Anda di halaman 1dari 4

Kesan dan Pesan

Bilateral Exchange Programme


Leids Universitair Medisch Centrum (LUMC)

Agustus 2019 kemarin saya mengikuti kegiatan Bilateral Exchange Programme di Leids
Universitair Medisch Centrum mengikuti course Mechanism of Disease 1, Mechanism of Disease
2, dan Pharmacology. Saya mengikuti program ini bersama 15 teman mahasiswa lainnya.
Menjalani rangkaian pembelajaran di sini memberikan saya pandangan baru mengenai banyak hal
seperti kultur dan sistem edukasi (khususnya bidang kedokteran). Dari awal kami mempersiapkan
diri untuk mengikuti program ini, dari pihak Atma Jaya juga cukup mendukung dan memberikan
bantuan juga berupa dana. Hubungan dengan pihak Leiden University juga berjalan dengan baik.
Leiden University sangat responsif dan cepat dalam membantu kami menyelesaikan masalah
persiapan khususnya mengeinai masalah administrasi.
Selama proses pembelajaran di Leiden, saya pribadi sangat menikmati proses studi saya.
Sistem perkuliahan di Leiden University secara keseluruhan sama dengan sistem perkuliahan di
Atma Jaya hanya saja fasilitas, teknis pelaksanaan pembelajaran, dan metode pengajaran mereka
sangat berbeda dengan kita. Perihal teknis pelaksanaan dan metode pengajaran tentu berbeda
karena juga dipengaruhi oleh kultur yang berbeda. Sepanjang semester, kami memiliki workgroup
yaitu teman kelompok diskusi yang berisi gabungan mahasiswa Belanda dan beberapa mahasiswa
Indonesia. Saya merasa interaksi antara mahasiswa Indonesia dan Belanda sudah terjadi dengan
baik. Relasi yang dibangun juga cukup erat sampai sesudah kami semua kembali ke Jakarta, kami
masih melakukan kontak dan saling berkabar lewat whatsapp. Mengikuti langsung proses
pembelajaran di Leiden University membuat saya menyadari bahwa masih ada big gap of
improvement yang bisa dilakukan kembali di UNIKA Atma Jaya. Namun tentu disesuaikan dengan
tradisi, kultur, dan situasi di universitas. Selama studi di LUMC saya juga menyadari pentingnya
peran research dalam pengembangan bidang kedokteran dan kesehatan. Tidak hanya kami teman-
teman Indonesia yang belajar dari mereka, tapi mereka juga belajar hal-hal baru dari kami. Kami
saling berbagi tentang kultur, perkuliahan, dan pengalaman-pengalaman.
Peserta program yang diadakan oleh LUMC tidak hanya dari UNIKA Atma Jaya tetapi
juga ada dari teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Bersama dengan mereka
kami juga melakukan makan malam bersama dekan fakultas Prof. Pancras Hogendoorn, Professor
Maria, dan Dr. Erliyani Sartono. Hubungan antara teman-teman Atma Jaya dan Universitas
Indonesia juga berlangsung dengan baik.
Selama di Leiden saya berusaha menikmati dan mengikuti setiap kegiatan yang diadakan
oleh teman-teman Leiden University. LisCo adalah salah satu organisasi di bawah M.F.L.S di
LUMC. Mereka selalu mengadakan kegiatan mingguan untuk International Students yang
berkuliah di LUMC. Saya banyak mengikuti kegiatan-kegiatan besar mereka dan acara-acara yang
diadakan sangat baik. Acara-acara yang diadakan juga secara tidak langsung memperkenalkan
kultur mereka seperti misalnya pada acara Sinterklaas Celebration yang adalah salah satu tradisi
besar orang Belanda. LisCo juga membuat sistem buddy sehingga kami juga mendapatkan teman
dari Belanda yang bisa membantu kita selama kita menyelesaikan proses pembelajaran di sana.
Salah satu hal yang paling saya sukai dari keseluruhan program ini adalah bagaimana saya
dapat memperluas koneksi saya dan mempelajari kultur negara-negara lainnya. Saya banyak
berteman dengan mahasiswa-mahasiswa dari seluruh dunia seperti Macedonia, Afrika, Prancis,
Portugal, Belgia, Italia, dan banyak negara lainnya. Kami semua bertemu pada Orientation Week
Leiden (OWL) atau masa orientasi yang diadakan oleh Leiden University. Kami berbagi informasi
mengenai budaya masing-masing. Kehidupan dan sistem yang teratur di Belanda juga
membiasakan saya beraktivitas lebih terstruktur dan tepat waktu. Di luar kegiatan perkuliahan,
saya dan beberapa teman juga mengikuti paduan suara di Gereja Katholik St. Andrew dekat tempat
tinggal saya. Kami bernyanyi di English Mass setiap minggunya.
Menurut saya sebagai mahasiswa yang mengikuti program ini, saya merasa sangat puas
dengan pengalaman dan pembelajaran yang saya dapatkan. Saya sangat senang dan setuju dengan
bagaimana tahun ini program ini sungguh terbuka untuk mahasiswa yang ingin mengikuti program
exchange ini. Saya berharap program ini tetap dipertahankan dan diusahakan karena akan sangat
baik dan membantu dalam proses pembangunan sistem edukasi (khususnya fakultas kedokteran)
dan pengembangan diri peserta. Program ini juga memberikan kita masukkan dan pandangan
international yang mungkin akan sangat berguna untuk pembangunan secara keseluruhan
kedepannya. Diskusi langsung bersama para peserta exchange programme mungkin akan sangat
baik untuk dilakukan dalam mengambil pembelajaran dari program ini.
Sekian laporan dan kesan pesan yang bisa saya berikan. Terakhir, tidak lupa saya ucapkan
terima kasih kepada dr. Yopi Simargi, Sp. Rad dan seluruh pihak yang terlibat yang telah
mendukung kami mulai dari persiapan hingga selesainya program ini.

Vienna Christantia
2018–0600-0084
Lampiran

Bersama teman-teman Workgroup LisCo – Sinterklaas Celebration

Bersama teman-teman paduan suara gereja Salah satu ruang kelas yang digunakan
Group Orientation Week Leiden (OWL) Bersama teman-teman dari Buddy System

Dinner bersama Prof. Pancras, Prof. Maria, dan Dr. Erliyani

Leids Universitair Medisch Centrum (LUMC)

Anda mungkin juga menyukai