7375 13012 1 SM PDF
7375 13012 1 SM PDF
STRUKTUR DAN PROSES MEMORI
Magda Bhinnety
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
Abstract 1. Sistem Ingatan
74 BULETIN PSIKOLOGI
STRUKTUR DAN PROSES MEMORI
Gambar 1 : Struktur memori (Atkinson & Shiffrin)
BULETIN PSIKOLOGI 75
BHINNETY
76 BULETIN PSIKOLOGI
STRUKTUR DAN PROSES MEMORI
80
Neurokognisi dan memori jangka pendek
60
Temuan‐temuan neurofisiologis sejak
tahun 1950 sampai saat ini telah menyaran‐
40
kan bahwa terdapat suatu penyimpanan
memori terpisah yang secara struktural
20
terletak dalam otak manusia. Studi‐studi
0
neurofisiologis tersebut berawal hampir
0 3 6 9 12 15 18
bersamaan waktunya dengan eksperimen
Recall interval (sec.)
psikologis terkenal dari Peterson & Peterson,
Gambar 2. Recall sebagai fungsi dari recall interval yang telah dibahas sebelumnya, namun
dimana proses rehearsal dicegah mereka meneliti pasien klinis yang meng‐
(Sumber: Peterson & Peterson, 1959) alami beberapa bentuk dari trauma fisik atau
luka otak (brain lesion). Kasus yang sangat
Hasil tersebut menyarankan bahwa terkenal adalah yang menyangkut H.M.,
terdapat suatu sistem memori yang dapat yang dipresentasikan oleh peneliti Kanada
menyimpan informasi, namun apabila tidak Brenda Milner (1966). Pasien tersebut mende‐
dilakukan pengulangan (rehearsal), informasi rita epilepsi berat, dan menurut prosedur
tersebut akan hilang dari sistem memori. medis, suatu operasi bilateral pada bagian
Temuan ini mengandung arti bahwa terdapat medial temporal perlu dilakukan untuk
suatu memori transitori (yang selanjutnya membebaskan gejala‐gejalanya. Operasi telah
diberi nama memori jangka pendek) yang dilakukan untuk menghilangkan sebagian
memiliki karakteristik sangat berbeda dengan dari temporal lobe, termasuk hippocampus.
sistem penyimpanan informasi permanen Meskipun epilepsi pasien tersebut membaik,
(memori jangka panjang). Berikut ini diurai‐ namun dia menjadi penderita amnesia yang
kan beberapa ciri memori jangka pendek dan berat dan tidak mampu menyimpan infor‐
bagaimana struktur tersebut cocok secara masi baru dalam memori jangka panjang,
menyeluruh dengan teori pemrosesan infor‐ meskipun memori jangka pendeknya tidak
masi. mengalami gangguan. Memori jangka pan‐
Alasan yang mendukung argumentasi jang yang telah terbentuk sebelum operasi
untuk adanya dua sistem penyimpanan dilakukan didapati normal, dan bahkan dia
memori adalah: (a) sesuatu diingat dalam mampu memperoleh skor yang baik pada tes
jangka pendek dan dalam jangka panjang, (b) IQ standar, meskipun dia tidak mampu
secara fisiologis fungsi‐fungsi jangka pendek mengenali nama‐nama ataupun wajah‐wajah
dapat diinterupsi, sementara fungsi‐fungsi orang‐orang yang ditemuinya secara teratur.
jangka panjang nampaknya tetap utuh, (c) Dia mampu berbicara normal dengan Milner
hasil‐hasil eksperimen psikologis menunjuk‐ apabila sedang menengoknya namun tidak
kan bahwa retrieval beberapa informasi dalam mampu mengingat pertemuan sebelumnya.
