1 Jurnal-Vol-3-No-1-Erwin KAJIAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT PDF
1 Jurnal-Vol-3-No-1-Erwin KAJIAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT PDF
2006:44-50 44
Erwiantono
Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Samarinda, Kalimantan Timur
ABSTRACT
The objectives of this research was to know condition of mangrove forest in Pangpang bay and
to know level of community participation regarding mangrove forest management. The field research was
conducted from March-June 2004 on to research sites namely Kedungringin and Wringinputih Village of
The Muncar District, Banyuwangi, East Java. Qualitative and quantitative methods were integrated in
this research. Community participatory activity was analysed qualitatively. The result showed that in
general the mangrove ecosystem quality and the level of community participation are going better in five
years.
keinginan untuk memperbaiki masa depan yang selat Bali, yang mempunyai potensi perikanan
lebih baik dan dengan harapan tingkat tangkap lebih besar.
perekonomian yang lebih baik pula.
Tabel 4. Mata pencaharian masyarakat.
2. Pendidikan Desa Desa
Hasil survey yang dilakukan di kedua Mata Kedungringin Wringinputih
No.
Pencaharian Jumlah Jumlah
desa tersebut menunjukkan pendidikan formal (orang)
%
(orang)
%
responden pada Tabel 3 berikut ini . 1. Nelayan 29 15
96,67 50,00
manfaat yang cukup besar serta keingintahuan selain nelayan yang hanya menangkap di sekitar
masyarakat tentang manfaat ekosistem kawasan mangrove atau nelayan tradisional,
mangrove dari beberapa penyuluhan yang juga sebagian nelayan yang terdapat di desa
diberikan oleh pihak pemerintah maupun LSM. tersebut melakukan penangkapan di luar
Selain itu, partisipasi masyarakat dalam kawasan ekosistem mangrove sampai ke Selat
kegiatan perencanaan ini didukung oleh adanya Bali. Mata pencaharian nelayan yang wilayah
kelompok-kelompok sosial yang ada tangkapannya di luar ekosistem mangrove ini
dimasyarakat tersebut, misalnya kelompok tani, dimungkinkan mempengaruhi tingkat partisipasi
kelompok nelayan, kelompok nelayan dan terhadap kegiatan pelaksanaan
petambak, kelompok pengajian dan, lain-lain. pengelolaan/rehabilitasi mangrove tersebut
Pertemuan-pertemuan yang sering
mereka lakukan ini juga membahas adanya
kegiatan rehabilitasi yang direncanakan oleh Tingkat Partisipasi Tahap
Pemerintah/LSM, selain itu juga peran serta dari Pelaksanaan
kelompok-kelompok masyarakat itu sendiri 53,33
yang didorong oleh keingintahuan tentang 60 50,00
46,67 46,67
50
kebenaran dari fungsi dan manfaat ekosistem 40 Desa Kedungringin (%)
mangrove dengan melakukan penanaman 30 Desa Wringinputih (%)
mangrove tersebut. Dalam rapat/penyuluhan 20
10 3,33
yang diadakan, masyarakat memberikan usulan 0 0 0 0 0
0
mengenai lokasi-lokasi yang biasa mereka Tinggi Cukup Sedang Cukup Rendah
singgahi untuk bersandar perahu agar diberikan Tinggi Rendah
Selain menggunakan bibit yang telah pohon mangrove yang mati dari kegiatan yang
disemaikan, masyarakat juga melakukan mereka lakukan.
penanaman dengan menggunakan biji yang Keterlibatan partisipasi masyarakat
sudah tua secara langsung dengan tingkat Desa Wringinputih yang lebih baik dalam
keberhasilan cukup tinggi. evaluasi ini terlihat dalam bentuk penanaman
Kegiatan yang telah dilakukan sampai dan pemeliharaan mangrove yang tetap
saat ini dan setelah mereka merasakan dilanjutkan dengan melakukan penanaman bila
perubahan hasil tangkapan dari lokasi yang menemukan bibit mangrove, baik secara
telah cukup baik pertumbuhan dan individu maupun kelompok. Penyulaman dan
perrkembangan pohon mangrovenya membuat penanaman tersebut dilakukan dengan mencari
masyarakat sekitar kawasan teluk Pangpang bibit mangrove secara kelompok atau disaat
tersebut menjadi mengerti bahwa program mereka mencari/menangkap ikan mereka
rehabilitasi mangrove sangat bermanfaat dan menemukan biji mangrove dan menanamkannya
perlu dilakukan secara berkelanjutan. dilokasi rehabilitasi yang mengalami kematian
tersebut.
3. Tahap Evaluasi Masyarakat juga melakukan pertemuan
Kegiatan partisipasi masyarakat yang dalam kegiatan evaluasi, yaitu mereka
diliihat dalam tahap evaluasi meliputi membahas keberhasilan yang dicapai dan apa
pemeliharaan, pengawasan dan pertemuan penyebab kematian dari pohon mangrove yang
evaluasi hasil kegiatan yang telah dilakukan mereka tanam. Pertemuan yang dilakukan ini
serta kegiatan perbaikan yaitu penyulaman pada umumnya merupakan pertemuan
terhadap bibit yang mati setelah ditanam. kelompok seperti pengajian, kelompok nelayan
Tingkat partisipasi masyarakat dari responden maupun kelompok petambak, yang juga
yang diambil dalam tahap evaluasi disajikan membahas mengenai kegiatan pengelolaan
pada Gambar 4 berikut ini. mangrove tersebut. Sebagai antisipasi untuk
mencegah kerusakan dan terciptanya kelestarian
ekosistem mangrove di kawasan kedua desa
Tingkat Partisipasi Tahap Evaluasi tersebut telah dibentuk aturan lokal yang
70 63,33 memberikan sanksi bagi masyarakat yang
Desa Kedungringin (%) melakukan penebangan/perusakan pohon
60
50
36,67
Desa Wringinputih (%) mangrove.
36,67
40 30,00 Keaktifan masyarakat pada tahap
26,67
30
evaluasi ini sangat perlu untuk diberdayakan,
20
10
6,67 karena dengan mengetahui permasalahan yang
0 0 0 0
0 timbul dari kegiatan penanaman yang dilakukan
Tinggi Cukup
Tinggi
Sedang Cukup
Rendah
Rendah
akan dapat merencanakan kegiatan berikutnya
yang lebih baik dan dapat mengatasinya.
Gambar 4. Grafik tingkat partisipasi masyarakat Partisipasi masyarakat tahap evaluasi ini akan
pada tahap evaluasi. menimbulkan tanggung jawab dan rasa
memiliki yang lebih tinggi terhadap
Tingkat partisipasi masyarakat Desa keberhasilan pengelolaan ekosistem mangrove
Kedungringin yang mempunyai kategori rendah yang ada.
lebih besar pada tahap evaluasi ini
dimungkinkan karena program pemerintah yang 4. Tahap Menikmati Hasil
ada hanya melakukan kegiatan penanaman saja Keberhasilan tahapan pelaksanaan
di kawasan tersebut tanpa memberdayakan penanaman mangrove yang telah dilakukan
masyarakat setempat untuk mengevaluasi masyarakat memberikan manfaat yang cukup
keberhasilan dari kegiatan penanaman yang banyak bagi masyarakat dalam menikmati hasil
dilakukan, dengan kata lain masyarakat hanya dari ekosistem mangrove tersebut. Dalam tahap
dijadikan sebagai obyek pembangunan. Tetapi menikmati hasil indikator yang digunakan
sebagian masyarakat ini juga sudah mulai adalah hubungan jenis pekerjaan dengan
timbul kesadarannya untuk melakukan evaluasi ekosistem mangrove, manfaat yang diperoleh
dan pengawasan terhadap mangrove yang ada dari hutan mangrove berupa perubahan hasil
dan yang sudah ditanam. Selain itu dalam tangkapan dan jenis manfaat lainnya. Selain itu
mencari bibit mangrove masyarakat Desa juga partisipasi masyarakat tahap ini dilihat dari
Kedungringin lebih jauh dibanding masyarakat dalam menjaga hutan mangrove yang ada
Desa Wringinputih. Hal ini menyebabkan sekarang ini. Berikut ini disajikan tingkat
mereka jarang melakukan penyulaman terhadap
EPP.Vol.3.No.1.2006:44-50 50
partisipasi masyarakat responden dalam tahap sumberdaya perikanan dan didukung oleh
menikmati hasil (Gambar 5) : kesadaran masyarakat yang cukup baik karena
sebagian besar memanfaatkan kawasan
ekosistem mangrove Teluk pangpang sebagai
Tingkat Partisipasi Tahap Menikmati Hasil
tempat mata pencaharian mereka.
