Anda di halaman 1dari 4

Makalah

PRAKARYA
Minuman Fungsional
“Wedang Uwuh”

XII MIPA 6
Disusun oleh :
Cantrika O.K (06)
Firda Lailatul Maulida (12)
Inas maulidiyah N (15)
Moh. Rahmatullah (20)

SMA Negeri 2 Situbondo


Jln. Anggrek No 1
A. Pengertian
Wedang uwuh adalah ramuan tradisional yang terbuat dari 100% rempah alami yang
sudah turun temurun sejak zaman Raja-raja Mataram. Wedang uwuh merupakan minuman
tradisional alami khas Yogyakarta yang terbuat dari rempah-rempah alami dengan aroma
menyegarkan serta cita rasa r1empah herbal unik dan nikmat, juga kaya khasiat untuk
kesehatan.
Wedang uwuh merupakan minuman tradisional khas Yogyakarta. Kata uwuh sendiri
berarti “sampah”. Dinamakan uwuh karena minuman ini terdiri dari berbagai macam-macam
bahan tumbuhan yang dicampur menjadi satu, dan jika dilihat akan tampak seperti sampah.
B. Sejarah (Asal usul wedang uwuh)
Asal mula wedang uwuh berasal dari kisah Sultan Agung, sebagai Raja Mataram di
Yogyakarta. Suatu saat Sultan Agung bersama beberapa pengawalnya sedang mencari
tempat yang akan dijadikan sebagai pemakaman keluarga Raja. Beberapa tempat telah
mereka kelilingi, hingga akhirnya Bukit Merak Imogiri (Bantul) terpilih menjadi tempat
yang paling cocok. Sebelum akhirnya pilihan benar-benar diputuskan, Sultan agung terlebih
dahulu semedi (menyepi) di tempat tersebut untuk memantapkan hati.
Pada malam itu sang raja meminta pada salah seorang pengawalnya untuk
membuatkan minuman untuk menghangatkan tubuhnya dalam proses semedi di bukit yang
dingin itu. Pengawal tersebut kemudian membuatkan wedang secang dan meletakkannya di
bawah pepohonan berdekatan dengan tempat semedi sang raja. Seiring berjalannya malam,
angin bertiup riang, menari-nari, menerbangkan beberapa daun dan ranting pohon. Dedaunan
dan ranting-ranting itu tak sengaja jatuh pada wedang milik raja. Bercampur dan larut
menjadi satu. Karena gelapnya malam, sang raja tak menyadari ada yang salah pada
minumannya. Ia pun meminumnya dan menikmatinya tanpa rasa curiga ataupun aneh
sedikitpun.
Hari berikutnya sang raja kembali memanggil pengawal dan memintanya dibuatkan
minuman yang sama persis dengan yang ia minum semalam. sang raja berkata bahwa
minuman yang belum pernah ia rasakan itu sangat enak dan dapat menghangatkan tubuhnya
dari udara dingin imogiri.
Merasa penasaran dengan perkataan sang raja dan ekspresi kepuasannya itu,
pengawal kemudian mengambil wadah minum sang raja untuk memastikan minuman yang ia
buat. Betapa terkejutnya ia bahwa yang berada di wadah minum adalah bahan-bahan
minuman yang bukan ia buat. Ia kemudian mengamati bahan-bahan yang ada pada wadah
tersebut, dan meraciknya pada malam selanjutnya. Hingga akhirnya minuman itu menjadi
favorit di lidah sang raja dan masyarat Yogyakarta. Mereka pun menamakannya “Wedang
uwuh”.

C. Alat dan bahan


1. 500 ml air
2. 40 g serutan kayu secang kering
3. 50 g gula batu/gula pasir
4. 6 cm jahe, memarkan
5. 2 lembar daun kayu manis kering
6. 3 lembar daun cengkeh kering
7. 3 lembar daun pala kering
8. 10 butir cengkih/batang cengkih kering
D. Prosedur Pembuatan
1. Bakar jahe, memarkan
2. Rebus air dalam panci. Masukkan jahe, cengkeh/batang cengkeh, daun cengkeh, daun
kayu manis, daun pala, serutan kayu secang, jahe, dan gula batu.
3. Masak hingga mendidih dengan api sedang
4. Rebus kurang lebih 15 menit
5. Angkat dan saring. Atau dapat juga langsung diangkat tanpa disaring.
6. Tuang ke dalam gelas. Hidangkan hangat-hangat
E. khasiat
1. Menyembuhkan batuk ringan
2. Pegal-pegal
3. Perut kembung dan masuk angin
4. Menurunkan kolesterol
5. Sebagai anti oksidan
6. Menyegarkan badan
7. Menghilangkan capek-capek
8. Melancarkan aliran darah
9. Menyembuhkan dan mencegah masuk angin
10. Menghangatkan badan
11. Meningkatkan kekebalan tubuh
Lampiran

Wedang Uwuh

Anda mungkin juga menyukai