memori merupakan karakteristik dari fungsi Memori jangka pendek pasien tersebut tidak
jangka pendek, sementara retrieval informasi terganggu, namun tidak memiliki kemam‐
lainnya merupakan karakteristik dari fungsi puan untuk membentuk memori jangka
panjang yang baru. Karena lesion terjadi pada
BULETIN PSIKOLOGI 77
BHINNETY
78 BULETIN PSIKOLOGI
STRUKTUR DAN PROSES MEMORI
indra penglihatan, dan semantic yang terkait menekan tombol apakah kedua huruf yang
dengan maknanya. diberikan tersebut “sama” atau “berbeda”,
dan waktu‐reaksinya dicatat. Hasil yang
diperoleh untuk semua kondisi (a, b, c,
Penyandian auditori
maupun d), menunjukkan bahwa waktu‐
Memori jangka pendek nampaknya reksi untuk menjawab tugas Aa lebih lama
beroperasi utamanya melalui penyandian dari AA (Gambar 3).
auditori (auditory coding) yang terkait dengan Penjelasan dari fenomena di atas adalah
indera pendengaran, meskipun informasi/ bahwa huruf‐huruf yang identik (AA)
stimulus yang diterimanya berbentuk lain dipertimbangkan berdasarkan karakteristik
(misalnya visual). Sebagai contoh, misalnya visual atau fisik‐nya, sementara huruf‐huruf
seseorang baru saja menerima informasi yang sama namun karakteristiknya berbeda
nomer telepon yang diperlukannya dari (Aa) dibandingkan berdasarkan karakteris‐
operator (secara auditoris) atau membacanya tik verbal‐nya, sehingga memerlukan waktu‐
sendiri nomer telepon tersebut dari buku reaksi lebih lama. Kesimpulan penting yang
direktori (secara visual), yaitu 969‐1391, dan dihasilkan adalah bahwa pencocokan
ia bermaksud segera menghubungi nomer pasangan AA dalam memori jangka pendek
telepon tersebut. Selain tentunya dengan cara paling tidak sebagian melibatkan penyandian
mencatat nomer tersebut dan membacanya visual atau fisikal.
kembali, seseorang dapat menyandikannya
Eksperimen serupa dilanjutkan oleh Solso
secara auditoris dengan cara rehearsal atau
dan Short (1979), namun dengan melibatkan
mengulang‐ulang (dalam hati atau diucapkan
warna hijau, biru, merah, kuning, cokelat,
keras) nomer tersebut, “.969‐1391”, ”969‐
dan ungu, karena stimuli ini potensial untuk
1391”, ”969‐1391”, ”969‐1391”, sampai ia
disandikan secara visual. Dalam eksperimen
selesai menekan tombol nomer‐nomer
ini diasumsikan bahwa warna dapat direpre‐
telepon. Dalam hal ini, ia merepresentasikan
sentasikan “secara fisik/visual” (sebagai
nomor‐nomor tersebut secara auditoris dalam
warna merah), “sebagai nama warna”
memori jangka pendek.
(berwarna merah), atau secara konseptual
(misalnya diasosiasikan seperti darah).
Penyandian visual Subyek diminta untuk merespon dengan
menekan tombol apabila warna yang
Beberapa eksperimen (Ponser, 1969; diberikan cocok dengan warna (diberi kode
Ponser & Kelle, 1967) telah menunjukkan warna‐warna), cocok dengan nama warna
bukti bahwa memori jangka pendek dapat (diberi kode warna‐nama warna), dan cocok
juga menyandikan (paling tidak sebagian) dengan asosiasi warna (diberi kode warna‐
informasi secara visual (visual code) ataupun asosiasi) nama warna, atau asosiasi warna
secara semantik (semantic code). Dalam tersebut. Waktu reaksi untuk “warna‐warna”
eksperimen tersebut, subyek diberi 2 huruf lebih cepat dibanding dengan “warna‐nama
(misalnya AA, Aa, AB, atau Ab) dimana warna” atau “warna‐asosiasi” untuk kondisi
huruf yang kedua: (a) diberikan secara tanpa waktu penundaan. Seiring dengan
simultan, (b) diberikan 0,5” setelah huruf bertambahnya waktu penundaan, teramati
yang pertama, (c) diberikan 1” setelah huruf bahwa perbedaan waktu‐reaksi antara ketiga‐
yang pertama, atau (d) diberikan 2” setelah nya cenderung berkurang.
