NIM : 011711233035
Lembar pengesahan ini penulis susun sebagai bukti bahwa penulis telah membuat
asuhan keperawatan di Ruang Marwah 4 RSU Haji Surabaya, sebagai implementasi
Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK) Kebidanan Semester III.
MAHASISWA
Mengetahui,
1. Prof. Dr. dr. Soetojo, Sp.U selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga Surabaya,
3. Siti Nafiah, S. Kep. Ns selaku kepala ruangan Marwah 4 RSU Haji Surabaya,
6. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan laporan
ini.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik
dari segi bahasan, bahasa dan struktur penulisan. Oleh itu kami sangat menerima dan
memohon kritik dan saran yang membangun dan membantu penulis lebih baik.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar........................................................................................................ i
Daftar isi.................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan
3.1. Anamnesa............................................................................................... 10
3.2. Pemeriksaan Fisik................................................................................... 14
3.3. Kebutuhan Dasar Manusia..................................................................... 19
3.4. KDPK.................................................................................................... 20
Bab IV Penutup
4.1. Simpulan............................................................................................... 24
4.2. Saran..................................................................................................... 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel dalam darah merah
(Hemoglobin) berads dibawah normal. Hemoglobin yang terkadung didalam sel
darah merah berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru dan
mengantarkannya ke seluruh tubuh. Jika anemia bertambah berat, bisa
menyebabkan stroke atau serangan jantung. Seorang pasien dikatakan anemia
apabila konsentrasi hemoglobin pada laki-laki kurang dari 13,5 G/DL dan
hematokrit kurang dari 41%. Pada perempuan konsentrasi hemoglobin kurang
dari 11,5 G/DL atau hematokrit kurang dari 36%. Rendahnya kadar hemoglobin
itu mempengaruhi kemampuan darah menghantarkan oksigen yang dibutuhkan
untuk metabolisme tubuh yang optimal.
Pada pasien anemia dengan kadar hemoglobin rendah terdapat tanda-tanda
yang mungkin dialami adalah merasa lelah, lemah, pucat pada kulit dan gusi, sesak
napas, detak jantung tidak teratur, dan kuning pada mata atau kulit. Kekurangan
hemoglobin bisa saja tidak bergejala namun bisa juga menunjukkan gejala yang
berat. Hal ini karena penyebabnya bisa bermacam-macam dan sangat bergantung
pada penyakit penyerta atau kondisi yang mendasarinya.
Dengan dampak yang dapat disebabkan dari Anemia, diharapkan ada
tindak lebih lanjut yang efektif dan efisien khususnya bagi paramedis atau tenaga
medis baik pencegahan, perawatan maupun penyembuhan pada pasien yang
terdiagnosis Anemia. Seperti pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien
Anemia dengan mobilisasi sangat terbatas. Oksigenasi adalah kebutuhan dasar
manusia dalam pemenuhan oksigen yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau
sel. Oksigen (O2) memegang peran penting dalam semua proses tubuh secara
fungsional. Oksigen (O2) merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital
dalam proses metabolisme, untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh
sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup udara
ruangan dalam setiap kali bernafas. Penyampaian O2 ke jaringan tubuh ditentukan
1
oleh interaksi sistem respirasi, kardiovaskuler dan keadaan hematologis. Tidak
adanya oksigen akan menyebabkan tubuh mengalami kemunduran atau bahkan
dapat menimbulkan kematian Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang sangat utama dan sangat vital bagi tubuh.
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
2
melakukan keterampilan dasar secara efektif dan efisien pada pasien
terkait kasus yang dalam hal ini adalah penyakit Anemia.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Konsep Anemia
2.1.1. Definisi
Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan
kadar hemoglobin atau hematokrit di bawah normal (Brunner & Suddarth,
2000:22). Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin lebih
rendah dari nilai normal (Emma, 1999). Anemia adalah suatu keadaan
dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal
yaitu bila Hb < 14 g/dL dan Ht < 41%, pada pria atau Hb < 12 g/dL dan
Ht < 37% pada wanita.
Didefinisikan sebagai anemia jika pernah didiagnosis menderita
penyakit anemia oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/bidan) atau belum
pernah didiagnosis menderita penyakit anemia oleh nakes tetapi pernah
mengalami lelah, letih, lesu, nafas pendek atau sesak, terutama saat
beraktifitas. Pemeriksan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia.
Presentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan
jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan.
2.1.2. Etiologi
4
Hemolisis adalah proses penghancuran eritrosit.
2.1.3. Penyebab
5
2.1.4. Komplikasi
1. Gagal jantung
2. Gagal ginjal
3. Hipoksia
6
menyebabkan abortus, dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan
partus lama, perdarahan post partum.
2.1.5. Penatalaksanaan
3. Transfusi darah
7
Teknik sistem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara
ruangan. Teknik ini menghasilkan FiO2 yang bervariasi tergantung pada tipe
pernafasan dengan patokan volume tidal pasien. Pemberian O2 sistem aliran
rendah ini ditujukan untuk klien yang memerlukan O2 tetapi masih mampu
bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya klien dengan Volume Tidal
500 ml dengan kecepatan pernafasan 16 – 20 kali permenit.
Yang termasuk dalam sistem aliran rendah yaitu
a. Kanul nasal
Kecepatan aliran yang disarankan (L/menit): 1-4. Keuntungan Pemberian
O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur, mudah memasukkan
kanul dibanding kateter, klien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih mudah
ditolerir klien. Kerugian tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari
44%, suplai O2berkurang bila klien bernafas lewat mulut, mudah lepas karena
kedalam kanul hanya 1 cm, mengiritasi selaput lender.
a. Sungkup muka dengan ventury. Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas
yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup kemudian dihimpit untuk
mengatur suplai O2 sehingga tercipta tekanan negatif, akibat udara luar dapat
diisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada alat
ini ± 4–14 L/mnt dan konsentrasi 30 – 55%. Keuntungan: Konsentrasi O2 yang
diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi
perubahan pola nafas terhadap FiO2, suhu dan kelembapan gas dapat dikontrol
serta tidak terjadi penumpukan CO2. Kerugian: Kerugian sistem ini hampir
sama dengan sungkup muka yang lain pada aliran rendah.
10
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Anamnesa
No. RM : 854***
Waktu MRS : 17 Desember 2018, 14.16 WIB
Waktu Pengkajian : 18 Desember 2017, 07.00 WIB
Tempat : Ruang marwah 4 RSU Haji Surabaya
3. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien merasa sesak nafas, mual, tidak muntah,
BAB hitam sejak tanggal 14 Desember 2018.
11
Pasien pernah mengalami Diabetes Melitus, HD dan kontrol poli cardio
5. Riwayat kesehatan keluarga
6. Riwayat alergi
Pasien ingin cepat sembuh karena dukungan keluarga yang sangat banyak
dan senang mendapat perawatan.
9. Aspek spritual
12
Masalah : Gangguan kebutuhan oksigenasi
Nutrisi SMRS :
Makan : Ny. S makan 3 x/hari (porsi tidak tentu, terkadang 1 piring habis dan
terkadang hanya sedikit dengan menu nasi, ikan, daging, ayam, sayuran, dll)
Minum : Ny. S minum 2 Liter/hari
Nutrisi MRS :
Makan :
a. Pada tanggal 18 Desember 2018 pukul 10.00, 12.00, 17.00 pasien makan
teratur 3 kali sehari dengan nutrisi yang sudah disediakan oleh ahli gizi.
Pasien menghabiskan 4x15ml setiap jam makan.
b. Pada tanggal 19 Desember 2018 pukul 10.00, 12.00, 17.00 pasien makan
teratur 3 kali sehari dengan nutrisi yang sudah disediakan oleh ahli gizi.
Pasien menghabiskan 4x15ml setiap jam makan.
c. Pada tanggal 20 Desember 2018 pukul 10.00, 12.00, 17.00 pasien makan
teratur 3 kali sehari dengan nutrisi yang sudah disediakan oleh ahli gizi.
Pasien menghabiskan 4x15ml setiap jam makan.
d. Ny. S makan dengan bantuan alat NGT untuk pemenuhan nutrisi
Minum : Ny. S minum 2 Liter/hari
Aktivitas :
a. Ny. S banyak beristirahat dan tidur, tidak bisa duduk dan berjalan
b. Tidak bisa miring kiri dan miring kanan
c. Bisa menggerakkan tangan dan kaki sebelah kiri dengan kekuatan lemah
d. Bisa menggerakkan tangan dan kaki sebelah kanan dengan kekuatan
lemah
Masalah : Gangguan mobilisasi
Eliminasi :
a) BAK (pemasangan Cateter) :
- Pada tanggal 18 Desember 2018 sebanyak 3000 cc
- Pada tanggal 19 Desember 2018 sebanyak 3700 cc
- Pada tanggal 20 Desember 2018 sebanyak 2500 cc
13
b) BAB :
-Pada tanggal 18 Desember 2018 pasien belum BAB
- Pada tanggal 19 Desember 2018 pasien belum BAB
-Pada tanggal 20 Desember 2018 pasien sudah BAB 1x
Masalah : Gangguan pola eliminasi, resiko terkena Infeksi Saluran Kencing
Personal Hygiene :
Anak/istri selalu membantu kebersihan diri pasien, baik menyeka saat pagi
maupun membuang urine yang tertampung pada urine bag.
Daftar Masalah
No. Masalah
1. Gangguan mobilisasi
15
3.2.1.1 Biokimia
Tanggal 17 Desember 2018, 14.49.32
1. Hb 2,7 G/DL
Tanggal 20 Desember 2018, 06.48.34
1. Kalium: 5.0 mmol/L (normal : Dewasa>13 tahun 3.6-5.0)
2. Natrium : 145 mmol/L (normal : Dewasa>13 tahun 136-145)
3. Chlorida : 117 mmol/L (normal : Dewasa>13 tahun 96-106)
16
Lactulax syr 1-0-0 Sebagai obat pencahar untuk
per Oral mengobati konstipasi (susah BAB)
Infus Dopamin 7 tpm IV Mengbati beberapa kondisi, seperti
tekanan darah rendah, yang terjadi
saat syok, akibat serangan jantung,
trauma, gagal jantung, gagal ginjal.
Tanggal 19-12-2018
Nama obat Dosis/rute Fungsi
Lasix pump 3ampul/24 jam IV Obat yang digunakan untuk
mengurangi cairan dalam tubuh dan
membuangnya melalui saluran kemih
Ceftriaxone 2 x 1 IV Menghentikan pertumbuhan bakteri
Omeprazole 2 x 1 IV Obat ini dipakai untuk menurunkan
kadar asam yang diproduksi dalam
lambung.
Ondansteron 3 x 8 jam IV Mencegah serta mengobati mual dan
muntah.
Santargesik 3 x 1 IV Untuk perawatan demam, rasa sakit.
Isosorbide Dinitrate 3x5 Mengatasi rasa nyeri dada pada orang
per Oral dengan kondisi jantung tertentu.
Nitrokaf 2x1 Membantu mengobati nyeri
Per Oral mendadak di dada, merilekskan
pembuluh darah dan
mempertahankan aliran darah ke
jantung.
Kalitake 3x1 Digunakan dalam perawatan
Per Oral kesehatan jantung, hipokalsemia,
osteoporosis, kekurangan vitamin d.
Lasix pump 3ampul/24 jam IV Obat yang digunakan untuk
mengurangi cairan dalam tubuh dan
membuangnya melalui saluran kemih
Ceftriaxone 2 x 1 IV Menghentikan pertumbuhan bakteri
17
Omeprazole 2 x 1 IV Obat ini dipakai untuk menurunkan
kadar asam yang diproduksi dalam
lambung.
Ondansteron 3 x 8 jam IV Mencegah serta mengobati mual dan
muntah.
Mertigo 3x1 Obat yang mengandung betahistine
Per Oral mesilate yang berguna untuk
mengobati vertigo atau pusing
berputar.
(C) Infus PZ 18 tpm / 12 jam IV kandungan natriumnya menentukan
tekanan osmotik pada pasien.
Tanggal 20-12-2018
Nama obat Dosis/rute
Lasix pump 3ampul/24 jam IV Obat yang digunakan untuk
mengurangi cairan dalam tubuh dan
membuangnya melalui saluran kemih
Ceftriaxone 2 x 1 IV Menghentikan pertumbuhan bakteri
Omeprazole 2 x 1 IV Obat ini dipakai untuk menurunkan
kadar asam yang diproduksi dalam
lambung.
Ondansteron 3 x 8 jam IV Mencegah serta mengobati mual dan
muntah.
Santargesik 3 x 1 IV Untuk perawatan demam, rasa sakit.
Isosorbide Dinitrate 3x1 Mengatasi rasa nyeri dada pada orang
Per Oral dengan kondisi jantung tertentu.
Nitrokaf 2x1 Membantu mengobati nyeri
per Oral mendadak di dada, merilekskan
pembuluh darah dan
18
mempertahankan aliran darah ke
jantung.
Kalitake 3x1 Digunakan dalam perawatan
per Oral kesehatan jantung, hipokalsemia,
osteoporosis, kekurangan vitamin d.
Dipenhidramine 2x1 Meredakan batuk yang disebabkan
per Oral iritasi tenggorokan ringan atau
saluran pernapasan.
Mertigo 3x1 Obat yang mengandung betahistine
per Oral mesilate yang berguna untuk
mengobati vertigo atau pusing
berputar.
Vipalbumin 3x2 Meningkatkan daya tahan tubuhh,
per Oral meningkatkan kadar albumin dan
hemoglobin (Hb) sebagai nutrisi
tambahan.
Betahistin 3x1 Digunakan sebagai pengobatan
per Oral dalam mengatasi vertigo
Dramamin e 3x1 Mencegah dan mengobati vertigo,
per Oral mual atau muntah.
(C) Infus PZ 18 tpm / 12 jam IV kandungan natriumnya menentukan
tekanan osmotik pada pasien.
Kebutuhan
No Jenis kompetensi Yang di butuhkan
diri
Kebutuhan a. Pemeriksaan tanda-tanda vital
1. Pengkajian fisik
fisiologis b. Pemeriksan fisik
19
a.Membersihkan sekret pada lubang
hidung
Pemenuhan kebutuhan b.Pemberian kebutuhan oksigen
oksigen melalui nasal bi kanul 3 lpm
c. Pemberian aquabides untuk
melembabkan oksigen
Pemeriksaan pengeluaran cairan
Pemenuhan kebutuhan
melalui urine pasien yang
eliminasi
ditampung di urine bag
a. Memandikan pasien (dilakukan
oleh keluarga)
Pemenuhan kebutuhan
b. Menyiapkan dan merapikan
hygiene perseorangan
tempat tidur pasien
20
Keterampilan/tindakan KDPK yang dilakukan pada pasien Ny. “S”
Waktu Penatalaksanaan Evaluasi Pelaksana
18-12-2018
08.00 Pemberian cairan infus 7 tetes per menit / Perawat
dopamin 12 jam
3. Memberikan KIE
kepada keluarga pasien
latihan untuk
menggerakkan
ekstremitas atas dan
bawah
4. Membantu pasien
miring kanan dan kiri
21
18.00 Pemeriksaan Tanda TD : 123/50 mmHg Perawat
Tanda Vital
Nadi : 72x/menit
Suhu : 36,6oC
RR : 27x/menit
19-12-2018
Suhu : 36.1oC
RR : 20x/menit
3. Memberikan KIE
kepada keluarga pasien
22
latihan untuk
menggerakkan
ekstremitas atas dan
bawah
4. Membantu pasien
miring kanan dan kiri
20-12-2018
Suhu : 36,3oC
Suhu : 36,5oC
RR : 20
23
12.00 Memasukkan Eka
aquabides kedalam
humidifire oksigen
Memastikan jumlah
oksigen 4 lpm
Suhu : 36,7oC
RR : 20
SpO2 : 97 %
24
BAB IV
PENUTUP
4.1.Simpulan
5. Pengkajian pada pasien Anemia telah dilakukan pada nyonya “S” yang bisa
disimpulkan bahwa penderita mendapatkan penyakit tersebut dari riwayat
penyakit sekarang nya yaitu kadar Hb 2,7 G/DL yang tergolong rendah.
6. Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin
atau hematokrit di bawah normal. Pembentukan Hb terjadi pada sumsum tulang
melalui semua stadium pematangan besi merupakan susunan atau sebuah molekul
dan hemoglobin, jika zat besi rendah dalam tubuh maka pembentukan eritrosit atau
eritropoetin akan mengganggu sehingga produksi sel darah merah berkurang, sel
darah merah yang berkurang atau menurun mengakibatkan hemoglobin menurun
sehingga transportasi oksigen dan nutrisi ke jaringan menjadi berkurang.
7. Kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan sama hanya perlu observasi tanda-
tanda vital, bantuan mobilitas fisik dan manajemen nyeri.
8. Keterampilan yang diberikan selain pemberian obat yaitu pemeriksaan tanda-tanda
vital (tekanan darah, suhu, RR, nadi), merapikan tempat tidur, menggganti cairan
infus dan menghitung tetesan infus, transfusi PRC, memberikan KIE tentang pola
makanan yang benar untuk penderita Anemia.
9. Pada penderita ini, dengan mobilisasi yang sangat terbatas maka bantuan
kebutuhan eliminasi seperti pemasangan kateter dan alat NGT sangat diperlukan.
25
1.1.Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, Meridian Maas, & Sue Moorhead. (2000). Nursing outcome classification
(NOC). Philadelphia: Mosby.
Wartonah & Tarwoto. 2003. Kebutuhan dasar manusia & proses keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Alimul, Aziz & Uliyah, Musrifatul. (2005). Buku Saku Praktikum: Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta : EGC
Eni, Yunani & Achmad. (2013). Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan
Dasar. Jakarta : EGC
Korzier B, ERB Glenora, Berman A, Synder Shirlee J. (2010). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan, konsep, proses, dan praktik. Jakarta: EGC
Muttaqin, Arif. (2008) .Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Pernapasan. Jakarta:
Salemba Medika
Tarwoto. wartonah (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Uliyah, Musrifaltul & Alimul, Aziz. (2008). Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik :
Aplikasi Dasar-Dasar Praktik Kebidanan Jakarta : Salemba Medika
iii