Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

SISTEM PEREDARAN DARAH

KELAS : XI IPA 5
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6

1. ANNISA RAHMATIA DEWI (05)


2. ANWAR RIDWANULLAH (06)
3. JALESVA MAHSA (18)
4. JONATHAN EDWARD O. (20)
5. NENG SINTA NADYA (27)
6. PUTRI AMELIA (28)

PEMERINTAH KOTA BANJAR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 BANJAR

Terakreditasi, “A” (Amat Baik) SK Nomor.02.00/535/BAP-SM/XI/2010


Email: smansabjr@yahoo.com Website : www.sman1banjar.sch.id
Jalan K.H Mustofa No.1 Tlp.(0265) 745451
Banjar 46311
1. Tujuan Kegiatan :
Mengamati berbagai macam jaringan pada hewan atau manusia.
2. Alat :
 Tensi meter/Sphygmomanometer
3. CARA KERJA :

1. Menghitung tekanan darah satu orang siswa laki-laki dan siswa perempuan
menggunakan tensi meter / Sphygmomanometer.
2. Masing-masing siswa melakukan kegiatan lari selama 3 menit dan mengukur kembali
tekanan darahnya menggunakan tensi meter / Sphygmomanometer.
3. Mengisi tabel berdasarkan percobaan.
4. HASIL PENGAMATAN :

Tekanan Darah
Jenis
No. Nama Umur (Tahun) Sebelum Sesudah
Kelamin
berlari berlari
1. Annisa Rahmatia Dewi P 16 110/80 140/80
2. Anwar Ridwanulloh L 17
3. Jalesva Mahsa P 15 100/70 130/60
4. Jonathan Edward O. L 15 110/80 130/75
5. Neng Sinta Nadya P 17 110/80 130/80
6. Putri Amelia P 18 100/80 110/90
5. PERTANYAAN :
1) Perhatikan gambar berikut!

Dari gamber tersebut, buatlah skema mekanisme peredaran darah besar dan kecil!
1. Berdasarkan percobaan, jelaskan mengapa tekanan darah perempuan berbeda
dengan tekanan darah yang dimiliki oleh laki-laki?
2. Mengapa tekanan darah sebelum berlari dan setela berlari berbeda? Jelaskan
menurut pendapat kelompok anda.
3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi kecepatan denyut jantung/tekanan darah
4. Apa yang dimaksud dengan sistole? Kapan systole terjadi?
5. Apa yang dimaksud dengan diastole? Kapan diastole terjadi?
6. JAWABAN
1) Skema Peredaran darah :
o Peredaran darah kecil : 3 – 10 – 8 – 11 – 2 – 4
o Peredaran darah besar : 4 – 6 – 7 – 5 – 1 dan 4 – 9 – 1
1. Faktor-faktor penyebab tekanan darah wanita dan pria berbeda :
 Tekanan darah tinggi pada pria
Sebelum berusia 50 tahun, tekanan darah pada pria akan lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita. Namun setelah berusia 55 tahun, tekanan
darah pada wanita biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Terlepas
dari perbedaan tersebut, ovarium dan pengaturan hormon testis serta
kromosom seks memainkan peranan penting terhadap kemungkinan
hipertensi tersebut.
 Pria muda cenderung memiliki tekanan darah tinggi
Beberapa hal yang dapat membuat seseorang mengalami tekanan
darah tinggi sebelum berusia 45 tahun diantaranya adalah obesitas atau
stres atau kerja keras. Selain itu, kebiasaan makan atau menjalani gaya
hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi alkohol dan merokok juga dapat
menyebabkan tekanan darah tinggi. Laki-laki cenderung mengalami tekanan
darah tinggi lebih banyak dibandingkan wanita karena sindrom metabolik
yang ada di dalam tubuh mereka berkaitan dengan penyakit jantung dan
diabetes. Sedangkan pada wanita, tekanan darah tinggi disebabkan karena
efek menopause.
 Menopause pada wanita
Hipertensi biasanya tidak akan menyerang wanita hingga mereka
memasuki usia menopause. Kadang-kadang ada juga yang tekanan darah
tingginya meningkat beberapa saat setelah menopause. Dokter percaya
bahwa perubahan hormon menopause memainkan peranan penting dalam
meningkatnya tekanan darah pada wanita.
Tekanan darah tinggi yang menyerang wanita muda, terutama yang sedang
hamil menyebabkan preeklamsia atau eklamsia yang berbahaya dimana
mereka diharuskan selalu dibawah kontrol ahli medis atau doketer.
 Pengaruh hormon estrogen
Perempuan yang lebih mudah antara usia 20 hingga 40 tahun
biasanya bisa dilindungi dari tekanan darah tinggi atau hipertensi serta
penyakit kardiovaskular karena adanya hormon estrogen di dalam tubuh
mereka.
 Variasi tekanan darah
Beberapa studi menunjukkan bahwa perbandingan pria dan wanita
pada usia 40, kebanyakan wanita memiliki resiko yang lebih sedikit
dibandingkan dengan pria. Kemungkinan hal tersebut terjadi pada wanita
hanya apabila pembuluh darah rusak atau ada organ yang terganggu. Itulah
sebabnya setiap pria maupun wanita yang berusia 40 dianjurkan untuk
melakukan tes skrining.
 Perbedaan pria dan wanita
Layaknya seorang pria, seorang wanita juga bisa menderita tekanan
darah tinggi pada saat mereka muda apabila aktivitas fisik mereka tidak baik,
atau sering mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, sering mengkonsumsi
garam dalam jumlah yang tinggi atau sering menggunakan pil kontrasepsi.

2. Sebelum berlari, tubuh tidak memerlukan banyak energi sehingga tekanan darah
cenderung normal. Setelah berlari, tubuh membutuhkan banyak energi, akibatnya
sel-sel otot perlu suplai oksigen lebih banyak. Untuk mempercepat pengantaran
oksigen ke sel otot, jantung memompa darah lebih cepat. Akibatnya tekanan darah
setelah berlari cenderung meningkat.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut jantung :
 Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan
oksigen selama pertumbuhan. Pada masa remaja, denyut jantung menetap
dan iramanya teratur. Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat
berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua lagi dari
usia dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya. Frekuensi denyut nadi
pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampai dengan usia dewasa,
denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadii
menurun seiring dengan pertambahan usia.
 Jenis kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum, sub maksimum pada
wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50%
maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada wanita
138 denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi kerja
mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per menit.
 Ukuran tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh
seseorang. Semakin berat atau gemuk maka denyut nadi akan lebih cepat.
 Kebiasaan aktivitas sehari-hari
Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap denyut nadi,
lama kerja, waktu istirahat, dan irama kerja yang sesuai dengan kapasitas
optimal manusia akan ikut mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak
melampaui batas maksimal. Apabila melakukan pekerjaan yang berat dan
waktu yang lama akan mengakibatkan denyut nadi bertambah sangat cepat
dibandingkan dengan melakukan pekerjaan yang ringan dan dalam waktu
singkat.
 Kondisi kesehatan
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau frekuensi
jantung secara tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakit
frekuensi jantungnya cenderung meningkat.
 Keadaan emosi atau psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan dan
kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi seseorang. Ketakutan,
kecemasan, dan kesedihan juga dapat memperlambat frekuensi nadi
seseorang.
4. Systole (tekanan sistolik) adalah tekanan darah saat jantung berdetak dan
berkontraksi (berkerut) memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan sistolik adalah
tekanan ketika ventrikel (bilik) jantung mengalami kontraksi, dan memompa darah
ke seluruh tubuh. Tekanan sistolik ditulis pertama dalam notasi tekanan darah.
5. Diastole (tekanan diastolik) adalah tekanan darah pada waktu peregangan (relaksasi)
jantung di antara detakan jantung ini. Tekanan diastolik adalah tekananan di antara
waktu jantung berdetak, yang berupa tekanan saat ventrikel (bilik) jantung
mengalami relaksasi atau perenggangan, dan pada saat ini darah masuk ke ventrikel
dari atrium (serambi) jantung, sebelum kemudian darah ini dipompa saat ventrikel
kembali melakukan kontraksi lagi. Tekanan diastolik ditulis kedua dalam notasi
tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai