Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN Best Practice

GURU SASARAN PROGRAM PKB MELALUI PKP


BERBASIS ZONASI JENJANG SMK

Disususun Oleh:
Misbahul Huda, S.Pd.

SMK PGRI 1 LAMONGAN


JL. SIMPANG JAKSA AGUNG SUPRAPTO NO. 58 LAMONGAN
Telp. 0322-312608 E-mail : info@smkpgri1lamongan.sch.id
Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan
Kode Pos 62217

DESEMBER 2019
IDENTITAS

1 NAMA : MISBAHUL HUDA, S.Pd.


2 NIP :-
3 PANGKAT/GOLONGAN RUANG :-
4 UNIT KERJA : SMK PGRI 1 LAMONGAN
5 ALAMAT INSTANSI :
Jalan : JL. SIMPANG JAKSA AGUNG SUPRAPTO NO. 58
Kabupaten : Lamongan
Provinsi : Jawa Timur
Telpon/Fax : 0322-312608
6 MENGAJAR : MAPEL PRODUKTIF TKR OTOMOTIF
8 Alamat Rumah : Dusun Sambong Desa Pasarlegi Kec. Sambeng
Jalan : Lamongan
Kabupaten : Jawa Timur
Provinsi :085645000567
Telpon
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan

Guru Sasaran Program PKB melalui PKP

Berbasis Zonasi Jenjang SMK

Disahkan

Di Lamongan

Tanggal: 2 Desember 2019

Guru Inti Penyusun

Muhammad Arifin, S.Pd Misbahul Huda, S.Pd


NIP. NIP.

Mengetahui,
Kepala SMK PGRI 1 LAMONGAN

Khamza Arafah Bahtiar


NIP.
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Jenderal GTK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang
bermuara pada peningkatan kualitas peserta didik adalah menyelenggarakan
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran (PKP) yang selanjutnya disingkat dengan PKP.
Program PKP bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik
melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai dengan
mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS. Program ini merupakan bagian dari
program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang diamanatkan oleh
Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Program
PKP lebih berfokus pada upaya mencerdaskan peserta didik melalui
pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta pemeratan mutu
pendidikan, maka pelaksanaan program PKB melalui PKP mempertimbangkan
pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini,
pengelolaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang selama ini
dilakukan melalui gugus atau rayon, dapat terintegrasi melalui zonasi
pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi mempertimbangkan
keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat, seperti
status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN
sekolah, atau mempertimbangkan mutu lainnya.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu
model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning/PBL. PBL merupakan model pembelajaran yang
mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari
dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa dituntut untuk
mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
(kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan siswa untuk berpikir secara
kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang
sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran Pemeliharaan Chasis dan Sistem
Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan dengan model PBL, penulis menemukan
bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan
pembelajaran sebelumnya. Ketika model PBL ini diterapkan pada kelas XII yang
lain ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik
pembelajaran PBL yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best
practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model PBL.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran Pemeliharaan Chasis & Sistem Pemindah Tenaga Kendaraan
Ringan Otomotif di kelas XII dengan materi Sistem Kemudi Konvensional.

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa


dalam pembelajaran Pemeliharaan Chasis & Sistem Pemindah Tenaga
Kendaraan Ringan yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik
penulis dalam meerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills
(HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas XII semester 5 di
SMK PGRI 1 LAMONGAN sebanyak 20 orang.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
kelas XII pada mata pelajaran Pemeliharaan Chasis & Sistem Pemindah Tenaga
Kendaraan Ringan yang kompetensi dasarnya berikut ini.

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
1 3.24.1
Melakukan diagnosa gangguan pada
Kompetensi Pengetahuan
system kemudi konvensional
3.24. Mendiagnosis kerusakan
3.24.2
kemudi.
Melakukan diagnosa gangguan pada
kemudi dengan power steering

2 4.24.1 Melakukan perbaikan pada kemudi


Kompetensi Keterampilan
konvensional
4.24.Memperbaiki sistem
kemudi
4.24.2 melakukan perbaikan pada kemudi
dengan power steering
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah
menerapkan pembelajaran Pemeliharaan Chasis & Sistem Pemindah Tenaga
Kendaraan Ringan dengan model pembelajaran problem based learning (PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah
dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas XII, penulis memilih sistem
kemudi konvensional untuk membelajarkan di kelas XII semester 5.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1 3.24.1
Melakukan diagnosa gangguan pada system
Kompetensi Pengetahuan kemudi konvensional
3.24.2
3.24. Mendiagnosis kerusakan Melakukan diagnosa gangguan pada kemudi
kemudi. dengan power steering

