Anda di halaman 1dari 34

Pidato Ilmiah Guru Besar

Institut Teknologi Bandung


22 Juli 2011

Profesor Herlien Dwiarti Setio

PERANCANGAN STRUKTUR CERDAS


YANG MAMPU BERADAPTASI
TERHADAP BEBAN LINGKUNGAN
UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN
DAN KENYAMANAN STRUKTUR BANGUNAN

Majelis Guru Besar


Institut Teknologi Bandung

Hak cipta ada pada penulis


Judul: PERANCANGAN STRUKTUR CERDAS YANG MAMPU
KATA PENGANTAR
BERADAPTASI TERHADAP BEBAN LINGKUNGAN
UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN DAN KENYAMANAN
STRUKTUR BANGUNAN
Disampaikan pada sidang terbuka Majelis Guru Besar ITB, Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala
tanggal 22 Juli 2011.
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pidato ini
pada waktunya. Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk
menyampaikan Pidato Ilmiah Guru Besar dalam Sidang Majelis Guru

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Besar di ITB pada hari ini, Jumat, 22 Juli 2011.
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara
elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan menggunakan sistem Judul pidato ilmiah Guru Besar ini adalah “Perancangan Struktur
penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penulis.
Cerdas yang Mampu Beradaptasi terhadap Beban Lingkungan untuk
Meningkatkan Keamanan dan Kenyamanan Struktur Bangunan”.
UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA
Pidato ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban akademik
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
penulis sebagai Guru Besar ITB kepada masyarakat, yang berisi sebagian
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual hasil penelitian dan pengembangan ilmu di bidang Dinamika Struktur
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 dan Kontrol serta penerapannya pada perancangan infrastruktur.
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besar-


Hak Cipta ada pada penulis
nya kepada segenap pimpinan dan anggota Majelis Guru Besar ITB atas
Data katalog dalam terbitan
kesempatan yang diberikan. Semoga tulisan ini dapat memberikan
Herlien Dwiarti Setio kontribusi pada kemajuan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya
PERANCANGAN STRUKTUR CERDAS YANG MAMPU BERADAPTASI
TERHADAP BEBAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN dalam bidang Dinamika Struktur yang selalu menjadi impian dan cita-cita
KEAMANAN DAN KENYAMANAN STRUKTUR BANGUNAN
Disunting oleh Herlien Dwiarti Setio penulis.
Bandung: Majelis Guru Besar ITB, 2011
Bandung, 22 Juli 2011
vi+58 h., 17,5 x 25 cm
ISBN 978-602-8468-40-4
1. Rekayasa Struktur1. Herlien Dwiarti Setio
Herlien Dwiarti Setio

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung ii 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung iii 22 Juli 2011
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1. Awal Teori Vibrasi ........................................................................ 2

1.2. Abad Pertengahan ........................................................................ 5

1.3. Era Modern ................................................................................... 8

2. LATAR BELAKANG ........................................................................... 11

3. PERKEMBANGAN DAN APLIKASI KONTROL STRUKTUR ... 14

4. KONTROL VIBRASI ........................................................................... 18

4.1 Kontrol Optimal ............................................................................ 22

4.2 Strategi Kontrol dengan Jaringan Saraf Tiruan ........................ 24

5 PENGUJIAN EKSPERIMENTAL ...................................................... 27

5.1 Peredam Massa Aktif ................................................................... 28

5.2 Kontrol Struktur dengan Tendon Aktif ..................................... 30

6 MONITORING KESEHATAN STRUKTUR BERDASARKAN


PENGUKURAN VIBRASI ................................................................. 33

7 PENUTUP ............................................................................................ 37

8. UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 42

CURRICULUM VITAE .............................................................................. 47

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung iv 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung v 22 Juli 2011
PERANCANGAN STRUKTUR CERDAS YANG MAMPU

BERADAPTASI TERHADAP BEBAN LINGKUNGAN UNTUK

MENINGKATKAN KEAMANAN DAN KENYAMANAN

STRUKTUR BANGUNAN

1. PENDAHULUAN

Ilmu vibrasi adalah bagian penting dari analisis dinamik struktur

yang merupakan bagian dari ilmu mekanika yang berkembang seiring

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dasar yaitu matematika dan

fisika. Ilmu dinamika struktur berkembang dengan sangat cepat pada

awal abad ke-20 sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam bidang numerik, instrumentasi, komputer, dan

informatika. Berkat kemajuan tersebut manusia telah mampu melakukan

analisis dinamik struktur bangunan industri dengan akurasi yang tinggi

untuk menghasilkan mesin-mesin rotasi dengan kecepatan putar tinggi

dan berkapasitas besar untuk keperluan industri dan perang.

Penemuan material-material baru yang semakin lama semakin kuat

dan ringan pada permulaan abad ke-20 hingga sekarang telah

memungkinkan manusia membangun struktur bangunan sipil yang

tinggi, panjang, dan ringan. Hal ini telah menimbulkan masalah vibrasi

yang serius yang dapat membahayakan dan mengakibatkan kegagalan

struktur bangunan yang sebelumnya tidak pernah terjadi pada struktur

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung vi 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 1 22 Juli 2011
bangunan lama yang kokoh dan masif. dan kekakuan dikembangkan di sekolah yang didirikannya. Gambar 1

Merancang struktur bangunan cerdas yang mampu beradaptasi memperlihatkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan palu

terhadap beban-beban lingkungan alam untuk menjamin keselamatan dan lonceng di laboratorium risetnya yang kelak dikenal sebagai

dan kenyamanan bangunan secara keseluruhan merupakan suatu laboratorium riset vibrasi yang pertama di dunia [Dimarogonas, 1990].

keharusan.

1.1 Awal Teori Vibrasi

Istilah vibrasi sendiri sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang

lalu dalam bidang musik dan suara. Instrumen musik diperkirakan telah

ada sejak tahun 13000 SM. Pengetahuan tentang musik dan konsonan

diketemukan pada tahun 3000 SM oleh seorang filsuf Cina, Fohi yang

menulis dua buah monograf tentang teori musik [Skudrzuk, 1954].

Ilmu pengetahuan mengenai vibrasi ditemukan kira-kira pada

pertengahan milenium pertama sebelum masehi oleh filsuf-filsuf Yunani

kuno. Pythagoras dari Samos, Yunani (570 – 497 SM) melakukan analisis
Gambar 1: Pythagoras melakukan eksperimen dengan palu dan lonceng di
dan melakukan kuantifikasi teori musik dengan teori angka yang laboratorium yang didirikannya (Manuskrip dari Boethius, Cambridge).

ditemukannya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari serta penelitian yang dilakukannya dengan Indikasi pertama tentang penggunaan pendulum sebagai alat

lonceng-lonceng di laboratorium vibrasi yang didirikannya, Pythagoras penunjuk waktu ditemukan di Cina dan India ribuan tahun sebelum

berhasil menemukan metode rasional untuk mengukur frekuensi vibrasi Masehi, seperti disebutkan oleh Aristophane (450-388 SM), dengan

dalam fraksi dan perkalian integer dari suara dasar peralatan musik. menggunakan pendulum yang berosilasi pada frekuensi kira-kira 1 Hz.

Pythagoras menemukan tidak saja pengetahuan dalam bidang akustik, Monograph pertama tentang akustik, On Acoustic, ditulis oleh Aristoteles

tetapi juga teori vibrasi. Hubungan antara frekuensi vibrasi dengan massa (384-322 SM) dari Yunani [Lindsay, 1966]. Aristoteles juga

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 2 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 3 22 Juli 2011
memformulasikan ilmu statika dalam kerangka hukum tentang gerak Pada jaman ini telah terjadi perkembangan yang cukup penting dalam

secara umum. teori vibrasi dan pengertian mengenai prinsip dasar dari frekuensi

Cina adalah negara yang mempunyai pengalaman panjang mengenai natural, isolasi vibrasi, pengukuran vibrasi, dan fenomena resonansi.

gempa bumi yang merusak kehidupan sosial dan ekonominya. Pada Walaupun demikian pengetahuan ini tidak banyak dipergunakan pada

tahun 132 Masehi, Chang Cheng, seorang ilmuwan Cina, menemukan alat jamannya karena produk industri pada saat itu belum memerlukannya.

peringatan dini bahaya gempa berupa pendulum setinggi 3 meter. Jika


1.2 Abad Pertengahan
tanah bergetar, bandul di dalam tabung bergerak dan mendorong tuas

yang membuka mulut naga. Sebuah bola bergulir keluar ke dalam mulut Ilmu pengetahuan modern diawali dengan penemuan-penemuan

katak di bawahnya untuk membunyikan alarm dan menunjukkan arah dari Galileo (1564-1642) dan Newton (1642-1727) yang kemudian

gempa dan mungkin juga besarannya. Alat tersebut telah berhasil dilanjutkan pada tahap awal dari mekanisasi dan revolusi industri.

merekam gempa kecil yang tidak dapat dirasakan dengan mudah oleh Penggunaan energi kimia untuk menggerakkan mesin-mesin

manusia yang terjadi di propinsi Lung Hsai yang berjarak sekitar 400 km. berkekuatan besar telah menimbulkan banyak masalah vibrasi.

Pada Gambar 2 dapat dilihat seismograf ciptaan Chang Cheng.yang diberi Perkembangan kalkulus dan munculnya masalah vibrasi telah membawa

nama Guci Naga dan dikenal sebagai seismograf pertama di dunia. perkembangan teori vibrasi dengan cepat pada pertengahan abad ke-19.

Pada saat itu ilmu fisika dan mekanika telah banyak dikembangkan dan

memberikan kontribusinya dalam dunia ilmu pengetahuan.

