Di Gang Subaksari sendiri peneranagan masih
bersumber dari rumah-rumah yang ada di permukiman Gang. Seharusnya lampu
kusus untuk gang perlu di tambahkan .

viii
3
GANG RAMAH ANAK

Gambar 2.2

B. KEBERSIHAN
1. Pengelolaan Sampah
Hal mendasar yang berkaitan dengan kebersihan adalah masalah sampah dan
pengelolaannya. Di permukiman padat sampah menjadi masalah yang serius
terlebih jika tidak adanya petugas sampah yang mengambil sampah seetiap harinya.
Gang Subaksari sendiri setiap harinya menyumbangkan sampah sekitar 6 kubik.
Hal ini bisa di bayangkan betapa besarnya sampah yang di hasilkan dari satu Gang.
Pengelolaan sampah yang tepat akan berdampak baik pula bagi kesehatan anak-
anak di lingkungan Gang Subaksari. Di Gang Subaksari memiliki pengelolaan
sampah yang baik dari pihak banjar sehingga permasalahan sampah dapat di atasi
dengan baik. Gang subaksari terlihat bersih setiap hari selain pengelolaan sampah

ix4
GANG RAMAH ANAK

yang baik masyarakat Gang subak sari juga memiliki kesadaran yang baik akan
kebersihan terutama sampah (Gambar 2.3).

Gambar 2.3

2. Drainase ( Got )
Drainase adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan
atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat dilakukan dengan
mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Drainase di
permukiman padat haruslah memadai, karena jumlah limbah air yang di buang
sangatlah banyak.
Dreinase yang baik juga sangat bermanfaat saat musim hujan agar lingkungan
tidak banjir. Permasalahan Got di Gang Subaksari sangatlah serius mengingat air
limbah yang keluar dari rumah-rumah masyarakat tidak dapat di alairkan dengan
baik karna kemiringan saluran drainase yang buruk (Gambar 2.4). Terjadinya
penggenangan air di saluran drainase mengakibatkan munculnya bau tidak sedap
dari got sehingga mengganggu anak-anak bermain dan aktivitas sosial di Gang
Subaksari.

x5
GANG RAMAH ANAK

Gambar 2.4

Untuk mengantisipasi masalah ini masyarakat Gang subaksari berswadaya untuk


membuat resapan air limbah agar air limbah tidak menggenang di Got (gambar 2.5).
Hal ini dilakukan karena kesadaran masyarakat Gang subaksari mengingat
banyaknya anak-anak yang bermain di lingkungan gang dan agar terhindar juga dari
berbagai jenis penyakit karena saluran drainase atau Got yang kurang baik.

Gambar 2.5

xi6
GANG RAMAH ANAK

Resapan air limbah ini berukuran 2 meter X 5 meter dengan kedalaman 2 meter dengan
dua bak control di samping kanan dan kirinya, di harapkan mampu menampung dan menyerap
air limbah dari masyarakat gang subaksari.

C. KENYAMANAN
1. BUDAYA
Manusia telah menciptakan sebuah dimensi baru. Salah satu dimensi baru itu
termasuk budaya (Edward Hall, 1966). Dimensi budaya tersebut ternyata adalah
penataan dan penggunaan ruang sesuai dengan konsep kebudayaannya. Karena
hubungan antara manusia dengan dimensi budaya yakni lingkungan budaya merupakan
satu kesatuan . Maka sebenarnya baik manusia maupun lingkungannya sama-sama
berpartisipasi dalam saling membentuk satu kesatuan. Hal ini dapat dilihat dari interaksi
masyarakat terhadap lingkungannya dengan menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu
kebudayaan masyarakat Gang subak sari sangatlah kompleks mengingat banyaknya
pendatang yang tinggal di Gang Subaksari. Budaya masyarakat Gang Subaksari juga
sangat erat kaitannya dengan terwujudnya Gang Ramah Anak kususnya di Gang
Subaksari. Masyarakat harus mengajarkan kepada anak-anaknya pentingnya arti
toleransi, tolong menolong,saling mengasihi, menghargai perbedaan pendapat terutama
menghargai perbedaan karena di Gang Subaksari ini banyak pendatang dan pastinya
berbeda suku, ras, dan agama. Kebudayaan semacam itu berdampak pada terwujudnya
Gang Ramah Anak di Perkotaan (gambar 2.6).

Gambar 2.6

xii
7
GANG RAMAH ANAK

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Sudah saatnya sebuah kota memiliki penataan ruang yang baik terlebih ramah bagi anak.
Anak merupakan aset paling berharga bagi suatu bangsa. Oleh karena itu penunjang tumbuh
kembang anak termasuk tempat dimana mereka tinggal dan tempat mereka bermain harus
menunjang tumbuh kembangnya. Terutama pada permukiman padat yang menjadikan gang
sebagai tempat bermain anak-anak. Penataan gang yang baik merupakan salah satu cara
terwujudnya Gang Ramah Anak yaitu baiknya tingkat keamanan, kebersihan , dan budaya saling
menghargai.

III.2 Saran
Gang subaksari desa Pedungan kecamatan Denpasar Selatan merupakan salah satu
wilayah di Kota Denpasar yang merupakan permukiman padat. Dimana Kurangnya ruang publik
berdampak pada tidak adanya taman bermain bagi anak-anak. sSelain partisippasi dari
masyarakat, Alangkah baiknya jika pemerintah turut turun serta membangun sebuah wilayah
dengan dasar Kota Layak Anak di area padat permukiman. Sebagaimana di ketahui bahwa Gang
adalah tempat bermain anak. Gang Ramah Anak di galakkan karena tidak adanya ruang bermain
kusus bagi anak-anak. Kedepannya diharapkan untuk pemerintah agar ikut serta dalam penataan
kawasan yang berpotensi menjadi kota. Untuk wiyalah padat permukiman seharusnya diadakan
penataan ulang agar kedepannya tidak menjadi lingkungan kumuh.

xiii
8
GANG RAMAH ANAK

DAFTAR PUSTAKA
1. Analisis Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
2. Car, Stephen et al. 1992. Public Space. Peran Ruang Publik Di Permukiman Tradisional Kmapung
Laweyan Surakarta. Clay, Philip (1979).
3. Kota Layak Anak (KLA) Konsep Kota Layak Anak (KLA) Penerapan Konsep Child Friendly Space
Pada Ruang Publik Kampung Badran Yogyakarta,
4. (Makalah Ani Farida) Sumber, http://www.sindonews.com./ di akses pada 22 desember 2019

xiv
vi
i

Anda mungkin juga menyukai