2
Kompetensi Keterampilan 4.24.1 Melakukan perbaikan pada kemudi
konvensional
4.24.Memperbaiki sistem kemudi

4.24.2 melakukan perbaikan pada kemudi


dengan power steering

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah problem based learning (PBL) .
5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak PBL.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model PBL.
KEGIATAN BELAJAR
NO
Guru siswa
 Membuka dan memulai pembelajaran  Memulai pembelajaran
Kegiatan dengan salam dan berdo’a. dengan salam dan berdo’a
Pendahuluan  Melakukan apersepsi  Menyanyikan lagu wajib
 Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang nasional
harus dikuasai para peserta didik.  Menanggapi apersepsi dari
 Menyampaikan teknik penilaian guru
 Membagi kelompok diskusi
 Menampilkan video/gambar visual Mengamati
Kegiatan Inti pemberian rangsangan mengenai kerusakan  Mengamati dan
kemudi konvensional mengidentifikasi
video/gambar visual yang
ditampilkan.
 Melakukan klarifikasi

 Menggali pertanyaan pada siswa . terhadap yang diamati


Menanya

 Meminta siswa berdiskusi kelompok tentang


 Menjawab pertanyaan dan
penyebab kemudi konvensional yang terasa
menyampaikan pertanyaan
berat
Mengumpulakan informasi
 Membimbing siswa untuk memanfaatkan
 Berdikusi dengan
berbagai sumber belajar yang ada.
kelompoknya tentang
penyebab kemudi
konvensional yang terasa
 Mengklarifikasi informasi yang didapat oleh
berat
siswa
 Mencari referensi baik dari
buku maupaun sumber belajar
lainnya untuk menggali
informasi tentang kerusakan
 Membantu siswa meluruskan,memberikan
kemudi konvensional dan cara
penguatan,memberikan umpan balik serta
mengatasinya
memberikan informasi yang lebih luas
KEGIATAN BELAJAR
NO
Guru siswa
tentang mendiagnosis kerusakan kemudi Menalar
konvensional
 Menggunakan informasi yang
diperoleh untuk menjawab
pertanyaan tentang kerusakan
yang terjadi pada system
kemudi konvensional
 Menyususn bahan persentasi
mengenai mendiagnosis
kerusakan kemudi
konvensional
Mengkomunikasikan
 Maju kedepan
mempresentasikan hasil
diskusi

Kegiatan  Melakukan evaluasi materi tentang  Mengerjakan soal dari guru


Penutup mendiagnosis kerusakan kemudi  Memberikan simpulan pada
 Refleksi tentang kegunaan dan manfaat yang pelajaran hari ini
diperoleh dari materi pokok yang baru saja  Mengakhiri pembelajaran
didiskusikan dengan berdo’a
 Memberi rambu-rambu mengenai materi
pertemuan berikutnya
 Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan
berdo’a.
6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian.
RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan
pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah
1) Trainer sistem kemudi beserta Unit Kendaraan ( Mobil )
2) video “ Diagnosis Sistem kemudi mobil”diambil dari
https://www.youtube.com/watch?v=iM0rIjw7h7c
3) embar kerja Peserta Didik (LKPD)
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu
1) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar
observasi
2) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes
tulis pilihan ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 24 sampai 30 November tahun
2019 bertempat di kelas XII TKRO SMK PGRI 1 LAMONGAN
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL
megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer knowledge.
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang
modernisasi, siswa tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi
(pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan yang benar
(pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep modernisasi.
Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi IPS tentang
perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi. Pemahaman tentang
konsep moderisasi membantu siswa dalam menganalisis prubahan sosial
budaya sebagai akibat moderisasi.
Pemahaman siswa tetang perubahan sosial budaya dalam rangka
moderisasi pada dasarnya merupakan bentuk adaptasi masyarakat
terhadap modernisasi. Pemahaman ini dapat menjadi pengantar bagi siswa
untuk memahami cara mahluk hidup beradaptasi dengan lingkungan.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa
cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas
yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat
menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan
dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang
dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung
menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang
diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi
HOTS dengan menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman
siswa tentang konsep teks eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan cara
mahluk hidup menyesuaikan diri benar-benar dibangun oleh siswa melalui
pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir
kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan
dengan menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual
mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan
dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari
siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya
pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga
dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari
sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar
dengan model PBL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik
guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya
diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru
melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai
untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media
pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga
harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat
membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi
penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan
membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu,
kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan
membuat siswa mau belajar dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi
dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik
dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca = tulis, siswa juga dapat meningkatkan
literasi digitalnya.
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan
praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis,
dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran problem based learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi
yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku
siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi
berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai
dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini
akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif
sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan
kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka
menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKS
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraian
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran
Lampiran 1:

Foto Kegiatan

Aspek Praktek
Deskripsi Dokumentasi
Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan  Salam


 Berdoa
 Apersepsi
 Menyampaikan
tujuan pembelajaran
 membagi kelompok

Kegiatan Inti

Mengamati
1 Proses Saintifik (5M)
 Mengamati dan
mengidentifikasi
video/gambar visual yang
ditampilkan.
 Melakukan klarifikasi
terhadap yang diamati
Menanya
 Menjawab pertanyaan dan
menyampaikan pertanyaan
Mengumpulakan informasi
 Berdikusi dengan
kelompoknya tentang
penyebab kemudi
konvensional yang terasa
berat
 Mencari referensi baik dari
buku maupaun sumber
belajar lainnya untuk
menggali informasi tentang
kerusakan kemudi
konvensional dan cara
mengatasinya
Menalar
 Menggunakan informasi yang
diperoleh untuk menjawab
pertanyaan tentang
kerusakan yang terjadi pada
system kemudi konvensional
 Menyususn bahan persentasi
mengenai mendiagnosis
kerusakan kemudi
konvensional
Mengkomunikasikan
 Maju kedepan
mempresentasikan hasil
diskusi

2 Aktivitas Pembelajaran
HOTS

Mempresentasikan hasil
a. Transfer Knowledge
Diskusi kelompok

Mencari referensi baik dari


b. Critical Thinking,
buku maupaun sumber belajar
Creativity lainnya untuk menggali
informasi tentang kerusakan
kemudi konvensional dan cara
mengatasinya

Meminta siswa berdiskusi


c. Problem Solving
kelompok tentang penyebab
kemudi konvensional yang
terasa berat

3 Kecakapan Abad 21 (PPK,  peserta didik dapat


Literasi, megakses materi
pelajaran (tulisan,
gambar, audio, dan
video), tugas, kuis, serta
ujian yang telah dibuat
oleh guru
 peserta didik juga dapat
berdiskusi secara online
bersama peserta didik
lain dan guru
pengampunya
4 Dimensi Pengetahuan  Faktual
 Konseptual
 Prosedural
 Metakognitif

5 Pelaksanaan Penilaian  Penilaian kognitif


 Afektif
 Psikomotorik

Kegiatan Penutup  Evaluasi


 Refleksi
 Penyampaian jenis
materi pertemuan
berikutnya
 doa

Lampiran 2

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Satuan Pendidikan : SMK PGRI 1 LAMONGAN
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga
Kelas/ Semester : XII TKR / Ganjil (5)
Materi Pokok : Menganalisis Kerusakan Kemudi
Memperbaiki Kemudi
Alokasi Waktu : 4 x Pertemuan (45 Menit)
A. Kompetensi Inti (KI)

1. KI-3 PENGETAHUAN :
Menerapkan, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian
dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.

2. KI-4 KETRAMPILAN :
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1 3.24.1
Melakukan diagnosa gangguan pada system
Kompetensi Pengetahuan kemudi konvensional
3.24. Mendiagnosis kerusakan 3.24.2
kemudi. Melakukan diagnosa gangguan pada kemudi
dengan power steering

2
4.24.1 Melakukan perbaikan pada kemudi
Kompetensi Keterampilan konvensional
4.24.Memperbaiki sistem kemudi

4.24.2 melakukan perbaikan pada kemudi


dengan power steering

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
1. Mendiagnosa gangguan pada system kemudi konvensional
2. Mendiagnosa gangguan pada kemudi dengan power steering
3. Memperbaiki pada kemudi konvensional
4. Memperbaiki pada kemudi dengan power steering

D. Materi Pembelajaran
1. Macam-macam kerusakan pada kemudi konvensional dan kemudi power
steering kendaraan ( mobil )
2. Mendiagnosis kerusakan pada kemudi konvensional dan power steering
kendaraan (mobil)
3. Memperbaiki kemudi konvensional dan kemudi power steering kendaraan
(mobil)