80,00 66,67
Desa Kedungringin (%)
70,00 63,33 IV. KESIMPULAN
60,00 Desa Wringinputih (%)
50,00
40,00
36,67
26,67
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah
30,00 1. Karakteristik masyarakat di kedua desa
20,00
10,00 0
6,67
0 0 0 0
tersebut berdasarkan responden yang
0,00 diambil pada umumnya adalah : sebagian
Tinggi Cukup Sedang Cukup Rendah
Tinggi Rendah besar yaitu sebanyak 45 orang (75%)
penduduknya berada pada usia produktif,
Gambar 5. Grafik tingkat partisipasi masyarakat pendidikan didominasi pada tingkat
pada tahap menikmati hasil pendidikan dasar/SD yaitu sebanyak 49
orang (81,67%), mata pencaharian sebagian
Sebagian besar masyarakat besar nelayan yaitu sebanyak 44 orang
menanggapi kegiatan rehabilitasi mangrove (73,33%), pendapatan termasuk kategori
yang dilakukan telah memberikan hasil yang sedang yaitu rata-rata sekitar Rp 500.000 -
cukup memuaskan. Hal ini dilihat dari jarak 750.000/bulan sebanyak 39 orang (65%)
melaut yang relatif lebih dekat dan perubahan dan lama tinggal >30 tahun yaitu sebanyak
hasil tangkapan yang mereka peroleh di sekitar 45 orang (75%).
kawasan mangrove Teluk Pangpang tersebut 2. Tingkat partisipasi masyarakat di kedua
lebih banyak dari sebelumnya, yakni sekitar desa tersebut tergolong cukup baik.
lebih banyak > 75% dari saat kondisi hutan Partisipasi masyarakat yang cukup tinggi
mangrove tersebut hampir habis/kritis. pada pelaksanaan dan menikmati hasil
Secara keseluruhan mulai dari tahap dimungkinkan oleh sebagian kegiatan
perencanaan sampai tahap menikmati hasil, pemerintah yang sebagian besar
tingkat partisipasi masyarakat Desa menekankan pada kegiatan penanaman
Wringinputih lebih tinggi dari Desa mangrove dan hanya sebagian kecil
Kedungringin. Dari responden masyarakat kegiatan yang memberdayakan masyarakat
Desa Kedungringin tidak ada yang termasuk untuk mengevaluasi kegiatan yang telah
kategori tinggi, namun walaupun demikian dilakukan.
partisipasi masyarakat Desa Kedungringin dan 3. Kondisi ekosistem mangrove di kawasan
Desa Wringinputih tidak ada yang termasuk Teluk Pangpang saat ini sudah lebih baik
pada kategori rendah. Tingkat partisipasi dibanding lima tahun sebelumnya, yaitu
masyarakat secara keseluruhan, dapat dilihat sebelum tahun 2000. Program
pada Gambar 6 berikut ini. Pemerintah/LSM dalam pelestarian
ekosistem mangrove telah memberikan
Tingkat Partisipasi Secara Keseluruhan pengaruh terhadap tingkat partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan ekosistem
70,00 63,33 mangrove yang ada. Hal ini terlihat dari
60,00 53,33 Desa Kedungringin (%) kesadaran masyarakat untuk melakukan
50,00 Desa Wringinputih (%) kegiatan rehabilitasi bukan hanya dari
40,00
23,33
kegiatan pemerintah itu sendiri, tapi
30,00 20,00 23,33
20,00 16,67 melakukannya atas swadaya mereka
10,00 sendiri.
0 0
0,00
Tinggi Cukup Sedang Cukup Rendah
Tinggi Rendah
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 6. Grafik tingkat partisipasi masyarakat Balai Taman Nasional Alas Purwo. 2001.
secara keseluruhan. Laporan tahunan. Balai Taman Nasional
Alas Purwo. Surabaya.
Tingkat partisipasi yang lebih baik
pada masyarakat Desa Wringinputih ini Dahuri, R. Et al. 1999. Pengolahan sumberdaya
didukung oleh banyaknya kegiatan pemerintah pesisir secara terpadu. Pradnya Paramita.
tentang pengelolaan ekosistem mangrove dan Jakarta.