Hak Cipta dilindungi undang-undang. Besar di ITB pada hari ini, Jumat, 22 Juli 2011.
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara
elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan menggunakan sistem Judul pidato ilmiah Guru Besar ini adalah “Perancangan Struktur
penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penulis.
Cerdas yang Mampu Beradaptasi terhadap Beban Lingkungan untuk
Meningkatkan Keamanan dan Kenyamanan Struktur Bangunan”.
UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA
Pidato ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban akademik
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
penulis sebagai Guru Besar ITB kepada masyarakat, yang berisi sebagian
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual hasil penelitian dan pengembangan ilmu di bidang Dinamika Struktur
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 dan Kontrol serta penerapannya pada perancangan infrastruktur.
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung ii 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung iii 22 Juli 2011
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
7 PENUTUP ............................................................................................ 37
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung iv 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung v 22 Juli 2011
PERANCANGAN STRUKTUR CERDAS YANG MAMPU
STRUKTUR BANGUNAN
1. PENDAHULUAN
tinggi, panjang, dan ringan. Hal ini telah menimbulkan masalah vibrasi
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung vi 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 1 22 Juli 2011
bangunan lama yang kokoh dan masif. dan kekakuan dikembangkan di sekolah yang didirikannya. Gambar 1
Merancang struktur bangunan cerdas yang mampu beradaptasi memperlihatkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan palu
terhadap beban-beban lingkungan alam untuk menjamin keselamatan dan lonceng di laboratorium risetnya yang kelak dikenal sebagai
dan kenyamanan bangunan secara keseluruhan merupakan suatu laboratorium riset vibrasi yang pertama di dunia [Dimarogonas, 1990].
keharusan.
Istilah vibrasi sendiri sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang
lalu dalam bidang musik dan suara. Instrumen musik diperkirakan telah
ada sejak tahun 13000 SM. Pengetahuan tentang musik dan konsonan
diketemukan pada tahun 3000 SM oleh seorang filsuf Cina, Fohi yang
kuno. Pythagoras dari Samos, Yunani (570 – 497 SM) melakukan analisis
Gambar 1: Pythagoras melakukan eksperimen dengan palu dan lonceng di
dan melakukan kuantifikasi teori musik dengan teori angka yang laboratorium yang didirikannya (Manuskrip dari Boethius, Cambridge).
kehidupan sehari-hari serta penelitian yang dilakukannya dengan Indikasi pertama tentang penggunaan pendulum sebagai alat
lonceng-lonceng di laboratorium vibrasi yang didirikannya, Pythagoras penunjuk waktu ditemukan di Cina dan India ribuan tahun sebelum
berhasil menemukan metode rasional untuk mengukur frekuensi vibrasi Masehi, seperti disebutkan oleh Aristophane (450-388 SM), dengan
dalam fraksi dan perkalian integer dari suara dasar peralatan musik. menggunakan pendulum yang berosilasi pada frekuensi kira-kira 1 Hz.
Pythagoras menemukan tidak saja pengetahuan dalam bidang akustik, Monograph pertama tentang akustik, On Acoustic, ditulis oleh Aristoteles
tetapi juga teori vibrasi. Hubungan antara frekuensi vibrasi dengan massa (384-322 SM) dari Yunani [Lindsay, 1966]. Aristoteles juga
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 2 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 3 22 Juli 2011
memformulasikan ilmu statika dalam kerangka hukum tentang gerak Pada jaman ini telah terjadi perkembangan yang cukup penting dalam
secara umum. teori vibrasi dan pengertian mengenai prinsip dasar dari frekuensi
Cina adalah negara yang mempunyai pengalaman panjang mengenai natural, isolasi vibrasi, pengukuran vibrasi, dan fenomena resonansi.
gempa bumi yang merusak kehidupan sosial dan ekonominya. Pada Walaupun demikian pengetahuan ini tidak banyak dipergunakan pada
tahun 132 Masehi, Chang Cheng, seorang ilmuwan Cina, menemukan alat jamannya karena produk industri pada saat itu belum memerlukannya.
yang membuka mulut naga. Sebuah bola bergulir keluar ke dalam mulut Ilmu pengetahuan modern diawali dengan penemuan-penemuan
katak di bawahnya untuk membunyikan alarm dan menunjukkan arah dari Galileo (1564-1642) dan Newton (1642-1727) yang kemudian
gempa dan mungkin juga besarannya. Alat tersebut telah berhasil dilanjutkan pada tahap awal dari mekanisasi dan revolusi industri.
merekam gempa kecil yang tidak dapat dirasakan dengan mudah oleh Penggunaan energi kimia untuk menggerakkan mesin-mesin
manusia yang terjadi di propinsi Lung Hsai yang berjarak sekitar 400 km. berkekuatan besar telah menimbulkan banyak masalah vibrasi.
Pada Gambar 2 dapat dilihat seismograf ciptaan Chang Cheng.yang diberi Perkembangan kalkulus dan munculnya masalah vibrasi telah membawa
nama Guci Naga dan dikenal sebagai seismograf pertama di dunia. perkembangan teori vibrasi dengan cepat pada pertengahan abad ke-19.
Pada saat itu ilmu fisika dan mekanika telah banyak dikembangkan dan
Gambar 2: Seismograf Cina ciptaan pertama untuk pengukuran waktu. Gejala non-linier pendulum telah
ilmuwan Chang Cheng pada tahun132 teramati dan beberapa perubahan telah dilakukan untuk mendapatkan
Masehi.
pendulum jam yang akurat.
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 4 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 5 22 Juli 2011
Galileo telah memberikan kontribusi yang berarti pada hukum gerak massa.
yang telah membawa banyak peneliti melakukan pekerjaan eksperimen- Persamaan gelombang dikenalkan oleh Jean le Rond D’Alembert
tal. Isaac Newton pada tahun 1687 mempublikasikan hukum gerak yang (1717 - 1783) dalam memoarnya pada akademi Berlin pada tahun 1750.
merupakan karya ilmu pengetahuan yang dikagumi sepanjang masa. Hasil eksperimental untuk masalah yang sama telah didapat oleh
Walaupun hukum gerak telah dikenal sebelumnya, hukum gerak Newton Pythagoras.
merupakan pendekatan kalkulus oleh Newton dan Gottfried Leibnitz
Leonhard Euler (1707 - 1783) mendapatkan persamaan diferensial
(1646 - 1716) sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah
untuk vibrasi lateral dari sebuah batang dan menentukan fungsi yang
dalam bidang fisika dan mekanika.
disebut sebagai fungsi normal dan persamaan yang disebut sebagai
Pada tahun 1686, Jakob Bernoulli (1700 - 1782) mengamati dan persamaan frekuensi untuk balok dengan ujung bebas, jepit atau sendi
mempelajari mekanika benda bergerak. Kemudian pada tahun 1750 sederhana. E.F.F. Chladni (1756 - 1824) melakukan penelitian mengenai
persamaan diferensial dari kesetimbangan gerak untuk berbagai benda problem vibrasi longitudinal dan torsional dari sebuah batang. Euler dan
telah diturunkan oleh Taylor, Johann dan Daniel Bernoulli, Euler, Clairaut, Jakob Bernoulli telah mencoba memecahkan masalah vibrasi pelat dan
dan D’Alembert. cangkang secara analitis.