Pengamatan Galileo mengenai pendulum dan penelitiannya

mengenai resonansi dan vibrasi paksa telah membawa pandangan baru

dalam teori vibrasi dan akustik. Kemudian Christian Huygens (1629 –

1695) mengembangkan pendulum jam yang merupakan alat akurat

Gambar 2: Seismograf Cina ciptaan pertama untuk pengukuran waktu. Gejala non-linier pendulum telah
ilmuwan Chang Cheng pada tahun132 teramati dan beberapa perubahan telah dilakukan untuk mendapatkan
Masehi.
pendulum jam yang akurat.

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 4 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 5 22 Juli 2011
Galileo telah memberikan kontribusi yang berarti pada hukum gerak massa.

yang telah membawa banyak peneliti melakukan pekerjaan eksperimen- Persamaan gelombang dikenalkan oleh Jean le Rond D’Alembert
tal. Isaac Newton pada tahun 1687 mempublikasikan hukum gerak yang (1717 - 1783) dalam memoarnya pada akademi Berlin pada tahun 1750.
merupakan karya ilmu pengetahuan yang dikagumi sepanjang masa. Hasil eksperimental untuk masalah yang sama telah didapat oleh
Walaupun hukum gerak telah dikenal sebelumnya, hukum gerak Newton Pythagoras.
merupakan pendekatan kalkulus oleh Newton dan Gottfried Leibnitz
Leonhard Euler (1707 - 1783) mendapatkan persamaan diferensial
(1646 - 1716) sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah
untuk vibrasi lateral dari sebuah batang dan menentukan fungsi yang
dalam bidang fisika dan mekanika.
disebut sebagai fungsi normal dan persamaan yang disebut sebagai
Pada tahun 1686, Jakob Bernoulli (1700 - 1782) mengamati dan persamaan frekuensi untuk balok dengan ujung bebas, jepit atau sendi
mempelajari mekanika benda bergerak. Kemudian pada tahun 1750 sederhana. E.F.F. Chladni (1756 - 1824) melakukan penelitian mengenai
persamaan diferensial dari kesetimbangan gerak untuk berbagai benda problem vibrasi longitudinal dan torsional dari sebuah batang. Euler dan
telah diturunkan oleh Taylor, Johann dan Daniel Bernoulli, Euler, Clairaut, Jakob Bernoulli telah mencoba memecahkan masalah vibrasi pelat dan
dan D’Alembert. cangkang secara analitis.

Hasil percobaan yang sangat banyak mengenai vibrasi kawat telah C.L.M Henri Navier (1785 – 1836) telah mengembangkan teori vibrasi
tersedia cukup banyak sejak jaman Pythagoras dan hasil analitisnya lentur dari pelat. Ia kemudian melakukan penelitian mengenai vibrasi
didapat oleh Galileo dan Marinus Mersenne (1588 - 1648). Joseph Sauveur dari benda elastis padat. Solusi dari persamaan diferensial gerak untuk
(1653 – 1716) telah menemukan frekuensi natural dan mode vibrasi. benda padat elastis telah dilakukan oleh Simeon Dennis Poisson (1781 -
Daniel Bernoulli menjelaskan hasil percobaan eksperimental dengan 1840) dan A. Clebsch (1833 - 1872) dan kemudian menemukan teori umum
prinsip superposisi harmonik dan memperkenalkan ide bahwa osilasi mengenai vibrasi dalam persamaan umum vibrasi dari benda padat
merupakan sebuah penjumlahan dari harmonik sederhana bebas yang elastis.
masing-masing dengan frekuensi dan amplitudonya. Masalah vibrasi
Selain Galileo dan Newton, pada era ini telah muncul nama-nama
kawat pertama-tama dipecahkan secara matematik oleh Lagrange (1736 -
terkenal seperti Poisson, Navier, Rayleigh, Duhamel, Ritz, Fourier,
1813) yang menganggap ini sebagai rangkaian dari sejumlah potongan
Cauchy, Hertz, dan lainnya. Kontribusi mereka dalam pengembangan

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 6 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 7 22 Juli 2011
ilmu fisika dan mekanika modern sangat bermanfaat dan masih dipakai metode Holzer-Guembel-Tolle-van den Dungen dan metode matriks

sampai sekarang. transfer. Pengembangan metode ini untuk struktur dilakukan oleh M.J.

Turner, R.W. Clough, H.H. Martin dan L.J. Topp.


1.3 Era Modern
Perilaku non-linier dari pendulum telah diamati pada jaman
Pada akhir abad ke 19, teori vibrasi telah dikembangkan dengan pesat. Huygens. Studi sistematik dari sistem non-linier diperkenalkan oleh H.
Pada saat yang sama telah terjadi kemajuan pesat dalam pembangunan Poincare, G. Duffing dan B. van der Pol. Metode pendekatan
mesin-mesin berkecepatan tinggi khususnya perkembangan dalam dikembangkan oleh Duffing, Linstedt dan lainnya, dan perlakuan umum
bidang lokomotif dan turbin uap. Risalah sistematis pertama mengenai dari problem stabilitas dikembangkan oleh Liapounov.
vibrasi telah ditulis oleh Lord Rayleigh (1842 - 1919) pada tahun 1894. Ia
Pada era modern, teori vibrasi sudah sangat berkembang dan maju.
telah memformalkan ide fungsi normal yang telah diperkenalkan oleh
Berkat kemajuan tersebut, mesin-mesin rotasi putaran tinggi dapat dibuat
Daniel Bernoulli dan Clebsch dan memperkenalkan ide gaya umum dan
dan dilakukan analisis dinamik dengan cukup akurat. Analisis struktur
koordinat umum. Kemudian memperkenalkan secara sistematis metode
dapat dilakukan dengan lebih mudah menggunakan metode matriks
pendekatan energi dalam analisis vibrasi tanpa memecahkan persamaan
yang kemudian berkembang lebih jauh lagi berkat kemajuan teknologi
diferensial. Ide ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh W. Ritz.
dalam bidang numerik dan komputer. Pada era inilah muncul nama-nama
Studi mengenai vibrasi dari poros dan balok di industri dilakukan seperti Timoshenko, Duffing, Hartog, Clough dan lain-lain.
oleh Frahm, khususnya vibrasi torsional dari poros utama kapal. Untuk
Pada Tabel 1 dapat dilihat garis besar kronologi perkembangan teori
vibrasi lateral dari batang F. van den Dungen mengembangkan konsep
vibrasi lintas jaman.
massa balok terpusat dan Hohenemser dan Prager mengembangkan

balok kontinyu diskret. Metode van den Dungen kemudian Tabel 1: Kronologi perkembangan teori vibrasi [Dimarogonas]

dikembangkan dalam bentuk matriks oleh W. Thomson dan dinamakan TOKOH KEJADIAN
sebagai metode matriks. Fohi (3000 SM) Konsonan musik
Pythagoras Of Samos (570-497 SM) Frekuensi natural; Fisika eksperimental;
Metode elemen hingga mulai digunakan secara luas. Ide dasar dari
Teori angka
diskretisasi benda kontinyu yang dilakukan untuk balok melibatkan Aristoteles (384-322 SM) Hukum gerak; Akustik

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 8 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 9 22 Juli 2011
TOKOH KEJADIAN tetapi prinsip dan teknik solusi yang dipergunakan sama. Setelah kejadian
Euclides (330-275 SM) Pengunaan pendulum sebagai alat ukur gempa besar yang sangat merusak di Santa Barbara, California pada tahun
vibrasi
1925, mulailah dikembangkan penelitian di bidang Rekayasa kegempaan
Alexander of Aphrodisias (300 SM) Energi kinetik dan potensial
Chang Cheng (132 M) Seismograf Cina yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan struktur bangunan sipil.
Galileo Galilei (1564-1642) Pengukuran frekuensi pendulum
Empat dekade terakhir merupakan perkembangan sangat pesat
Isaac Newton (1642-1727) Hukum gerak
Daniel Bernoulli (1700-1782) Persamaan gelombang bangunan sipil yang kompleks serta teknologi maju desain infrastruktur
Joseph-Louis Lagrange (1736-1813) Persamaan Lagrange yang lebih memperhatikan performa struktur.
Joseph Fourier (1768-1830) Analisis Fourier
Henri Poincare (1854-1912) Vibrasi nonlinear
Timoshenko, den Hartog (1920-1930) Buku teks mekanika dan vibrasi

2 LATAR BELAKANG

Dinamika struktur yang merupakan pengembangan dari teori vibrasi Struktur bangunan harus dirancang tahan terhadap perubahan
adalah bagian dari analisis struktur yang mempelajari perilaku struktur beban-beban dinamik terutama yang diakibatkan oleh perubahan alam
terhadap pembebanan dinamik. Masalah dinamika struktur telah seperti angin, gelombang laut atau gempa sepanjang umur pelayanan
mengalami perubahan yang sangat pesat sejak empat dekade terakhir ini. yang direncanakan. Indonesia merupakan daerah rawan gempa yang
Hal ini disebabkan terutama oleh perkembangan yang pesat dari ilmu dan dilalui oleh tiga jalur gempa dunia, dimana setiap tahunnya rata-rata
teknologi komputer, informatika, dan numerik yang dipakai untuk terjadi ratusan gempa dengan besaran lebih besar dari lima skala Richter.
melakukan perhitungan untuk mencari solusi masalah dinamik yang Dengan demikian, setiap bangunan di Indonesia harus direncanakan
sangat rumit. tahan terhadap beban gempa dan beban-beban luar dinamik lainnya.

