Anda di halaman 1dari 1

Hukum Jual Beli Lelang Dalam Syariat Islam

Lelang adalah salah satu jenis jual beli dimana penjual menawarkan barang di tengah
keramaian lalu para pembeli saling menawar dengan suatu harga. Namun, akhirnya penjual akan
menentukan yang berhak membeli adalah yang mengajukan harga tertinggi. Lalu terjadi akad dan
pembeli tersebut mengambil barang dari penjual. Dalam kitab-kitab fiqih atau hadits, jual beli lelang
biasanya disebut dengan istilah bai’ al-muzayadah (adanya penambahan). Hukum lelang dalam syariat
Islam masih dalam tahap kontroversi, yaitu ada diantaranya yang menyatakan boleh dan ada juga
yang mengatakan makruh hukumnya, padahal ada dalil tentang diperbolehkannya jual beli secara
lelang yaitu dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan juga Ahmad :

‫ار ِم ْن َر ُج اًل أ َ َّن َمالِكٍ ب ِْن أَن َِس‬ ِ ‫ص‬ َ ‫صلَّى النَّبِي ِ ِإ َلى َجا َء ْاْل َ ْن‬ َ ‫سلَّ َم‬
َّ ‫ع َل ْي ِه‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َي ٌء بَ ْيتِكَ فِي َلكَ َف َقا َل يَسْأَلُهُ َو‬
ْ ‫ش‬
‫ب فِي ِه ْال َما َء قَا َل ائْتِنِي بِ ِه َما قَا َل فَأَت َاهُ ِب ِه َما فَأ َ َخذَ ُه َما‬
ُ ‫ضهُ َوقَدَ ٌح نَ ْش َر‬َ ‫ط بَ ْع‬ ُ ‫س‬
ُ ‫ضهُ َونَ ْب‬
َ ‫س بَ ْع‬ ُ َ‫س ن َْلب‬
ٌ ‫ع ْن قَا َل بَلَى ِح ْل‬
َ
ُ ‫فَقَا َل َر ُج ٌل أَنَا آ ُخذُ ُه َما ِبد ِْره ٍَم قَا َل َم ْن يَ ِزيد‬ ‫قَا َل َم ْن يَ ْشت َِري َهذَي ِْن‬ ‫سلَّ َم بِيَ ِد ِه ث ُ َّم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫َر‬
َ ‫طا ُه َما ِإيَّاهُ َوأ َ َخذَ الد ِْر َه َمي ِْن فَأ َ ْع‬
‫طا ُه َما‬ َ ‫فَأ َ ْع‬ ‫أَنَا آ ُخذُ ُه َما ِبد ِْر َه َمي ِْن‬ ‫علَى د ِْره ٍَم َم َّرتَي ِْن أ َ ْو ث َ ًَلثاا َقا َل َر ُج ٌل‬
َ
‫ي‬
َّ ‫ار‬
ِ ‫ص‬َ ‫ْاْل َ ْن‬
Dari Anas bin Malik ra bahwa ada seorang lelaki Anshar yang datang menemui Nabi saw dan dia
meminta sesuatu kepada Nabi saw. Nabi saw bertanya kepadanya,”Apakah di rumahmu tidak ada
sesuatu?” Lelaki itu menjawab,”Ada. Dua potong kain, yang satu dikenakan dan yang lain untuk alas
duduk, serta cangkir untuk meminum air.” Nabi saw berkata,”Kalau begitu, bawalah kedua barang
itu kepadaku.” Lelaki itu datang membawanya. Nabi saw bertanya, ”Siapa yang mau membeli
barang ini?” Salah seorang sahabat beliau menjawab,”Saya mau membelinya dengan harga satu
dirham.” Nabi saw bertanya lagi,”Ada yang mau membelinya dengan harga lebih mahal?” Nabi saw
menawarkannya hingga dua atau tiga kali. Tiba-tiba salah seorang sahabat beliau berkata,”Aku mau
membelinya dengan harga dua dirham.” Maka Nabi saw memberikan dua barang itu kepadanya dan
beliau mengambil uang dua dirham itu dan memberikannya kepada lelaki Anshar tersebut… (HR
Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa`i, dan at-Tirmidzi).

Rasulullah dalam suatu waktu pernah melakukan lelang yaitu ketika ada seorang pengemis
yang meminta-minta dan disana Rasulullah melakukan lelang terhadap barang yang dimiliki seorang
pengemis tersebut. Di dalam Al-Quran, Surat An-Nisa ayat 29 dan Al-Mulk ayat 15 diterangkan
bahwa adanya kebebasan, keleluasaan dan keluasan ruang gerak bagi kegiatan usaha umat Islam
dalam rangka mencari karunia Allah berupa rezeki yang halal melalui berbagai bentuk transaksi saling
menguntungkan yang berlaku di masyarakat tanpa melanggar ataupun merampas hak-hak orang lain
secara tidak sah, seperti seorang penjual yang menyembunyikan kecacatan barang lelangnya. Jadi,
hukum jual beli secara lelang dalam Islam itu halal dan diperbolehkan sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai