Anda di halaman 1dari 16

Tugas Makalah

AKUNTANSI MANAJEMEN
BIAYA STANDAR PT.H.SAMPOERNA TBK.

O L E H :

MARWAN ALHADID B1C1 16 145


ASBIN SIDIK B1C1 16 165
AGUS RIANTO B1C1 16 175

KELOMPOK 6

Kelas D

Mata Kuliah Akuntansi Manajemen


Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Haluoleo

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat, hidayah dan karuniaNya lah sehingga kami Kelompok 6 dapat
menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “BIAYA STANDAR
PT.H.SAMPOERNA TBK.”.

Makalah ini kami susun dengan mengumpulkan informasi dari berbagai


sumber, sebagai kewajiban atau syarat dalam mendukung lulusnya mata kuliah
Akuntansi Manajemen. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih atas semua
bantuan dan dukungan, khususnya kepada dosen pembimbing Ibu Mulyati Akib.

Kami sadar bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih memiliki sangat banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat
berterimakasih apabila dosen pembimbing dan teman-teman sekalian memberikan
saran dan kritik yang membangun.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi siapapun yang membacanya.

Kendari, Maret 2018

Kelompok 6
DAFTAR ISI

Sampul Pembuka
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB II STUDI KASUS
2.1 Profil Kembar Bersama
2.2 Proses Produksi dan Pemasaran
BAB III KAJIAN TEORI
3.1 Definisi Akuntansi Manajemen
3.2 Tujuan Akuntansi Manajemen
3.3 Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan
3.4 Sistem Informasi dan Model Operasional Akuntansi Manajemen
3.5 Proses Manajemen
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Biaya yang dikeluarkan dan Profit yang diterima Kembar Bersama
4.2 Jenis Akuntansi yang tepat untuk Digunakan Kembar Bersama
4.2 Manfaat Penerapan Akuntansi Manajemen pada Kembar Bersama
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Penutup

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menjadi salah satu penyumbang terbesar APBN, industri rokok sangat


berpengaruh pada keuangan di indonesia. Karna besarnya pengaruh industri
tembakau ini maka kami memutuskan memilih industri tembakau menjadi bahan
makalah kami.

Alasan kami memilih PT.HM.Sampoerna adalah karna perusahaan yang


bergerak di bidang industri tembakau ini adalah perusahaan roko terbesar di
Indonesia, juga menjadi salah satu perusahaan yang mampu bertahan di Indonesia
sebelum Indonesia merdeka sampai sekarang.

Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio, imigran
Tionghoa dari Fujian, Tiongkok memulai kegiatan produksi rokok secara
komersial sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga
ini diresmikan secara resmi dengan nama NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.

Perusahaan ini meraih kesuksessan dengan merek Dji Sam Soe pada tahun
1930-an hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942 yang memporak-porandakan
bisnis tersebut. Setelah masa tersebut, putra Liem, Aga Sampoerna mengambil
alih kepemimpinan dan membangkitkan kembali perusahaan tersebut dengan
manajemen yang lebih modern. Nama perusahaan juga berubah seperti namanya
yang sekarang ini. Selain itu, melihat kepopuleran rokok cengkeh di Indonesia,
dia memutuskan untuk hanya memproduksi rokok kretek saja.

PT HM Sampoerna Tbk. resmi didirikan pada tahun 1963. Hingga saat ini
PT.HM.Sampoerna memiliki karyawan sebanyak 29.225 orang sebagai tenaga
kerja langsung maupun tidak langsung.

Generasi berikutnya, Putera Sampoerna adalah generasi yang membawa HM


Sampoerna melangkah lebih jauh dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya,
seperti perkenalan rokok bernikotin rendah, A Mild dan perluasan bisnis melalui
kepemilikan di perusahaan supermarket Alfa, dan untuk suatu saat, dalam bidang
perbankan.

Menjadi salah satu penyumbang terbesar APBN, industri rokok sangat


berpengaruh pada keuangan di indonesia. Karna besarnya pengaruh industri
tembakau ini maka kami memutuskan memilih industri tembakau menjadi bahan
makalah kami.

