Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan di jaman modern ini, manusia banyak menggunakan


teknolgi yang mampu memudahkan pekerjaannya dan juga efisien dalam
penggunaannya. Termasuk dalam hal mobilitas manusia dalam beraktifitas.
Sepeda motor sebagai salah satu kendaraan yang cukup mudah dimiliki dan sangat
banyak digunakan oleh orang-orang khususnya di Indonesia membuat
perkembangan teknologi sepeda motor selalu engikuti perkembangan jaman.

Salah satu komponen terpenting pada sepeda motor adalah rem. Rem
merupakan komponen yang berfungsi untuk menghentikan putaran poros,
mengatur kecepatan putaran poros dan mencegah putaran yang tidak dikehendaki
dengan menggunakan gesekan, singkatnya rem berfungsi untuk memperlambat
laju dari sepeda motor. Selama terjadi pengereman, kerja gesek rem diubah
menjadi panas. Dalam hal ini kalkulasi pelepasan kalor dan umur pakai kanvas
ditentukan oleh jenis material kanvas, dimensi bagian yang bergesekan dan
kualitas pemakaian dari rem itu sendiri.

Dalam perhitungan rem cakram ini, pada dasarnya ingin mendapatkan


umur pakai dari rem cakram yang digunakan dengan asumsi penggunaan seperti
aktifitas di keseharian berdasarkan spesifikasi orisinil dari motor Honda Supra X
125 R tahun 2006. Maka saya tertarik untuk menghitung umur pakaian dari rem
cakram agar dikemudian hari dapat lebih memprediksi waktu maintenance untuk
rem serta mengefisiensikan penggunaan rem cakram.

I.2. Batasan Masalah

Tugas perhitungan elemen mesin II ini hanya dibatasi pada proses


perhitungan umur pakai rem dari spesifikasi motor dengan asumsi yang digunakan

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 1


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

seperti aktifitas keseharian pemilik motor Honda Supra x 125 R (NF 125 SC)
tahun 2006.

I.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan tugas elemen mesin II ini adalah untuk
menghitung umur pakai dari rem cakram pada motor Honda Supra x 125 R (NF
125 SC) tahun 2006 sesuai dengan spesifikasi rem cakram orisinil pabrikan
berdasarkan asumsi pemakaian seperti aktifitas keseharian Pada akhirnya dapat
mengetahui umur pakai rem sehingga dapat lebih memprediksi waktu
maintenance dan dapat menggunakan rem cakram secara efisien.

I.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup perhitungan ini, penulis akan menguraikan perhitungan rem


cakram yang dalam tugas ini ini akan dibahas mengenai hal-hal yang dianggap
perlu, diantaramya :

 Perhitungan gaya pengereman

 Perhitungan torsi pengereman

 Perhitungan tekanan kanvas dan gaya tekan piston

 Perhitungan gaya pengereman pada pedal tangan

 Perhitungan umur kanvas rem

I.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data di dalam penyusunan laporan ini dilakukan


dengan beberapa cara :

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 2


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

 Melakukan observasi langsung, dalam hal ini penulis melakukan


pengamatan secara langsung pada rem cakram motor Honda Supra
x 125 R (NF 125 SC) tahun 2006
 Mencari referensi, dalam hal ini penulis mengumpulkan referensi
dan data yang mendukung isi dari materi, referensi didapat dari
buku tekstual tentang elemen mesin dan juga artikel di internet.
 Melakukan asistensi dengan dosen pembimbing sehingga didapat
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penyusunan laporan
tugas elemen mesin ini.
 Melakukan diskusi dengan sesama mahasiswa yang telah
mengambil dan mengerjakan tugas elemen mesin ini.

I.6. Sistematika Penulisan

Didalam penulisan laporan tugas elemen mesin II ini, penulis


menyajikannya kedalam 5 bab, adapun penyajiannya adalah sebagai
berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Membahas mengenai masalah yang melatar belakangi laporan,


tujuan tugas elemen mesin II, ruang lingkup kajian serta
sistematika penulisan laporan.

BAB II: TEORI DASAR

Membahas teori – teori yang berhubungan dengan rem cakram


serta rumus – rumus yang dipergunakan dalam proses
perhitungan.

BAB III: PERHITUNGAN

Berisikan tahapan perhitungan berupa diagram alir proses


pengolahan data dengan menggunakan berbagai persamaan
berdasarkan asumsi yang digunakan

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 3


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

BAB IV: ANALISA DAN KESIMPULAN

ANALISA

Membahas tentang hasil yang diperoleh dari perhitungan serta


analisa yang berhubungan dengan analisis sistem rem cakram dan
umur pakai rem.

KESIMPULAN

Membahas kesimpulan yang didapat dari hasil pengolahan data


serta kesimpulan dari laporan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi referensi buku dan artikel di internet yang digunakan serta


menjadi acuan dalam penulisan laporan ini.

LAMPIRAN

Berisi keterangan-keterangan yang tambahan yang berhubungan


dengan penulisan laporan ini.

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 4


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

BAB II
TEORI DASAR

2.1. Rem dan Fungsi

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan


gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak
kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang
bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem
regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan dalam
rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu
alternator, selanjutnya dilalukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan
disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain.

Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2). Ini


berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki
empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih
banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang
dibutuhkan untuk pengereman juga empat kali lebih jauh.[1]

2.2. Jenis-Jenis Rem


Rem gesekan dapat diklasifikasikan lebih lanjut atas :
a. Rem blok
1. Rem blok tunggal.
Rem blok yang paling sederhana dimana hanya terdiri dari
satu blok rem yang ditekan terhadap drum rem. Biasanya pada
blok rem tersebut pada permukaan geseknya dipasang lapisan
rem atau bahan gesek yang dapat diganti bila telah aus.

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 5


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

Gambar 2.1. Rem blok tunggal [2]

2. Rem blok ganda


Prinsip kerjanya sama seperti rem blok tunggal, hanya saja
rem jenis ini dipakai dua blok rem yang menekan drum dari dua
arah yang berlawanan, baik dari sebelah dalam maupun dari
sebelah luar drum

Gambar 2.2. Rem blok ganda [3]

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 6


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

b. Rem drum
Rem drum mempunyai ciri lapisan rem yang terlindung, dapat
menghasilkan gaya pengereman yan besar untuk ukuran rem yang
kecil, dan umur lapisan rem yang cukup panjang. Satu kelemahan
rem jenis ini adalah pemancaran panasnya yang buruk. Gaya
pengereman tergantung pada letak engsel sepatu rem dan silinder
hidrolik serta arah putaran motor.

Gambar 2.3. Rem drum [4]

c. Rem cakram
Rem cakram terdiri atas sebuah cakram baja yang dijepit oleh
lapisan rem dari kedua sisinya pada waktu pengereman. Rem ini
mempunyai sifat-sifat yang baik seperti mudah dikendalikan,
pengereman yang stabil serta radiasi panas yang baik sehingga
banyak digunakan untuk roda depan. Adapun kelemahan dari rem
ini adalah umur lapisan yang pendek, serta ukuran silinder rem yang
besar pada roda.

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 7


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

Gambar 2.4. Rem cakram [5]

d. Rem Pita
Rem pita terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah dalamnya
dilapisi dengan bahan gesek, drum rem dan tuas. Gaya rem akan
timbul jika pita dikaitkan pada drum dengan gaya tarik pada kedua
ujung pita tersebut.

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 8


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

Gambar 2.5. Rem pita [5]

2.3 Rem Cakram


Rem cakram (disk brake) terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Tipe fixed caliper. Pada rem cakram tipe ini, caliper tidak ikut bergerak
serta terdapat beberapa pasang piston. Letak piston-piston tersebut ada
pada kedua sisi dari disk rotor-nya. Sehingga ketika fluida dikenai gaya
tekan, fluida tersebut akan menekan piston dari kedua sisi piringan
gesek seperti yang terlihat pada gambar di bawah.

Gambar 2.6. Rem cakram fixed caliper [6]

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 9


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

b. Tipe floating caliper. Pada rem cakram tipe ini, caliper ikut bergerak
karena reaksi dari gaya tekan fluida, hanya terdapat piston dari satu sisi
piringan geseknya. Jadi ketika fluida dikenai gaya tekan, maka fluida
tersebut akan menekan piston dan kanvas sebelah kanan, kemudian
kaliper akan tertarik ke sebelah kanan, yang membuat kanvas sebelah
kiri akan menekan piringan dari sebelah kiri.

