Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang dengan ini kami panjatkan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “BIOSFER”. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak dosen pembimbing mata kuliah strategi belajar
mengajar UnivertsitasTadulako.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai biosfer. Semoga makalah sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Palu, 15 oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Pengertian dari biosfer
3.2 Faktor pendukung dan faktor penghambat kelangsungan
hidup biosfer
3.3 Macam-macam pencemaran biosfer
3.4 Parameter Pencemaran pada biosfer
3.5 Hubungan manusia sebagai Pengubah Biosfer dan
Implikasinya terhadap Tata Ruang Hidup, Sumber Daya,
Ketersediaan Energi dan Siklus Beogeokimia
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Semua jenis kehidupan terbatas pada lapisan tipis yang disebut
“BIOSFER”. Walaupun tipis, lapisan ini di huni oleh lebih dari
1.500.000macam tumbuhan dan hewan. Berdasarkan etimologi, biosfer
berasal darikata ‘Bio’ yang berarti hidup dan ‘sphere’ yang artinya
lingkungan ataulapisan, sehingga biosfer mempunyai arti lingkungan hidup
serta lapisanpada permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan.
Keanekaragamantumbuhan dan hewan pada suatu wilayah. Kehidupan akan
berkembangdengan baik apabila syarat-syarat tertentu, baik biotik (fisik)
maupunbiotic terpenuhi.Istilah persebaran dan penyebaran amat berbeda.
Persebaran makhlukhidup memiliki pengertian keberadaan makhluk hidup
pada daerahtertentu, sedangkan penyebaran makhluk hidup memiliki
pengertian caramakhluk hidup itu sampai di suatu daerah tertentu. Oleh
karena itupersebaran makhluk hidup erat kaitannya dengan daya dukung
suatu daerah

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah pada makalah ini antara lain yaitu :
1. Apa pengertian dari biosfer ?
2. Jelaskan apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat kelangsungan
hidup biosfer !
3. Apa saja macam-macam pencemaran biosfer !
4. Apa saja Parameter Pencemaran pada biosfer !
5. Bagaimana hubungan manusia sebagai Pengubah Biosfer dan
Implikasinya terhadap Tata Ruang Hidup, Sumber Daya, Ketersediaan
Energi dan Siklus Beogeokimia ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari biosfer
2.Agar dapat mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat
kelangsungan hidup biosfer
3. Agar dapat mengetahui macam-macam pencemaran biosfer
4. Agar dapat mengetahui Parameter Pencemaran pada biosfer
5. Agar dapat mengetahui hubungan manusia sebagai Pengubah Biosfer dan
Implikasinya terhadap Tata Ruang Hidup, Sumber Daya, Ketersediaan
Energi dan Siklus Beogeokimia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian biosfer


Biosfer merupakan sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas
gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Secara etimologi, kata biosfer
terdiri atas 2 kata yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti
lapisan.Pengertian Biosfer dalam arti sempit adalah lapisan atau bagian di bumi
yang menjadi tempat makhluk hidup.Pengertian biosfer dalam arti luas memiliki
makna makhluk hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi
kehidupan.Pengertian biosfer dalam arti luas menurut geofisiologi, biosfer adalah
sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan
antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air),
dan atmosfer (udara) Bumi.
a. Litosfer (batuan)
Berdasarkan tempat terjadinya maka batuan penyusun litosfer dapat dibedakan
atas:
 Batuan intrusif: terjadi di bagian dalam, jauh dari permukaan bumi.
 Batuan ekstrusif: terjadi di dekat permukaan bumi, atau diluar permukaan
bumi.
 Batuan hypoobisis: terjadi dalam gang atau saluran-saluran kulit bumi.
Bagian luar dari bumi lapisan batuan yang disebut litosfer. Karena adanya
peristiwa diferensiasi, terbentuklah lapisan SIAL dan lapisan SIMA. SIAL
merupakan bagian teratas dari kerak bumi yang terdiri dari Silica dan
Aluminium (SI-AL). Sedangkan SIMA merupakan bagian bawah dari SIAL,
yang terdiri dari Silica dan magnesium (SI-MA). Kedua lapisan di atas
merupakan litosfer.
b. Hidrosfer (air)
Yang termasuk hidrosfer adalah semua bentuk air yang ada di atas muka bumi.
Yang terbesar adalah samudra dan lautan. Dikatakan bahwa perbandingan
antara samudra dan daratan berkisar antara 72% dan 28%. Artinya 72% muka
bumi berupa air sedangkan 28% berupa daratan.
c. Atmosfer (udara)
Bumi Dikelilingi oleh selimut gas yang disebut udara atau atmosfer. Ada
lapisan dalam atmosfer.
 Yang dekat dengan permukaan bumi setebal ± 10 km disebut troposfer.
 Lapisan di atas troposfer disebut stratosfer.
Selatjutnya masih ada Ozon, Argon, Helium, di samping itu juga terdapat zat
air.