Alasan kami memilih PT.HM.Sampoerna adalah karna perusahaan yang


bergerak di bidang industri tembakau ini adalah perusahaan roko terbesar di
Indonesia, juga menjadi salah satu perusahaan yang mampu bertahan di Indonesia
sebelum Indonesia merdeka sampai sekarang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat kita tarik beberapa rumusan
masalah, yaitu :
A. Bagaimana apabila biaya standar diterapkanpada PT.HM.Sampoerna tbk?
B. Apakah apabila biaya standar diterapkan pada PT.HM.Sampoerna tbk.
Dapat meningkatkan kinerja perusahaan tersebut?
BAB II
STUDI KASUS

2.1 Proses Produksi dan Pemasaran


Setelah dipanen dan dikeringkan, tembakau dan cengkeh dibawa ke lokasi pabrik.
Tembakau biasanya disimpan hingga selama 3 tahun dalam lingkungan terkontrol
untuk membantu meningkatkan cita rasanya. Cengkeh juga melewati proses
penyimpanan serupa hingga selama satu tahun sebelum diproses menjadi
“cengkeh rajang” (cut clove).

Tembakau yang telah disimpan akan diproses terlebih dahulu sebelum dicampur
dengan cengkeh rajangan yang telah kering, kemudian dijadikan racikan rokok
yang akan dilinting menjadi rokok. Racikan yang telah selesai, yang biasa disebut
“cut filler,” disimpan dalam lumbung berukuran besar sebelum memasuki proses
produksi rokok.

Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaret kretek mesin
(SKM). Salah satu keunikan industri kretek Indonesia ialah masih digunakannya
metode pelintingan secara manual dengan tangan, dimana para pekerja melinting
produk rokok kretek dengan sangat cepat, bahkan hingga dapat mencapai 350
batang per jam.

Fasilitas Linting-tangan dan Buatan mesin

Produksi sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin terdiri dari tiga tahapan:

Pemrosesan daun tembakau;

Produksi rokok;

Dan pengemasan serta persiapan distribusi.

Dalam tiap tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat cermat memegang
peranan penting untuk memastikan bahwa setiap batang rokok dibuat dengan
standar tertinggi. Setelah siap, rokok kemudian dikemas dan dikirimkan untuk
proses distribusi.
BAB III

KAJIAN TEORI

1. DEFINISI BIAYA
Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan
perusahaan. setiap perusahaan tidak akan dapat menghindari berbagai biaya yang
harus dikeluarkan.untuk mendapatkan laba, maka perusahaan harus dapat
menghasilkan pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah biaya
yang dikorbankannya.
Untuk menjalankan suatu usaha diperlukan sumber daya yang harus
dikorbankan sebagai nilai pengganti untuk memperoleh keuntungan. sumber daya
yang dikeluarkan tersebut seringkali disebut dengan biaya.
Dalam buku akuntansi "biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu"(Mulyadi 1994).Dalam buku akuntansi manajemen,“biaya adalah
kas atau nilai setara kas untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan
memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi organisasi.” (hansen dan
mowen, 2009).
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya adalah pengorbanan
sumber daya ekonomi yang telah terjadi atau potensial terjadi untuk mendapatkan
barang atau jasa,yang diukur dalam satuan uang yang diharapkan mampu
memberi manfaat tertentu bagi organisasi.

2. Definisi Biaya Standar


Definisi mengenai biaya standar diungkapkan oleh beberapa ahli,antara
lain sebagai berikut:
menurut carter dan usry (2005:153):“biaya standar adalah biaya yang telah
ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu
produk selama suatu periode tertentu. biaya standar merupakan biaya yang
direncanakan untuk suatu produk dalam kondisi operasi sekarang atau yang
diantisipasi”.
menurut mulyadi (1992):“biaya standar merupakan biaya yang ditentukan
di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk
membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah
asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktorfaktorlain tertentu. biaya yang
seharusnya dikeluarkan mengandung arti bahwa biaya yang ditentukan di
mukamerupakan pedoman dalam pengeluaran biaya yang sesungguhnya. jika
biaya sesungguhnya menyimpang dari biaya standar, maka yang dianggap benar
adalah biaya standar,sepanjang asumsi- asumsi yang mendasari penentuannya
tidak berubah.”
maher dan deakin (1997:187):“biaya standar adalah biaya yang
diantisipasi untuk memproduksi dan atau menjual satu unit output, hal itu adalah
biaya yang ditentukan terlebih dahulu atas barang yang diproduksi.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya standar adalah
biaya yang seharusnya terjadi di masa yang akan datang untuk membuat suatu
produk yang ditentukan terlebih dahulu dalam asumsi kondisi ekonomi tertentu.