Hasil percobaan yang sangat banyak mengenai vibrasi kawat telah C.L.M Henri Navier (1785 – 1836) telah mengembangkan teori vibrasi
tersedia cukup banyak sejak jaman Pythagoras dan hasil analitisnya lentur dari pelat. Ia kemudian melakukan penelitian mengenai vibrasi
didapat oleh Galileo dan Marinus Mersenne (1588 - 1648). Joseph Sauveur dari benda elastis padat. Solusi dari persamaan diferensial gerak untuk
(1653 – 1716) telah menemukan frekuensi natural dan mode vibrasi. benda padat elastis telah dilakukan oleh Simeon Dennis Poisson (1781 -
Daniel Bernoulli menjelaskan hasil percobaan eksperimental dengan 1840) dan A. Clebsch (1833 - 1872) dan kemudian menemukan teori umum
prinsip superposisi harmonik dan memperkenalkan ide bahwa osilasi mengenai vibrasi dalam persamaan umum vibrasi dari benda padat
merupakan sebuah penjumlahan dari harmonik sederhana bebas yang elastis.
masing-masing dengan frekuensi dan amplitudonya. Masalah vibrasi
Selain Galileo dan Newton, pada era ini telah muncul nama-nama
kawat pertama-tama dipecahkan secara matematik oleh Lagrange (1736 -
terkenal seperti Poisson, Navier, Rayleigh, Duhamel, Ritz, Fourier,
1813) yang menganggap ini sebagai rangkaian dari sejumlah potongan
Cauchy, Hertz, dan lainnya. Kontribusi mereka dalam pengembangan
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 6 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 7 22 Juli 2011
ilmu fisika dan mekanika modern sangat bermanfaat dan masih dipakai metode Holzer-Guembel-Tolle-van den Dungen dan metode matriks
sampai sekarang. transfer. Pengembangan metode ini untuk struktur dilakukan oleh M.J.
balok kontinyu diskret. Metode van den Dungen kemudian Tabel 1: Kronologi perkembangan teori vibrasi [Dimarogonas]
dikembangkan dalam bentuk matriks oleh W. Thomson dan dinamakan TOKOH KEJADIAN
sebagai metode matriks. Fohi (3000 SM) Konsonan musik
Pythagoras Of Samos (570-497 SM) Frekuensi natural; Fisika eksperimental;
Metode elemen hingga mulai digunakan secara luas. Ide dasar dari
Teori angka
diskretisasi benda kontinyu yang dilakukan untuk balok melibatkan Aristoteles (384-322 SM) Hukum gerak; Akustik
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 8 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 9 22 Juli 2011
TOKOH KEJADIAN tetapi prinsip dan teknik solusi yang dipergunakan sama. Setelah kejadian
Euclides (330-275 SM) Pengunaan pendulum sebagai alat ukur gempa besar yang sangat merusak di Santa Barbara, California pada tahun
vibrasi
1925, mulailah dikembangkan penelitian di bidang Rekayasa kegempaan
Alexander of Aphrodisias (300 SM) Energi kinetik dan potensial
Chang Cheng (132 M) Seismograf Cina yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan struktur bangunan sipil.
Galileo Galilei (1564-1642) Pengukuran frekuensi pendulum
Empat dekade terakhir merupakan perkembangan sangat pesat
Isaac Newton (1642-1727) Hukum gerak
Daniel Bernoulli (1700-1782) Persamaan gelombang bangunan sipil yang kompleks serta teknologi maju desain infrastruktur
Joseph-Louis Lagrange (1736-1813) Persamaan Lagrange yang lebih memperhatikan performa struktur.
Joseph Fourier (1768-1830) Analisis Fourier
Henri Poincare (1854-1912) Vibrasi nonlinear
Timoshenko, den Hartog (1920-1930) Buku teks mekanika dan vibrasi
2 LATAR BELAKANG
Dinamika struktur yang merupakan pengembangan dari teori vibrasi Struktur bangunan harus dirancang tahan terhadap perubahan
adalah bagian dari analisis struktur yang mempelajari perilaku struktur beban-beban dinamik terutama yang diakibatkan oleh perubahan alam
terhadap pembebanan dinamik. Masalah dinamika struktur telah seperti angin, gelombang laut atau gempa sepanjang umur pelayanan
mengalami perubahan yang sangat pesat sejak empat dekade terakhir ini. yang direncanakan. Indonesia merupakan daerah rawan gempa yang
Hal ini disebabkan terutama oleh perkembangan yang pesat dari ilmu dan dilalui oleh tiga jalur gempa dunia, dimana setiap tahunnya rata-rata
teknologi komputer, informatika, dan numerik yang dipakai untuk terjadi ratusan gempa dengan besaran lebih besar dari lima skala Richter.
melakukan perhitungan untuk mencari solusi masalah dinamik yang Dengan demikian, setiap bangunan di Indonesia harus direncanakan
sangat rumit. tahan terhadap beban gempa dan beban-beban luar dinamik lainnya.
Penggunaan ilmu dinamika struktur pada bidang teknik sipil Perlindungan struktur bangunan sipil termasuk isi dan penghuninya
berkembang seiring dengan kebutuhan infrastruktur yang lebih merupakan prioritas utama diantara banyak masalah infrastruktur lain-
kompleks sehingga lebih sensitif terhadap beban lingkungan seperti nya dewasa ini. Perlindungan ini mulai dari keandalan dan kenyamanan
gempa, angin, gelombang dan lainnya. Walaupun aplikasi dari dinamika operasional sampai kepada kemampuan struktur untuk tetap bisa
struktur pada teknik aeronautik, mekanika, dan teknik sipil berbeda, bertahan terhadap beban-beban yang diterimanya. Selain itu terdapat juga
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 10 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 11 22 Juli 2011
struktur bangunan yang sangat sensitif terhadap beban-beban dinamik, kuat serta kebutuhan manusia dewasa ini terhadap bangunan yang
seperti ruang kontrol, ruang pengukuran, bangunan radar, ruang gawat semakin lama semakin tinggi dan panjang, mengakibatkan struktur
darurat rumah sakit, dan laboratorium khusus. Gangguan vibrasi pada bangunan semakin lama semakin ringan dan tidak kaku lagi, sehingga
bangunan tersebut dapat mengakibatkan gerakan struktur yang tidak metode konvensional semakin sukar untuk dipertahankan lagi, baik dari
dapat ditoleransi yang akan mengakibatkan tidak berfungsinya peralatan segi teknologi maupun ekonomi.