Penggunaan ilmu dinamika struktur pada bidang teknik sipil Perlindungan struktur bangunan sipil termasuk isi dan penghuninya
berkembang seiring dengan kebutuhan infrastruktur yang lebih merupakan prioritas utama diantara banyak masalah infrastruktur lain-
kompleks sehingga lebih sensitif terhadap beban lingkungan seperti nya dewasa ini. Perlindungan ini mulai dari keandalan dan kenyamanan
gempa, angin, gelombang dan lainnya. Walaupun aplikasi dari dinamika operasional sampai kepada kemampuan struktur untuk tetap bisa
struktur pada teknik aeronautik, mekanika, dan teknik sipil berbeda, bertahan terhadap beban-beban yang diterimanya. Selain itu terdapat juga

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 10 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 11 22 Juli 2011
struktur bangunan yang sangat sensitif terhadap beban-beban dinamik, kuat serta kebutuhan manusia dewasa ini terhadap bangunan yang

seperti ruang kontrol, ruang pengukuran, bangunan radar, ruang gawat semakin lama semakin tinggi dan panjang, mengakibatkan struktur

darurat rumah sakit, dan laboratorium khusus. Gangguan vibrasi pada bangunan semakin lama semakin ringan dan tidak kaku lagi, sehingga

bangunan tersebut dapat mengakibatkan gerakan struktur yang tidak metode konvensional semakin sukar untuk dipertahankan lagi, baik dari

dapat ditoleransi yang akan mengakibatkan tidak berfungsinya peralatan segi teknologi maupun ekonomi.

di dalamnya. Ketidakkakuan struktur dan berkurangnya massa struktur secara

Selama ini struktur bangunan sipil, jembatan, dan bangunan drastis telah menimbulkan banyak masalah vibrasi pada struktur yang

infrastruktur lainnya dibangun dan dirancang sebagai struktur pasif yang sebelumnya tidak menjadi perhatian. Sedangkan peraturan dan standar-

hanya mengandalkan massa dan kekakuannya untuk menahan beban luar standar bangunan menuntut persyaratan keamanan dan kenyamanan

dinamik dan beban statik yang diakibatkan oleh beratnya sendiri. Karena yang semakin lama semakin tinggi, sehingga perlu dikembangkan suatu

itu, seringkali keamanan dan keandalan struktur dihubungkan langsung konsep perancangan struktur bangunan yang mampu beradaptasi secara

dengan kekakuan dan kemasifan struktur bangunan tersebut. Rancangan aktif terhadap beban-beban dinamik. Dalam hal ini, respon struktur yang

konvensional yang konservatif akan menghasilkan struktur yang kaku, berupa perpindahan, kecepatan, dan percepatan yang terjadi akibat beban

yang mengakibatkan harga struktur bangunan menjadi mahal. Selain itu luar dinamik dapat dikendalikan dengan menggunakan suatu sistem

mengandalkan kekakuan dan kemasifan struktur bangunan saja tidak kontrol yang bekerja secara aktif dan mampu beradaptasi terhadap

cukup menjamin bahwa respon struktur yang terjadi akibat beban-beban gangguan luar yang bekerja pada struktur tersebut, sehingga karakteristik

dinamik dapat memberikan kenyamanan dan keamanan penggunanya. dan perilaku dinamik dari struktur bangunan dapat diperbaiki dan

Kehancuran infrastruktur yang dahsyat akibat gempa yang terjadi di ditingkatkan.

Northridge, California pada tahun 1994 dan di Kobe, Jepang pada tahun Sistem kontrol aktif mampu mengurangi respon struktur yang
1995 telah menunjukkan bahwa mencegah bencana ini dengan metode berlebihan yang diakibatkan oleh beban-beban luar dinamik seperti
perancangan struktur yang baru adalah sangat penting dan mendesak. angin, gelombang laut atau gempa dan struktur selalu berusaha berada

Perkembangan ilmu dan teknologi material bangunan, penemuan- pada keadaan seimbang sehingga dapat mencapai tingkat keamanan,

penemuan material-material baru yang semakin lama semakin ringan dan kenyamanan, dan keandalan dari struktur sesuai dengan yang

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 12 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 13 22 Juli 2011
disyaratkan oleh peraturan-peraturan yang berlaku. membangun sebuah rumah kecil dari kayu dan meletakkannya di atas

bantalan bola sehingga struktur terisolasi dari goncangan gempa.

Pembangunan dan perkembangan teori sistem linier dan aplikasinya

3 PERKEMBANGAN DAN APLIKASI KONTROL STRUKTUR untuk vibrasi dan khususnya dalam dinamika struktur telah menghabis-

Perancangan struktur bangunan dalam teknik sipil terbagi dalam tiga kan waktu selama paruh pertama abad ke-20. Selama perang dunia ke-2

era, yaitu era klasik, modern, dan paska-modern. Era klasik hanya konsep isolasi vibrasi, penyerap vibrasi, dan peredam vibrasi dibuat dan

memperhitungkan beban statik. Era modern menambahkan analisis diaplikasikan secara efektif untuk struktur pesawat terbang.

dinamik, misalnya perhitungan frekuensi natural, mode, respon vibrasi, Aplikasi kontrol aktif pertama kali digunakan pada bangunan sipil

dan isolasi vibrasi. Saat ini, struktur bangunan sipil harus dirancang untuk oleh Kajima Corporation pada tahun 1989 untuk Kyobashi Seiwa Building

memenuhi persyaratan analisis statik dan dinamik berdasarkan peraturan di Tokyo. Bangunan ini adalah struktur baja 11 lantai yang diberi sistem

dan standar-standar yang disyaratkan. Pada Era paska-modern strukur kontrol peredam massa aktif (Active Mass Damper, AMD) seperti terlihat

bangunan dirancang agar dapat mengantisipasi respon dinamik untuk pada Gambar 3. Fungsi sistem aktif ini adalah untuk mereduksi respon

beberapa kasus yang berat yang hanya dapat dilakukan dengan struktur terhadap gaya angin kuat dan gempa.

menggunakan teknik kontrol struktur yang merupakan pendekatan

terpadu dalam merancang struktur bangunan beserta peralatan

pendukungnya. Hal ini memerlukan penelitian dan kerjasama antar

disiplin ilmu. Tujuan rancangan bangunan pada era paska-modern adalah

untuk meningkatkan kemampuan kapasitas bangunan dan komponen

sekunder non-struktur untuk tetap bertahan melindungi diri, isi, dan

pengguna bangunan dari bahaya kegagalan bangunan akibat beban-

beban dinamik alam yang besar yaitu angin dan gempa.

Kontrol struktur bangunan sipil telah dimulai lebih dari 100 tahun

yang lalu, pada saat John Milne, seorang profesor teknik di Jepang,
Gambar 3. Kyobashi Seiwa Building.

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 14 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 15 22 Juli 2011
Sistem kontrol yang lebih sederhana tetapi cukup fenomenal

dibangun untuk gedung Taiwan 101 yang termasuk salah satu bangunan

tertinggi di dunia yang mencapai tingginya hampir 500 m. Sistem ini

adalah Tuned Mass Damper yang diletakkan pada lantai puncaknya. Massa

baja seberat 600 ton digantungkan di lantai atas yang berfungsi sebagai
Gambar 5.
bandul yang dapat mereduksi respon struktur (Gambar 4).
Peredam diagonal pada bangunan
di Tokyo Institut of Technology

Pada massa yang akan datang, bangunan mungkin akan dibuat

dengan menggunakan banyak peredam viskus untuk memperbaiki

respon struktur bangunan terhadap beban gempa, seperti diperlihatkan

pada Gambar 6.

Gambar 4. Taiwan 101 dan Tuned Mass Damper sebagai peredam massa pasif.

Pada Gambar 5 dapat dilihat sistem peredam viskus pasif diagonal

yang bekerja sebagai peredam kejut yang juga berfungsi sebagai ornamen dampers

estetika arsitektur. Peredam pasif jenis ini sangat efektif bila gaya luar yang
Gambar 6:
bekerja pada struktur mempunyai frekuensi yang berada pada daerah chevron
braces Bangunan tahan gempa dengan multi
frekuensi natural bangunan. peredam (Courtessy of Lord
Corporation).

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 16 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 17 22 Juli 2011
Di Indonesia, walaupun masih berupa bangunan prototipe, sistem seperti karakteristik sistem, kondisi awal, dan jenis gangguan yang

kontrol vibrasi yang sudah diimplementasikan adalah sistem peredam bekerja pada struktur. Keluaran tidak diukur atau dibandingkan dengan

pasif sederhana berupa sistem isolasi dasar dari material elastomer seperti masukan, sehingga keluaran tidak mempengaruhi besar gaya kontrol.

terlihat pada Gambar 7. Isolasi dasar yang diletakkan pada dasar Kontrol putaran tertutup mengumpanbalikkan keluaran yang terjadi

bangunan berfungsi mengubah karakteristik dinamik bangunan dengan untuk mereduksi kesalahan, sehingga menghasilkan besaran keluaran

memperkecil dan menggeser frekuensi natural struktur bangunan agar yang sesuai dengan yang diinginkan. Diagram skema sistem kontrol aktif

berada jauh dari frekuensi eksitasi beban gempa dan mengubah pola struktur dengan putaran tertutup dapat dilihat pada Gambar 8.

perilaku dinamik struktur sehingga respon relatif antar lantai menjadi


Eksitasi Luar Struktur Respon Struktur
lebih kecil.