3. JENIS JENIS STANDAR


Berbagai jenis standar dapat dipertimbangkan penggunaannya oleh
perusahaan. menurut mulyadi (2000: 423) dalam buku akuntansi biaya, standar
dapat digolongkan atas dasar tingkat ketaatan dan kelonggaran sebagai berikut:
1) standar teoritis
Standar teoritis disebut juga dengan standar ideal, yaitu suatu standar yang
ketat yang dalam pelaksanaannya sulit untuk dicapai, sebab banyak faktor
non teknis yang mempengaruhi kegiatan produksi. asumsi yang mendasari
standar teoritis ini adalah bahwa standar merupakan tingkat yang paling
efisien yang dapat dicapai oleh pelaksana. kebaikan standar teoritis adalah
bahwa standar tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif
lama. tetapi pelaksanaan yang sempurna yang dapat dicapai oleh orang atau
mesin jarang dapat dicapai sehingga standar ini sering menimbulkan
frustasi.standar teoritis ini sekarang sudah jarang digunakan.

2) Standar biaya waktu yang lalu


Biaya standar yang ditentukan dengan menghitung rata-rata biaya yang telah
lampau cenderung merupakan standar yang longgar sifatnya. rata-rata biaya
waktu yang lalu dapat mengandung biayabiaya yang tidak efisien, yang
seharusnya tidak boleh dimasukan sebagai unsur biaya standar. tapi jenis
standar ini kadang-kadang berguna pada saat permulaan perusahaan
menerapkan sistem biaya standar dan terhadap jenis biaya standar ini secara
berangsur-angsur kemudian diganti dengan biaya yang benar-benar
menunjukkan efisiensi.
3) Standar normal
Standar normal didasarkan atas taksiran biaya di masa yang akan datang
dibawah asumsi keadaan ekonomi dan kegiatan yang normal. kenyataannya
standar normal didasarkan pada rata-rata biaya di masa yang lalu, yang
disesuaikan dengan taksiran keadaan biaya di masa yang akan datang. standar
normal bermanfaat bagi manajemen dalam perencanaan kegiatan jangka
panjang dan pengambilan keputusan yang bersifat jangka panjang. standar
normal tidak begitu bermanfaat dari sudut pengukuran pelaksanaan tindakan
dan pengambilan keputusan jangka pendek.
4) Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai
Standar ini didasarkan pada tingkat yang dapat dicapai dengan
memperhitungkan ketidakefisienan kegiatan yang tidak dapat dihindari
terjadinya. standar ini banyak digunakan dan merupakan kriteria yang baik
untuk menilai pelaksanaan.

Menurut blocher, chen, cokin, dan lin (2007) dalam buku manajemen biaya,
standar dibagi dalam dua jenis, yaitu:
1) Standar ideal
Standar ideal mengharuskan pelaksanaan yang sempurna dan efisiensi yang
maksimal dalam setiap aspek operasi. suatu perusahaan dapat dikatakan
mencapai standar ideal yang ditetapkan untuk operasinya apabila semua
faktor operasi yang relevan terjadi sesuai dengan yang diharapkan dan
perusahaan melaksanakan operasinya seperti yang direncanakan. standar ideal
mengarah ke masa depan, jarang merupakan standar historis.
2) Standar yang dapat dicapai saat ini
Standar yang dapat dicapai saat ini menetapkan kriteria pada suatu tingkat
yang seringkali dapat dicapai oleh seseorang yang telah mendapatkan
pelatihan yang tepat dan pengalaman. standar yang dapat dicapai saat in
menekankan pada normalitas dan memperbolehkan beberapa penyimpangan
dari standar.

4. KEGUNAAN BIAYA STANDAR


Menurut mulyadi (1992: 416), biaya standar merupakan alat penting dalam
menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya
standar ditentukan dengan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaannya dengan efektif, karena pelaksana telah mengetahui
bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat berapa biaya
pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan. sistem biaya standar akan
memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk
melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka untuk
melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan
tenaga kerja, dan kegiatan lain.
Menurut carter dan usry (2005:154), biaya standar membantu perencanaan
dan pengendalian operasi. biaya standar memberikan wawasan mengenai dampak-
dampak yang mungkin dari keputusan atas biaya dan laba.

