Anda di halaman 1dari 3

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR No. Dokumen : 2-e.

S1
PENGUKURAN ANTE BRACHIAL INDEX (ABI) Kep.032018
No. Revisi : -
Ns. Putu Sintya Arlinda Arsa, S.Kep

DESKRIPSI UMUM :

Ankle Branchial Pressure Index ( ABPI ) adalah test non invasive untuk mengukur rasio tekanan
darah sistolik kaki ( angkle ) tertinggi dengan tekanan darah sistolik lengan ( brakhial ) tertinggi.
Pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI) merupakan gold standard pengukuran noninvasive untuk
deteksi Peripheral Artery Disease (PAD) dan direkomendasikan sebagai bagian dari pengkajian individu
yang berisiko terhadap penyakit tersebut (Migliacci, 2008). Jika pasien memiliki nilai ABI normal, namun
gejala klinis menunjukkan adanya klaudikasio intermitten, maka pemeriksaan ABI post exercise harus
dilakukan (Cassar, 2006 dan Stein, 2006).

Tujuan
1. Mengetahui nilai Ankle Brachial pressure Index
2. Untuk mendeteksi adanya insufisiensi arteri
3. Membantu menentukan memberikan intervensi secara tepat (intervensi perawatan luka)

ABI kanan adalah tekanan sistolik tertinggi pada kaki kanan dibagi tekanan sistolik tertinggi di antara
kedua lengan. Begitu pula untuk ABI kiri. ABI tergolong normal jika hasilnya pada rentang 0,9-1,4.
ABI>1,4 mengindikasikan terjadi pengerasan/kalsifikasi pembuluh darah, yang biasanya ditemukan pada
pasien diabetes atau penyakit ginjal kronis. Sementara itu, ABI<0,9 mengindikasikan adanya PAD.
NILAI
PROTOKOL KERJA
1 2 3 4
Persiapan alat :

1. Simple held vasculer Doppler ultrasound probe


2. Gel
3. Tensimeter
4. Stetoskop
5. Tissu
6. Buku dan alat tulis

Persiapan pasien

Prosedur pelaksanaan
A. Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri / menanyakan nama pasien
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien

B. B. Tahap Ke rja
1. Mencuci tangan
2. Anjurkan pasien berbaring terlentang, posisi kaki sama tinggi dengan
posisi jantung.
3. Pasang manset tensimeter di lengan atas dan tempatkan probe vascular
Doppler ultrasound diatas arteri brachialis dengan sudut 45o. Permukaan
transduser Doppler yang sudah dilapisi gel diposisikan dengan sudut 45o-
60o terhadap permukaan kulit di sekitar arteri brakialis dan digerakkan
sampai aliran darah terdengar jelas.

4. Palpasi nadi radialis kemudian pompa manset hingga 20 mmHg diatas


tekanan darah sistolik palpasi.
5. Kempiskan manset, perhatikan suara pertama yang dideteksi oleh probe
hasilnya merupakan tekanan darah systolic brachialis.
6. Ulangi pada lengan yang lain.
7. Pasang manset tensimeter di pergelangan kaki dan tempatkan probe
vascular Doppler ultrasound diatas arteri dorsalis pedis atau arteri
posterior tibilias dengan sudut 45 derajat.
8. Palpasi nadi dorsalis pedis atau arteri posterior tibialis kemudian pompa
manset hingga 20 mmHg diatas tekanan darah sistolik palpasi.
9. Kempiskan manset, perhatikan suara pertama yang dideteksi oleh probe
vascular Doppler ultrasound hasilnya merupakan tekanan darah systolic
ankle.
10. Ulangi pada kaki yang lain.
11. Pilih tekanan darah systolic brachialis tertinggi (diantara lengan kanan
dan kiri) dan tekanan darah systolic ankle tertinggi ( nadi dorsalis pedis
atau posterior tibialis diantara kaki kanan dan kaki kiri).
12. Menjelaskan hasil pemeriksaan ABI
13. Mencuci tangan

C. Tahap Terminasi
1. Menyimpulkan hasil pengkajian
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
4. Merapikan alat
5. Mendokumentasikn hasil pemeriksaan

Total Nilai

Malang, ...........................2018
Penguji

--------------------------------

Anda mungkin juga menyukai