Gaya Kontrol Sensor Pengukuran

Aktuator

Perhitungan Gaya
Kontrol
eksitas i gempa eksitas i gempa
a b
Gambar 8. Diagram skema kontrol aktif struktur putaran-tertutup.
Gambar 7. Struktur bangunan konvensional dan bangunan dengan isolasi dasar yang
mengalami beban gempa: a. bentuk deformasi struktur bangunan konvensional,
b. bentuk deformasi struktur bangunan dengan isolasi dasar. Struktur mengalami gangguan beban luar dinamik. Respon struktur

diukur dengan menggunakan sensor akselerometer pada beberapa titik

4 KONTROL VIBRASI yang diinginkan, kemudian sinyal respon dikirim ke komputer untuk

Secara umum, mekanisme kontrol pada struktur bangunan dapat menghitung besarnya gaya kontrol yang diperlukan berdasarkan

digolongkan menjadi kontrol dengan sistem putaran-tertutup dan kontrol algoritma kontrol yang telah ditentukan.

putaran-terbuka. Dalam kontrol putaran-terbuka, gaya kontrol Kualitas dari sistem kontrol sangat ditentukan oleh jenis aktuator

ditentukan oleh kondisi awal sistem yang telah diketahui sebelumnya yang digunakan dan waktu yang dibutuhkan dari mulai pengukuran

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 18 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 19 22 Juli 2011
respon sampai bekerjanya gaya kontrol pada struktur. Diperlukan strategi

kontrol dalam menentukan aktuator dan algoritma perhitungan gaya

kontrol yang akan digunakan agar sistem mampu memberikan kualitas

kontrol yang baik dan handal.

Kontrol vibrasi struktur pada dasarnya dapat diklasifikasikan dalam

beberapa jenis yaitu jenis pasif, aktif, semi-aktif, dan hibrida yang

merupakan tipe kombinasi. Untuk membangkitkan gaya kontrol yang

disalurkan melalui aktuator diperlukan perhitungan gaya kontrol yang

dihitung berdasarkan algoritma kontrol yang telah ditentukan. Sinyal

gaya kontrol kemudian dikirim ke aktuator untuk menghasilkan gaya

kontrol yang diperlukan oleh struktur sehingga menghasilkan respon

struktur yang sesuai dengan yang diinginkan. Berdasarkan cara struktur

menerima reaksi gaya kontrol, metode kontrol vibrasi dapat dibedakan

dalam:
M, C, K berturut-turut adalah massa, peredam, dan pegas dari model asal. m, c, k
1. Model struktur tetap
adalah massa, peredam, dan pegas dari alat kontrol. a, s, co adalah aktuator, sensor, dan
2. Model struktur dengan massa tambahan kontroler

3. Model struktur dengan struktur tambahan


Gambar 9. Klasifikasi kontrol vibrasi.
Gambar 9 menunjukkan skema beberapa metode kontrol vibrasi

untuk struktur satu derajat kebebasan.


Bentuk ruang keadaan untuk Persamaan (1) adalah:
Persamaan gerak suatu sistem dinamik n derajat kebebasan dengan m

gaya kontrol adalah:


MX t CX t K t HU t EF t

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 20 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 21 22 Juli 2011
Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 22 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 23 22 Juli 2011
4.2 Strategi Kontrol dengan Jaringan Saraf Tiruan untuk melakukan generalisasi dari kasus-kasus latihannya.

Metode kontrol klasik membutuhkan perhitungan yang panjang

khususnya untuk model struktur yang memiliki banyak derajat

kebebasan sehingga unit pengolah data memerlukan waktu yang relatif

lama untuk menghitung gaya kontrol. Hal ini dapat mengakibatkan

ketidakstabilan kontrol struktur. Untuk mengatasi masalah ini akan

digunakan metode kontrol jaringan saraf tiruan.

Jaringan saraf tiruan merupakan suatu metode perhitungan yang


Gambar 10. Model idealisasi neuron dari otak biologis.
strukturnya mengambil bentuk jaringan saraf pada makhluk hidup.

Perkembangan saraf tiruan didorong oleh keinginan untuk mengerti cara


Jaringan saraf tiruan merupakan jaringan multi-lapis yang terdiri dari
kerja otak biologis makhluk hidup dan berusaha untuk menyerupai atau
satu lapis masukan, satu lapis keluaran, dan mungkin beberapa lapis
menyamai beberapa kelebihannya.
tersembunyi. Lapisan tersembunyi ini memungkinkan jaringan untuk
Jaringan saraf tiruan terdiri dari banyak unit pemroses berupa node
membentuk dan menghitung pola hubungan yang rumit antara masukan
yang saling terhubung satu dengan lainnya. Setiap node merupakan
dan keluaran seperti diperlihatkan pada Gambar 11.
idealisasi neuron, dimana node ini menerima masukan dari node-node

yang menghubunginya, menghitung pembobotannya, menjumlahkan

semua masukan yang sudah dibobot, mengevaluasi fungsi, dan

meneruskan aktivasi tersebut ke node-node lainnya. Hubungan antar

node ini bervariasi tergantung bobot pada koneksinya. Model idealisasi

neuron dari otak biologis dapat dilihat pada Gambar 10.

Jaringan saraf tiruan dikenal dengan kemampuannya yang sangat

baik dalam memetakan hubungan antara masukan dan keluaran dari Gambar 11. Skema arsitektur jaringan saraf tiruan.

sebuah sistem yang rumit baik linier maupun non-linier dan kemampuan

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 24 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 25 22 Juli 2011
Dalam hubungannya dengan perencanaan struktur cerdas, arsitektur

jaringan saraf tiruan dipakai sebagai alat untuk menghitung gaya kontrol

yang dibutuhkan oleh struktur untuk memperbaiki respon dinamiknya

berdasarkan masukan dari pengukuran respon dinamik yang dilakukan

dengan menggunakan akselerometer.

Penggunaan jaringan saraf dalam sistem kontrol struktur didorong

oleh meningkatnya kerumitan struktur bangunan, baik oleh tingkat

derajat kebebasannya maupun karena ketidaklinieran elemen struktur


Gambar 12. Skema kontrol jaringan saraf tiruan pada struktur bangunan.
bangunan.

Perbedaan penting utama antara metode kontrol optimal dan

neurokontrol adalah cara pengontrol memperoleh kemampuan kontrol-

nya. Metode kontrol konvensional dipergunakan untuk mendapatkan

besaran dan cara pengontrolannya, sedangkan kontrol jaringan saraf

tiruan mempelajari hubungan yang sangat rumit antara masukan berupa

respon dinamik struktur dengan keluaran yang merupakan gaya kontrol

struktur bangunan.

Setelah tahap latihan selesai, jaringan saraf dapat memodelkan sistem

dinamik yang sebenarnya. Jaringan saraf mempunyai kemampuan yang

besar dalam menyelesaikan masalah sistem dinamik yang rumit maupun

non-linier.

Skema kontrol jaringan saraf tiruan pada struktur bangunan dapat

dilihat pada Gambar 12 di bawah ini.

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 26 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 27 22 Juli 2011
pulsa. Akibat dari percepatan dasar ini, struktur melakukan suatu

gerakan dinamik. Gerakan struktur diukur dengan menggunakan

akselerometer Bruel & Kjaer 4395. Kemudian sinyal respon percepatan

yang telah diperkuat oleh perangkat penguat sinyal amplifier Bruel &

Kjaer 2525, dikirim ke unit pengolah data dengan menggunakan

perangkat akuisisi data dan komputer. Kontrol Jaringan Saraf Tiruan

menghitung besarnya sinyal yang harus diberikan kepada aktuator yang

berfungsi sebagai pembangkit gaya kontrol pada struktur.

Pada studi ini akan digunakan dua jenis sumber gaya kontrol pada
Gambar 13. Skema pengujian model struktur bangunan dua tingkat dengan kontrol
struktur, yaitu kontrol dengan kekakuan aktif dan kontrol dengan massa massa aktif.

aktif.

5.1 Peredam Massa Aktif

Gambar 13 menunjukkan model struktur dengan kontrol massa aktif

yang diletakkan pada puncak struktur bangunan yang bekerja secara aktif

mengurangi gerakan horisontal struktur. Struktur diberikan beban


Gambar 14. Respon percepatan massa 1 akibat percepatan dasar gempa El-Centro N-S
dinamik berupa eksitasi percepatan dasar berupa simulasi gaya gempa El- dengan kontrol massa aktif.

Centro N-S.

Grafik respon percepatan dan perpindahan struktur dalam kondisi

tidak dikontrol dan kondisi dikontrol dari massa 1 dan massa 2 dapat

dilihat pada Gambar 14 sampai Gambar 17. Grafik gaya kontrol yang

diperlukan untuk menghasilkan respon tersebut dapat dilihat pada


Gambar 15. Respon percepatan massa 2 akibat percepatan dasar gempa El-Centro N-S
Gambar 18.
dengan kontrol massa aktif.

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 28 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 29 22 Juli 2011
secara aktif mengurangi perpindahan relatif horisontal untuk menjaga

keamanan struktur dan mengurangi percepatan absolut struktur untuk

menjamin kenyamanan. Skema pengujian lengkap dapat dilihat pada

Gambar 19.

Gambar 16. Respon perpindahan massa 1 akibat percepatan dasar gempa El-Centro N-
S dengan kontrol massa aktif.

Gambar 17. Respon perpindahan massa 2 akibat percepatan dasar gempa El-Centro N-
Gambar 19. Model struktur bangunan dua tingkat dengan kekakuan aktif dipasang
S dengan kontrol massa aktif.
pada meja getar.