5. PENENTUAN BIAYA STANDAR


Menurut mulyadi (1992:419), prosedur penentuan biaya standar dibagi ke
dalam 3 bagian meliputi :
1. Biaya bahan baku standar
Biaya bahan baku standar terdiri dari kuantitas standar dan harga standar.
penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi
produk, baik mengenai ukuran, bentuk, warna, karakteristik pengolahan
produk, maupun mutunya. dari spesifikasi ini kemudian dibuat kartu bahan
baku yang berisi spesifikasi dan jumlah tiap- tiap jenis bahan baku yang akan
diolah menjadi produk selesai. kuantitas standar bahan baku ditentukan
dengan penyelidikan teknis atau dengan analisis catatan masa lalu.
sedangkan, penentuan harga standar umumnya dari daftar harga pemasok,
katalog, atau informasi yang sejenis dan informasi lain yang tersedia
berhubungan dengan kemungkinan perubahan harga- harga tersebut di masa
depan.
2. Biaya tenaga kerja standar
Biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua unsur yaitu jam tenaga kerja
standar dan tarif upah standar. syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja
standar adalah:
 tata letak pabrik yang efisien dengan peralatan yang modernsehingga
dapat dilakukan produksi yang maksimum dengan biaya yang minimum.
 pengembangan staff perencanaan produksi, routing, scheduling,dan
dispatching, agar supaya aliran proses produksi lancar,tanpa terjadi
penundaan dan kesimpangsiuran.
 pembelian bahan baku direncanakan dengan baik, sehingga
tersedia pada saat dibutuhkan untuk produksi.
 standardisasi kerja karyawan dan metode- metode kerja dengan instruksi-
instruksi dan latihan yang cukup bagi karyawan,sehingga proses produksi
dapat dilaksanakan di bawah kondisi yang paling baik.

Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara:


 menghitung rata- rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan
dari kartu harga pokok periode yang lalu.
 membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal yang
diharapkan.
 mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan
di bawah keadaan nyata yang diharapkan.
 mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan
pengetahuan operasi produksi dan produk.

3. Biaya Overhead Pabrik Standar


Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead
yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal. Agar supaya
tarif overhead standar ini bermanfaat untuk pengendalian biaya, maka tarif ini
harus dipisahkan ke dalam tetap dan variabel. Untuk pengendalian biaya overhead
pabrik dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran
biaya untuk beberapa kisaran kapasitas.

6. Sistem biaya standar di terapkan

Dua alasan untuk penerapan sistem biaya standar yaitu:

1. perencanaan dan pengendalian


Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki perencanaan dan
pengendalian, serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit adalah
fundamental bagi sistem anggaran fleksibel yang merupakan kunci bagi sistem
perencanaan dan pengendalian yang baik.sistem pengendalian anggaran biaya
membandingkan biaya actual dan biaya yang dianggarkan dengan mengghitung
variansi,yaitu perbedaan antara biaya actual dan biaya yang di rencanakan untuk
tingkat aktivitas actual.
Jika variansi tidak menguntungkan,para manajer memiliki pengendalain
lebih atas penggunaan input daripada atas harga,variansi efisiensi memberikan
tanda khusus tentang kebutuhan tindakan korektif dan dan di mana tinadakan
harus di fokuskan .jadi pada prinsipnya,kegunaan variansi efisiensi adalah
menigkatkan pengendalian operasional.