huruf yang pertama. Subyek diminta untuk
BULETIN PSIKOLOGI 79
BHINNETY
Experment 1 Experment 2
550
Name match
Name match
(e.g. Aa)
(e.g. Aa)
500
RT (msec)
Visual + name
match (e.g. AA) Visual + name
match (e.g. AA)
450
400
0 .5 1 0 .5 1 2
Interval (Seconds)
Gambar 3. Waktu‐reaksi sebagai fungsi dari interval pemberian huruf kedua relatif terhadap yang
pertama (Posner, 1969)
Penyandian semantik Eksperimen yang dilakukan oleh Wickens
dkk. (1976) menunjukkan bahwa pembebasan
Penyandian semantik berkaitan dengan dari PI dapat pula terjadi apabila kelompok
pengertian atau maknanya. Pertanyaan yang semantik dari aitem‐aitem digeser penger‐
dibahas adalah apakah secara semantik tiannya. Dalam eksperimen ini subyek
informasi dapat direpresentasikan dalam diminta mengikuti 3 percobaan, dengan
sistem memori jangka pendek. Eksperimen masing‐masing percobaan terdiri dari 3
Wickens dkk (1976), yang didasarkan pada aitem. Sebagai contoh untuk kelompok
konsep penghambatan proaktif atau proactive “fruits” yang dijadikan sebagai kelompok
inhibitions PI), dimana seseorang mene mui kontrol, subyek pada percobaan pertama
kesulitan dalam mempelajari informasi/ diberi informasi: “banana, peach, apple”,
materi baru karena materi yang dipelajari kemudian pada percobaan kedua diberi:
sebelumnya tetap mencampuri materi baru “plum, apricot, lime”, dan percobaan ketiga
yang sedang dipelajari. Sebagai contoh diberi: “melon, lemon, grape”. Pada setiap
apabila subyek diberi materi berupa: “XCJ, percobaan, subyek diminta menghitung mun‐
HBR, TSV”, maka subyek tidak menemui dur mulai dari suatu angka acak yang
kesulitan untuk mengingatnya, namun akan diberikan seperti pada tes memori Peterson &
menemui kesulitan untuk mengingat kata Peterson. Selanjutnya pada percobaan
80 BULETIN PSIKOLOGI
STRUKTUR DAN PROSES MEMORI
90
80
70
Professions
Percent correct
60
50
Meats
40 Flowers
Vegetables
30
Control
20
10
1 2 3 4
Trial
Gambar 4. Pembebasan pengaruh PI sebagai fungsi dari similaritas semantik (Wickens, 1976)
BULETIN PSIKOLOGI 81
BHINNETY
600
Mean reaction time (msec.)
500
Positive
400 Negative
Mean
0 2 4 6
Number of items
Gambar 5. Waktu‐reaksi sebagai fungsi dari jumlah aitem dalam memory set (Sternberg, 1969)
82 BULETIN PSIKOLOGI
STRUKTUR DAN PROSES MEMORI
Hal ini merupakan penelusuran paralel. yang dibandingkan dan penelusuran dihen‐
Namun bayangkan bahwa buku‐buku tikan, sedangkan pada trial ketiga kecocokan
tersebut adalah beberapa volume dari tidak akan ditemukan sampai pada pemban‐
ensiklopedi, dimana semua buku berukuran dingan ketiga. Dengan demikian, secara
sama dan berwarna sama, dan tidak dalam rerata subyek akan harus membuat hanya
urutan yang benar, dan subyek harus dua perbandingan, dibanding dengan tiga
menentukan apakah volume E s/d G pembandingan yang diperlukan untuk
termasuk di dalamnya. Dalam hal ini subyek penelusuran lengkap.