Pada pengujian, struktur diberi percepatan dasar acak selama 25

detik. Beberapa detik pertama, struktur berada pada kondisi tidak

dikontrol. Kemudian gaya kontrol diaktifkan untuk mengevaluasi

efektifitas sistem kontrol. Selanjutnya gaya kontrol dinonaktifkan sampai


Gambar 18. Gaya kontrol akibat percepatan dasar gempa El Centro N-S dengan
kontrol massa aktif.
detik ke-25. Grafik respon percepatan struktur pada massa 1 dan massa 2

dapat dilihat pada Gambar 20 dan Gambar 21. Dan grafik gaya kontrol

5.2 Kontrol Struktur dengan Tendon Aktif yang diperlukan untuk menghasilkan respon tersebut dapat dilihat pada

Pada studi eksperimental berikut digunakan model struktur baja dua Gambar 22.

lantai yang sama dengan diberikan pengaku berupa tendon aktif pada Dari Gambar 20 dan Gambar 21 dapat dilihat perbandingan antara

tingkat satu. Tendon berfungsi sebagai pengaku struktur yang bekerja respon percepatan tidak dikontrol dengan respon percepatan dikontrol

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 30 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 31 22 Juli 2011
yang terjadi akibat kontrol struktur dengan metode jaringan saraf. 6 MONITORING KESEHATAN STRUKTUR BERDASARKAN

Perbandingan nilai akar kuadrat rata-rata rms (root mean square) dari PENGUKURAN VIBRASI

respon percepatan dikontrol dan respon percepatan tidak dikontrol Untuk mendapatkan kehandalan struktur bangunan, maka semua

selama bekerjanya gaya kontrol berkisar antara 0,53 – 0,58. potensi kegagalan struktur sekecil apapun harus dihindari. Tidak ada

metode perawatan yang pasti yang dapat menjamin kehandalan struktur

bangunan kecuali dengan cara melakukan monitoring kesehatan struktur

bangunan dan melakukan diagnostik terhadap setiap anomali yang

terlihat dalam pengukuran vibrasi bangunan secara kontinyu.

Sejak panci dari tanah liat ditemukan, cacat dan retak di dalam pot
Gambar 20. Respon percepatan massa 1 akibat eksitasi percepatan dasar acak dengan dapat dideteksi dengan mendengarkan perubahan suara ketika panci itu
kontrol kekakuan aktif.
diberi gangguan. Hal yang sama telah dilakukan untuk mengetahui

apakah ada cacat atau retak pada sebuah benda dengan cara mengetuk-

ngetuk benda tersebut dan mendengarkan suara yang dihasilkan.

Perbedaan kualitas suara dapat menunjukkan perbedaan kekakuan atau

massa struktur benda tersebut. Jadi, evaluasi metode kondisi kesehatan

struktur melalui pemerik-saan berdasarkan pengukuran vibrasi sudah


Gambar 21. Respon percepatan massa 2 akibat eksitasi percepatan dasar acak dengan
kontrol kekakuan aktif. ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Karakteristik dinamik struktur dipengaruhi oleh perubahan sifat

elemen yang mungkin disebabkan oleh kesalahan yang terjadi selama

fabrikasi, perakitan, pembangunan, atau oleh alam selama operasi dan

pemeliharaan.cacat produksi.

Sistem global sistem peringatan dini menggunakan data vibrasi telah


Gambar 22. Gaya kontrol struktur akibat eksitasi percepatan dasar acak dengan
kontrol kekakuan aktif. banyak dikembangkan oleh banyak ilmuwan. Dengan perkembangan

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 32 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 33 22 Juli 2011
pesat di komputer instrumentasi, pemantauan kesehatan struktural dan dapat dilihat skema eksperimental monitoring kesehatan struktur yang

prediksi kerusakan struktural dapat dilakukan lebih mudah dalam diaplikasikan pada struktur baja kantilever. Struktur tersebut dibagi-bagi

evaluasi dan inspeksi dalam struktur teknik sipil. menjadi beberapa elemen, sedangkan kerusakan struktur disimulasikan

Analisis vibrasi juga digunakan sebagai bagian dari perawatan pada salah satu elemennya.

prediktif yang merupakan pelengkap dari perawatan preventif dan dapat

dilakukan dalam domain waktu atau frekuensi domain. Dalam domain

waktu, analisis vibrasi digunakan untuk mengukur tingkat vibrasi

struktur global di mana data dapat digunakan sebagai alat untuk

melakukan analisis tren. Sedangkan dalam domain frekuensi, metode ini

dapat digunakan untuk menentukan jenis serta besarnya kerusakan

struktural.

Kerusakan elemen struktural akan menyebabkan modifikasi

kekakuan atau massa struktur, yang akan mengubah karakteristik Gambar 23. Skema eksperimental monitoring kesehatan struktur kantilever.

dinamik dari struktur seperti frekuensi alami dan bentuk modus. Metode

konvensional yang biasanya digunakan dalam menganalisa kerusakan Hasil prediksi kerusakan beserta lokasi kerusakan sebagai output dari
struktural adalah optimasi atau metode matriks. Sayangnya, metode ini sistem monitoring kesehatan struktur yang telah dikembangkan dapat
membutuhkan banyak titik-titik pengukuran dan waktu perhitungan dilihat pada Gambar 24.
yang panjang. Untuk alasan ini, diusulkan penggunaan Jaringan Saraf

Tiruan, yang membutuhkan hanya sejumlah kecil titik pengukuran untuk

memprediksi dan untuk menentukan perubahan dalam parameter modal


Gambar 24.
struktural cepat dan akurat. Identifikasi kerusakan struktur dilakukan
Prediksi kerusakan struktur
dengan menggunakan metode ini mampu untuk memprediksi kerusakan kantilever dengan kerusakan
10% pada titik 9.
struktural, lokasi kerusakan, dan besarnya. Pada Gambar 23 di bawah ini

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 34 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 35 22 Juli 2011
Penelitian lebih lanjut untuk sistem monitoring ini juga diterapkan Pada percobaan dengan model jembatan ini, beberapa simulasi

pada model struktur jembatan rangka seperti terlihat pada Gambar 25 dan kerusakan struktur yang dilakukan dengan penambahan massa

Gambar 26. diujicobakan. Hasil yang cukup memuaskan dengan koefisien prediksi

kerusakan mendekati 1,0 dapat diperoleh.

7 PENUTUP

Pada saat ini, penggunaan sistem pasif seperti isolasi dasar sudah

banyak diimplementasikan pada struktur riil, baik di Amerika Serikat,

Selandia Baru maupun di Jepang. Namun demikian, penggunaan sistem

kontrol aktif masih sangat terbatas termasuk di negara-negara maju

tersebut di atas.

Perancangan struktur cerdas dengan implementasi kontrol secara

Gambar 25. Skema eksperimental monitoring kesehatan struktur jembatan. aktif merupakan tantangan sebelum mendapat penerimaan secara luas

dalam industri konstruksi. Tantangan ini berupa biaya konstruksi dan

perawatan yang rasional, pengurangan ketergantungan pada asupan

energi luar, peningkatan keandalan dan kekokohan sistem, dan

penerimaan teknologi non-tradisional secara umum. Sistem struktur sipil

merupakan kombinasi yang kompleks dari banyak komponen individual.

Peralatan dan material inovatif harus dapat diintegrasikan pada sistem

yang kompleks ini dengan evaluasi kinerja dan dampaknya terhadap

struktur serta kemampuannya untuk dapat beroperasi dengan baik dalam

masa layannya.
Gambar 26. Model fisik jembatan rangka.

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 36 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 37 22 Juli 2011
Hal-hal tersebut di atas beserta pertimbangan biaya konstruksi akan 8 UCAPAN TERIMA KASIH

mempengaruhi penerimaan sistem inovatif ini di bidang teknik sipil, yang Tidak akan pernah cukup waktu dan ruang untuk menyampaikan
merupakan sebuah proses jangka panjang. Walaupun masih banyak rasa hormat, penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang
kesulitan baik dalam metode maupun pelaksanaan teknisnya, aplikasi telah mendukung, membantu, serta memberi dorongan dengan tulus
teknik kontrol aktif yang lebih luas pada struktur bangunan sipil hingga sampai pada pencapaian saya saat ini.
mempunyai masa depan yang sangat cerah. Hal ini dapat dilihat dengan
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
pengembangan sistem kontrol semi-aktif yang maju pesat akhir-akhir ini.
Pimpinan dan Anggota Majelis Guru Besar ITB atas kehormatan dan
Beberapa bangunan yang dilengkapi dengan sistem kontrol semi-aktif
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato
sudah dibangun di Jepang dengan efektifitas yang baik.
ilmiah dihadapan sidang majelis yang terhormat ini. Ucapan terima kasih
Perancangan struktur cerdas yang mampu beradaptasi terhadap juga saya sampaikan kepada Rektor ITB beserta para Wakil Rektor,
beban lingkungan, di mana pelaksanaannya dapat berupa penambahan Pimpinan dan Anggota Senat ITB atas bantuan dan dukungan serta
sistem kontrol aktif dan monitoring kesehatan struktur secara kontinyu kepercayaan yang telah diberikan kepada saya selama ini.
dengan waktu riil, sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini
Penghargaan tinggi dan terima kasih sebesar-besarnya secara khusus
dimaksudkan untuk menjamin dan meningkatkan kenyamanan dan
saya sampaikan kepada Prof. Wiranto Arismunandar yang sudah saya
keselamatan struktur bangunan. Penguasaan bidang tenologi ini di
anggap sebagai orang tua sendiri, untuk bantuan, nasihat-nasihat
Indonesia, yang merupakan daerah dengan tingkat kerawanan gempa
membangun dan dukungan tanpa henti yang diberikan kepada saya.
tinggi, mutlak harus dimiliki. Dengan modal dasar tenaga akademis yang
Ucapan terima kasih dan penghargaan juga ingin saya sampaikan
sangat baik serta kualitas mahasiswa yang unggul, ITB harus menjadi
kepada beliau yang telah mempromosikan dan memberi dukungan
pelopor dalam memberi kontribusi nyata untuk pengembangan
kepada saya dalam berproses mejadi Guru Besar yaitu Prof. Amrinsyah
infrastruktur yang kuat, aman, dan nyaman.
Nasution, Prof. Adang Surahman, Prof. Bambang Budiono, dan Prof.