2. perhitungan harga pokok produk


Dalam perhitungan biaya standar,biaya-biaya di bebankan pada produk
dengan menggunkan standar kuantitas dan harga untuk ketiga biaya produk:
bahan baku langsung,tenaga kerja langsung dan overhead.
Perhitungan harga pokok produk standar memiliki beberapa keuntungan
disbanding perhitungan biaya normal dan biaya actual. Yang pertama,memiliki
kapasitas lebih untuk pengendalain. Sistem perhitungan biaya standar juga
memberikan informasi biaya per unit yang dapat di gunakan untuk keputusan
penentuan harga.dan kedua,perhitungan biaya standar untuk membebankan biaya
produk,biaya per unit untuk tiap kategori biaya per unit setara tidak perlu di
hitung lagi.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Penerapan Biaya Standar
Pada Perusahaan besar seperti PT.HM.Sampoerna sangat membutuhkan
biaya standar karena mempunyai proses produksi yang sangat banyak dan
membutuhkan biaya yang sangat banyak,sehingga sangat memerlukan standar
biaya agar manajer dapat merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaanya
secara efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya
dilaksanakan dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya
dilaksanakan.
4.2 Peningkatan kinerja pada PT.HM.Sampoerna
Apabila biaya standar diterapkan pada PT.HM.Sampoerna maka akan
sangat meningkatkan kinerja perusahaan, karena Suatu sistem biaya standar
menganggarkan kuantitas dan biaya menggunakan dasar unit. Anggaran unit ini adalah
tenaga kerja, bahan baku, dan overhead. Dengan demikian, biaya standar adalah jumlah
yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang dan jasa. Standar yang
dibuat ditetapkan berdasarkan pengalaman historisnya. Standar yang saat ini dapat
dicapai adalah standar yang dapat diraih dengan kondisi operasional yang efisien.
Standar ideal adalah standar yang dapat dicapai dengan efisiensi maksimum atau kondisi
operasional ideal. Sistem perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki
perencanaan untuk dan pengendalian, serta memfasilitasi perhitungan harga pokok
produk. Dengan membandingkan hasil aktual dengan standar dan membagi variansi
dalam komponen harga dan kuantitas, respon balik tersedia sebagai informasi. Informasi
ini memungkinkan para manajer untuk menerapkan tingkat kendali yang lebih besar
terhadap biaya daripada yang ditemukan dalam sistem perhitungan biaya normal atau
aktual. Keputusan seperti penawaran juga dibuat lebih mudah ketika sistem perhitungan
biaya standar digunakan. Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar dikembangkan
untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Ketiga hal ini tidak
dapat dilepas pisahkan, sistem ABC sendiri Dengan demikian jelas bahwa biaya standar
merupakan alat yang penting untuk perencanaan dan pengendalian biaya produksi
berdasarkan pemikiran bahwa pengendalian biaya produksi merupakan jalan yang logis
sebagai konsekuensi perusahaan dalam menekan biaya produksi agar sesuai dengan
rencana, karena dengan metode biaya tersebut perusahaan dapat mengetahui berapa
biaya yang seharusnya dikeluarkan sebelum proses produksi dimulai sehingga dapat
diketahui ketidakefesienan atau pemborosan biaya yang terjadi setelah proses produksi
selesai.

BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan dan penjelasan diatas baik mengenai materi konsep
akuntansi manajemen maupun studi kasus pada PT.HM.Sampoerna maka dapat
ditarik kesimpulan, sebagai berikut :
1. Akuntansi keuangan biasanya digunakan oleh orang-orang di luar perusahaan
atau organisasi, sedangkan akuntansi manajemen digunakan oleh orang-orang
dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
2. Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan
ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen
dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen
(intern) untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan
manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
3. Berdasarkan kedua jenis akuntansi, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen, maka yang paling tepat digunakan oleh PT.HM.Sampoerna adalah
akuntansi manajemen. Hal ini dikarenakan laporan keuangan akuntansi
manajemen dapat mengukur proses, pelanggan dan kompetitor dengan detail
sehingga dapat melaporkan produksi dan pemasaran dengan rinci.

Daftar Pustaka
Hansen Mowen, 2006, Management Accounting, Edisi 7 Buku 1: Jakarta,
SalembaEmpat

Hansen Mowen, 2006, Management Accounting, Edisi 7 Buku 2: Jakarta


SalembaEmpatSiregar, Suripto, Hapsoro, Widodo, 2013,
Akuntansimanajemen: Jakarta SalembaEmpat

http://www.spengetahuan.com/2015/03/pengertian-akuntansi-manajemen-
menurut-para-ahli.html

https://dosenakuntansi.com/tujuan-akuntansi-manajemen

https://www.jurnal.id/id/blog/2017/7-perbedaan-akuntansi-keuangan-dan-
akuntansi-manajemen

http://samparona.blogspot.co.id/2015/01/sistem-informasi-akuntansi-
manajemen.html

http://ciputrauceo.net/blog/2015/9/21/biaya-produksi-dan-cara-menghitung-biaya-
produksi

http://solusiukm.com/peran-akuntansi-manajemen-yang-cukup-vital-pada-
perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai