BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu komponen terpenting pada sepeda motor adalah rem. Rem
merupakan komponen yang berfungsi untuk menghentikan putaran poros,
mengatur kecepatan putaran poros dan mencegah putaran yang tidak dikehendaki
dengan menggunakan gesekan, singkatnya rem berfungsi untuk memperlambat
laju dari sepeda motor. Selama terjadi pengereman, kerja gesek rem diubah
menjadi panas. Dalam hal ini kalkulasi pelepasan kalor dan umur pakai kanvas
ditentukan oleh jenis material kanvas, dimensi bagian yang bergesekan dan
kualitas pemakaian dari rem itu sendiri.
seperti aktifitas keseharian pemilik motor Honda Supra x 125 R (NF 125 SC)
tahun 2006.
Adapun maksud dan tujuan tugas elemen mesin II ini adalah untuk
menghitung umur pakai dari rem cakram pada motor Honda Supra x 125 R (NF
125 SC) tahun 2006 sesuai dengan spesifikasi rem cakram orisinil pabrikan
berdasarkan asumsi pemakaian seperti aktifitas keseharian Pada akhirnya dapat
mengetahui umur pakai rem sehingga dapat lebih memprediksi waktu
maintenance dan dapat menggunakan rem cakram secara efisien.
BAB I : PENDAHULUAN
ANALISA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TEORI DASAR
b. Rem drum
Rem drum mempunyai ciri lapisan rem yang terlindung, dapat
menghasilkan gaya pengereman yan besar untuk ukuran rem yang
kecil, dan umur lapisan rem yang cukup panjang. Satu kelemahan
rem jenis ini adalah pemancaran panasnya yang buruk. Gaya
pengereman tergantung pada letak engsel sepatu rem dan silinder
hidrolik serta arah putaran motor.
c. Rem cakram
Rem cakram terdiri atas sebuah cakram baja yang dijepit oleh
lapisan rem dari kedua sisinya pada waktu pengereman. Rem ini
mempunyai sifat-sifat yang baik seperti mudah dikendalikan,
pengereman yang stabil serta radiasi panas yang baik sehingga
banyak digunakan untuk roda depan. Adapun kelemahan dari rem
ini adalah umur lapisan yang pendek, serta ukuran silinder rem yang
besar pada roda.
d. Rem Pita
Rem pita terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah dalamnya
dilapisi dengan bahan gesek, drum rem dan tuas. Gaya rem akan
timbul jika pita dikaitkan pada drum dengan gaya tarik pada kedua
ujung pita tersebut.
b. Tipe floating caliper. Pada rem cakram tipe ini, caliper ikut bergerak
karena reaksi dari gaya tekan fluida, hanya terdapat piston dari satu sisi
piringan geseknya. Jadi ketika fluida dikenai gaya tekan, maka fluida
tersebut akan menekan piston dan kanvas sebelah kanan, kemudian
kaliper akan tertarik ke sebelah kanan, yang membuat kanvas sebelah
kiri akan menekan piringan dari sebelah kiri.
Rem cakram (Disk Brake) terdiri atas sebuah cakram terbuat dari baja
yang dijepit oleh lapisan rem (pelat gesek) dari kedua sisinya pada waktu
pengereman. Kedua plat gesek ini akan menjepit cakram untuk
menghentikan putaran poros, mengatur putaran poros, dan menghentikan
putaran yang tidak dikehendaki. Dengan jepitan antara kedua pelat gesek,
maka akan terjadi gesekan antara pelat gesek dengan cakram, juga antara
roda dengan aspal.
Rem cakram mempunyai sifat-sifat yang baik seperti mudah
dikendalikan, pengereman yang stabil, radiasi yang baik terhadap panas
(berfungsi baik pada suhu tinggi maupun rendah).
4. Minyak Rem
Suatu sistem hidrolik menggunakan fluida untuk mentransmisikan gaya
dan tekanan. Fluida yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
Tidak bersifat korosif
Punya kualitas lubrikasi yang tinggi
Stabil dalam jangka waktu yang lama
Punya titik didih yang tinggi
Bersih, tidak mengandung partikel yang dapat menggangu sistem
pengereman
9. Fluida makin banyak dan ruang fluida makin besar sehingga caliper
bergerak ke kanan.
10. Pelat gesek sebelah kiri juga terdorong ke kanan dan kut menjepit
cakram.
11. Roda berputar makin lambat hingga akhirnya berhenti.
bv
Pv Wtot . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
g
Ket :
Pv : gaya Pengereman (kg)
Wtot : berat total kendaraan (kg)
g : percepatan gravitrasi (m/s2)
bv : perlambatan kendaraan (m/s2
Torsi Pengereman (T)
D
T 1,1.Pv . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
2
Ket :
T : Torsi Pengereman (kg.cm)
D : Diamater roda (cm)
Umur rem tergantung pada volume material gesek yang boleh aus (Vv),
daya gesek rata-rata (Nr) dan satu konstata keausan (qv).