Gambar 2.7. Rem cakram floating caliper [7]

Rem cakram (Disk Brake) terdiri atas sebuah cakram terbuat dari baja
yang dijepit oleh lapisan rem (pelat gesek) dari kedua sisinya pada waktu
pengereman. Kedua plat gesek ini akan menjepit cakram untuk
menghentikan putaran poros, mengatur putaran poros, dan menghentikan
putaran yang tidak dikehendaki. Dengan jepitan antara kedua pelat gesek,
maka akan terjadi gesekan antara pelat gesek dengan cakram, juga antara
roda dengan aspal.
Rem cakram mempunyai sifat-sifat yang baik seperti mudah
dikendalikan, pengereman yang stabil, radiasi yang baik terhadap panas
(berfungsi baik pada suhu tinggi maupun rendah).

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 10


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

Gambar 2.8. Kontruksi rem cakram [8]

Bagian utama rem cakram adalah :


1. Kaliper (Caliper)
Kaliper terdiri atas rumah dan silinder berpiston dan sil-sil di dalam
silindernya. Material gesek atau pad terdapat dalam kaliper. Cara
kerjanya adalah seperti sebuah ragum yang menjepit benda kerjanya
karena adanya gaya aksi dan reaksi.

Gambar 2.9. Kaliper [9]

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 11


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

2. Piringan Gesek (Disk Rotor)


Piringan gesek ini harus terbuat dari bahan yang baik dengan dimensi
yang teliti. Material itu harus punya sifat aus (wear resistance) yang baik,
apabila rem ini direncanakan untuk kendaraan berat.

Gambar 2.10. Piringan gesek [10]

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 12


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

3. Kanvas Rem (Brake Pad)


Kanvas rem terpasang pada kaliper. Kanvas ini dipasangkan dengan paku
keling pada daerah lasnya yang terbuat dari besi. Pad ini diberi batas aus
sama seperti piringan gesek.

Gambar 2.11. Kanvas rem [1]

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 13


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

4. Minyak Rem
Suatu sistem hidrolik menggunakan fluida untuk mentransmisikan gaya
dan tekanan. Fluida yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
 Tidak bersifat korosif
 Punya kualitas lubrikasi yang tinggi
 Stabil dalam jangka waktu yang lama
 Punya titik didih yang tinggi
 Bersih, tidak mengandung partikel yang dapat menggangu sistem
pengereman

2.4 Prinsip Kerja Rem Cakram


Rem cakram menggunakan fluida dalam prinsip kerjanya. Jika kita menekan
handle rem maka akan terjadi tekanan yang besar dalam silinder. Fluida akan
bergerak untuk menekan ke segala arah. Fluida menekan piston, piston menekan
pelat gesek sebelah kanan, maka pelat gesek akan menekan cakram. Karena
handle rem masih dalam keadaan tertekan maka tekanan fluida masih tinggi, lalu
caliper akan tertekan ke sebelah kanan karena terjadi sliding pada braket.
Sehingga pelat gesek sebelah kiri juga akan terdorong ke kanan dan akan ikut
menjepit cakram. Jadi dengan jepitan kedua pelat gesek tersebut ke cakram
maka akan menghentikan putaran poros roda, dan sistem pengeremannya akan
setimbang. Secara ringkas, cara kerja rem cakram akan dijelaskan melalui urutan
mekanisme seperti dibawah ini :
1. Tangan memberi gaya pada handle rem
2. Gaya menekan tuas rem
3. Seal menekan fluida (minyak rem)
4. Fluida menjadi bertekanan tinggi dan menekan ke segala arah
5. Fluida menekan piston
6. Piston menekan pelat gesek sebelah kanan
7. Pelat gesek sebelah kanan menekan cakram
8. Tuas rem masih ditekan sehingga tekanan fluida masih tinggi

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 14


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

9. Fluida makin banyak dan ruang fluida makin besar sehingga caliper
bergerak ke kanan.
10. Pelat gesek sebelah kiri juga terdorong ke kanan dan kut menjepit
cakram.
11. Roda berputar makin lambat hingga akhirnya berhenti.