Pengertian biosfer secara umum, Biosfer dapat diartikan juga sebagai


bagian luar muka bumi yang mencakup udara, daratan, dan air dan
memungkinkan kehidupan serta proses biotic berlangsung. Biosfer dapat
diartikan juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi, meliputi semua bagian
bumi yang mengandung kehidupan ( terdiri dari komponen biotic yang
berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang merupakan bagian dari atmosfer,
hidrosfer, dan litosfer). Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk
hidup.

2.2 faktor pendukung dan faktor penghambat kelangsungan


hidup biosfer
Makhluk hidup yang menempati planet bumi adalah manusia, hewan, dan
tumbuhan. Hewan maupun tumbuhan ada yang hidup di darat , perairan, baik
pada kawasan air tawar ataupun air laut. Namun, tidak seluruh permukaan bumi
dapat menjadi tempat hidup bagi organisme. Karena berhubungan erat dengan
berbagai persyaratan hidup, faktor pendukung, dan faktor penghambat bagi
kelangsungan hidup organisme itu sendiri.
A. Faktor Pendukung
1. Kondisi geologi
Bumi kita ini menurut beberapa teori dahulu terdiri atas satu benua
besar dan satu samudra, namun karena adanya gaya endogen yang sangat
kuat maka benua yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan benua ini yang
sering disebut sebagai puzzle raksasa. Apabila diperhatikan peta dunia
maka Benua Afrika dan Amerika selatan dapat digabungkan menjadi satu
sesuai dengan pola garis pantainya.
Keanekaragaman flora fauna di permukaan bumi ini diperkirakan
sesuai dengan perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen)
menurut Teori ”Apungan” dan ”Pergeseran Benua” yang disampaikan oleh
Alfred Lothar Wegener (1880-1930).
2. Iklim
Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses
perkembangan fisik flora dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat
dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi
beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan
atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga berpengaruh
langsung terhadap persebaran flora. Kondisi iklim yang berbeda
menyebabkan flora dan faunaberbeda pula. Di daerah tropis sangat kaya
akan keanekaragamanflora dan fauna, karena pada daerah ini cukup
mendapatkan sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di
daerah gurun. Daerah gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat
sedikit menyebabkan daerah ini sangat minim jenis flora dan faunanya.
Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya adaptasi
yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut.
3. Ketinggian tempat
Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghunn membagi
habitat beberapa tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga
didapatkan empat penggolongan iklim sebagai berikut :
 Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).
Suhu wilayah ini antara 23,3 ºC – 22 ºC, tanaman yang cocok ditanam
di wilayah ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada, dan buah-buahan.
 Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 22 ºC – 17,1 ºC, tanaman yang cocok ditanam
pada wilayah ini adalah kapas, kopi, coklat, kina, teh, dan macam-
macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.
 Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 17,1 ºC – 11,1 ºC, tanaman yang cocok ditanam
pada wilayah ini antara lain sayuran, kopi, teh, dan aneka jenis hutan
tanaman industri.
 Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)
Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek, contoh: edelweis.
4. Faktor biotik.
Pohon beringin merupakan salah satu tanaman yang disukai
burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang telah matang,
lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah menyebarkan tanaman
beringin melalui biji yang masuk ke dalam tubuh burung lalu keluar
bersama kotorannya. Pencernaan burung ternyata tidak mampu memecah
kulit keras biji-biji tertentu sehingga biji tersebut keluar bersama kotoran.
Biji yang keluar bersama kotoran tersebut apabila berada di habitat yang
cocok akan tumbuh menjadi tanaman baru.

B. Faktor penghambat
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu bila terjadi perubahan berupa
pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang
dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Faktor-faktor yang
dapat mengganggu keseimbangan lingkungan antara lain :
1. Polusi
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Zat atau bahan
yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat
suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar
0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari
0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Sifat polutan adalah:
a. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat,
lingkungan tidak merusak lagi
b. merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila
konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb
dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.

2.3 Macam-macam pencemaran biosfer


Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat
terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.
a. Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.
 Pencemaran udara. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel.
Contohnya sebagai berikut. a) Gas H2S. • Gas ini bersifat racun, terdapat di
kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak
bumi dan batu bara. b) Gas CO dan CO2. • Karbon monoksida (CO) tidak
berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran
yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. • Gas
CO2 dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat
mengganggu pernapasan. • Selain itu, gas CO2 yang terlalu berlebihan di
bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. •
Pemanasan global di bumi akibat CO2 disebut juga sebagai efek rumah
kaca. c) Partikel SOZ dan NO2. • Kedua partikel ini bersama dengan
partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat
mengganggu pernapasan. • Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus,
bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan. d) Batu bara yang
mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur
dioksida. • Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar
matahari dapat menghasilkan asam sulfur. • Asam ini membentuk kabut
dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam.• Hujan
asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada
daun, batang, dan benih.
Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif,
misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke
dalam atmosfer dan jatuh di bumi, materi radioaktif ini akan terakumulusi
di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran
nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan
mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian.
Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya
jumlah cm3 polutan per m3 udara.
 Pencemaran air. Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar
sebagai berikut. a) Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan
pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. •
Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan
bersifat racun. b) Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri
menyebabkan O2 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas
kehidupan organisme air. c) Fosfat hasil pembusukan bersama HO3 dan
pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu
penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada
alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat
berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.
Salah satu bahan pencemar di laut adalah tumpahan minyak bumi, akibat
kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme
akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan
kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan
dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya,
kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu
ekosistem laut. Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat
pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin
meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.
 Pencemaran tanah. Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis
pencemaran berikut ini : a) sampah-sampah plastik yang sukar hancur,
botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng. b) detergen yang bersifat
non bio degradable (secara alami sulit diuraikan). c) zat kimia dari
buangan pertanian, misalnya insektisida.
b. Menurut macam bahan pencemar
Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut :
 Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan
Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
 Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli,
Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa.
 Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
c. Menurut tingkat pencemaran
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar
dan waktu (lamanya) kontak.Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3,
yaitu sebagai berikut :
 Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada
panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada
ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang
menyebabkan mata pedih.
 Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa)
di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi
cacat.
 Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.

2.4 Parameter Pencemaran


Paramaterparameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah
sebagai berikut :
1. Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam
berat.
b. Parameter biokimia (Demand), yaitu jumlah oksigen dalam air. Cara
pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah
diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar
oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya
pencemar organik.Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam
air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
c. Parameter fisik Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau,
kekeruhan, dan radioaktivitas.
d. Parameter biologi Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya bentos,
dan plankton.
2. Penebangan hutan
Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air.
Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Penggundulan hutan dapat
menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau,
babi hutan, dan ular di tengah pemukiman manusia karena semakin
sempitnya habitat hewan-hewan tersebut.
3. Pembangungan pemukiman
Pembangunan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah
satu tuntutan kebutuhan akan pangan. Semakin padat populasi manusia, lahan
yang semula produktif menjadi tidak atau kurang produktif. Pembangunan
jalan kampung dan desa dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit
meresap ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan
terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitamya menjadi kekurangan air
sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut,
kita merasakan panas akibat tumbuhan tidak secara optimal memanfaatkan
CO2, peran tumbuhan sebagai produsen terhambat.
4. Penerapan intensifikasi pertanian
Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi
meningkatkan produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. Misalnya,
penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabkan pencemaran. Contoh
lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya
ditanami satu macam tanaman, disebut pertanian tipe monokultur, dapat
mengurangi keanekaragaman sehingga keseimbangan ekosistem sulit untuk
diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat
penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.

2.5 Manusia sebagai Pengubah Biosfer dan Implikasinya terhadap


Tata Ruang Hidup, Sumber Daya, Ketersediaan Energi dan
Siklus Beogeokimia
A. Implikasi terhadap Tata Ruang Hidup
Manusia sebagai pengubah biosfer dengan pengetahuaannya mampu
mengubah keadaan lingkungan sehingga menguntungkan dirinya, guna
memenuhi kebutuhannya. Ekosistem yang kini terdapat disekitar manusia
merupakan suatu ekosistem yang baru diciptakan sesuai dengan kebutuhan
manusia. Suatu ekosistem manusia penuh dengan beranekaragam tumbuhan
dan hewan yang ditanam dan dipelihara. Mula-mula, pengaruh manusia
terhadap lingkungannya dan keselarasannya ini tidaklah terlalu besar. Alam
masih sanggup membuat keseimbangan baru yang dibuat oleh manusia.
Namun, apa yang terjadi kemudian berbanding terbalik dengan kenyataannya.
Manusia membuat ilmu dan teknologi yang terkadang belum dikuasai
sepenuhnya oleh manusia telah digunakan secara luas, bukankah hal yang
mustahil justru menghancurkan kemampuan alam. Akibatnya, lingkungan
tidak dapat lagi mendukung kehidupan dan akhirnya berhenti pula manusia
sebagai penduduk bumi.
Dengan ilmu dan teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah
lingkungan semakin besar. Mulailah manusia melepaskan diri dari
ketergantungan pada alam sekitarnya. Dia merasa bahwa alam diciptakan
untuk manusia dan karena itu alam haruslah ditaklukan untuk kepentingannya.
Di lain pihak, kemajuan dalam bidang telah menambah kebutuhan manusia.
Mencari makan bukan sekedar penawar lapar, berpakaian bukan sekedar untuk
melindungi tubuh dari panas dan dingin, melainkan ingin menikmatinya. Alat
rumah tangga semakin bermacam-macam. Semua ini diciptakan demi
kesenangan manusia. Diciptakan juga berbagai jenis alat angkutan untuk
memudahkan kehidupan. Digalinya berbagai jenis barang tambang,
dibangunnya berbagai bendungan, pusat tenaga listrik untuk memudahkan
hidup manusia, dan batubara untuk menggerakkan pabrik dan alat transportasi.
Pendek kata, intervensi manusia terhadap lingkungan dan ekosistem semakin
dalam dan rumit, semuanya itu demi kesenangannya. Semakin tinggi kualitas
lingkungan bagi dirinya, jumlahnyapun semakin meningkat. Terlihat bahwa
populasi manusia yang berkembang dengan pesat ini, didampingi oleh
perubahan lingkungan yang terus menerus. Akhirnya perlu mendapatkan
perhatian dan tindakan bersama yang berencana dan terkoordinasi sehingga
janganlah sampai menjurus ke arah yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup manusia itu sendiri.
B. Implikasi terhadap Sumber Daya
Manusia sebagai pengubah biosfer dapat membawa implikasi terhadap
sumber daya, ada yang positif dan negatif.
Dampak positifnya meliputi:
1. Dapat menaikkan kuantitas suatu produksi, misalnya di bidang pertanian
dan industri. Penggunaan bioteknologi, misalnya hormone tumbuhan yang
mampu memacu tumbuhnya daun, bunga, atau buah yang banyak juga
telah diterapkan dalam dunia pertanian.
2. Menaikkan kualitas atau mutu produksi misalnya; pada pengolahan
minyak bumi, yang semula kita mengenal bensin, sekarang kita mengenal
premium dimana premium dikatakan lebih baik karena mempunyai nilai
oktan yang lebih tinggi sehingga tidak mudah atau cepat merusak alat atau
mesin yang menggunakan bahan bakar tersebut.
3. Pengolahan SDA yang efektif dan efesien menambah ragam produksi.
Misalnya; pada pengolahan minyak bumi yang mula-mula hanya
menghasilkan macam-macam bahan bakar, seperti; LNG, LPG, Avigas,
premium, solar, minyak tanah, dan minyak pelumas lilin serta aspal,
sekarang dapat dikembangkan untuk menghasilkan propylene atau bahan
untuk pembuatan plastik, gas H2 untuk pembuatan pupuk, ABS (alkyl
bennema sulfonat) untuk pembuatan detergen.

Dampak negatifnya meliputi:


1. Timbulnya pencemaran lingkungan. Misalnya; adanya suatu pabrik yang
menggunakan mesin yang mengadakan pembakaran tidak sempurna
akibatnya mengeluarkan gas CO yang dapat menimbulkan pencemaran
udara. Afinitasantara CO dan hemoglobin sekitar 200 kali lebih kuat bila
dibandingkan antara O2 dan hemoglobin dan membentuk senyawa
karboksi hemoglobin yang stabil.Atmosfer yang mengandung 80 ppm CO
dalam tempo 8 jam dapat mengurangi distribusi O2 dalam darah kita
sekitar 15%. Untuk itu, aliran darah dipercepat akibatnya orang dapat
pusing-pusing kemudian lemas dan kandungan CO sebesar1.300 ppm
dalam tempo 30 menit dapat menyebabkan fatal. Pabrik yang
mengeluarkan bahan buangan (air limbah) yang mengandung bahan yang
dapat menimbulkan pencemaran air, misalnya Hg dapat mengganggu
ekosistem di sungai dan di laut. Misalnya ikan-ikan akan mati sehingga
mengurangi populasi ikan yang ada di dalamnya. Selain itu, sampah-
sampah yang dibuang di sungai akan merusak kualitas air
sungai.Penggunaan pestisida di bidang pertanian dapat pula menimbulkan
pencemaran tanah bila penggunaannya kurang tepat. Penggunaan teknik
nuklir yang dapat pula menimbulkan pencemaran, misalnya dengan
adanya kebocoran akan terjadi radiasi.