Selama ini struktur bangunan sipil, jembatan, dan bangunan drastis telah menimbulkan banyak masalah vibrasi pada struktur yang
infrastruktur lainnya dibangun dan dirancang sebagai struktur pasif yang sebelumnya tidak menjadi perhatian. Sedangkan peraturan dan standar-
hanya mengandalkan massa dan kekakuannya untuk menahan beban luar standar bangunan menuntut persyaratan keamanan dan kenyamanan
dinamik dan beban statik yang diakibatkan oleh beratnya sendiri. Karena yang semakin lama semakin tinggi, sehingga perlu dikembangkan suatu
itu, seringkali keamanan dan keandalan struktur dihubungkan langsung konsep perancangan struktur bangunan yang mampu beradaptasi secara
dengan kekakuan dan kemasifan struktur bangunan tersebut. Rancangan aktif terhadap beban-beban dinamik. Dalam hal ini, respon struktur yang
konvensional yang konservatif akan menghasilkan struktur yang kaku, berupa perpindahan, kecepatan, dan percepatan yang terjadi akibat beban
yang mengakibatkan harga struktur bangunan menjadi mahal. Selain itu luar dinamik dapat dikendalikan dengan menggunakan suatu sistem
mengandalkan kekakuan dan kemasifan struktur bangunan saja tidak kontrol yang bekerja secara aktif dan mampu beradaptasi terhadap
cukup menjamin bahwa respon struktur yang terjadi akibat beban-beban gangguan luar yang bekerja pada struktur tersebut, sehingga karakteristik
dinamik dapat memberikan kenyamanan dan keamanan penggunanya. dan perilaku dinamik dari struktur bangunan dapat diperbaiki dan
Northridge, California pada tahun 1994 dan di Kobe, Jepang pada tahun Sistem kontrol aktif mampu mengurangi respon struktur yang
1995 telah menunjukkan bahwa mencegah bencana ini dengan metode berlebihan yang diakibatkan oleh beban-beban luar dinamik seperti
perancangan struktur yang baru adalah sangat penting dan mendesak. angin, gelombang laut atau gempa dan struktur selalu berusaha berada
Perkembangan ilmu dan teknologi material bangunan, penemuan- pada keadaan seimbang sehingga dapat mencapai tingkat keamanan,
penemuan material-material baru yang semakin lama semakin ringan dan kenyamanan, dan keandalan dari struktur sesuai dengan yang
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 12 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 13 22 Juli 2011
disyaratkan oleh peraturan-peraturan yang berlaku. membangun sebuah rumah kecil dari kayu dan meletakkannya di atas
3 PERKEMBANGAN DAN APLIKASI KONTROL STRUKTUR untuk vibrasi dan khususnya dalam dinamika struktur telah menghabis-
Perancangan struktur bangunan dalam teknik sipil terbagi dalam tiga kan waktu selama paruh pertama abad ke-20. Selama perang dunia ke-2
era, yaitu era klasik, modern, dan paska-modern. Era klasik hanya konsep isolasi vibrasi, penyerap vibrasi, dan peredam vibrasi dibuat dan
memperhitungkan beban statik. Era modern menambahkan analisis diaplikasikan secara efektif untuk struktur pesawat terbang.
dinamik, misalnya perhitungan frekuensi natural, mode, respon vibrasi, Aplikasi kontrol aktif pertama kali digunakan pada bangunan sipil
dan isolasi vibrasi. Saat ini, struktur bangunan sipil harus dirancang untuk oleh Kajima Corporation pada tahun 1989 untuk Kyobashi Seiwa Building
memenuhi persyaratan analisis statik dan dinamik berdasarkan peraturan di Tokyo. Bangunan ini adalah struktur baja 11 lantai yang diberi sistem
dan standar-standar yang disyaratkan. Pada Era paska-modern strukur kontrol peredam massa aktif (Active Mass Damper, AMD) seperti terlihat
bangunan dirancang agar dapat mengantisipasi respon dinamik untuk pada Gambar 3. Fungsi sistem aktif ini adalah untuk mereduksi respon
beberapa kasus yang berat yang hanya dapat dilakukan dengan struktur terhadap gaya angin kuat dan gempa.
Kontrol struktur bangunan sipil telah dimulai lebih dari 100 tahun
yang lalu, pada saat John Milne, seorang profesor teknik di Jepang,
Gambar 3. Kyobashi Seiwa Building.
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 14 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 15 22 Juli 2011
Sistem kontrol yang lebih sederhana tetapi cukup fenomenal
dibangun untuk gedung Taiwan 101 yang termasuk salah satu bangunan
adalah Tuned Mass Damper yang diletakkan pada lantai puncaknya. Massa
baja seberat 600 ton digantungkan di lantai atas yang berfungsi sebagai
Gambar 5.
bandul yang dapat mereduksi respon struktur (Gambar 4).
Peredam diagonal pada bangunan
di Tokyo Institut of Technology
pada Gambar 6.
Gambar 4. Taiwan 101 dan Tuned Mass Damper sebagai peredam massa pasif.
yang bekerja sebagai peredam kejut yang juga berfungsi sebagai ornamen dampers
estetika arsitektur. Peredam pasif jenis ini sangat efektif bila gaya luar yang
Gambar 6:
bekerja pada struktur mempunyai frekuensi yang berada pada daerah chevron
braces Bangunan tahan gempa dengan multi
frekuensi natural bangunan. peredam (Courtessy of Lord
Corporation).
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 16 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 17 22 Juli 2011
Di Indonesia, walaupun masih berupa bangunan prototipe, sistem seperti karakteristik sistem, kondisi awal, dan jenis gangguan yang
kontrol vibrasi yang sudah diimplementasikan adalah sistem peredam bekerja pada struktur. Keluaran tidak diukur atau dibandingkan dengan
pasif sederhana berupa sistem isolasi dasar dari material elastomer seperti masukan, sehingga keluaran tidak mempengaruhi besar gaya kontrol.
terlihat pada Gambar 7. Isolasi dasar yang diletakkan pada dasar Kontrol putaran tertutup mengumpanbalikkan keluaran yang terjadi
bangunan berfungsi mengubah karakteristik dinamik bangunan dengan untuk mereduksi kesalahan, sehingga menghasilkan besaran keluaran
memperkecil dan menggeser frekuensi natural struktur bangunan agar yang sesuai dengan yang diinginkan. Diagram skema sistem kontrol aktif
berada jauh dari frekuensi eksitasi beban gempa dan mengubah pola struktur dengan putaran tertutup dapat dilihat pada Gambar 8.
Aktuator
Perhitungan Gaya
Kontrol
eksitas i gempa eksitas i gempa
a b
Gambar 8. Diagram skema kontrol aktif struktur putaran-tertutup.
Gambar 7. Struktur bangunan konvensional dan bangunan dengan isolasi dasar yang
mengalami beban gempa: a. bentuk deformasi struktur bangunan konvensional,
b. bentuk deformasi struktur bangunan dengan isolasi dasar. Struktur mengalami gangguan beban luar dinamik. Respon struktur
4 KONTROL VIBRASI yang diinginkan, kemudian sinyal respon dikirim ke komputer untuk
Secara umum, mekanisme kontrol pada struktur bangunan dapat menghitung besarnya gaya kontrol yang diperlukan berdasarkan
digolongkan menjadi kontrol dengan sistem putaran-tertutup dan kontrol algoritma kontrol yang telah ditentukan.
putaran-terbuka. Dalam kontrol putaran-terbuka, gaya kontrol Kualitas dari sistem kontrol sangat ditentukan oleh jenis aktuator
ditentukan oleh kondisi awal sistem yang telah diketahui sebelumnya yang digunakan dan waktu yang dibutuhkan dari mulai pengukuran
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 18 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 19 22 Juli 2011
respon sampai bekerjanya gaya kontrol pada struktur. Diperlukan strategi
beberapa jenis yaitu jenis pasif, aktif, semi-aktif, dan hibrida yang
dalam:
M, C, K berturut-turut adalah massa, peredam, dan pegas dari model asal. m, c, k
1. Model struktur tetap
adalah massa, peredam, dan pegas dari alat kontrol. a, s, co adalah aktuator, sensor, dan
2. Model struktur dengan massa tambahan kontroler
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 20 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 21 22 Juli 2011
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 22 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 23 22 Juli 2011
4.2 Strategi Kontrol dengan Jaringan Saraf Tiruan untuk melakukan generalisasi dari kasus-kasus latihannya.
baik dalam memetakan hubungan antara masukan dan keluaran dari Gambar 11. Skema arsitektur jaringan saraf tiruan.
sebuah sistem yang rumit baik linier maupun non-linier dan kemampuan
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 24 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 25 22 Juli 2011
Dalam hubungannya dengan perencanaan struktur cerdas, arsitektur
jaringan saraf tiruan dipakai sebagai alat untuk menghitung gaya kontrol
struktur bangunan.
non-linier.
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 26 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 27 22 Juli 2011
pulsa. Akibat dari percepatan dasar ini, struktur melakukan suatu
yang telah diperkuat oleh perangkat penguat sinyal amplifier Bruel &
Pada studi ini akan digunakan dua jenis sumber gaya kontrol pada
Gambar 13. Skema pengujian model struktur bangunan dua tingkat dengan kontrol
struktur, yaitu kontrol dengan kekakuan aktif dan kontrol dengan massa massa aktif.
aktif.
yang diletakkan pada puncak struktur bangunan yang bekerja secara aktif
Centro N-S.
tidak dikontrol dan kondisi dikontrol dari massa 1 dan massa 2 dapat
dilihat pada Gambar 14 sampai Gambar 17. Grafik gaya kontrol yang
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 28 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 29 22 Juli 2011
secara aktif mengurangi perpindahan relatif horisontal untuk menjaga
Gambar 19.
Gambar 16. Respon perpindahan massa 1 akibat percepatan dasar gempa El-Centro N-
S dengan kontrol massa aktif.
Gambar 17. Respon perpindahan massa 2 akibat percepatan dasar gempa El-Centro N-
Gambar 19. Model struktur bangunan dua tingkat dengan kekakuan aktif dipasang
S dengan kontrol massa aktif.
pada meja getar.
dapat dilihat pada Gambar 20 dan Gambar 21. Dan grafik gaya kontrol
5.2 Kontrol Struktur dengan Tendon Aktif yang diperlukan untuk menghasilkan respon tersebut dapat dilihat pada
Pada studi eksperimental berikut digunakan model struktur baja dua Gambar 22.
lantai yang sama dengan diberikan pengaku berupa tendon aktif pada Dari Gambar 20 dan Gambar 21 dapat dilihat perbandingan antara
tingkat satu. Tendon berfungsi sebagai pengaku struktur yang bekerja respon percepatan tidak dikontrol dengan respon percepatan dikontrol
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 30 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 31 22 Juli 2011
yang terjadi akibat kontrol struktur dengan metode jaringan saraf. 6 MONITORING KESEHATAN STRUKTUR BERDASARKAN
Perbandingan nilai akar kuadrat rata-rata rms (root mean square) dari PENGUKURAN VIBRASI
respon percepatan dikontrol dan respon percepatan tidak dikontrol Untuk mendapatkan kehandalan struktur bangunan, maka semua
selama bekerjanya gaya kontrol berkisar antara 0,53 – 0,58. potensi kegagalan struktur sekecil apapun harus dihindari. Tidak ada
Sejak panci dari tanah liat ditemukan, cacat dan retak di dalam pot
Gambar 20. Respon percepatan massa 1 akibat eksitasi percepatan dasar acak dengan dapat dideteksi dengan mendengarkan perubahan suara ketika panci itu
kontrol kekakuan aktif.
diberi gangguan. Hal yang sama telah dilakukan untuk mengetahui
apakah ada cacat atau retak pada sebuah benda dengan cara mengetuk-
pemeliharaan.cacat produksi.
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 32 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 33 22 Juli 2011
pesat di komputer instrumentasi, pemantauan kesehatan struktural dan dapat dilihat skema eksperimental monitoring kesehatan struktur yang
prediksi kerusakan struktural dapat dilakukan lebih mudah dalam diaplikasikan pada struktur baja kantilever. Struktur tersebut dibagi-bagi
evaluasi dan inspeksi dalam struktur teknik sipil. menjadi beberapa elemen, sedangkan kerusakan struktur disimulasikan
Analisis vibrasi juga digunakan sebagai bagian dari perawatan pada salah satu elemennya.
struktural.
kekakuan atau massa struktur, yang akan mengubah karakteristik Gambar 23. Skema eksperimental monitoring kesehatan struktur kantilever.
dinamik dari struktur seperti frekuensi alami dan bentuk modus. Metode
konvensional yang biasanya digunakan dalam menganalisa kerusakan Hasil prediksi kerusakan beserta lokasi kerusakan sebagai output dari
struktural adalah optimasi atau metode matriks. Sayangnya, metode ini sistem monitoring kesehatan struktur yang telah dikembangkan dapat
membutuhkan banyak titik-titik pengukuran dan waktu perhitungan dilihat pada Gambar 24.
yang panjang. Untuk alasan ini, diusulkan penggunaan Jaringan Saraf
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 34 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 35 22 Juli 2011
Penelitian lebih lanjut untuk sistem monitoring ini juga diterapkan Pada percobaan dengan model jembatan ini, beberapa simulasi
pada model struktur jembatan rangka seperti terlihat pada Gambar 25 dan kerusakan struktur yang dilakukan dengan penambahan massa
Gambar 26. diujicobakan. Hasil yang cukup memuaskan dengan koefisien prediksi
7 PENUTUP
Pada saat ini, penggunaan sistem pasif seperti isolasi dasar sudah
tersebut di atas.
Gambar 25. Skema eksperimental monitoring kesehatan struktur jembatan. aktif merupakan tantangan sebelum mendapat penerimaan secara luas
masa layannya.
Gambar 26. Model fisik jembatan rangka.
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 36 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 37 22 Juli 2011
Hal-hal tersebut di atas beserta pertimbangan biaya konstruksi akan 8 UCAPAN TERIMA KASIH
mempengaruhi penerimaan sistem inovatif ini di bidang teknik sipil, yang Tidak akan pernah cukup waktu dan ruang untuk menyampaikan
merupakan sebuah proses jangka panjang. Walaupun masih banyak rasa hormat, penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang
kesulitan baik dalam metode maupun pelaksanaan teknisnya, aplikasi telah mendukung, membantu, serta memberi dorongan dengan tulus
teknik kontrol aktif yang lebih luas pada struktur bangunan sipil hingga sampai pada pencapaian saya saat ini.
mempunyai masa depan yang sangat cerah. Hal ini dapat dilihat dengan
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
pengembangan sistem kontrol semi-aktif yang maju pesat akhir-akhir ini.
Pimpinan dan Anggota Majelis Guru Besar ITB atas kehormatan dan
Beberapa bangunan yang dilengkapi dengan sistem kontrol semi-aktif
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato
sudah dibangun di Jepang dengan efektifitas yang baik.
ilmiah dihadapan sidang majelis yang terhormat ini. Ucapan terima kasih
Perancangan struktur cerdas yang mampu beradaptasi terhadap juga saya sampaikan kepada Rektor ITB beserta para Wakil Rektor,
beban lingkungan, di mana pelaksanaannya dapat berupa penambahan Pimpinan dan Anggota Senat ITB atas bantuan dan dukungan serta
sistem kontrol aktif dan monitoring kesehatan struktur secara kontinyu kepercayaan yang telah diberikan kepada saya selama ini.
dengan waktu riil, sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini
Penghargaan tinggi dan terima kasih sebesar-besarnya secara khusus
dimaksudkan untuk menjamin dan meningkatkan kenyamanan dan
saya sampaikan kepada Prof. Wiranto Arismunandar yang sudah saya
keselamatan struktur bangunan. Penguasaan bidang tenologi ini di
anggap sebagai orang tua sendiri, untuk bantuan, nasihat-nasihat
Indonesia, yang merupakan daerah dengan tingkat kerawanan gempa
membangun dan dukungan tanpa henti yang diberikan kepada saya.
tinggi, mutlak harus dimiliki. Dengan modal dasar tenaga akademis yang
Ucapan terima kasih dan penghargaan juga ingin saya sampaikan
sangat baik serta kualitas mahasiswa yang unggul, ITB harus menjadi
kepada beliau yang telah mempromosikan dan memberi dukungan
pelopor dalam memberi kontribusi nyata untuk pengembangan
kepada saya dalam berproses mejadi Guru Besar yaitu Prof. Amrinsyah
infrastruktur yang kuat, aman, dan nyaman.
Nasution, Prof. Adang Surahman, Prof. Bambang Budiono, dan Prof.
Irwandi Arif. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Dr. Ir. Puti
Farida Marzuki, Dr. Ir. Saptahari Sugiri, Dr. Ir. Dwina Roosmini, atas
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 38 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 39 22 Juli 2011
Dekan dan para Wakil Dekan FTSL, saya ingin menyampaikan terima penghargaan yang dalam. Persaudaraan hangat yang diberikan kepada
kasih atas dukungan dan kerjasama yang diberikan sehingga saya dapat saya dan keluarga, telah memberikan semangat dan energi yang tak habis-
menjalankan tugas dan kewajiban akademik saya di ITB. habisnya selama saya menuntut ilmu di luar negeri. Tidak dapat pula saya
Terima kasih sangat besar saya sampaikan kepada seluruh anggota lupakan Profesor Jean Pierre Laine dan Profesor Fabrice Thouverez,
Kelompok Keakhlian Rekayasa Struktur yang telah memberikan sahabat yang banyak memberi masukan dan kesetiakawanan selama
dukungan dan suasana kerja yang sangat nyaman dimana saya merasakan masa pendidikan saya di Perancis.
persaudaraan yang sangat kental. Demikian pula kepada seluruh dosen Persahabatan dan dukungan juga saya terima dari para sahabat
Teknik Sipil, saya sampaikan terima kasih atas bantuan dan kerjasama mancanegara yang memungkinkan saya untuk dapat beraktivitas
yang sangat baik sehingga saya dapat menjalankan tugas sebagai Ketua akademis secara internasional. Untuk itu saya sampaikan terima kasih
Program Studi Teknik Sipil dengan lancar dan bersama-sama memajukan kepada Profesor Bernard Cambou dari ECL, Perancis, Profesor Ulrich
FTSL pada umumnya dan Program Teknik Sipil ITB pada khususnya. Neuhoff dan Profesor Volker Spork dari FHE Erfurt Jerman.
Penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga ingin saya Terima kasih tak terhingga saya sampaikan kepada orang tua, Bapak
sampaikan pada semua pihak yang telah memberi kontribusi pada Soemari (Alm) dan Ibu Soegiati yang telah mendidik dan melimpahkan
perjalanan panjang karier akademik saya, mulai dari masa pendidikan kasih sayang sepanjang masa yang tidak akan pernah terbalaskan
dasar sampai pada pengembangan dan penajaman keilmuan yang saya selamanya. Secara khusus saya sampaikan terima kasih kepada suami
geluti saat ini. Untuk itu perkenankan saya menyampaikan terima kasih tercinta, Sangriyadi Setio, yang telah mendampingi di kala suka dan duka
kepada para guru-guru saya, mulai dari tingkat awal sampai pada tingkat atas dukungan terus menerus dan pengertian yang diberikan, juga kepada
pasca sarjana selama masa pendidikan saya, serta para mahasiswa yang anak-anak tersayang, Arnaud dan Audra, untuk pengertian dan
banyak membantu dalam melaksaksanakan penelitian-penelitian yang pengorbanan serta semangat yang kalian bangkitkan.
sangat membutuhkan energi dan melelahkan. Akhirnya saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
Kepada Profesor Louis Jezequel dari Ecole Centrale de Lyon, Perancis, kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu atas
yang telah berkontribusi besar dalam pengembangan diri dalam keilmuan segala bantuan, dorongan dan doa yang diberikan.
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 40 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 41 22 Juli 2011
DAFTAR PUSTAKA Measurement: A Key to Advanced Diagnostic of Structural Damage",
The 1st International Conference of EACEF (European Asian Civil
1. A. D. Dimarogonas, Sam Haddad, 1992, Vibration for Engineers,
Engineering Forum), 26-27 September 2007, Jakarta.
Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
9. Herlien D. Setio, Sri Kusuma, Sangriyadi Setio, (2007), "AComparative
2. Boethius (A.D. 480-524), Concerning the principles of music, Lindsay,
Study of An Active and Passive Control System of Building Structures
R. B. 1972, Acoustics: Historical and Philosophical Development,
Excited by Seismic Loadings", The 1st International Conference of
Stroudsburg, Pa.: Dowden, Hutchinson & Ross.
EACEF (European Asian Civil Engineering Forum), 26-27 September
3. Chang, C.C., Yang, H.T.W., (1995), Control of Building Using Active
2007, Jakarta, Indonesia.
Tuned Mass Dampers, Journal of Engineering Mechanics, ASCE, 121(3),
10. Herlien D. Setio, Sangriyadi Setio, (2008), "Active Vibration Control for
pp. 355-366.
Structure Having Non-linear Behavior under Earthquake Excitation",
4. Herlien D. Setio, Rahmat Widarbo, Pasca Rante Patta, (2008), "Kontrol
International Conference on Earthquake Engineering and Disaster
Vibrasi Aktif Pada Struktur yang Mengalami Beban Dinamik dengan
Mitigation (ICEEDM). 14-15 April 2008, Jakarta.
Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan dan Algoritma Genetik”,
11. Herlien D. Setio, Erikson Sitanggang, Saptahari Soegiri, (2008),
Dinamika Teknik Sipil, Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 8 No. 2 Juli
"Pendulum Tuned Mass Damper for Reducing Structural Response of
2008
MDOF System Excited by Earthquake", The Eleventh East Asia -
5. Herlien D. Setio, Sangriyadi Setio, (2005), "Kontrol Vibrasi Struktur
Pacific Conference on Structural Engineering & Construction (EASEC-
Bangunan dengan Menggunakan Peredam Massa Aktif”, Jurnal
11) " November 2008, Taipei, Taiwan.
Infrastruktur dan Lingkungan Binaan Vol. I No. 2 Desember 2005,.
12. Herlien D. Setio; "Base Isolation of Structures Using Hysteretic Non-
6. Herlien D. Setio, Sangriyadi Setio, (2006), "Active Mass Damper for
Linear Passive Dampar", Proceeding SIBE - 2009 The 1st International
Building Structure: Experimental Study", The 5th Aun/Seed-Net
Conference on Sustanable Infrastrukture and Built Environment in
Field-Wise Seminar In Civil Engineering, 16-17 March 2006, Bangkok,
Developing Countries, Bandung Nopember 2009.
Thailand”.
13. Jiang, Xiaomo (2005), Dynamic Fuzzy Wavelet Neural Network for
7. Herlien D. Setio, Sangriyadi Setio, (2007), "An Experimental Study of
System Identification, Damage Detection and Active Control of
Structural Damage Identification Using Neural Networks Approach",
Highrise Buildings, The Ohio State University.
Compendium of Papers: Aun/Seed-Net Field-Wise Seminar In Civil
14. Juneja, V., Haftha, R.T., & Cudney, H.H. (1997), “Damage Detection
Engineering, 1-2 November 2007, Bangkok, Thailand”.
And Damage Detectability Analysis And Experiments” Journal of
8. Herlien D. Setio, Sangriyadi Setio, (2008), "Structural Response
Aerospace Engineering, October.
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 42 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 43 22 Juli 2011
15. Lindsay, R.B., 1966, The story of acoustics, J. Acoust, Soc. Am., 39(4): Verlag.
629-644. 24. Soong T.T. (1989), Active Structural Control: Theory and Practice,
16. Marwala, T. (2000), “Damage Identification Using Committee of Longman Scientific & Technical, New York.
Neural Networks”, Journal of Engineering Mechanics, January. 25. Yang, J.N., long, F.X., Wong, D. (1999), Optimal Control of Nonlinear
17. Masri, S.F., Nakamura, M., Chassiakos, A.G., Caughey, T.K.(1996), Structures, Journal of Applied Mechanics, 55(4), pp. 931-938.
Neural Network Approach To Detection of Changes In Structural 26. Y. Fujino, T.T. Soong, and B.F. Spencer Jr., Structural Control: Basic
Parameters, Journal of Engineering Mechanics, April 1996. Concepts and Applications, Proceedings of The 1996 ASCE Structures
18. Setio, H.D., Halim, B. S., Gunawan, T., Setio, S. (1999), Studi Congress, Illinois, 1996.
Eksperimental Kontrol Aktif Struktur dengan Menggunakan Jaringan
Saraf Tiruan, Prosiding Konferensi Nasional Rekayasa Kegempaan,
ITB, hal. VII-1. 4-5 November.
22. Setio, S., Setio, H.D. and Jezéquel, L. (1992), “A Method of Non-Linear
Modal Identification from Frequency Response Tests” Journal of
Sound and Vibration, pp. 497-515, 158(3).
23. Skudrzuk, E., 1954, Die Grundlagen der Akustik, Vienna: Springer-
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 44 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 45 22 Juli 2011
CURRICULUM VITAE
RIWAYAT PENDIDIKAN:
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 46 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 47 22 Juli 2011
• Lektor Kepala tmt: 01-01-2001 • Manual On Site Training, Railway Bridges Project Java and Sumatra,
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 48 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 49 22 Juli 2011
Peneliti Utama, 2006. Perawatan Jaringan Jalan Rel Kereta Api Berbasis Keandalan
3. Studi Eksperimental Sambungan Balok Beton Komposit dan Kolom (RCM)", Dinamika Teknik Sipil, Majalah Ilmiah Teknik Sipil, UMS,
Beton Bertulang, Peneliti Utama, LPPM ITB, Peneliti, 2006. Vol. 8 No. 2 Juli 2009.
4. Evaluasi Perilaku Kolom Komposit Baja-Beton dan Balok Beton 2. Herlien D. Setio, Rahmat Widarbo, Pasca Rante Patta, "Kontrol
Bertulang dengan Pembebanan Siklik Statik, Peneliti Utama, Riset Vibrasi Aktif pada Struktur yang Mengalami Beban Dinamik dengan
Kelompok Keahlian, FTSL-ITB, 2006 Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan dan Algoritma Genetik”
Dinamika Teknik Sipil, Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 8 No. 2, Juli
5. Analisis Dinamik Struktur Non-Linier dengan Redaman Histeresis
2008.
Model Bouc-Wen, Peneliti Utama, Departemen Teknik Sipil, ITB,
2005. 3. Sugiri S., Idris K., Setio H.D., Yulianti R.C., "Studi Eksperimental dan
Analisis Numerik Perilaku Mekanik Pipa Lepas Pantai dengan Terak
6. Deteksi Dini Kerusakan Struktur dengan Menggunakan Data
Nikel Sebagai Agregat dan Fly Ash Sebagai Substitusi Parsial
Pengukuran Vibrasi, Peneliti Utama, Hibah Bersaing, 2003.
Semen", Jurnal Itenas, No. 2, Vol. 11, Juni-Agustus 2007.
7. Wind Loading and Response of High Rise Building, Investigator,
4. Setio, H.D ., “Kontrol Vibrasi Struktur Bangunan dengan
Graduate Team Research Grant Batch IV, University Research for
Menggunakan Peredam Massa Aktif,” Jurnal Infrastruktur dan
Graduate Education Project, 1997/1998 – 1999/2000.
Lingkungan Binaan (Infrastructure and Built Environment), Vol. 1
8. Metode Analisis Dinamik Struktur Kompleks Berdasarkan
No. 2, Desember 2005.
Pemodelan Numerik, Peneliti, Riset Unggulan Terpadu, 1997-1999.
5. Setio, S., Setio, H.D., Arismunandar, W., “Kontrol Aktif Kekakuan
9. Kontrol Vibrasi Aktif Pada Struktur yang Mengalami Beban
dan Massa Struktur dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan”,
Dinamik, Peneliti Utama, Riset Unggulan Terpadu, 1996-1998.
Jurnal Teknik Mesin, 2003.
10. Penggunaan Abu Terbang pada Pembuatan Beton Mutu Tinggi,
6. Setio, H.D., Setio, S., Wong Foek Cong, “Kendali Vibrasi Aktif
Peneliti, LP-ITB, 1992-1994.
Struktur dengan Menggunakan Observer Jaringan Saraf Tiruan”,
11. Double Component Modal Synthesis Method: Extension in The Case Majalah Ilmiah Sistem Kendali di Industri, Vol. II No. 2, Desember
of Non Linear Structures, Primary Investigator, Ecole Centrale de 1998.
Lyon, Perancis,1987 – 1990.
7. Setio, H.D. and Jezequel, L., “Double component modal synthesis
methods. Part II: Numerical tests and experimental identification of
PUBLIKASI ILMIAH JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL hybrid models”, Journal of Applied Mechanics, Trans. ASME, vol. 61,
1. Herlien D. Setio, Dono Ari Bawono, Sangriyadi Setio, "Studi 1994.
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 50 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 51 22 Juli 2011
8. Setio, H.D. and Jezequel, L., “Double component modal synthesis 4. Setio, H.D., "Pendulum Tuned Mass Damper for Reducing
methods. Part I: Theory of hybrid models”, Journal of Applied Structural Response of MDOF System Excited by Earthquake",
Mechanics, Trans. ASME, vol. 61, 1994. Proceeding The Eleventh East Asia-Pacific Conference on Structural
9. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “Modal Analysis of Nonlinear Engineering and Construction (EASEC-11), Taiwan, 19-21 November
Analytical and Experimental Modal Analysis, Society for 5. Setio, H.D., Setio, S., “Active Vibration Control for Structure Having
Experimental Mechanics, Inc., USA, Volume 7, Number 2, April 1992. Non-Linear Behaviour under Earthquake Excitation”, Intenational
10. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “A Method of Non-Linear Conference on Earthquake Engineering and Disaster Mitigation
Modal Identification from Frequency Response Tests”, Journal of (ICEEDM08), Jakarta, April 14-15, 2008.
Sound and Vibration, 158(3), 1992. 6. Kusumastuti, D., Budiono, B., Setio, H.D., Iskandar, “The Behavior
of RC Beam-Composite Column Joint Under Cyclic Loading”,
PUBLIKASI ILMIAH PROSIDING NASIONAL DAN Proceeding The 8th Pacific Conference on Earthquake Engineering
INTERNASIONAL (8PCEE), Singapore, 5-7 December 2007.
1. Herlien D. Setio; "Base Isolation of Structures Using Hysteretic Non- 7. Iskandar, Budiono, B., Kusumastuti, D., Setio, H.D., "Non-linear
Linear Passive Damper", Proceeding SIBE - 2009 The 1st International Finite Element Analysis of RC Beam-Composite Column Joint Under
Conference on Sustainable Infrastructure and Built Environment in Cyclic Loading", The 1st International Conference of EACEF
Developing Countries, ITB, Bandung, November 2009. (European Asian Civil Engineering Forum), 26-27 September 2007,
Jakarta.
2. Saptahari Sugiri; Herlien D. Setio; Ivindra Pane; Abdi Nassa Naitutu
"Experimental Studies of Mortar Geopolymer Based On Low 8. Setio, H.D; Kusuma, S., Setio, S., "Structural Response Measurement:
Calcium Fly Ash (Type F)”, Proceeding SIBE - 2009 The 1st A Key to Advanced Diagnostic of Structural Damage", The 1st
International Conference on Sustainable Infrastrukture and Built International Conference of EACEF (European Asian Civil
Environment in Developing Countries, ITB, Bandung, November Engineering Forum), 26-27 September 2007, Jakarta.
2009. 9. Setio, H.D., Setio, S. "A Comparation Study of Active and Passive
3. Setio, H.D., Rahmat Widarbo, Pasca Rante Patta, "Smart Structure Control Systems of Building Structures Excited by Seismic
Under Dynamic Loading", Proceeding The Eleventh East Asia- Loadings", The 1st International Conference of EACEF (European
Pacific Conference on Structural Engineering and Construction Asian Civil Engineering Forum), 26-27 September 2007, Jakarta.
(EASEC-11), Taiwan, 19-21 November 2008. 10. Setio, H.D., Bawono, D.A., Setio, S., "Reliability Centered
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 52 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 53 22 Juli 2011
Maintenance for Railway Networks", The 1st International Freedom System Using Artificial Neural Network”, Prosiding The
Conference of EACEF (European Asian Civil Engineering Forum), Ninth East Asia-Pacific Conference on Structural Engineering and
26-27 September 2007, Jakarta. Construction, Bali, 16 – 18 December, 2003.
11. Setio, H.D., Setio, S., "An Experimental Study of Structural Damage 18. Setio, H.D., Setio, S., “Experimental Simulation of Active Mass
Identification Using Neural Networks Approach", Compendium of Damper of Two Storey Building Structure Using Artificial Neural
Papers, Aun/Seed-Net Field-Wise Seminar in Civil Engineering, Network”, Pan-Pacific Symposium for Earthquake Engineering,
Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand, 1-2 November 2007. NIED, Japan, 29 Sept-4 Oct 2003.
12. Zulfikar Djauhari, Iswandi Imran, Herlien D. Setio, Dyah 19. Setio, H.D., Setio, S., Martha, D., Kamal, B.R., Nasution, S., “Analisis
Kusumastuti, "Perilaku Kekuatan Kolom Beton Bertulang Mutu Daya Dukung Tiang Pancang dengan Metode Dinamik”, Prosiding
Tinggi yang Dikekang dengan Baja Mutu Tinggi yang Dikenai Beban Pertemuan Ilmiah Tahunan IV, INDO-GEO 2000 HATTI, 22 – 23
Aksial Tekan", Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana VII, ITS, November 2000.
Surabaya ,2007. 20. Setio, H.D., Sarwoadhi, A., Andari, Y., Setio, S., “Active Artificial
13. Imran, I., Setio, H.D., Djauhari, Z., "Perilaku Kekuatan dan Daktilitas Neural Network (ANN) Control on Cable-Stayed Bridge Pylons
Kolom Beton Bertulang Mutu Tinggi yang Dikekang Baja Mutu under Dynamics Loading”, Prosiding Asia/Pacific International
Tinggi" Prosiding Seminar HAKI, Jakarta, 21-22 Agustus 2007. Congress on Engineering Computational Modeling and Signal
14. Setio, H.D., “Health Monitoring of Structures Based on Vibration Processing (ECM & SP’99), 24-26 November 1999.
Measurement”, The 7th AUN/SEED Net Field-wise Seminar in Civil 21. Setio, H.D., Halim, B.S., Gunawan, T., Setio, S., “Studi Eksperimental
Engineering, Manila, Philippines, 26-27 October 2006. Kontrol Aktif Struktur dengan Menggunakan Jaringan Saraf
15. Setio, H.D., Setio, S. “Active Control of Structure Using Artificial Tiruan”, Prosiding Konferensi Nasional Rekayasa Kegempaan, ITB,
Neural Network,” The 5th Field-wise Seminar in Civil Engineering, 4-5 November, 1999.
Bangkok, Thailand, 16-17 March 2006. 22. Setio, H.D., Setio, S., Wong Foek Cong, “Kontrol Vibrasi Aktif
16. Setio, S., Setio, H.D., “Neuro-Fuzzy Control of Building Structure Struktur dengan Menggunakan Observer Jaringan Saraf Tiruan”,
Using an Active Mass Damper: An Experimental Study”, Prosiding Prosiding Lokakarya dan Seminar Sistem Kendali di Industri, ITB,
and Construction, Bali, 16 – 18 December, 2003. 23. Setio, H.D., Setio, S., Timoteus, “Control of Building Structures
17. Setio, S., Setio, H.D., “Active Control of Non-Linear Multi Degree of Using Estimated States”, Proceedings of the 2nd International
Conference on Active Control in Mechanical Engineering, ECL,
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 54 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 55 22 Juli 2011
Lyon, France, 1997. Nonlinear MDOF System by Substructure Modal Synthesis
24. Setio, H.D., Setio, S., Timoteus, “Observer Design on Actively Procedure”, Energy-sources Technology Conference and Exhibition,
Controlled Structures Under Seismic Excitation”, Proceedings of the The American Society of Mechanical Engineers (ASME), Houston,
Computational Methodes and Simulation in Engineering, ITB, 1997. TX, USA, Jan. 1992.
25. Erham and Setio, H.D., “Active Control for Seismic Buildings”, 32. Setio, H.D., Setio, S. and Jezequel, L., “Double Component Modal
Proceedings of 1st International Conference on Structural Dynamics, Synthesis”, Proceedings of experimental & theoretical Mechanics’92,
26. Pradnyana, G., Djajaputra, A.A., Setio, H.D., Wuryanto, A., and 33. Jezequel, L., Setio, S., Setio, H.D., “Dynamic Analysis of Nonlinear
Balamba, S., “Simulation of the Time History of Random Waves MDOF Systems by Substructure Modal Synthesis Procedure”,
Using Autoregressive Moving Average (ARMA) Model”, Proceedings of ASME European Joint Conference on Engineering
Proceedings of 1st International Conference on Structural Dynamics, System Design and Analysis, Istanbul, June, 1991.
ITB, 1996. 34. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “A New Nonlinear
27. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “A Methode of Non-Linear Identification Procedure Using Frequency Response Tests”,
Modal Identification from Frequency Respons Tests”, Proceedings of Proceedings of 2nd International Symposium and Exposition on
1st International Conference on Structural Dynamics, ITB, 1996. Rotating Machinery, 1991.
28. Setio, H.D. and Jezequel, L., “Modal Synthesis Method for Structures 35. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “Introduction of hybrid modal
Having Linear Viscous Dampers”, Proceedings of 1st International synthesis method to large structures having local non-linearities”,
Conference on Structural Dynamics, ITB, 1996. Proceedings of 2nd International Symposium and Exposition on
Rotating Machinery, 1991.
29. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “Sub-structuring procedure on
nonlinear MDOF systems using double modal synthesis”, 36. Jezequel, L., Setio, H.D., Setio, S., “Non-Linear Modal Synthesis in
Proceeding of The Second Indonesia-Japan Joint Meeting on Frequency Domain”, Proceedings of the 8th IMAC, Orlando, Florida,
30. Setio, H.D., Erham, “Kontrol aktif pada bangunan sipil”, Prosiding 37. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “Identification et Recalage a
Seminar “Beberapa Isu Baru Mengenai Teori dan Aplikasi Teknik l'Aide d'Un Model Modal Non-lineaire”, StruCome, Paris, Nov. 1990.
Kontrol”, ITB, Nopember 1994. 38. Setio, S., Setio, H.D., Lamarque, C.H. and Jezequel, L., “Introduction
31. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “Dynamic Analysis of of Nonlinear Modes to Compute the Steady-States Response of
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 56 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 57 22 Juli 2011
MDOF Systems”, Proceedings of the 15th International Seminar on
Modal Analysis, Belgium, Sept. 1990.
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 58 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 59 22 Juli 2011