Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KEUNGGULAN BERSAING BERDASARKAN METODE FIVE

FORCES PORTER PADA HOTEL PELANGI MALANG

Adhelia Kusuma Prasasti


135020207111041
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Email: adheliaprasasti@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi keunggulan bersaing Hotel


Pelangi berdasarkan metode five forces Porter. Penelitian Deskriptif ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber Data bersumber dari wawancara
dengan Public Relation Manager Hotel Pelangi, Malang.

Hasil penelitian: 1) Tantangan hotel Pelangi adalah akan hadirnya 2 hotel baru pada
2020 di kota Malang sebagai pesaing baru. Hotel Pelangi harus berinovasi
melakukan diferensiasi produk dengan paket Wisata Edukasi Sejarah. 2) Kekuatan
daya beli masyarakat pada hotel Pelangi masih 50/50. Masih didominasi tamu lama.
Sedangkan tamu baru masih minim. Hal tersebut disebabkan banyaknya jumlah
hotel dan keinginan tamu yang dinamis. 3) Peraturan Daerah tentang Cagar Budaya
justru membawa peluang bagi Hotel Pelangi, yakni mendapatkan keringanan Pajak
dan alokasi anggaran perawatan Gedung. Hal tersebut berkaitan dengan status Hotel
Pelangi sebagai Cagar Budaya. 4) Ancaman Hotel Pelangi adalah munculnya guest
house. Solusi Hotel Pelangi adalah menghadirkan program-program menarik. 5)
Kekuatan daya pemasok di Hotel Pelangi cukup tinggi. Semua bahan makanan dan
barang material berasal dari pemasok luar. Hotel Pelangi selektif memilih bahan,
terutama bahan makanan. Pertimbangan utama Hotel Pelangi dalam memilih
barang adalah dari segi Kualitas dan harga kompetitif. 6) Pesaing utama Hotel
Pelangi adalah hotel bintang 3 di Kota Malang. Berdasarkan data 2018, jumlah
hotel di kota Malang adalah 60an hotel. Hal tersebut menjadikan industri
perhotelan semakin sengit.

Kata kunci: Strategi Keunggulan Bersaing, Five Forces Porter, Hotel Pelangi.

1
AN ANALYSIS OF COMPETITIVE ADVANTAGE BASED ON
PORTER'S FIVE FORCE METHOD IN PELANGI HOTEL MALANG

Adhelia Kusuma Prasasti


135020207111041
Faculty of Economics and Business, Brawijaya University
Email: adheliaprasasti@gmail.com

Abstract: This study aims to determine the competitive advantage of the Pelangi
Hotel strategy based on method five forces Porter theory. This study uses
descriptive method and qualitative as the approach. Moreover, the data were
collected from the interviews with the Public Relations Manager of the Pelangi
Hotel of Malang.

The results of the study show that 1) The establishment of two new hotels at 2020
in Malang city has become a challenge for Pelangi hotel as new competitors.
Therefore, Pelangi Hotel need to innovate to by doing soemthing different with their
products such as creating Historical Education Tourism packages. 2) The
purchasing power of people at the Pelangi hotel are still at 50/50 in which still
dominated by the old guests, while new guests are still at the minimum. This is due
to the large number of hotels and dynamic guests’ desires. 3) The Regional
Regulation on Cultural Heritage brings opportunities for Pelangi Hotel which is to
get tax relief and the budget allocation for building maintenance that is related to
the status of the Pelangi Hotel as Cultural Heritage. 4) The emergence of the guest
houses can be considered as a threat for Pelangi Hotel which can be solved by
providing a few interesting programs. 5) The power of supplier financing at Pelangi
Hotel is quite high. All of the food ingredients and material goods are coming from
the outside suppliers and they also selectively chooses their food ingredients. The
main consideration of Pelangi Hotel in selecting goods are based on the quality and
competitive pricing. 6) The main competitor of the Pelangi Hotel are the 3 stars
hotels in Malang. Based on the data in 2018, there are 60 hotels in Malang that
makes the hospitality industry is even more fierce.

Keywords: Competitive Advantage Strategy, Five Forces Porter, Pelangi Hotel

2
PENDAHULUAN kental dengan nilai budaya dan sejarah bagi
Kota Malang. Hotel dengan desai kombinasi
Perkembangan bisnis menyebabkan
antara budaya Jawa dan kolonial Belanda
semakin tinggi persaingan antar usaha dan
sampai saat ini di dalamnya masih terjaga
semakin beragam teknik yang digunakan
keasliannya. Namun dengan pertambahan
untuk memperoleh citra yang baik dan
jumlah hotel dan non-hotel yang tergolong
keuntungan perusahaan. Dalam mewujudkan
semakin pesat dapat menjadi ancaman yang
hal tersebut, perusahaan wajib memahami
besar bagi para pelaku bisnis perhotelan di
usaha yang dijalani dan persaingan usaha
Kota Malang, khususnya bagi pengelola
dalam satu lingkungan industri.
Hotel Pelangi.
Salah satu hal menarik adalah
perkembangan industri perhotelan. Hotel
Tabel 1.1 Jumlah Hotel di Kota Malang
adalah sarana tempat tinggal yang dapat
pada 2012-2016
dimanfaatkan para wisatawan dengan
beberapa fasilitas pelayanan seperti jasa
kamar, jasa penyedia makanan dan minuman, Hotel
Kab/Kot
serta jasa akomodasi lainnya untuk 201 201 201 201 201
a
masyarakat umum yang dikelola dengan cara 2 3 4 5 6
komersial (Lawson, 1976). Dewasa ini Kota
61 64 68 104 104
perkembangan hotel cukup pesat. Banyak dari Malang
pelaku hotel mengembangkan usaha mereka
sehingga menjadi pilihan utama sebagai Pada Tabel 1.1 diketahui perkembangan
tempat tinggal sementara bagi para jumlah penginapan hotel mengalami
wisatawan. peningkatan signifikan dalam kurun 2012-
Penawaran harga yang beragam 2016. Jumlah yang tersebut adalah mencakup
menjadikan daya tarik hotel semakin tinggi. jumlah hotel keseluruhan dari berbintang 1
Terjadi pula fenomena berkembangnya hingga bintang 5. Hal tersebut membuktikan
penginapan non-hotel seperti Guest House persaingan industri perhotelan di Kota
yang menjadi ancaman bagi para pelaku usaha Malang semakin ketat.
perhotelan. Tidak mengherankan pula apabila Peluang yang dimiliki industri
banyak pesaing yang saat ini menawarkan perhotelan di Kota Malang cukup besar,
penginapan dengan harga yang serupa bahkan Menurut Kepala DISBUDPA Kabupaten
lebih murah dari hotel untuk menarik minat Malang, Made Arya Wedhantara, dalam
para wisatawan. Radar Malang (edisi 3 Januari 2015), tahun
Potensi persaingan hotel sangatlah tinggi 2013 tercatat jumlah wisatawan mancanegara
karena beberapa hotel di Kota Malang mencapai 33.226 orang, dan pada tahun 2014
memiliki arsitektur dan tema bangunan yang berjumlah 36.559 pengunjung. Untuk
unik. Hotel Pelangi yang merupakan salah wisatawan domestik pada tahun 2013 tercatat
satu hotel tertua yang masih berdiri di Kota sejumlah 2.517.248 orang, di tahun 2014 naik
Malang dan sampai saat ini tetap beroperasi menjadi 2.868.977 orang (Miko, Radar
dengan baik. Lokasinya sangat strategis, tepat Malang: Januari 2015).
berada di depan alun-alun Kota Malang Walaupun peluang hotel di Malang
membuat hotel ini mudah diakses dari seluruh cukup besar dengan adanya jumlah wisatawan
penjuru Kota Malang. Hotel Pelangi sangat yang terus meningkat, namun pelaku hotel

3
juga harus menyadari bahwa pertumbuhan Lokasi penelitian ini adalah Hotel
jumlah hotel di Kota Malang juga terus Pelangi yang menjadi salah satu pilihan
bertambah, hal ini tentu saja menyebabkan utama wisatawan yang datang ke Kota
peningkatan persaingan memanfaatkan Malang, dan peluang pembelian yang
peluang yang ada. tinggi terkait dengan keadaan pariwisata
Salah satu metode yang digunakan Kota Malang.
untuk menghadapi faktor faktor tersebut Metode Pengumpulan Data dalam
adalah menggunakan analisis daya saing penelitian ini adalah menggunakan metode
industri. Menurut Porter (2008) memahami Wawancara, Dokumentasi, dan Observasi.
daya saing industri dapat memberikan
manfaat yaitu: (1) mendorong produktivitas HASIL DAN PEMBAHASAN
dan meningkatkan kemampuan mandiri, (2) Gambaran Umum Objek Penelitian
dapat meningkatkan kapasitas ekonomi, baik Penelitian ini dilaksanakan di Hotel
dalam konteks regional ekonomi maupun Pelangi, Kota Malang. Sebagaimana
kuantitas pelaku ekonomi sehingga diinformasikan melalui websitenya, hotel
pertumbuhan ekonomi meningkat, (3) Pelangi merupakan salah satu hotel tertua yang
kepercayaan bahwa mekanisme pasar lebih masih berdiri di kota malang dan sampai
menciptakan efisiensi. sekarang tetap beroperasi dengan baik. Hotel
Selain itu, dengan memahami pelangi yang beralamat di jalan merdeka
persaingan dalam satu industri tentu akan selatan 3, tepatnya di alun-alun pusat kota
sangat membantu pelaku hotel di Kota malang. Letaknya sangat strategis, tepat berada
Malang mengetahui posisi Hotel Pelangi di depan alun-alun kota malang membuat hotel
dalam satu lingkungan industri, dengan ini sangat mudah diakses dari seluruh penjuru
mengetahui hal tersebut dapat memudahkan kota malang. Hanya dengan berjalan kaki dari
pelaku Hotel Pelangi untuk menentukan hotel, anda dapat menuju ke pusat
strategi keunggulan bersaing sehingga perbelanjaan, perkantoran, universitas, stadion
mendapatkan laba sebanyak-banyaknya. olahraga, masjid, gereja, toko cinderamata dan
Tujuan penelitian ini adalah Untuk pusat oleh-oleh khas kota Malang (Hotel
mengetahui strategi keunggulan bersaing Pelangi, 2018).
Hotel Pelangi berdasarkan metode five forces Hotel Pelangi (dulu Palace Hotel) didirikan
Porter. pada tahun 1915 di Aloon-aloon Kidoel No.3
(kini Jl. Merdeka Selatan) Malang. Hotel
METODE PENELITIAN Pelangi sangat kental dengan nilai budaya dan
Penelitian ini menggunakan metode sejarah bagi Kota Malang. Hotel berdesain
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. kombinasi antara budaya Jawa dan kolonial
Metode penelitian kualitatif sering disebut Belanda. Sampai saat ini di dalamnya masih
metode penelitian naturalistik karena terjaga keasliannya. Bentuk lantai, plafon, dan
penelitiannya dilakukan dalam kondisi yang tegel-tegel dinding melukiskan pemandangan
alamiah (natural setting). di Belanda yang dibuat pada masa
Penelitian Deskriptif yang dilakukan pada pemerintahan Belanda masih terlihat
penelitiian ini menggunakan pendekatan mengkilap. Begitu juga foto-foto serta barang-
kualitatif yang menjelaskan strategi bersaing barang peninggalan sejarah tertata rapi di
berdasarkan analisis Five Forces Porter yang beberapa sudut ruangan hotel. Karena itu
dilakukan oleh Hotel Pelangi. pemerintah Kota Malang menjadikannya

4
sebagai salah satu ikon bagi Kota Malang perusahaan yang ada di dalam lingkungan
bersama dengan bangunan-bangunan tua industri, hal yang terpenting ialah untuk
lainnya. (Hotel Pelangi, 2018). mencari celah kemampuan kemampuan yang
Pada awalnya gedung Hotel Pelangi ini berbeda dari para pesaing untuk dapat
bernama Hotel Lapidoth yang didirikan sekitar beradaptasi menghadapi faktor-faktor di luar
tahun 1860 oleh orang Belanda bernama lingkungan industri.
Abraham Lapidoth (1836-1908). Kemudian Menurut Porter (2008) suatu persaingan
pada tahun 1870 namanya diganti menjadi dalam lingkungan industri tergantung pada
Hotel Malang. Hotel ini masih berarsitektur lima faktor dasar persaingan, yaitu (1)
rumah joglo dengan tradisi Jawa yang sangat Potential Entrants, (2) Suppliers, (3) Buyers,
tradisional bahkan cenderung layaknya rumah. (4) Subtitutes, (5) Competitors (Existing
(Hotel Pelangi, 2018) Firms). Tujuan dari strategi persaingan bisnis
Dikutip dari hasil wawancara dengan dalam satu lingkungan industri adalah untuk
Public Relation Manager Hotel Pelangi, Visi mengetahui posisi perusahaan dalam
dan Misi dari Hotel Pelangi adalah menjadi lingkungan industri tersebut dimana
hotel yang mengedepankan kualitas pelayanan perusahaan menghasilkan plihan-pilihan
di atas segalanya melalui berbagai bentuk untuk bertahan dari ancaman persaingan atau
pelayanan yang diberikan. Sehingga para tamu dapat menguasai persaingan. Porter (2008)
mendapatkan pengalaman yang tidak juga mengatakan memiliki pengetahuan pada
terlupakan dan berkenan menjadi pelanggan sumber daya lima faktor dasar persaingan
loyal. pada lingkungan bersaing dapat memberikan
gambaran terhadap kekuatan dan kelemahan
Analisis Five Force Porter pada Hotel kritis sebuah perusahaan, memberikan
Pelangi Malang. gambaran posisi perusahaan dalam satu
Esensi dari merumuskan strategi bersaing lingkungan industri, memberikan batasan
adalah mengaitkan dan mencari hubungan area-area dimana perubahan strategi dapat
perusahan dengan lingkungan persaingannya. memberikan timbal balik yang besar, dan juga
Untuk menjabarkan lingkungan persaingan area area dimana tren sebuah industri dapat
yang relevan sangatlah luas, hal ini menghasilkan sebuah ancaman atau peluang.
menyangkut keadaan sosial demikian juga Kodrat (2009) mengatakan bahwa tujuan
keadan ekonomi yang sedang berlangsung dari analisis lima kekuatan Porter adalah untuk
(dalam cakupan luas, seperti keadaan sosial menentukan keunggulan bersaing dan
dan ekonomi suatu negara), namun aspek yang keunggulan kompetitif perusahaan. Menurut
terpenting adalah memahami lingkungan David (2006), Model Lima Kekuatan Porter
persaingan perusahaan saat ini, yaitu tentang analisis kompetitif adalah pendekatan
lingkungan industri dimana persusahaan yang digunakan secara luas untuk
perusahaan sejenis bersaing. mengembangkan strategi di banyak industri.
Struktur industri memiliki pengaruh yang Menurut Porter, hakikat persaingan suatu
besar dalam menentukan “aturan bersaing industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas
dalam satu permainan” demikian juga strategi- lima kekuatan, yaitu persaingan antar
strategi yang memungkinkan bagi perusahaan perusahaan sejenis, kemungkinan masuknya
dalam lingkungan tersebut. Sedangkan faktor pesaing baru, potensi pengembangan produk
faktor di luar lingkungan industri tentu akan substitusi, kekuatan tawarmenawar
memberikan dampak terhadap semua

5
penjual/pemasok, kekuatan tawar-menawar Apapun kondisi yang terjadi, tidak harus
pembeli/konsumen (David, 2009). dijadikan sebagai alasan bagi Hotel Pelangi
Pada intinya, Five Force Analysis untuk tenggelam dalam persaingan. Memang
digunakan untuk menganalisa lingkungan dari segi bangunan, hotel Pelangi tidak banyak
eksternal perusahaan berdasarkan persaingan bagi-bagian yang perlu diubah. Hal tersebut
antar perusahaan sejenis, ancaman pendatang disebabkan oleh telah ditetapkannya Hotel
baru, ancaman produk substitusi, kekuatan Pelangi sebagai salah satu cagar Budaya oleh
tawar menawar pembeli, dan kekuatan tawar Pemerintah Kota Malang melalui Peraturan
menawar pemasok (Porter, 2008). Daerah yang mengatur tentang penetapan
1. Ancaman Pendatang Baru Bangunan sebagai Cagar Budaya. Sehingga
Menurut Porter (2008) bahwa pendatang implikasinya adalah bangunan hotel Pelangi
baru pada suatu industri membawa kapasitas tidak bisa diubah menjadi bangunan yang lebih
baru, keinginan untuk mendapatkan bagian modern. Karena kalau dipaksanakn diubah,
pasar, serta sering kali sumberdaya utama. maka terkategorikan melanggar dan
Akibatnya, harga dapat menjadi turun atau mendapatkan sanksi atas pelanggaran
biaya membengkak sehingga mengurangi Peraturan Daerah tersebut.
profitabilitas. Ancaman masuknya pendatang Dengan hadirnya peraturan tersebut,
baru kedalam industri tergantung pada memang harus diakui bahwa peraturan tersebut
rintangan masuk yang ada, digabung dengan disatu sisi menjadi kendala dalam hal tidak
reaksi dari para pesaing yang sudah ada untuk diperbolehkannya mengubah bangunan hotel
dapat diperkirakan oleh sipendatang baru. menjadi lebih modern. Namun, disisi lain juga
Berdasarkan penelitian, penulis melihat mengandung peluang besar. Karena dengan
bahwa tentu ancaman pendatang baru menjadi ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya,
salah tantangan bagi Hotel Pelangi. Di kota maka hotel Pelangi akan mendapatkan
Malang, pada tahun mendatang akan hadir lagi keringanan dalam jumlah nominal pajak
2 (dua) pendatang baru. Tentunya kehadiran bangunan dan bumi. Selain daripada itu,
pendatang baru tersebut menambah semakin diharapkan hotel Pelangi akan mendapatkan
sengitnya persaingan dalam industri perhotelan biaya renovasi. Sekalipun wacana tersebut
di Kota Malang. masih dalam proses penggodokan.
Bisnis dalam industri perhotelan di kota Selain daripada itu, peluang dari
Malang harus diakui sangat menjanjikan. Hal ditetapkannya bangunan Hotel Pelangi sebagai
tersebut didukung oleh status kota Malang Cagar Budaya adalah yang dimana salah satu
sebagai kota Pariwisata. Sehingga tidak program kedepannya yang diakan dilaksanakan
mengherankan ketika tahun yang akan datang oleh pemerintah Kota Malang adalah dimana
sudah dipastikan hadirnya beberapa hotel salah satu destinasi pariwisata kota Malang
pendatang baru. adalah mengacu kepada bangunan-bangunan
Namun, dengan kehadiran pendatang baru heritage. Tentu hal tersebut menjadi peluang
tersebut. Terus tingkat persaingan yang besar bagi Hotel Pelangi karena satu-satunya
semakin pesat, tidak lantas membuat hotel di Kota Malang yang ditetapkan sebagai
Manajemen Hotel Pelangi pesimis. Justru cagar budaya adalah bangunan hotel Pelangi itu
dengan kondisi tersebut, memberikan implikasi sendiri. Ketika program pemerintah tersebut
baik dalam hal menstimulus Manajemen Hotel terealisasi tentu akan berpengaruh kepada
Pelangi untuk terus berinovasi agar senantiasa peningkatan jumlah pengunjung.
eksi ditengah persaingan yang semakin sengit.

6
Disamping itu, apapun kondisi yang Mengenali produk-produk pengganti
menjadi kendala seperti hadirnya para menurut Porter (2008) adalah persoalan
pendatang baru. Bagi hotel Pelangi, mencari produk lain yang dapat menjalankan
komitmennya adalah harus tetap eksis. Dengan fungsi yang sama seperti produk dalam
cara manfaatkan semua peluang dan senantiasa industri. Terkadang melakukan hal ini dapat
memperbaharui strategi. Salah satu yang merupakan tugas yang rumit, dan merupakan
dikedepankan adalah melakukan diferensiasi tugas yang membawa analis kepada bisnis-
produk. bisnis yang seolah-olah sangat jauh terpisah
2. Kekuatan Penawaran Pembeli dari industrinya. Posisi dalam menghadapi
Pembeli bersaing dengan industri dengan produk pengganti mungkin merupakan
cara memaksa harga turun, tawar menawar persoalan tindakan industri secara kolektif.
terhadap mutu yang lebih tinggi dan pelayanan Produk pengganti yang perlu mendapatkan
yang lebih baik, serta berperan sebagai pesaing perhatian besar adalah produk-produk yang (1)
dengan mengorbankan protabilitas industri. mempunyai kecenderungan untuk memiliki
Kekuatan dari tiap–tiap kelompok pembeli harga atau prestasi yang lebih baik daripada
yang penting dalam industri tergantung pada produk industri, atau (2) dihasilkan oleh
sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan industri yang berlaba tinggi. Argumentasi yang
pada industri yang bersangkutan dibandingkan sama juga berlaku untuk tanggapan kolektif
dengan keseluruhan bisnis pembeli tersebut dalam bidang- bidang seperti peningkatan mutu
(2008). produk, usaha pemasaran, meningkatkan
Berdasarkan penelitian, penulis melihat kemudahan mendapatkan produk, dan
bahwa hotel Pelangi membagi pengunjungnya sebagainya.
menjadi dua kelompok. Ada pengunjung yang Berdasarkan penelitian, penulis melihat
terkategorikan sudah tua, dan ada juga yang bahwa Hotel Pelangi tidak mendapatkan
masih muda. Hingga saat ini, tingkat loyalitas tantangan berarti dari aspek tekanan dari
tamunya masing berada angkat standar 50/50. produk pengganti. Memang Hotel Pelangi
Tangkat loyalitas yang tinggi adalah para tamu menambah aspek programnya untuk
lama. memancing daya tarik para penngunjung. Hal
Tantangan bagi hotel Pelangi adalah masih tersebut tidak menjadi masalah. Justru dinilai
minimnya tamu baru. Hal tersebut disebabkan sebagai upaya pembaharuan ditengah
oleh semakin tingginya tingkat persaingan persaingan. Inovasi yang dilakukan oleh Hotel
hotel di Kota Malang. Ditambah dengan arah Pelangi adalah masih berkaitan dengan industri
keinginan tamu yang dinamis. perhotelan, dan tidak keluar daripada bidang
Kondisi sekarang berbeda dengan waktu tersebut. Bahkan inovasi yang dilakukan oleh
dahulu ketika jumlah hotel di Malang tidak Hotel Pelangi mendapatkan dampak baik dalam
sebanyak sekarang. Diwaktu dulu, pihak hotel meningkatnya jumlah pengunjung karena
tidak perlu mejemput tamu, namun sekarang sesuai dengan daya tarik pasar. Inovasi yang
mau tidak mau tamu harus dijemput. Sebelum dilakukan adalah menambah paket yang
hotel lain menjemput, maka hotel Pelangi ditawarkan kepada para pengunjung. Sudah
sudah harus lebih dahulu menjemput para tamu. beberapa tahun terakhir ini Hotel Pelangi
Sekarang semua hotel harus berlomba-lomba menfasilitasi wisata edukasi sejarah kepada
untuk menggaet tamu. tamunya.
3. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti Hadirnya inovasi tersebut membawa
dampak ya baik dalam peningkatan jumlah

7
pengunjung. Tidak salah menyebutkan bahwa menurunkan kualitas produk atau jasa yang
inovasi tersebut sebagai gagasan yang tepat. dibeli. Kondisi–kondisi yang buat pemasok
Yang menjadi daya tarik dari Hotel Pelangi kuat cenderung menyerupai kondisi yang
adalah model bangunannya. Yang dimana membuat pembeli kuat.
bangunan hotel Pelangi adalah bangunan Berdasarkan penelitian, penulis melihat
bermodel Eropa. Lebih tepatnya bangunan bahwa kekuatan pemasok kepada Hotel Pelangi
peninggalan Belanda. Dan model bangunan cukup tinggi. Hampir semua material di Hotel
tersebutlah yang menjadi sisi pembeda hotel Pelangi adalah berasal dari pemasok. Sebut saja
Pelangi dengan hotel-hotel lainnya. Sheingga bahan-bahan makanan, kebutuhan kit,
wajib hukumnya dimanfaatkan. Bagusnya juga kebutuhan kamar mandi hotel seperti sabun,
adalah strategi baru tersebut menjadi daya tarik shampo, hingga handuk. Untuk bahan
tersendiri bagi wisatawan lokal dan asing. makanan, Pihak Hotel Pelangi sangat selektif
Jadi pada intinya, yang mau disampaikan dalam memilih bahan-bahan makanan. Karena
oleh pihak Hotel Pelangi adalah ancaman makanan yang disajikan untuk para tamu
produk pengganti tidak menjadi masalah haruslah perfect.
tersendiri. Memang sudah semestinya untuk Pertimbangan mendasar bagi pihak Hotel
mempertahankan eksistensi perusahaan Pelangi dalam memilih bahan-bahan makanan
ditengah badai persaingan yang semakin pesat dan juga material yang lain dari pemasok
dan sengit adalah harus terus berinovasi. Bukan adalah selain kualitas juga harga yang
hanya mengemas program dan paket yang kompetitif. Jika ditemukan tidak adanya
ditawarkan. Namun juga strategi konsisten masalah harga, maka bisa saja
pemasarananya. Bagi Hotel Pelangi sendiri, mengganti supplier.
terdapat beberapa akses pemasaran yang 5. Persaingan antar Perusahaan yang Ada
dilakukan selama ini. Urusan pemasaran Dewasa ini persaingan bisnis diantara
sendiri dihandle oleh bagian Marketing. perusahaan sejenis semakin kompetitif dan
Selama ini, Hotel Pelangi mengandalkan semakin sengit. Persaingan diantara
beberapa akses. Sebut saja Online Travel Agent perusahaan-perusahaan tersebut muncul karena
seperti Traveloka dan Pegipegi. Bekerjasama perusahaan-perusahaan tersebut berusaha
dengan Offline travel agent seperti Pasopati untuk mencapai keunggulan kompetitif,
dan Haryono. Memberdayakan juga media dimana dalam keunggulan kompet itif ini
sosial seperti Intagram dan Website. perusahaan dapat merebut pangsa pasar atau
Manajemen Hotel Pelangi juga masih sangat konsumen dalam jumlah sebanyak-banyaknya
mengandalkan media konvensional seperti dibandingkan perusahaan lain, dengan kondisi
promosi dari mulut ke mulut. demikian, profit yang diperoleh perusahaan
Selain itu, untuk menunjang strategi pun juga semakin banyak.
promosi, Bidang Marketing juga tiap bulannya Menurut Porter (2008) faktor persaingan
sudah menjadi kewajiban untuk merilis antar pesaing dalam industri yang sama inilah
program-program terbaru seperti menetapkan yang menjadi sentral kekuatan persaingan.
special price sesuai dengan momen-momen Semakin tinggi tingkat persaingan antar
tertentu. perusahaan mengindikasikan semakin tinggi
4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok pula profitabilitas industri, namun profitabilitas
Pemasok dapat menggunakan kekuatan perusahaan mungkin menurun.
tawar menawar terhadap para peserta industri Persaingan antar perusahaan sejenis, bagi
dengan mengancam akan menaikkan harga atau Hotel Pelangi, sangat jelas bahwa jumlah