Umur rem :
2
1,1.Gg .Vg Vv
Am Lb . . . . . . . . . . . (3)
2.g qv.Nr
asbestos adalah “mineral ajaib” karena sifatnya yang lembut dan ulet dan
juga karena sifat dari asbestos ini yang tahan panas.
Asbestos menjadi populer dalam dunia manufaktur dan bangunan pada
abad 19 karena ketahannanya terhadap panas, dapat menyerap suara dan
kekuatan tariknya. Asbestos digunakan pada sepatu rem dan karena
ketahanan panasnya, dan pada perkembanagan selanjutnya digunakan juga
pada oven electric dan kabel sebagai isolasi.
Sayangnya, material ini sekarang diketahui sebagai bahan yang
beracun. Jika fiber asbestos terhisap, dapat menyebabkan penyakit yang
berbahaya diantaranya mesothelioma and asbestosis. Sejak pertengahan
1980 penggunaan asbestos sudah banyak dilarang di berbagai Negara.
Solusi dari permasalahan ini adalah menggunakan material lain sebagai
bahan kanvas. Material alternatif tersebut antara lain Graphitic Carbon
Steel, Poplar Wood dan Vulcan Fiber. Namun Graphitic Carbon Steel lebih
mahal dari pada Asbestos sedangkan Poplar Wood dan Vulcan Fiber lebih
murah dari pada Asbestor. [12]
BAB III
PERHITUNGAN
MULAI
STOP
END
B. Proses perhitungan
1. Langkah 1 (Diagram benda bebas, titik berat)
Keterangan :
- = 620 mm
- = 140 mm
- = 380 mm
- = 460 mm
- = 150 mm
- = 1240 mm
- = W2
- = W1
- = Wm
- = Ra
- = Rb
- L = 1240 mm
- Wm = 98 Kg (Berat motor)
- W1 = 73 Kg (Berat pengendara 1)
- W2 = 63 Kg (Berat pengendara 2)
- Wtot = 234 Kg (Berat total)
182280 𝑘𝑔𝑚𝑚
= 234 𝑘𝑔
= 778,97 mm
117080 𝑘𝑔𝑚𝑚
= 234 𝑘𝑔
= 500,34 mm
Rb = 75,29 kg
Menentukan Material
- Ro : 110 mm = 11 cm = 0,11 m
- Ri : 82 mm = 8,2 cm = 0,082 m
- Ө : 53° = 0,925 rad
𝑚
2,78 2
𝑠
Pv = 234 kg × 𝑚
9,81 2
𝑠
Pv = 66,32 kg
- Torsi pengereman
D = 52 cm = 0,52 m = diameter roda efektif (dari hasil
pengukuran dan spesifikasi)
𝐷
MR = 1,1 × pv × (Gustav Nieman, hal 299)
2
52 𝑐𝑚
MR = 1,1 × 66,32 kg × 2
MR = 1896,75 kgcm
1896,75 kgcm
MR = ; 2 = jumlah kanvas
2
F = 179,67 kg
179,67 kg
F = ; 2 = jumlah piston
2
89,83 kg
Pw = 𝜋
2× × (2,2 𝑐𝑚)2
4
𝑘𝑔
Pw = 11,82 𝑐𝑚2
F piston = Pw × A saluran
𝑘𝑔 𝜋
F piston = 11,82 𝑐𝑚2 × × (1 𝑐𝑚)2
4
F piston = 9,28 kg
9,28 kg × 3 cm
F tangan = 10,3 𝑐𝑚
F tangan = 2,70 kg
Am = 1619,34 kgm
Nr = 0,18 HP
Vv = 6,76 𝑐𝑚3
6,76 𝑐𝑚3
Lb = 0,125 ×0,18 𝐻𝑃
Lb = 300,44 jam
BAB IV
ANALISA
1. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai umur pakai dari rem
cakram motor, antara lain sebagai berikut :
- Asumsi pengoperasian dari proses pengereman sepeda motor yang
digunakan seperti : kecepatan rata-rata (V rata-rata) ; operasi
pengereman ; serta perlambatan (bv); pemakaian sepeda motor per
hari; lama waktu pengereman; serta frekuensi operasi pengereman per
satuan waktu.
- Pemilihan dan penggunaan jenis material dari kanvas rem yang
digunakan, seperti : jenis material kanvas; Koefisien gesek; batas
keausan (Sv); serta keausan spesifik (qv).
3. Dari hasil akhir yang di dapat dari perhitungan umur pakai rem cakram
motor Honda Supra X 125 R yaitu : 96,14 bulan bila dibandingkan dengan
kenyataannya masih nilainya terlalu lama. Pada kenyataannya umur
maksimal rem cakram (baik piringan dan kanvas) akan habis ± 3 tahun
apalagi kanvas rem akan lebih cepat dari itu. Kemungkinannya adalah
penggunaan jenis kanvas rem dan piringan cakram yang imitasi atau bukan
original, lalu asumsi yang dipakai pada perhitungan belum mendekati
sesuai keadaan kenyataannya.
BAB V
KESIMPULAN