akan melihat setiap buku satu per satu secara Bila diasumsikan bahwa masing‐masing
bergantian untuk mengambil keputusan. Hal perbandingan memerlukan waktu yang
ini merupakan penelusuran secara serial. sama, maka waktu reaksi untuk probe positif
Exhaustive dan self‐terminating search. akan meningkat dengan meningkatnya
Pertanyaan kedua dari eksperimen Sternberg ukuran memori sebanyak setengahnya dari
dirancang untuk menjawab apakah pene‐ peningkatan waktu reaksi yang terjadi pada
lusuran melalui memori jangka pendek probe negatif bila penelusuran dilakukan
(dengan asumsi penelusuran serial) berhenti secara self‐terminating. Apabila penelusuran‐
ketika suatu kecocokan ditemukan antara the nya secara lengkap (exhaustive), waktu reaksi
probe dengan satu item dari memory set, atau akan bertambah secara sama untuk probe
apakah penelusuran tersebut harus berlanjut positif maupun negatif, seiring dengan
sampai ke seluruh memory set. meningkatnya ukuran memory set.
Subyek harus melakukan penelusuran
yang lengkap/menyeluruh jika the probe Memori jangka pendek dalam situasi bising
negatif. Satu‐satunya cara subyek dapat
yakin bahwa the probe tidak berada dalam Situasi bising yang sehari‐hari dapat
memori adalah dengan membandingkannya muncul di sekitar kita, yang pada hakekatnya
dengan semua anggota dari kumpulan/set merupakan polutan hasil sampingan peman‐
tersebut. Untuk probe positif, subyek dapat faatan teknologi oleh manusia, ternyata
melakukan self terminating search dan berpengaruh pada memori jangka pendek.
menghentikan penelusuran bila subyek Sumber kebisingan dapat berupa suara mesin
menemukan kesesuaian antara the probe di pabrik, suara pesawat terbang yang
dengan suatu item dalam memory set. Apa sedang lepas‐landas atau mendarat di bandar
yang akan terjadi seandainya ukuran memory udara, suara lalu‐lintas kendaraan di jalan
set ditambah. Telah diketahui bahwa untuk raya, suara kereta api, dan suara‐suara
probe yang negatif, dilakukanlah penelusuran peralatan kantor maupun rumah tangga yang
secara lengkap. Oleh sebab itu apabila subyek digunakan sehari‐hari. Sumber‐sumber
melakukan penelusuran lengkap untuk kebisingan tersebut dapat berlangsung secara
semua soal, maka penambahan dalam waktu terus‐menerus selama dua puluh empat jam,
reaksi seiring dengan penambahan ukuran secara periodik, secara tak terduga tak
memori seharusnya sama untuk probe positif terkontrol, maupun di malam hari saat
maupun negatif. sebagian besar warga beristirahat.
Apa yang terjadi apabila subyek mela‐ Konsep kebisingan merupakan konsep
kukan self‐terminating search. Andaikan yang cenderung bersifat psikologis. Cohen
ukuran memori adalah 3 digit. Pada trial ke dan Weinstein (dalam Evans, 1982) mendefi‐
tiga, the probe akan cocok dengan digit kedua nisikan kebisingan sebagai suara yang tidak
BULETIN PSIKOLOGI 83
BHINNETY
menyenangkan dan mengganggu yang dan cara menjawabnya. Pada tes yang asli,
sedang dilakukan atau dianggap merugikan karena diperuntukkan pada kondisi normal,
secara fisik. Definisi serupa dikemukakan setiap tugas/soal disampaikan secara verbal
oleh Burrows (dikutip oleh Sanders dan dan jawaban yang diberikan subyek secara
McCormick, 1987) yang mengatakan bahwa verbal juga, sehingga pelaksanaan tes dilaku‐
kebisingan adalah stimulus suara yang tidak kan secara individual. Pada situasi bising
memiliki informasi apapun yang berkaitan prosedur tersebut tidak dapat dilakukan,
dengan tugas yang sedang dilakukan. Saenz sehingga cara penyampaian tugas/soal dimo‐
dan Stephens (1986) mendefinisikan kebi‐ difikasi menjadi secara visual melalui
singan sebagai suara yang tidak diinginkan tayangan selama 5 detik, dan jawaban subyek
pada suatu waktu dan tempat tertentu dan dilkukan dengan cara menuliskannya pada
pengaruhnya dapat berlanjut bahkan setelah lembar jawaban. Hasil yang diperoleh me‐
suara itu berhenti (aftereffect). Intensitas suara nunjukkan bahwa: (a) intensitas kebisingan
yang dapat didengar oleh telinga manusia dibawah 70 dB tidak berpengaruh pada
berkisar antara 0 deciBel (dB) sampai dengan memori jangka pendek, sedangkan intensitas
140 dB (Davis dan Cornwell, 1985). Nol dB diatas 70 dB, yaitu 85 dB dan 90 dB, berpe‐
merupakan ambang pendengaran manusia, ngaruh secara signifikan, dan (b) semakin
dan setiap peningkatan 1 dB dalam skala ini tinggi intensitas kebisingan akan semakin
akan sebanding dengan peningkatan loga‐ menurun memori jangka pendek.