8
kompetitor di kota Malang sangat tinggi. sebuah perusahaan untuk dikemudian
Berdasarkan data tahun 2018, jumlah menetapkan strategi.
perhotelan kota Malang adalah 60 hotel. 2. Implikasi Praktis
Jumlah hotel yang banyak tersebut merupakan Hasil penelitian ini dapat dipergunakana
hotel-hotel besar berbintang 3 hingga bintang. sebagai masukan bagi perusahaan yang
Dari jumlah yang sangat signifikan bergerak dibidang apapun. Terutama dalam hal
tersebut, pesaing terberat bagi Hotel Pelangi melakukan analisis kondisi dan ancaman
adalah hotel-hotel berbintang 4. Lebih tepatnya eksternal. Dengan tujuan utama menetapkan
adalah hotel-hotel baru dan modern. Di kota strategi selanjutnya agar perusahaan dapat tetap
Malang sendiri, hotel-hotel berbintang 4 tidak eksis ditengah arus persaingan yang ketat.
terlalu banyak. Untuk hotel Pelangi sendiri,
saat ini masih berbintang 3.
Informasi tersebut didukung oleh data KESIMPULAN DAN SARAN
yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) 1. Kesimpulan
Jawa Timur. Terhitung 2012 hingga 2016, a. Tantangan yang dihadapi Hotel Pelangi
jumlah hotel di Kota Malang menunjukan juga berupa kehadiran pendatang baru.
grafik semakin tinggi. tahun 2016, jumlah hotel Ditahun 2020 mendatang, di kota Malang
di Kota Malang sejumlah 104 hotel. Jumlah akan hadir 2 (dua) hotel baru sebagai
tersebut adalah secara keseluruhan jumlah hotel pesaing hotel Pelangi. Perusahaan
mulai dari bintang 1 hingga bintang 5 di Kota perhotelan ini harus terus melakukan
Malang. Hal tersebut menunjukan bahwa inovasi dalam hal diferensiasi produk
jumlah pesaing dalam industri perhotelan di melalui paket Wisata Edukasi Sejarah
Kota Malang memang tinggi. dengan menjadikan bangunan kuno Hotel
Dari segi kuantitas jumlah hotel di Kota Pelangi sebagai instrumen penting.
Malang mengalami penambahan signifikan. b. Kekuatan daya beli masyarakat pada hotel
Grafik semakin bertambahnya jumlah hotel Pelangi saat ini masih standar 50/50.
tersebut juga sejalan dengan semakin Mayoritas tamu adalah tamu lama.
bertambahnya jumlah kamar yang disediakan Sedangkan tamu baru masih minim di
di Kota Malang. Berikut adalah data yang hotel Pelangi. Hal tersebut disebabkan oleh
disajikan oleh BPS Jawa Timur dari 2012-2016 banyak jumlah hotel di Kota Malang.
tentang jumlah kamar (bps jawa timur, 2016). Sehingga semua hotel harus berlomba-
lomba menjemput tamu. Ditambah dengan
IMPLIKASI HASIL PENELITIAN keinginan tamu yang dinamis.
1. Implikasi Teoritis c. Terkait dengan adanya kebijakan
Metode Five Forces Porter menjadi salah pemerintah, yakni berupa Peraturan
satu metode yang cukup tepat dalam Daerah tentang Cagar Budaya, justru
menganalisis kondisi eksternal bagi sebuah membawa peluang baik bagi Hotel
perusahaan. Metode tersebut memberikan Pelangi, yakni dalam hal mendapatkan
kontribusi bagi perusahaan untuk lebih keringanan Pajak dan akan dialokasi
mengenal tentang ancaman dari perusahaan anggaran perawatan Gedung Hotel. Hal
sejenis, ancaman pendatang baru, tekanan tersebut berkaitan dengan status Hotel
produk pengganti, kekuatan daya pembeli, dan Pelangi sebagai salah satu Cagar Budaya di
kekuatan daya pemasok. Selain itu, metode Kota Malang.
tersebut juga menjadi langkah konstruktif bagi d. Ancaman yaitu munculnya guest house