2. Terjadi kepunahan
Apabila manusia menggunakan SDA yang melampaui batas
tanpamelestarikannya kembali maka akan terjadi kepunahan dalam
ketersediaan SDA. Misalnya; penebangan hutan secara liar, perburuan
binatang buas dan langka, pengambilan barang tambang secara terus-
menerus karena barang-barang tambang tersebut tidak dapat diperbaharui.
Adapun beberapa SDA yang dapat punah, yaitu:
a. Minyak bumi
Penggalian minyak bumi membawa akibat polusi daerah sekitarnya
karena tumpahan minyak bumi itu jelas merusak tumbuhan atau hewan
yang hidup di daerah itu. Tentu saja, dampak itu ada juga yang sampai
pada manusia.
b. Batubara
Penambangan batubara menimbulkan dampak negatif, misalnya
cacing tambang dan marabahaya yang mungkin menimpa manusia-
manusia penambang karena gas oksigen dalam tambang itu sangat
terbatas, yang banyak adalah gas-gas bumi yang menyesakkan napas
yang mungkin mengandung CO, sulfat oksida. Pengangkutan batubara
dari satu tempat ke tempat lain juga mengganggu lingkungan karena
kemungkinan tumpah. Akhirnya, gas-gas yang timbul dari hasil
pembakaran batubara hampir serupa dengan hasil pembakaran minyak
bumi.
c. Air
Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui artinya setelah dipakai dapat dibersihkan kembali, tetapi
pembersihan itu tidak selalu sempurna sehingga lama-kelamaan air
bersih yang kita perlukan semakin hari semakin menurun kuantitas dan
kualitasnya.
d. Hutan, Hewan, dan Ternak
Hutan dan hewan atau ternak merupakan sumber daya alam yang
dapat diperbaharui, tetapi teknologi modern dapat mengakibatkan SDA
tersebut menjadi tidak berdaya atau tidak dapat diperbaharui, misalnya
pembabatan hutan yang semena-mena menyebabkan tunas muda mati
dan tidak akan tumbuh lagi. Walaupun sumber daya alam itu dapat
diperbaharui, tetapi ada batas toleransinya. Bila batas ini dilampaui
tidak lagi dapat diperbaharui.
e. Tanah
Tanah pertanian sebagai sumber daya sebenarnya dapat
diperbaharui, artinya tanah itu dapat digunakan berulang-ulang bila
dipelihara baik-baik, misalnya kekurangan zat hara dapat ditambah
dengan jalan pemupukan dan sebagainya. Tapi bila tanah itu dibiarkan
dalam keadaan kosong lalu terkena erosi terus-menerus, maka bagian
tanah yang subur (berhumus) hilang dan tinggallah batu yang tidak lagi
dapat menjadi lahan yang dapat ditanami.

C. Implikasi terhadap Ketersediaan Energi


Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Dengan perkembangan
IPA dan teknologi, proses pengilangan minyak bumi dan pengambilan biji
menjadi efesien, sehingga produksinya meningkat. Contohnya bensin dari
minyak bumi. Minyak bumi adalah hasil pelapukan dari lau. Pada proses
penyulingan belum diperoleh bensin yang memadai dan kualitasnya rendah.
Dengan perkembangan IPA dan teknologi untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas dilakukan proses keretakan (proses memanaskan bahan bertitik didih
tinggi di bawah tekanan) dengan menggunakan katalisator, hingga molekul-
molekul besar pecah menjadi molekul-molekul kecil dan proses reformasi
(proses dengan katalisator mengubah senyawa alifatik menjadi senyawa
aromatik). Dengan proses keretakan dan reformasi diperoleh peningkatan
bensin, baik kuantitas maupun kualitasnya. Disamping itu, bensin sebagai
bahan bakar motor. Tetapi cadangan minyak bumi yang merupakan sumber
daya alam yang tak dapat diperbaharui, semakin menipis. Namun, sekarang
dikembangkan energi sejenisnya yang masih melimpah ialah batubara.
Batubara terbentuk dari pelapukan tumbuhan oleh bakteri di bawah aneka
ragam tekanan. Pengubahan batubara menjadi gas bakar dan bahan-bahan cair
merupakan proses-proses di masa depan yang mungkin merupakan sumber
utama metana dan alkana lain. Disamping dari sumber daya alam yang tak
dapat diperbaharui, perkembangan IPA dan teknologi memanfaatkan energi
dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau sumber daya alam yang
terus-menerus ada seperti energi angin, pasang, surut, matahari dan
sebagainya. Misalnya tenaga angin dapat digunakan untuk memutar kincir,
sehingga dapat diperoleh air maupun listrik dan yang lainnya dapat diubah
menjadi energi-energi yang diperlukan. Ini sesuai dengan hukum
ternodinamika pertama, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan. Hilangnya suatu bentuk energi akan menimbulkan energi
bentuk lain yang setara.
Adapun beberapa sumber daya energi nonkonvensional adalah:
a. Energi Matahari
Cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan jalan
menangkap cahaya matahari itu dengan beribu-ribu fotosel. Fotosel dapat
dibuat dari silikon yang dilapisi satu sisinya dengan Boron dan sisi yang
lain dengan Arsen. Energi cahaya matahari juga dapat diubah menjadi
energi panas yang besar dibuat cermin yang besar, dan intensitas cahaya
yang matahari yang dating ke cermin itu dipertinggi dengan memantulkan
cahaya matahari dari tempat lain dengan menggunakan cermin datar.
b. Energi Panas Bumi
Panas dari gunung berapi bersumber dari magma. Terdapatnya cadangan
air di magma, maka air itu akan mendapatkan panas, semburan uap, atau
semburan air panas. Bila dilakukan pemboran di tempat itu akan didapat
uap air panas yang menyembur atau air panas saja bergantung pada
kondisi cadangan air, letak pemboran, dan sebagainya. Panas bumi berupa
uap air panas itu dapat menggerakan generator listrik.
c. Energi Angin
Langsung dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan kincir angin
yang dihubungkan dengan generator listrik.
d. Energi pasang surut
Dapat dimanfaatkan dengan menggunakan pintu-pintu air yang dapat
diatur pembukaannya. Pada saat air laut pasang naik, maka air laut masuk
ke dalam dan melalui pintu-pintu air. Bila air surut maka air laut itu akan
keluar, juga melalui pintu-pintu air. Di pintu air dipasang turbin yang
dapat menggerakkan generator listrik.
e. Energi biogas
Pada prinsipnya adalah memanfaatkan sampah dari jasad hidup dengan
cara pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu
didapatkan dari kotoran kerbau atau sapi. Gas yang sebagian besar
dihasilkan adalah gas metan yang dibakar untuk kompor di dapur atau
untuk keperluan lain.
f. Energi biomassa
Yang digunakan sebagai bahan bakar adalah sampah organik. Panas yang
timbul dipakai untuk memanaskan air/ketel uap. Uap yang timbul dipakai
untuk menggerakkan generator listrik.

D. Impikasi Terhadap Siklus Beogeokimia


Semua yang ada di bumi baik makhluk hidup maupun benda mati tersusun
oleh materi. Materi ini tersusun oleh karbon (C), oksigen (O), nitrogen (N),
hidrogen (H), belerang, atau sulfat (S) dan fosfor (P). Unsur-unsur kimia
tesebut dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organik dengan
bantuan energi matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan
organik yang dihasilkan adalah sumber bagi organisme. Proses makan atau
dimakan pada rantai makan mengakibatkan aliran materi dari mata rantai yang
lain. Walaupun makhluk dalam satu rantai makan mati, aliran materi masih
tetap berlangsung terus karena makhluk hidup yang mati tadi diuraikan oleh
dekomposer yang akhirnya akan masuk lagi ke rantai makanan berikutnya.
Begitu selanjutnya terus-menerus sehingga membentuk suatu aliran energi dan
daur materi.

Beogeokimia merupakan pertukaran atau perubahan yang terus-menerus,


antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu ekosistem,
materi pada setiap tingkatan trofik tak hilang. Materi berupa unsur-unsur
penyusun bahan organik di daur ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam
komponen biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut
melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut daur
biogeokimia. Fungsi daur biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang
melibatkan semua unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di
bumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga kelangsungan hidup di
bumi tetap terjaga.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Biosfer merupakan sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri
atas gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Biosfer dapat diartikan
juga sebagai bagian luar muka bumi yang mencakup udara, daratan, dan air
dan memungkinkan kehidupan serta proses biotic berlangsung. Biosfer dapat
diartikan juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi, meliputi semua bagian
bumi yang mengandung kehidupan ( terdiri dari komponen biotic yang
berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang merupakan bagian dari atmosfer,
hidrosfer, dan litosfer). Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk
hidup.

3.2 SARAN
Manusia sebagai makhluk yang paling berpengaruh bagiperkembangan serta kelestarian
flora dan fauna, seharusnya dapatbertindak lebih bijak dalam melakukan aktivitas yang
berpengaruh bagiialam. Hal tersebut ditujukan agar keseimbangan flora dan fauna di duniaini
dapat stabil dan tetap terjaga

Anda mungkin juga menyukai