ritma energi bunyi. Gangguan yang dapat Kesimpulan tersebut diperoleh dengan
ditimbulkan oleh kebisingan sesuai dengan hanya melakukan satu jenis tes memori
tingkat paparan terhadap intensitas jangka pendek terhadap subyek “secara
kebisingan. Badan Kesehatan Sedunia (WHO langsung” (direct memory test) dengan metode
‐ World Health Organization) memberi batasan tes usulan Peterson & Peterson yang melibat‐
bahwa resiko kebisingan dapat diabaikan bila kan nonsense syllables, yang pada prinsipnya
intensitasnya kurang dari 75 dB. termasuk tes memori tanpa petunjuk (free
Bhinnety dkk. (1993) telah melakukan recall test). Mengingat pengukuran memori
serangkaian penelitian eksperimental untuk jangka pendek secara langsung juga dapat
mengkaji pengaruh berbagai intensitas dilakukan dengan cara lain, yaitu secara cued
kebisingan (70 dB, 85 dB, dan 95 dB) terhadap recall test maupun recognition test, dan
memori jangka pendek para siswa Sekolah pengukuran memori juga dapat dilakukan
Dasar di Yogyakarta. Sumber kebisingan secara “tidak langsung” (indirect memory test)
yang digunakan adalah rekaman suara dengan stem completion test, fragment comple‐
pesawat terbang yang sedang lepas‐landas tion test, dan stem completion of word pairs test,
dan mendarat di Bandara Adisucipto, Yogya‐ maka studi terdahulu yang dilakukan Bhin‐
karta dengan intensitas maksimum yang nety dkk (1993) tersebut dapat disempur‐
teramati di sekitar lokasi bandara adalah 95 nakan untuk lebih meyakinkan kesimpulan
dB. Alat tes yang dipakai dalam studi yang diperoleh. Perbedaan pokok dari kedua
tersebut adalah modifikasi dari prosedur metode pengukuran memori tersebut terletak
yang diusulkan oleh Peterson & Peterseon pada pemberian instruksi pada subyek pada
(1959), yang melibatkan “rangkaian tiga‐ saat dilakukan tes. Sesuai dengan metode
huruf” tak bermakna (nonsense syllables), yang pengukuran memori yang dipakai, maka
telah dibahas pada paragraf sebelumnya. akan terungkaplah bentuk memori subyek,
Modifikasi yang dilakukan oleh Magda‐ yang dapat berupa memori eksplisit (explicit
Bhinnety adalah dalam penyampaian tugas memory) apabila metode yang dipakai adalah
84 BULETIN PSIKOLOGI
STRUKTUR DAN PROSES MEMORI
tes memori langsung atau berupa memori pendek, (b) intensitas kebisingan tidak
implisit (implicit memory) apabila metode berpengaruh terhadap daya ingat jangka
yang dipakai adalah tes memori tidak pendek apabila metode tes yang dipakai
langsung. adalah tes memori tidak langsung, (c) faktor
Berbeda dengan jenis memori jangka kebisingan merupakan bukti baru yang
pendek dan memori jangka panjang, yang memperkuat adanya disosiasi antara memori
mencoba menjelaskan sistem memori eksplisit dan memori implisit, (d) dalam
manusia, memori eksplisit dan memori suasana bising proses penelusuran memori
implisit lebih sesuai dipakai untuk menje‐ jangka pendek cenderung secara serial (satu
laskan proses pengungkapan memori sese‐ aitem dalam sesaat) bukannya secara paralel
orang. Richardson‐Klavehn dan Bjork (1988, (semua item dalam sesaat), dan (e) dalam
dalam Hastjarjo, 1995) menggolongkan tes situasi bising waktu reaksi untuk merespon
ingatan tidak langsung kedalam empat positive probe lebih rendah dari negative probe.
