Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain penelitian potong lintang

(cross sectional study). Pada penelitian ini, variabel independen (pengetahuan dan

sikap pasien) dan variabel dependen (kepatuhan minum obat) dikumpulkan pada

waktu yang bersamaan (Notoatmodjo S, 2010).

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di tujuh Puskesmas Kota Padang yaitu : Puskesmas

Andalas, Puskesmas Lubuk Buaya, Puskesmas Ambacang, Puskesmas Lubuk

Begalung, Puskesmas Belimbing, Puskesmas Kuranji dan Puskesmas Padang Pasir.

4.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2015 - Maret 2016.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah semua pasien TB paru BTA positif berumur ≥18

tahun yang sedang menjalani pengobatan di puskesmas Kota Padang.

4.3.2 Sampel penelitian

Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi

dan ekslusi.

1 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


4.3.2.1 Kriteria Inklusi

1. Pasien TB paru BTA (+) atau BTA (-) dengan rontgen (+)

2. Pasien TB paru yang sudah melawati fase awal pengobatan

3. Pasien TB paru yang terdaftar di puskesmas Kota Padang yang memiliki

data alamat tempat tinggal yang bisa ditemukan dan berdomisili di Kota

Padang

4. Pasien TB Paru rawat jalan yang didiagnosis di puskesmas Kota Padang

5. Pasien TB paru yang bersedia menjadi responden dalam penelitian

5.3.2.2 Kriteria Ekslusi

Pasien yang tidak menjawab seluruh pertanyaan pada kuesioner dengan

lengkap

4.3.2.3 Besar Sampel

Besar sampel ditetapkan dengan rumus (Madiyono et. al., 2002)

𝑍𝛼²𝑃𝑄
n=
𝑑²

Keterangan :

Zα = deviat baku alfa (1,96)

P = proporsi kategori variabel yang diteliti (15%) (Junita, 2012)

Q = 1-P

d = presisi (10%)

(1,96)2 ×0,15×0,85
n=
(0,1)2

2 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


0,4898
n=
0,01

n = 48,98

n = 49 orang

Berdasarkan rumus di atas didapatkan hasil 49 orang sebagai sampel. Untuk

mengantisipasi kemungkinan adanya subyek yang terpilih drop out, maka ditambahkan

sejumlah subjek agar besar sampel tetap terpenuhi (Madiyono et. al., 2002), dengan

rumus berikut:

𝑛
𝑛=
1−𝑓

Keterangan :

n = besar sampel yang dihitung

f = perkiraan proprosi drop out (10%)

49
n=
1−0,1

49
𝑛=
0,9

𝑛 = 54,44 orang

𝑛 = 55 orang

Berdasarkan perhitungan di atas maka besar sampel keseluruhan dalam

penelitian ini sebanyak 55 orang.

4.3.2.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling.

Penentuan puskesmas yang akan dijadikan lokasi penelitian diambil secara acak

3 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


sebanyak 30% dari jumlah puskesmas di Kota Padang (22 puskesmas), sehingga

hasilnya 6,6 (digenapkan menjadi 7 puskesmas). 7 puskesmas yang akan dijadikan

lokasi penelitian tersebut adalah Puskesmas Andalas, Puskesmas Lubuk Buaya,

Puskesmas Ambacang, Puskesmas Lubuk Begalung, Puskesmas Belimbing,

Puskesmas Kuranji, dan Puskesmas Padang Pasir.

Besar sampel untuk masing-masing puskesmas didapatkan dengan

menggunakan rumus Prasetyo dan Lina (2010)

𝑥
𝑛= 𝑥 𝑁1
𝑁

n = Jumlah sampel yang diinginkan di setiap puskesmas

N = Jumlah seluruh pasien TB paru di Puskesmas Andalas, Puskesmas Lubuk

Buaya, Puskesmas Ambacang, Puskesmas Lubuk Begalung, Puskesmas

Belimbing, Puskesmas Kuranji, dan Puskesmas Padang Pasir.

x = Jumlah pasien di masing-masing puskesmas (Puskesmas Andalas 68 pasien,

Puskesmas Lubuk Buaya 62 pasien, Puskesmas Ambacang 46 pasien,

Puskesmas Lubuk Begalung 46 pasien, Puskesmas Belimbing 36 pasien,

Puskesmas Kuranji 35 pasien, dan Puskesmas Padang Pasir 26 pasien)

N1 = Total sampel

Berdasarkan rumus di atas, didapatkan jumlah sampel dari masing-masing

puskesmas yaitu:

1. Puskesmas Andalas

68
𝑥55 = 12
321

4 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


2. Puskesmas Lubuk Buaya

62
𝑥55 = 10
321

3. Puskesmas Ambacang

46
𝑥55 = 8
321

4. Puskesmas Lubuk Begalung

46
𝑥55 = 8
321

5. Puskesmas Belimbing

38
𝑥55 = 7
321

6. Puskesmas Kuranji

35
𝑥55 = 6
321

7. Puskesmas Padang Pasir

26
𝑥55 = 4
321

Setelah didapatkan jumlah sampel untuk masing-masing puskesmas, semua

subjek yang memenuhi kriteria inklusi diambil secara acak dan dimasukkan ke dalam

penelitian.

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Klasifikasi Variabel

1. Variabel bebas : pengetahuan dan sikap responden

2. Variabel terikat : kepatuhan minum obat

5 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


4.4.2 Definisi Operasional

4.4.2.1 Pengetahuan dan Sikap

1. Pengetahuan Responden

Definisi : Segala sesuatu yang diketahui responden

mengenai penyakit TB Paru, prinsip

pengobatan, dan efek samping obat

Cara Ukur : wawancara dengan memberikan skor masing-

masing pertanyaan, setiap pertanyaan yang

dijawab tahu diberi nilai 1 (satu) dan jawaban

yang dijawab tidak tahu diberi nilai 0 (nol).

Alat ukur : kuesioner terdiri dari 12 pertanyaan yang akan

dijawab responden.

Kategori :

a. Baik : jika total skor ≥ 60% dari total skor pertanyaan

b. Tidak Baik : jika total skor 60% dari total skor pertanyaan

(Singarimbun, 2000)

Skala pengukuran : Ordinal

6 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


2. Sikap Responden : respon tertutup pasien TB paru terhadap

pengobatan yang diberikan.

Cara ukur : wawancara dengan memberikan dua jenis

pernyataan yaitu positif dan negatif. Pernyataan

positif (kuesioner nomor 1, 2, 3, 4,5): sangat

setuju (skor 5), setuju (skor 4), tidak

berpendapat (skor 3), tidak setuju (skor 2), dan

sangat tidak setuju (skor 1). Pernyataan negatif

(kuesioner nomor 6, 7, 8, 9, 10): sangat setuju

(skor 1), setuju (skor 2), tidak berpendapat (skor

3), tidak setuju (skor 4), dan sangat tidak setuju

(skor 5)

Alat ukur : Kuesioner

Hasil ukur :

a. Positif (jika total skor ≥ 60% dari total skor pernyataan)

b. Negatif (jika total skor < 60% dari total skor pernyataan )

(Singarimbun, 2000)

Skala pengukuran : ordinal

4.4.2.3 Kepatuhan Minum Obat

Definisi : Ketaatan atau kesetiaan pasien TB paru dalam

menjalankan kegiatan minum obat dengan tujuan

sembuh dari penyakitnya

7 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Cara Ukur :wawancara dengan memberikan 4 pertanyaan

yang setiap pertanyaan yang dijawab “Ya” diberi

nilai 1 (satu) dan jawaban yang dijawab “Tidak”

diberi nilai 0 (nol).

Alat ukur : kuesioner Morisky Medication Adherence Scale

(MMAS-4)

Kategori :

a. Tingkat kepatuhan tinggi : Jika total skor MMAS-4 = 0

b. Tingkat kepatuhan sedang : Jika total skor MMAS-4 = 1-2

c. Tingkat kepatuhan rendah : Jika total skor MMAS-4 = 3-4

Skala pengukuran : nominal

4.5 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner (Junita, 2012).

sebagai data primer dan kartu berobat TB (formulir TB-01) sebagai data sekunder.

4.6 Pengambilan Data Penelitian

4.6.1 Data Primer

Diperoleh dengan wawancara langsung kepada pasien TB Paru yang

berpedoman pada kuesioner yang telah ditetapkan untuk memperoleh informasi

tentang:

1. Identitas pasien

2. Pengetahuan pasien tentang TB paru

3. Sikap pasien terhadap kepatuhan minum obat

4. Kepatuhan minum obat pasien

8 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


4.6.2 Data Sekunder

Data sekunder terdiri dari profil dan data jumlah pasien TB paru BTA positif di

wilayah kerja di Puskesmas Kota Padang tempat dilakukan penelitian. Data juga

diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang.

4.7 Cara Pengolahan dan Analisis Data

4.7.1 Cara Pengolahan Data

Setelah data terkumpul maka hasil penelitian akan diolah melalui tahapan:

1. Pemeriksaan data (editing)

Kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan dan mengeluarkan data yang tidak memenuhi

kriteria penelitian. Pemeriksaan data dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau sesudah data terkumpul

2. Pengkodean data (coding)

Coding merupakan kegiatan dengan memberi kode pada data yang telah

dikelompokkan untuk memeudahkan penilaian.

3. Pemindahan data (entry)

Entry merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara mengolah dan

menganalisis data yang sudah diedit dan diberi kode.

4. Pentabulasian data (tabulating)

Tabulating merupakan kegiatan untuk mentabulasikan dan mensajikan data

yang telah diisi dengan baik dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

5. Pembersihan data (cleaning)

9 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Cleaning merupakan kegiatan pemeriksaan kembali data yang telah

dimasukkan untuk memastikan apakah data bersih dari kesalahan atau tidak.

4.7.2 Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari masing-

masing variabel independen dan variabel dependen. Kemudian disajikan

secara deskriptif dan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menganalisi hubungan antara dua variabel

indipenden dan variabel dependen. Hubungan dua variabel tersebut

dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square. Nilai yang digunakan untuk

melihat ada tidaknya hubungan dua variabel adalah nilai p (probabilitas),

bila p < 0,05 berarti hubungan bermakna.

10 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Anda mungkin juga menyukai