Irwandi Arif. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Dr. Ir. Puti

Farida Marzuki, Dr. Ir. Saptahari Sugiri, Dr. Ir. Dwina Roosmini, atas

bantuan dan semangat serta pengertian yang telah diberikan. Kepada

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 38 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 39 22 Juli 2011
Dekan dan para Wakil Dekan FTSL, saya ingin menyampaikan terima penghargaan yang dalam. Persaudaraan hangat yang diberikan kepada

kasih atas dukungan dan kerjasama yang diberikan sehingga saya dapat saya dan keluarga, telah memberikan semangat dan energi yang tak habis-

menjalankan tugas dan kewajiban akademik saya di ITB. habisnya selama saya menuntut ilmu di luar negeri. Tidak dapat pula saya

Terima kasih sangat besar saya sampaikan kepada seluruh anggota lupakan Profesor Jean Pierre Laine dan Profesor Fabrice Thouverez,

Kelompok Keakhlian Rekayasa Struktur yang telah memberikan sahabat yang banyak memberi masukan dan kesetiakawanan selama

dukungan dan suasana kerja yang sangat nyaman dimana saya merasakan masa pendidikan saya di Perancis.

persaudaraan yang sangat kental. Demikian pula kepada seluruh dosen Persahabatan dan dukungan juga saya terima dari para sahabat

Teknik Sipil, saya sampaikan terima kasih atas bantuan dan kerjasama mancanegara yang memungkinkan saya untuk dapat beraktivitas

yang sangat baik sehingga saya dapat menjalankan tugas sebagai Ketua akademis secara internasional. Untuk itu saya sampaikan terima kasih

Program Studi Teknik Sipil dengan lancar dan bersama-sama memajukan kepada Profesor Bernard Cambou dari ECL, Perancis, Profesor Ulrich

FTSL pada umumnya dan Program Teknik Sipil ITB pada khususnya. Neuhoff dan Profesor Volker Spork dari FHE Erfurt Jerman.

Penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga ingin saya Terima kasih tak terhingga saya sampaikan kepada orang tua, Bapak

sampaikan pada semua pihak yang telah memberi kontribusi pada Soemari (Alm) dan Ibu Soegiati yang telah mendidik dan melimpahkan

perjalanan panjang karier akademik saya, mulai dari masa pendidikan kasih sayang sepanjang masa yang tidak akan pernah terbalaskan

dasar sampai pada pengembangan dan penajaman keilmuan yang saya selamanya. Secara khusus saya sampaikan terima kasih kepada suami

geluti saat ini. Untuk itu perkenankan saya menyampaikan terima kasih tercinta, Sangriyadi Setio, yang telah mendampingi di kala suka dan duka

kepada para guru-guru saya, mulai dari tingkat awal sampai pada tingkat atas dukungan terus menerus dan pengertian yang diberikan, juga kepada

pasca sarjana selama masa pendidikan saya, serta para mahasiswa yang anak-anak tersayang, Arnaud dan Audra, untuk pengertian dan

banyak membantu dalam melaksaksanakan penelitian-penelitian yang pengorbanan serta semangat yang kalian bangkitkan.

sangat membutuhkan energi dan melelahkan. Akhirnya saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya

Kepada Profesor Louis Jezequel dari Ecole Centrale de Lyon, Perancis, kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu atas

yang telah berkontribusi besar dalam pengembangan diri dalam keilmuan segala bantuan, dorongan dan doa yang diberikan.

Dinamika Struktur dan Kontrol, saya menyampaikan terima kasih dan

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 40 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 41 22 Juli 2011
DAFTAR PUSTAKA Measurement: A Key to Advanced Diagnostic of Structural Damage",
The 1st International Conference of EACEF (European Asian Civil
1. A. D. Dimarogonas, Sam Haddad, 1992, Vibration for Engineers,
Engineering Forum), 26-27 September 2007, Jakarta.
Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
9. Herlien D. Setio, Sri Kusuma, Sangriyadi Setio, (2007), "AComparative
2. Boethius (A.D. 480-524), Concerning the principles of music, Lindsay,
Study of An Active and Passive Control System of Building Structures
R. B. 1972, Acoustics: Historical and Philosophical Development,
Excited by Seismic Loadings", The 1st International Conference of
Stroudsburg, Pa.: Dowden, Hutchinson & Ross.
EACEF (European Asian Civil Engineering Forum), 26-27 September
3. Chang, C.C., Yang, H.T.W., (1995), Control of Building Using Active
2007, Jakarta, Indonesia.
Tuned Mass Dampers, Journal of Engineering Mechanics, ASCE, 121(3),
10. Herlien D. Setio, Sangriyadi Setio, (2008), "Active Vibration Control for
pp. 355-366.
Structure Having Non-linear Behavior under Earthquake Excitation",
4. Herlien D. Setio, Rahmat Widarbo, Pasca Rante Patta, (2008), "Kontrol
International Conference on Earthquake Engineering and Disaster
Vibrasi Aktif Pada Struktur yang Mengalami Beban Dinamik dengan
Mitigation (ICEEDM). 14-15 April 2008, Jakarta.
Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan dan Algoritma Genetik”,
11. Herlien D. Setio, Erikson Sitanggang, Saptahari Soegiri, (2008),
Dinamika Teknik Sipil, Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 8 No. 2 Juli
"Pendulum Tuned Mass Damper for Reducing Structural Response of
2008
MDOF System Excited by Earthquake", The Eleventh East Asia -
5. Herlien D. Setio, Sangriyadi Setio, (2005), "Kontrol Vibrasi Struktur
Pacific Conference on Structural Engineering & Construction (EASEC-
Bangunan dengan Menggunakan Peredam Massa Aktif”, Jurnal
11) " November 2008, Taipei, Taiwan.
Infrastruktur dan Lingkungan Binaan Vol. I No. 2 Desember 2005,.
12. Herlien D. Setio; "Base Isolation of Structures Using Hysteretic Non-
6. Herlien D. Setio, Sangriyadi Setio, (2006), "Active Mass Damper for
Linear Passive Dampar", Proceeding SIBE - 2009 The 1st International
Building Structure: Experimental Study", The 5th Aun/Seed-Net
Conference on Sustanable Infrastrukture and Built Environment in
Field-Wise Seminar In Civil Engineering, 16-17 March 2006, Bangkok,
Developing Countries, Bandung Nopember 2009.
Thailand”.
13. Jiang, Xiaomo (2005), Dynamic Fuzzy Wavelet Neural Network for
7. Herlien D. Setio, Sangriyadi Setio, (2007), "An Experimental Study of
System Identification, Damage Detection and Active Control of
Structural Damage Identification Using Neural Networks Approach",
Highrise Buildings, The Ohio State University.
Compendium of Papers: Aun/Seed-Net Field-Wise Seminar In Civil
14. Juneja, V., Haftha, R.T., & Cudney, H.H. (1997), “Damage Detection
Engineering, 1-2 November 2007, Bangkok, Thailand”.
And Damage Detectability Analysis And Experiments” Journal of
8. Herlien D. Setio, Sangriyadi Setio, (2008), "Structural Response
Aerospace Engineering, October.

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 42 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 43 22 Juli 2011
15. Lindsay, R.B., 1966, The story of acoustics, J. Acoust, Soc. Am., 39(4): Verlag.
629-644. 24. Soong T.T. (1989), Active Structural Control: Theory and Practice,
16. Marwala, T. (2000), “Damage Identification Using Committee of Longman Scientific & Technical, New York.
Neural Networks”, Journal of Engineering Mechanics, January. 25. Yang, J.N., long, F.X., Wong, D. (1999), Optimal Control of Nonlinear
17. Masri, S.F., Nakamura, M., Chassiakos, A.G., Caughey, T.K.(1996), Structures, Journal of Applied Mechanics, 55(4), pp. 931-938.
Neural Network Approach To Detection of Changes In Structural 26. Y. Fujino, T.T. Soong, and B.F. Spencer Jr., Structural Control: Basic
Parameters, Journal of Engineering Mechanics, April 1996. Concepts and Applications, Proceedings of The 1996 ASCE Structures
18. Setio, H.D., Halim, B. S., Gunawan, T., Setio, S. (1999), Studi Congress, Illinois, 1996.
Eksperimental Kontrol Aktif Struktur dengan Menggunakan Jaringan
Saraf Tiruan, Prosiding Konferensi Nasional Rekayasa Kegempaan,
ITB, hal. VII-1. 4-5 November.

19. Setio, H.D., Setio, S. (2003), Experimental Simulation of Active Mass


Damper of Two Storey Building Structure Using Artificial Neural
Network, Pan-Pacific Symposium for Earthquake Engineering, NIED,
Japan.

20. Setio, H.D. and Jezéquel, L. (1994), “Double component modal


synthesis methods. Part I: Theory of hybrid models” Journal of
Applied Mechanics, Trans. ASME, vol. 61, pp. 100-108.

21. Setio, H.D. and Jezequel, L. (1994), “Double component modal


synthesis methods. Part II: Numerical tests and experimental
identification of hybrid models” Journal of Applied Mechanics, Trans.
ASME, vol. 61, pp. 109-116.

22. Setio, S., Setio, H.D. and Jezéquel, L. (1992), “A Method of Non-Linear
Modal Identification from Frequency Response Tests” Journal of
Sound and Vibration, pp. 497-515, 158(3).

23. Skudrzuk, E., 1954, Die Grundlagen der Akustik, Vienna: Springer-

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 44 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 45 22 Juli 2011
CURRICULUM VITAE

Nama : Prof. Dr. Ir. HERLIEN


DWIARTI SOEMARI SETIO
Tempat, tgl lahir : Malang, 8 Mei 1957
Alamat Kantor : Jl. Ganesa 10, Bandung 40132
Telp. 250 4556
Pekerjaan : Rekayasa Struktur
Bidang Keahlian : Dinamika Struktur dan Kontrol

Nama Suami : Dr. Ir. Sangriyadi Setio


Nama Anak : 1. Arnaud Arindra Adiyoso Setio
2. Audra Paramita Setio

RIWAYAT PENDIDIKAN:

• Sarjana Teknik Sipil, ITB, Bandung, 1981.

• DEA, Dinamika Struktur, Ecole Centrale de Lyon, France, 1987.

• Doctor, Dinamika Struktur, Ecole Centrale de Lyon, France, 1990.

RIWAYAT JABATAN FUNGSIONAL

• Asisten Ahli Madya tmt: 01-03-1982

• Asisten Ahli tmt: 01-04-1984

• Lektor Muda tmt: 01-02-1992

• Lektor Madya tmt: 01-09-1995

• Lektor tmt: 01-04-2000

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 46 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 47 22 Juli 2011
• Lektor Kepala tmt: 01-01-2001 • Manual On Site Training, Railway Bridges Project Java and Sumatra,

• Guru Besar tmt: 01-12-2010 Pemeliharaan Bangunan Atas Jembatan, 1993.

• Manual On Site Training, Railway Bridges Project Java and Sumatra,

RIWAYAT PENUGASAN DI ITB Alat dan Peralatan Keselamatan Kerja, 1993.


st
• 2006 – skrg. Ketua Program Studi Teknik Sipil, FTSL, ITB • Structural Dynamics Course Manual, The 1 International
Conference and Course on Structural Dynamic, ITB, 1996.
• 2009 – skrg. Wakil Kepala Bidang Administrasi dan Keuangan
Laboratorium Rekayasa Struktur • Petunjuk Praktikum SI-201, Statika, Laboratorium Mekanika Teknik
dan Peragaan, Jurusan Teknik Sipil ITB, 2000.
• 2001 – 2006 Wakil Kepala Laboratorium Struktur dan Bahan
• Petunjuk Praktikum SI-426, Rekayasa Gempa, Laboratorium
• 1995 – 2001 Kepala Laboratorium Mekanika Teknik dan Peragaan
Mekanika Teknik dan Peragaan, Jurusan Teknik Sipil ITB, 2000.
• 2001 – 2005 Koordinator Program Studi S2 Sub Bidang Struktur
• Petunjuk Praktikum SI-512, Analisis Struktur, Laboratorium
Mekanika Teknik dan Peragaan, Jurusan Teknik Sipil ITB, 2000.
PENGHARGAAN
• Modul Program Retooling, Proyek TPSDP-Batch 1 Jurusan Teknik
• The Best Paper Award 1994, Society for Experimental Mechanics,
Sipil-ITB, 2002.
USA, Penghargaan dua tahunan untuk paper terbaik yang
• Catatan Kuliah SI-411, Analisis Struktur III, Departemen Teknik
diterbitkan di The International Journal of Analytical and
Sipil, ITB, 2004.
Experimental Modal Analysis, 1994.
• Catatan Kuliah SI-5211, Dinamika Struktur dan Rekayasa Gempa,
• Satyalencana Karya Satya 20 tahun, Presiden RI, 2002.
Program Studi Teknik Sipil, ITB, 2006.
• Piagam Penghargaan serta Lencana Pengabdian 25 Tahun, Rektor
ITB, 2007.
PENGALAMAN PENELITIAN

1. Pengembangan Sistem Isolasi Seismik pada Struktur Bangunan yang


BUKU DAN CATATAN KULIAH
Dikenai Beban Gempa dengan Modifikasi Pemodelan Rubber
• Manual On Site Training, Railway Bridges Project Java and Sumatra,
Bearing sebagai Solusi untuk Membatasi Respon Struktur, Peneliti
Beton Bertulang: Teknologi dan Konstruksi, 1992.
Utama, IMHERE Project B.2C, 2011.
• Manual On Site Training, Railway Bridges Project Java and Sumatra,
2. Kontrol Vibrasi Aktif pada Struktur yang Mengalami Beban Dinamik
Pemeliharaan Bangunan Bawah Jembatan, 1992.
dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan dan Algoritma Genetik,

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 48 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 49 22 Juli 2011
Peneliti Utama, 2006. Perawatan Jaringan Jalan Rel Kereta Api Berbasis Keandalan

3. Studi Eksperimental Sambungan Balok Beton Komposit dan Kolom (RCM)", Dinamika Teknik Sipil, Majalah Ilmiah Teknik Sipil, UMS,

Beton Bertulang, Peneliti Utama, LPPM ITB, Peneliti, 2006. Vol. 8 No. 2 Juli 2009.

4. Evaluasi Perilaku Kolom Komposit Baja-Beton dan Balok Beton 2. Herlien D. Setio, Rahmat Widarbo, Pasca Rante Patta, "Kontrol

Bertulang dengan Pembebanan Siklik Statik, Peneliti Utama, Riset Vibrasi Aktif pada Struktur yang Mengalami Beban Dinamik dengan

Kelompok Keahlian, FTSL-ITB, 2006 Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan dan Algoritma Genetik”
Dinamika Teknik Sipil, Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 8 No. 2, Juli
5. Analisis Dinamik Struktur Non-Linier dengan Redaman Histeresis
2008.
Model Bouc-Wen, Peneliti Utama, Departemen Teknik Sipil, ITB,
2005. 3. Sugiri S., Idris K., Setio H.D., Yulianti R.C., "Studi Eksperimental dan
Analisis Numerik Perilaku Mekanik Pipa Lepas Pantai dengan Terak
6. Deteksi Dini Kerusakan Struktur dengan Menggunakan Data
Nikel Sebagai Agregat dan Fly Ash Sebagai Substitusi Parsial
Pengukuran Vibrasi, Peneliti Utama, Hibah Bersaing, 2003.
Semen", Jurnal Itenas, No. 2, Vol. 11, Juni-Agustus 2007.
7. Wind Loading and Response of High Rise Building, Investigator,
4. Setio, H.D ., “Kontrol Vibrasi Struktur Bangunan dengan
Graduate Team Research Grant Batch IV, University Research for
Menggunakan Peredam Massa Aktif,” Jurnal Infrastruktur dan
Graduate Education Project, 1997/1998 – 1999/2000.
Lingkungan Binaan (Infrastructure and Built Environment), Vol. 1
8. Metode Analisis Dinamik Struktur Kompleks Berdasarkan
No. 2, Desember 2005.
Pemodelan Numerik, Peneliti, Riset Unggulan Terpadu, 1997-1999.
5. Setio, S., Setio, H.D., Arismunandar, W., “Kontrol Aktif Kekakuan
9. Kontrol Vibrasi Aktif Pada Struktur yang Mengalami Beban
dan Massa Struktur dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan”,
Dinamik, Peneliti Utama, Riset Unggulan Terpadu, 1996-1998.
Jurnal Teknik Mesin, 2003.
10. Penggunaan Abu Terbang pada Pembuatan Beton Mutu Tinggi,
6. Setio, H.D., Setio, S., Wong Foek Cong, “Kendali Vibrasi Aktif
Peneliti, LP-ITB, 1992-1994.
Struktur dengan Menggunakan Observer Jaringan Saraf Tiruan”,
11. Double Component Modal Synthesis Method: Extension in The Case Majalah Ilmiah Sistem Kendali di Industri, Vol. II No. 2, Desember
of Non Linear Structures, Primary Investigator, Ecole Centrale de 1998.
Lyon, Perancis,1987 – 1990.
7. Setio, H.D. and Jezequel, L., “Double component modal synthesis
methods. Part II: Numerical tests and experimental identification of
PUBLIKASI ILMIAH JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL hybrid models”, Journal of Applied Mechanics, Trans. ASME, vol. 61,
1. Herlien D. Setio, Dono Ari Bawono, Sangriyadi Setio, "Studi 1994.

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 50 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 51 22 Juli 2011
8. Setio, H.D. and Jezequel, L., “Double component modal synthesis 4. Setio, H.D., "Pendulum Tuned Mass Damper for Reducing
methods. Part I: Theory of hybrid models”, Journal of Applied Structural Response of MDOF System Excited by Earthquake",
Mechanics, Trans. ASME, vol. 61, 1994. Proceeding The Eleventh East Asia-Pacific Conference on Structural

9. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “Modal Analysis of Nonlinear Engineering and Construction (EASEC-11), Taiwan, 19-21 November

Multi-Degree-of-Freedom Structures”, The International Journal of 2008.

Analytical and Experimental Modal Analysis, Society for 5. Setio, H.D., Setio, S., “Active Vibration Control for Structure Having
Experimental Mechanics, Inc., USA, Volume 7, Number 2, April 1992. Non-Linear Behaviour under Earthquake Excitation”, Intenational

10. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “A Method of Non-Linear Conference on Earthquake Engineering and Disaster Mitigation

Modal Identification from Frequency Response Tests”, Journal of (ICEEDM08), Jakarta, April 14-15, 2008.

Sound and Vibration, 158(3), 1992. 6. Kusumastuti, D., Budiono, B., Setio, H.D., Iskandar, “The Behavior
of RC Beam-Composite Column Joint Under Cyclic Loading”,

PUBLIKASI ILMIAH PROSIDING NASIONAL DAN Proceeding The 8th Pacific Conference on Earthquake Engineering
INTERNASIONAL (8PCEE), Singapore, 5-7 December 2007.

1. Herlien D. Setio; "Base Isolation of Structures Using Hysteretic Non- 7. Iskandar, Budiono, B., Kusumastuti, D., Setio, H.D., "Non-linear
Linear Passive Damper", Proceeding SIBE - 2009 The 1st International Finite Element Analysis of RC Beam-Composite Column Joint Under
Conference on Sustainable Infrastructure and Built Environment in Cyclic Loading", The 1st International Conference of EACEF
Developing Countries, ITB, Bandung, November 2009. (European Asian Civil Engineering Forum), 26-27 September 2007,
Jakarta.
2. Saptahari Sugiri; Herlien D. Setio; Ivindra Pane; Abdi Nassa Naitutu
"Experimental Studies of Mortar Geopolymer Based On Low 8. Setio, H.D; Kusuma, S., Setio, S., "Structural Response Measurement:
Calcium Fly Ash (Type F)”, Proceeding SIBE - 2009 The 1st A Key to Advanced Diagnostic of Structural Damage", The 1st
International Conference on Sustainable Infrastrukture and Built International Conference of EACEF (European Asian Civil
Environment in Developing Countries, ITB, Bandung, November Engineering Forum), 26-27 September 2007, Jakarta.
2009. 9. Setio, H.D., Setio, S. "A Comparation Study of Active and Passive
3. Setio, H.D., Rahmat Widarbo, Pasca Rante Patta, "Smart Structure Control Systems of Building Structures Excited by Seismic
Under Dynamic Loading", Proceeding The Eleventh East Asia- Loadings", The 1st International Conference of EACEF (European
Pacific Conference on Structural Engineering and Construction Asian Civil Engineering Forum), 26-27 September 2007, Jakarta.
(EASEC-11), Taiwan, 19-21 November 2008. 10. Setio, H.D., Bawono, D.A., Setio, S., "Reliability Centered

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 52 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 53 22 Juli 2011
Maintenance for Railway Networks", The 1st International Freedom System Using Artificial Neural Network”, Prosiding The
Conference of EACEF (European Asian Civil Engineering Forum), Ninth East Asia-Pacific Conference on Structural Engineering and
26-27 September 2007, Jakarta. Construction, Bali, 16 – 18 December, 2003.

11. Setio, H.D., Setio, S., "An Experimental Study of Structural Damage 18. Setio, H.D., Setio, S., “Experimental Simulation of Active Mass
Identification Using Neural Networks Approach", Compendium of Damper of Two Storey Building Structure Using Artificial Neural
Papers, Aun/Seed-Net Field-Wise Seminar in Civil Engineering, Network”, Pan-Pacific Symposium for Earthquake Engineering,
Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand, 1-2 November 2007. NIED, Japan, 29 Sept-4 Oct 2003.

12. Zulfikar Djauhari, Iswandi Imran, Herlien D. Setio, Dyah 19. Setio, H.D., Setio, S., Martha, D., Kamal, B.R., Nasution, S., “Analisis
Kusumastuti, "Perilaku Kekuatan Kolom Beton Bertulang Mutu Daya Dukung Tiang Pancang dengan Metode Dinamik”, Prosiding
Tinggi yang Dikekang dengan Baja Mutu Tinggi yang Dikenai Beban Pertemuan Ilmiah Tahunan IV, INDO-GEO 2000 HATTI, 22 – 23
Aksial Tekan", Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana VII, ITS, November 2000.
Surabaya ,2007. 20. Setio, H.D., Sarwoadhi, A., Andari, Y., Setio, S., “Active Artificial
13. Imran, I., Setio, H.D., Djauhari, Z., "Perilaku Kekuatan dan Daktilitas Neural Network (ANN) Control on Cable-Stayed Bridge Pylons
Kolom Beton Bertulang Mutu Tinggi yang Dikekang Baja Mutu under Dynamics Loading”, Prosiding Asia/Pacific International
Tinggi" Prosiding Seminar HAKI, Jakarta, 21-22 Agustus 2007. Congress on Engineering Computational Modeling and Signal

14. Setio, H.D., “Health Monitoring of Structures Based on Vibration Processing (ECM & SP’99), 24-26 November 1999.

Measurement”, The 7th AUN/SEED Net Field-wise Seminar in Civil 21. Setio, H.D., Halim, B.S., Gunawan, T., Setio, S., “Studi Eksperimental
Engineering, Manila, Philippines, 26-27 October 2006. Kontrol Aktif Struktur dengan Menggunakan Jaringan Saraf

15. Setio, H.D., Setio, S. “Active Control of Structure Using Artificial Tiruan”, Prosiding Konferensi Nasional Rekayasa Kegempaan, ITB,

Neural Network,” The 5th Field-wise Seminar in Civil Engineering, 4-5 November, 1999.

Bangkok, Thailand, 16-17 March 2006. 22. Setio, H.D., Setio, S., Wong Foek Cong, “Kontrol Vibrasi Aktif

16. Setio, S., Setio, H.D., “Neuro-Fuzzy Control of Building Structure Struktur dengan Menggunakan Observer Jaringan Saraf Tiruan”,

Using an Active Mass Damper: An Experimental Study”, Prosiding Prosiding Lokakarya dan Seminar Sistem Kendali di Industri, ITB,

The Ninth East Asia-Pacific Conference on Structural Engineering 1998.

and Construction, Bali, 16 – 18 December, 2003. 23. Setio, H.D., Setio, S., Timoteus, “Control of Building Structures

17. Setio, S., Setio, H.D., “Active Control of Non-Linear Multi Degree of Using Estimated States”, Proceedings of the 2nd International
Conference on Active Control in Mechanical Engineering, ECL,

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 54 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 55 22 Juli 2011
Lyon, France, 1997. Nonlinear MDOF System by Substructure Modal Synthesis

24. Setio, H.D., Setio, S., Timoteus, “Observer Design on Actively Procedure”, Energy-sources Technology Conference and Exhibition,

Controlled Structures Under Seismic Excitation”, Proceedings of the The American Society of Mechanical Engineers (ASME), Houston,

Computational Methodes and Simulation in Engineering, ITB, 1997. TX, USA, Jan. 1992.

25. Erham and Setio, H.D., “Active Control for Seismic Buildings”, 32. Setio, H.D., Setio, S. and Jezequel, L., “Double Component Modal

Proceedings of 1st International Conference on Structural Dynamics, Synthesis”, Proceedings of experimental & theoretical Mechanics’92,

ITB, 1996. 1992.

26. Pradnyana, G., Djajaputra, A.A., Setio, H.D., Wuryanto, A., and 33. Jezequel, L., Setio, S., Setio, H.D., “Dynamic Analysis of Nonlinear

Balamba, S., “Simulation of the Time History of Random Waves MDOF Systems by Substructure Modal Synthesis Procedure”,

Using Autoregressive Moving Average (ARMA) Model”, Proceedings of ASME European Joint Conference on Engineering

Proceedings of 1st International Conference on Structural Dynamics, System Design and Analysis, Istanbul, June, 1991.

ITB, 1996. 34. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “A New Nonlinear

27. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “A Methode of Non-Linear Identification Procedure Using Frequency Response Tests”,

Modal Identification from Frequency Respons Tests”, Proceedings of Proceedings of 2nd International Symposium and Exposition on

1st International Conference on Structural Dynamics, ITB, 1996. Rotating Machinery, 1991.

28. Setio, H.D. and Jezequel, L., “Modal Synthesis Method for Structures 35. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “Introduction of hybrid modal

Having Linear Viscous Dampers”, Proceedings of 1st International synthesis method to large structures having local non-linearities”,

Conference on Structural Dynamics, ITB, 1996. Proceedings of 2nd International Symposium and Exposition on
Rotating Machinery, 1991.
29. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “Sub-structuring procedure on
nonlinear MDOF systems using double modal synthesis”, 36. Jezequel, L., Setio, H.D., Setio, S., “Non-Linear Modal Synthesis in

Proceeding of The Second Indonesia-Japan Joint Meeting on Frequency Domain”, Proceedings of the 8th IMAC, Orlando, Florida,

Acoustics and Data Processing, Bandung, Indonesia, 1995. USA, 1990.

30. Setio, H.D., Erham, “Kontrol aktif pada bangunan sipil”, Prosiding 37. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “Identification et Recalage a

Seminar “Beberapa Isu Baru Mengenai Teori dan Aplikasi Teknik l'Aide d'Un Model Modal Non-lineaire”, StruCome, Paris, Nov. 1990.

Kontrol”, ITB, Nopember 1994. 38. Setio, S., Setio, H.D., Lamarque, C.H. and Jezequel, L., “Introduction

31. Setio, S., Setio, H.D. and Jezequel, L., “Dynamic Analysis of of Nonlinear Modes to Compute the Steady-States Response of

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 56 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 57 22 Juli 2011
MDOF Systems”, Proceedings of the 15th International Seminar on
Modal Analysis, Belgium, Sept. 1990.

Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio Majelis Guru Besar Prof. Herlien D. Setio
Institut Teknologi Bandung 58 22 Juli 2011 Institut Teknologi Bandung 59 22 Juli 2011

Anda mungkin juga menyukai