Gambar 2.12. Prinsip kerja rem cakram [1]

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 15


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

2.5 Teori Tentang Roda


Coulomb : F = µ.W
Koef. Gesekan : µo = static friction; dan µs = sliding friction
µo > µs , ini pentig saat terjadi pengereman supaya tidak terjadi sliding dari
roda.
- Rolling : arah gerak tetap
- Sliding : arah gerak tidak tetap

Gaya-gaya yang bekerja pada ban :


- Gaya berat statis/dinamis
- Gaya dorong atau gaya tarik
- Gaya belok

Karena ban bersifat elastis maka perpindahan gaya itu selalu


berhubungan dengan perubahan bentuk dari ban. Perubahan bentuk telapak
kontak digambarkan seperti berikut : gambar perubahan bentuk telapak
kontak.

2.6 Persamaan yang Digunakan Dalam Perencanaan Rem Cakram


 Gaya Pengereman (Pv)

bv
Pv  Wtot . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
g
Ket :
Pv : gaya Pengereman (kg)
Wtot : berat total kendaraan (kg)
g : percepatan gravitrasi (m/s2)
bv : perlambatan kendaraan (m/s2
 Torsi Pengereman (T)

D
T  1,1.Pv . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
2

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 16


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

Ket :
T : Torsi Pengereman (kg.cm)
D : Diamater roda (cm)

 Umur kanvas rem (pad)

Umur rem tergantung pada volume material gesek yang boleh aus (Vv),
daya gesek rata-rata (Nr) dan satu konstata keausan (qv).
Umur rem :
2
1,1.Gg .Vg Vv
Am  Lb  . . . . . . . . . . . (3)
2.g qv.Nr

 Nilai qv diperoleh dari tabel (29/2) untuk kanvas kategori I


 1,1 merupakan faktor nilai energi kitetik untuk komponen yang
berputar.
 Volume material gesek yang boleh aus (Vv) didapat dari
persamaan :
Vv  A.s v . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4)

 Nr diperoleh dari persamaan :


2
Am .z 1,1.Gg .Vg
Nr  4 dengan
Am  . . . . . . . .(5)
27.10 2. g
Ket :
Gg : berat total kendaraan (kg)
Vg : kecepatan rata-rata kendaraan (m/s)
z : banyaknya pengereman per jam (rem/jam)

2.7 Bahan kanvas (Asbestos)


Asbestos adalah kelompok dari mineral dengan cristal berserabut yang
panjang, tipis. Kata "asbestos" diambil dari bahasa yunani yang artinya
dalam bahasa Inggris yaitu inextinguishable atau dalam bahasa Indonesia
artinya tidak bisa dipadamkan. Orang Yunani kuno mengatakan bahwa

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 17


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

asbestos adalah “mineral ajaib” karena sifatnya yang lembut dan ulet dan
juga karena sifat dari asbestos ini yang tahan panas.
Asbestos menjadi populer dalam dunia manufaktur dan bangunan pada
abad 19 karena ketahannanya terhadap panas, dapat menyerap suara dan
kekuatan tariknya. Asbestos digunakan pada sepatu rem dan karena
ketahanan panasnya, dan pada perkembanagan selanjutnya digunakan juga
pada oven electric dan kabel sebagai isolasi.
Sayangnya, material ini sekarang diketahui sebagai bahan yang
beracun. Jika fiber asbestos terhisap, dapat menyebabkan penyakit yang
berbahaya diantaranya mesothelioma and asbestosis. Sejak pertengahan
1980 penggunaan asbestos sudah banyak dilarang di berbagai Negara.
Solusi dari permasalahan ini adalah menggunakan material lain sebagai
bahan kanvas. Material alternatif tersebut antara lain Graphitic Carbon
Steel, Poplar Wood dan Vulcan Fiber. Namun Graphitic Carbon Steel lebih
mahal dari pada Asbestos sedangkan Poplar Wood dan Vulcan Fiber lebih
murah dari pada Asbestor. [12]

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 18


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

BAB III

PERHITUNGAN

A. Diagram alir proses perhitungan

MULAI

1. Berat total (Wtot) ;Diagram benda bebas ;


Beban roda ; Ukuran dan jarak titik berat ;

2. Titik berat ; Gaya reaksi di masing-masing ban ; Umur


rem

3. Material kanvas rem dan ukuran cakram

4. Gaya pengereman ; Torsi pengereman ; Tekanan


kanvas ; Gaya tekan piston

5. Gaya pada pedal tangan serta DBB

6. Perhitungan umur kanvas rem

STOP

END

Gambar 3.1. Diagram alir perhitungan

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 19


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

B. Proses perhitungan
1. Langkah 1 (Diagram benda bebas, titik berat)

Gambar 3.2. DBB Pada Motor

Keterangan :
- = 620 mm
- = 140 mm
- = 380 mm
- = 460 mm
- = 150 mm
- = 1240 mm
- = W2
- = W1
- = Wm
- = Ra
- = Rb

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 20


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

- L = 1240 mm
- Wm = 98 Kg (Berat motor)
- W1 = 73 Kg (Berat pengendara 1)
- W2 = 63 Kg (Berat pengendara 2)
- Wtot = 234 Kg (Berat total)

2. Langkah 2 (Titik berat, gaya reaksi tumpuan)


∈𝑊𝑖 ×𝑢𝑖 𝑊2×380 𝑚𝑚 + 𝑊1×840 𝑚𝑚 + 𝑊𝑚×990 𝑚𝑚
- Ū= =
∈𝑊𝑖 𝑊2 +𝑊1 +𝑊𝑚
(63 𝑘𝑔×380 𝑚𝑚) +(73 𝑘𝑔×840 𝑚𝑚) + (98 𝑘𝑔×990 𝑚𝑚)
= 63 𝑘𝑔 +73 𝑘𝑔+ 98 𝑘𝑔

23940 𝑘𝑔𝑚𝑚 + 61320 𝑘𝑔𝑚𝑚 + 97020 𝑘𝑔𝑚𝑚


= 234 𝑘𝑔

182280 𝑘𝑔𝑚𝑚
= 234 𝑘𝑔

= 778,97 mm

∈𝑊𝑖 ×𝑦𝑖 𝑊2×760 𝑚𝑚 + 𝑊1×760 𝑚𝑚 + 𝑊𝑚×140 𝑚𝑚


- Ŷ= =
∈𝑊𝑖 𝑊2 +𝑊1 +𝑊𝑚
(63 𝑘𝑔×760 𝑚𝑚) +(73 𝑘𝑔×760 𝑚𝑚) + (98 𝑘𝑔×140 𝑚𝑚)
= 63 𝑘𝑔 +73 𝑘𝑔+ 98 𝑘𝑔

47880 𝑘𝑔𝑚𝑚 + 55480 𝑘𝑔𝑚𝑚 + 13720 𝑘𝑔𝑚𝑚


= 234 𝑘𝑔

117080 𝑘𝑔𝑚𝑚
= 234 𝑘𝑔

= 500,34 mm

Gaya Reaksi Tumpuan Di Masing-masing Ban

- ∑ Ma = 0 (asumsi putaran CCW positif)


Rb×1240 mm - Wm×610 mm - W1×460 mm = 0
Wm×610 mm+ W1×460 mm
Rb = 1240 𝑚𝑚
98 kg×610 mm+ 73 kg×460 mm
Rb = 1240 𝑚𝑚

Rb = 75,29 kg

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 21


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

- ∑ Fy = 0 (asumsi arah keatas positif)


Ra + Rb - Wm - W1 -W2 = 0
Ra = Wm + W1 + W2 -Rb
Ra = 98 kg + 73 kg + 63 kg - 75,29 kg
Ra = 158,71 kg

3. Langkah 3 (Material kanvas, ukuran cakram)


Untuk mencari umur pakai rem, diasumsikan :
𝑘𝑚 𝑚
- V rata-rata = 40 𝑗𝑎𝑚 = 11,11 𝑠
𝑘𝑎𝑙𝑖
- Operasi Pengereman = 50 𝑗𝑎𝑚
𝑚
- Perlambatan = bv = 2,78 𝑠2

Menentukan Material

- Material : Asbestos Pressed Hidraullically


with plastic (Tabel 29/2 Grouped I, Buku “Machine Elements”
Gustav Nieman hal.320) [11]
- Koefisien gesek kering : 0,2 – 0,35
- Batas keausan : Sv = 0,3 cm
- Keausan spesifik : qv = 0,125 cm

Hasil Pengukuran Cakram

- Ro : 110 mm = 11 cm = 0,11 m
- Ri : 82 mm = 8,2 cm = 0,082 m
- Ө : 53° = 0,925 rad

4. Langkah 4 (Gaya pengereman ; Torsi pengereman ; Tekanan


kanvas ; Gaya tekan piston)
- Gaya pengereman (pv)
Berdasarkan buku “Machine Elements” Gustav Nieman, hal.299
[11]
𝑏𝑣
Pv = Wtot × 𝑔

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 22


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

𝑚
2,78 2
𝑠
Pv = 234 kg × 𝑚
9,81 2
𝑠

Pv = 66,32 kg

- Torsi pengereman
 D = 52 cm = 0,52 m = diameter roda efektif (dari hasil
pengukuran dan spesifikasi)
𝐷
 MR = 1,1 × pv × (Gustav Nieman, hal 299)
2
52 𝑐𝑚
MR = 1,1 × 66,32 kg × 2

MR = 1896,75 kgcm
1896,75 kgcm
MR = ; 2 = jumlah kanvas
2

MR = 948,376 kgcm pada setiap kanvas

- Tekanan kanvas yang diperlukan (Pa)


T = 0,5 × Ө × 𝜋 × 𝜇 × Ri (𝑅𝑜2 − 𝑅𝑖 2) × Pa
𝑇
Pa = 0,5 × Ө × 𝜋 × 𝜇 × Ri (𝑅𝑜2− 𝑅𝑖 2 )
1896,75 𝑘𝑔𝑐𝑚
Pa = 0,5 × 0,925 × 𝜋 × 0,35 × 8,2 cm (112 𝑐𝑚 − 8,22 cm)
1896,75 𝑘𝑔𝑐𝑚
Pa = 224,18 𝑐𝑚3
𝑘𝑔
Pa = 8,46 𝑐𝑚2

- Gaya tekan piston pada kanvas (F)


F = Ө × Ri × (𝑅𝑜 − 𝑅𝑖 ) × Pa
𝑘𝑔
F = 0,925 × 8,2 cm × (11 cm – 8,2 cm) × 8,46 𝑐𝑚2

F = 179,67 kg
179,67 kg
F = ; 2 = jumlah piston
2

F = 89,83 kg pada masing-masing piston

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 23


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

5. Langkah 5 (Gaya pada pedal tangan)


Dari pengukuran diameter piston = 2,2 cm

- Tekanan kanvas (Pw)


F
P=𝐴
F
Pw = 2 × 𝐴 𝑝𝑠𝑖𝑡𝑜𝑛
F
Pw = 𝜋
2 × × 𝐷2
4

89,83 kg
Pw = 𝜋
2× × (2,2 𝑐𝑚)2
4

𝑘𝑔
Pw = 11,82 𝑐𝑚2

- Gaya piston (F piston)


F piston
Pw = 𝐴 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 ; D saluran = 10 mm = 1 cm

F piston = Pw × A saluran
𝑘𝑔 𝜋
F piston = 11,82 𝑐𝑚2 × × (1 𝑐𝑚)2
4

F piston = 9,28 kg

Gambar 3.3. Ilustrasi dan DBB pedal rem

- Gaya dari tangan pada pedal


∑ Ma = 0 (asumsi putaran CCW positif)
F piston × 3 cm - F tangan × 10,3 cm = 0
F piston × 3 cm
F tangan = 10,3 𝑐𝑚

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 24


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

9,28 kg × 3 cm
F tangan = 10,3 𝑐𝑚

F tangan = 2,70 kg

6. Langkah 6 (Perhitungan umur kanvas rem)


Berdasarkan buku “Machine Elements” Gustav Nieman, hal. 300 [11]
- Energi kinetic (Am)
1,1 ×𝑊𝑡𝑜𝑡 ×(𝑉𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎)2
Am = 𝑔×2
𝑚 2
1,1 ×234 𝑘𝑔 ×(11,11 )
𝑠
Am = 𝑚
9,81 2 × 2
𝑠

Am = 1619,34 kgm

- Daya gesek (Nr)


Am ×z
Nr = 27×104
1619,34 kgm ×30
Nr = 27×104

Nr = 0,18 HP

- Volume keausan (Vv)


Vv = A × sv ; sv = batas keausan
53°
Vv = (𝜋 × (𝑅𝑜2 − 𝑅𝑖 2 ) × ) × sv
360°
53°
Vv = (𝜋 × ((11 𝑐𝑚)2 − (8,5 𝑐𝑚)2 ) × ) × 0,3 cm
360°

Vv = 6,76 𝑐𝑚3

- Umur pelat gesek (Lb)


Vv
Lb = 𝑞𝑣 ×𝑁𝑟

6,76 𝑐𝑚3
Lb = 0,125 ×0,18 𝐻𝑃

Lb = 300,44 jam

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 25


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

BAB IV

ANALISA

Setelah melakukan serangkaian tahapan proses perhitungan umur pakai


rem cakram Honda Supra X 125 R, Ada beberapa hal yang menjadi bahan
pertimbangan untuk dianalisa. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai umur pakai dari rem
cakram motor, antara lain sebagai berikut :
- Asumsi pengoperasian dari proses pengereman sepeda motor yang
digunakan seperti : kecepatan rata-rata (V rata-rata) ; operasi
pengereman ; serta perlambatan (bv); pemakaian sepeda motor per
hari; lama waktu pengereman; serta frekuensi operasi pengereman per
satuan waktu.
- Pemilihan dan penggunaan jenis material dari kanvas rem yang
digunakan, seperti : jenis material kanvas; Koefisien gesek; batas
keausan (Sv); serta keausan spesifik (qv).

2. Ada perbedaan besar gaya yang di transmisikan pada setiap proses


pengereman, yaitu dari mulai :
- Gaya tangan (F tangan) = 2,70 kg
- Gaya piston (F piston) = 9,28 kg
- Gaya tekan piston pada kanvas (F) = 179,67 kg (2 kanvas)
- Gaya pengereman (Pv) = 66,32 kg
Artinya adalah gaya yang diberikan tangan cukup kecil untuk
menghasilkan gaya pengereman (Pv) dan gaya tekan piston pada
kanvas (F) yang cukup besar.

3. Dari hasil akhir yang di dapat dari perhitungan umur pakai rem cakram
motor Honda Supra X 125 R yaitu : 96,14 bulan bila dibandingkan dengan
kenyataannya masih nilainya terlalu lama. Pada kenyataannya umur
maksimal rem cakram (baik piringan dan kanvas) akan habis ± 3 tahun

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 26


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

apalagi kanvas rem akan lebih cepat dari itu. Kemungkinannya adalah
penggunaan jenis kanvas rem dan piringan cakram yang imitasi atau bukan
original, lalu asumsi yang dipakai pada perhitungan belum mendekati
sesuai keadaan kenyataannya.

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 27


LAPORAN TUGAS ELEMEN MESIN II REDI RESTU FADILAH (12-2011-109)

BAB V

KESIMPULAN

Setelah melakukan serangkaian tahapan proses perhitungan umur pakai


rem cakram Honda Supra X 125 R, Ada beberapa hal yang dapat kami simpulkan.
Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dengan asumsi spsifikasi rem cakram dan operasi penggunaan sepeda


motor seperti :
𝑘𝑚 𝑚
- Kecepatan rata-rata (V rata-rata) : 40 𝑗𝑎𝑚 = 11,11 𝑠
𝑘𝑎𝑙𝑖
- Operasi pengereman : 50 𝑗𝑎𝑚
𝑚
- Perlambatan (bv) : 2,78 𝑠2

- Material kanvas : Asbestos Pressed Hidraullically


with plastic
- Koefisien gesek kering : 0,2 – 0,35
- Batas keausan (Sv) : 0,3 cm
- Keausan spesifik (qv) : 0,125 cm
Didapat nilai umur pakai rem sebesar 96,14 bulan atau setara 8 tahun.
2. Untuk prediksi maintenance dari rem cakram ini dapat dilakukan setiap ±
8 tahun sekali. Dengan umur pakai ± 8 tahun membuat cost yang harus
dikeluarkan untuk maintenance (ganti kanvas atau piringan) sedikit lebih
murah dengan waktu selama itu.
3. Dalam mengefisiensikan penggunaan dan pemakaian rem cakram agar
awet dipakai, maka dapat mengacu pada asumsi pengoperasian rem
cakram, seperti :
𝑘𝑚 𝑚
- V rata-rata = 40 𝑗𝑎𝑚 = 11,11 𝑠
𝑘𝑎𝑙𝑖
- Operasi Pengereman = 50 𝑗𝑎𝑚
𝑗𝑎𝑚
- Pemakaian = 2,5 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
- 1 kali pengereman =3 𝑟𝑒𝑚

PERHITUNGAN REM CAKRAM HONDA SUPRA X 125 R 28

Anda mungkin juga menyukai