9
menjadi pesaing Hotel Pelangi. Adapun www.jatim.bps.go.id:
jalan keluar yang dilakukan oleh Hotel https://jatim.bps.go.id/statictable/2017/
Pelangi melalui inovasi menghadirkan 10/17/671/jumlah-akomodasi-hotel-
program-program menarik. menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-
e. Kekuatan daya pemasok di Hotel Pelangi jawa-timur-2012-2016.html
cukup tinggi. Semua bahan makanan dan Chandler, A. (1962). Strategy and Structure:
barang material lainnya berasal dari Chapters In The History Of American
pemasok dari luar. Pihak hotel Pelangi Industrial Enterprice.
sangat selektif memiliih bahan, terutama David, F. R. (2006). Manajemen Strategi.
bahan makanan. Karena makanan yang Jakarta: Salemba Empat.
disajikan harus perfect. Yang menjadi David, F. R. (2011). Strategic Management.
pertimbangan utama pihak Hotel Pelangi Jakarta.
dalam memilih barang dari pemasok Deray, R. S. (2014). Analisis Strategi Bersaing
adalah dari segi Kualitas dan harga yang pada Industri Perhotelan di Nusa Dua,
kompetitif. Bali (Studi pada Hotel ABC).
f. Hotel Pelangi mendapatkan pesaing pada Enz, C. A. (2012). Competiting Successfully
perusahaan perhotelan Bintang 3 di Kota with other Lodging: The Role of
Malang. Berdasarkan data tahun 2018, Strategy.
jumlah hotel di kota Malang adalah 60an Hamel, G. d. (1995). Kompetisi Masa Depan .
hotel. Hal tersebut menjadikan industri Jakarta: Bina Rupa Aksara.
perhotelan di Kota Malang semakin sengit. Hitt, M. A. (2009). Strategic Manajement:
2. Saran Competitiveness and Globalization.
Hasil penelitian ini sangat diharapkan Jakarta: Salemba Empat.
menjadi usulan kepada setiap perusahaan yang Hotel Pelangi. (2018). Retrieved from
bergerak di berbagai bidang agar bisa http://hotelpelangimalang.com:
menjadikannya sebagai acuan dalam http://hotelpelangimalang.com/sejarah-
melakukan pengembangan perusahaan melalui hotel-pelangi/
aktivitas analisis Five Forces Porter. Metode Hunger, J. D. (2003). Manajemen Strategis.
tersebut sangat berguna bagi setiap perusahaan Yogyakarta: Andi.
ketika ingin menetapkan strategi perusahaan. Kodrat, D. S. (2009). Manajemen Distribusi.
Sebuah perusahaan sebaiknya perlu melakukan Yogyakarta: Graha Ilmu .
analisis kondisi eksternal agar mengetahui Kusumadmo, H. K. (2014). Analisis Strategi
seberapa besar tingkat persaingan dan ancaman Pemasaran Kompetitif Dalam Industri
dari para pesaing. Perhotelan di Kota Surakarta.
Lawson, F. (1976). Hotel Motels and
DAFTAR PUSTAKA Condominiums (Design Planning and
Maintance) . London: The Architectural
Andrews, R. K. (1980). Konsep Strategi Press LTD.
Perusahaan. diterjemahkan oleh Enna oncica Maria, T. M. (2014). The Factors of
Tamimi . Jakarta: Erlangga. Competitive in the Hospitality Industry
bps . (2014). Retrieved from and the Competitive Strategy of Firms.
https://www.bps.go.id: Ovidiu N. Bordean, A. I. (2010). The Use of
https://www.bps.go.id Michael Porter’s Generic Strategies in
bps jawa timur. (2016). Retrieved from the Romanian Hostelry Industry.

10
Porter, M. E. (2008). Competitive Advantage,
edisi Terjemahan . Jakarta: Kharisma
Publishing Group.
Porter, M. E. (2008). Stretegi Bersaing
(Competitive Strategy). Tangerang:
Karisma Publishing Group.
Zahiro, M. Y. (2012). Analisis Strategi
Bersaing untuk Mencapai Keunggunal
Kompetitif pada UB Hotel.

11

Anda mungkin juga menyukai