bentuk, yaitu: (a) test‐tes pengetahuan
faktual, konseptual, leksikal dan perseptual, 3. Memori Jangka Panjang
(b) tes pengetahuan prosedural termasuk di (Long Term Memory)
dalamnya tes pemecahan masalah dan
performansi ketrampilan, (c) pengukuran Kemampuan untuk mengingat masa lalu
respon evaluatif, dan (d) pengukuran peru‐ dan menggunakan informasi tersebut untuk
bahan perilaku seperti respon neurofisiologis dimanfaatkan saat ini merupakan fungsi dari
dan kondisioning. memori jangka panjang. Sistem memori
jangka panjang memungkinkan kita untuk
Bhinnety dan Sugiyanto (1997) menyem‐
seolah‐olah hidup dalam dua dunia, yaitu
purnakan penelitian terdahulu dengan
dunia masa lalu dan saat sekarang ini, dan
melakukan semua jenis tes memori jangka
oleh karenanya memungkinkan kita untuk
pendek terhadap subyek (para mahasiswa
memahami mengalirnya tanpa henti dari
Psikologi), baik secara tes langsung (dengan
pengalaman langsung. Hal‐hal yang paling
free recall test usulan Peterson & Peterson,
istimewa dari memori jangka panjang adalah
recognition test usulan Tulving & Thompson,
kapasitasnya yang tidak terbatas dan
dan tes penelusuran memori jangka pendek
durasinya yang seolah‐olah tak pernah
usulan Sternberg), maupun secara tidak
berakhir.
langsung (dengan stem/fragment completion
test) dalam situasi normal dan bising
(intensitas 70 dB, 85 dB, dan 95 dB). Berbagai Neurokognisi dan memori jangka panjang
studi tentang memori jangka pendek dengan
menggunakan metode tes langsung maupun Telah lama diketahui bahwa otak
tes tidak langsung telah banyak dilaporkan, merupakan organ yang terlibat langsung
namun masih dilakukan secara terpisah dan dalam proses memori. Permasalahannya
belum dikaitkan dengan kebisingan. adalah menetapkan dibagian mana memori
Kesimpulan yang diperoleh adalah: (a) terletak dan bagaimana otak menyimpan
intensitas kebisingan berpengaruh terhadap informasi dalam sistem memori jangka
memori jangka pendek apabila metode tes panjang. Memori terletak pada lokasi‐lokasi
yang dipakai adalah tes memori langsung, khusus di otak. Penelitian dengan PET
dan semakin tinggi intensitas kebisingan (Possitron Emmissions Topography) menunjuk‐
akan semakin menurun memori jangka kan bahwa daerah frontal otak berperan
BULETIN PSIKOLOGI 85
BHINNETY
dalam pemrosesan informasi secara men‐ informasi disandikan juga secara akustik,
dalam. Sebagaimana diketahui dari studi visual atau semantik Secara umum memori
pasien yang menderita kerusakan otak jangka panjang dapat dibayangkan sebagai
bagian frontal tersebut, bahwa hippocampus, tempat penyimpanan (gudang) semua infor‐
cortex, dan thalamus merupakan bagian yang masi yang saat ini belum perlu digunakan
esensial dari memori jangka panjang. Memori namun potensial untuk dapat diperoleh
jangka panjang yang permanen nampaknya kembali bila diperlukan. Menurut Bower
tersimpan dan diproses dalam cerebral cortex. (1975) beberapa macam informasi yang
Informasi dari mata dan telinga dilewatkan tersimpan dalam memori jangka panjang
ke visual cortex dan auditory cortex, dan meliputi:
nampaknya memori jangka panjang yang a. model spasial dari alam di sekeliling kita,
bertipe visual dan auditori juga disimpan di struktur simbolis yang berkaitan dengan
sekitar lokasi tersebut. gambaran tentang suatu rumah, kota,
Bagaimana otak menyimpan informasi negara, atau planet dan informasi tentang
dalam memori jangka panjang, dapat dimana obyek‐obyek penting terletak
dijelaskan melalui hasil studi neurokognitif dalam peta kognitif tersebut,
Donald Hebb berikut ini. Informasi dalam b. pengetahuan hukum‐hukum fisika, kos‐
memori jangka pendek akan diubah ke dalam mologi, sifat obyek dan segala sesuatu
memori jangka panjang apabila informasi yang terkait dengannya,
tersebut telah tersimpan dalam memori
c. keyakinan kita terhadap orang, diri sen‐
jangka pendek cukup lama. Hal ini terjadi
diri, dan tentang bagaimana berperileku
karena dalam memori jangka pendek suatu
dalam situai sosial yang bervariasi,
sirkuit‐bergema (reverberating circuit) dari
aktivitas neural akan terjadi di otak, dengan d. nilai‐nilai dan tujuan sosial yang kita cari,
suatu putaran bangkitan diri dari neuron. e. ketrampilan motorik dalam mengemudi,
Apabila sirkuit tetap aktif dalam suatu bersepeda dan sejenisnya; ketrampilan
periode maka terjadilah perubahan kimiawi menyelesaikan masalah untuk berbagai
atau struktural sehingga memori secara situasi; rencana‐rencana kita untuk
permanen akan tersimpan. mencapai sesuatu,
Beberapa pengalaman dapat diingat lebih f. ketrampilan perseptual dalam memahami
baik dari yang lain, seperti peristiwa yang bahasa atau menginterpretasikan lukisan
sangat menggembirakan atau bahkan peris‐ atau musik
tiwa yang sangat traumatis. Studi pada Informasi‐informasi dalam sistem memori
binatang menunjukkan bahwa apabila suatu jangka panjang tersimpan secara terorganisir
peristiwa menggembirakan terjadi maka dalam berbagai cara. Informasi baru yang
adrenal medulla meningkatkan sekresinya masuk ke memori jangka panjang tidak
dalam aliran darah adrenalin, yang dapat memerlukan pembuatan suatu jaringan baru,
meningkatkan konsolidasi suatu memori. namun disimpan dalam organisasi yang telah
ada. Kapasitas dan durasi memori jangka
Penyimpanan dan Struktur Memori Jangka panjang secara umum tidak terbatas, namun
Panjang terdapat beberapa hal yang dapat menye‐
babkan kelupaan atau ketidak berhasilan
Seperti halnya pada memori jangka untuk memunculkan informasi yang telah
pendek, pada sistem memori jangka panjang
86 BULETIN PSIKOLOGI
STRUKTUR DAN PROSES MEMORI
4. Kelupaan
BULETIN PSIKOLOGI 87
BHINNETY
Riwayat hidup penulis:
Magda Bhinnety Etsem, dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Memperoleh gelar S.Psi
(1993), M.Si (1997) lulus dengan predikat Cumlaude dan Doktor (2008) dari Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta dengan disertasi berjudul “Sarana navigasi kognitif sebagai upaya peningkatan legibilitas
dan evakuasi pada bangunan mall/fasilitas umum”. Menaruh minat pada bidang psikologi kognitif,
psikologi teknologi dan metode eksperimen. Email: bhinnety@ugm.ac.id
88 BULETIN PSIKOLOGI