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran: Problem Based Learning
Metode : Paparan, Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, Unjuk Kerja/
Praktek dengan Job Sheet (eksperimen terbimbing,
membiasakan kemampuan berpikir kritis, kemampuan
pemecahan masalah dan mengembangkan keinginan dalam
belajar).
F. Media Pembelajaran
1. Media
- Wall chart
- LCD Proyektor, Laptop
- Video
- Power point mendiagnosis kerusakan kemudi kendaraan (mobil)
- White board
2. Bahan/Alat
- Spidol non permanen
- Trainer sistem kemudi
- Unit kendaraan (mobil)
G. Sumber belajar
- Film/ rekaman/teks/animasi
- Buku Step 1. Chasis Group. Toyota
- Bahan bacaan yang relevan tentang mendiagnosis kerusakan kemudi
kendaraan (mobil)
- Gambar (wall chart)
- Objek langsung (unit kendaraan)
- Modul bacaan yang berhubungan dengan mendiagnosis kerusakan kemudi
kendaraan (mobil)
- Modul VEDC
- Trainer system kemudi kendaraan (mobil)

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1
Pertemuan ke-1

KEGIATAN BELAJAR WAK KE


NO TU T
Guru siswa
 Membuka dan memulai  Memulai pembelajaran dengan
Kegiatan pembelajaran dengan salam dan salam dan berdo’a
Pendahulua
berdo’a.  Menyanyikan lagu wajib
 Melakukan apersepsi nasional
n  Menyampaikan tujuan dan  Menanggapi apersepsi dari guru
kompetensi yang harus dikuasai para
peserta didik.
 Menyampaikan teknik penilaian
 Membagi kelompok diskusi 15’
 Menampilkan video/gambar visual Mengamati
pemberian rangsangan mengenai
Kegiatan  Mengamati dan
kerusakan kemudi konvensional
mengidentifikasi video/gambar
Inti
visual yang ditampilkan.
 Melakukan klarifikasi terhadap
yang diamati
 Menggali pertanyaan pada siswa .
Menanya
 Menjawab pertanyaan dan
 Meminta siswa berdiskusi kelompok
menyampaikan pertanyaan
tentang penyebab kemudi
Mengumpulakan informasi
konvensional yang terasa berat
 Membimbing siswa untuk  Berdikusi dengan kelompoknya
memanfaatkan berbagai sumber tentang penyebab kemudi
belajar yang ada. konvensional yang terasa berat
 Mencari referensi baik dari buku
maupaun sumber belajar lainnya
 Mengklarifikasi informasi yang
untuk menggali informasi
didapat oleh siswa
tentang kerusakan kemudi
konvensional dan cara
mengatasinya
Menalar 300’
 Menggunakan informasi yang
 Membantu siswa
diperoleh untuk menjawab
meluruskan,memberikan
pertanyaan tentang kerusakan
penguatan,memberikan umpan balik
yang terjadi pada system
serta memberikan informasi yang
kemudi konvensional
lebih luas tentang mendiagnosis
 Menyususn bahan persentasi
kerusakan kemudi konvensional
mengenai mendiagnosis
kerusakan kemudi konvensional
Mengkomunikasikan
 Maju kedepan
mempresentasikan hasil
diskusi
KEGIATAN BELAJAR WAK KE
NO TU T
Guru siswa

Kegiatan  Melakukan evaluasi materi tentang  Mengerjakan soal dari guru


Penutup
mendiagnosis kerusakan kemudi  Memberikan simpulan pada
 Refleksi tentang kegunaan dan pelajaran hari ini
manfaat yang diperoleh dari materi  Mengakhiri pembelajaran
pokok yang baru saja didiskusikan dengan berdo’a
 Memberi rambu-rambu mengenai
materi pertemuan berikutnya 35’
 Mengakhiri pembelajaran dengan
salam dan berdo’a.

Pertemuan ke- 2

KEGIATAN BELAJAR WAK KE


NO TU T
Guru siswa
 Membuka dan memulai  Memulai pembelajaran dengan
Kegiatan pembelajaran dengan salam dan salam dan berdo’a
Pendahulua
berdo’a.  Menyanyikan lagu wajib
 Melakukan apersepsi nasional
n  Menyampaikan tujuan dan  Menanggapi apersepsi dari guru
kompetensi yang harus dikuasai para
peserta didik.
 Menyampaikan teknik penilaian
 Membagi kelompok diskusi 15’
 Menampilkan video/gambar visual Menanya
pemberian rangsangan mengenai
Kegiatan  Menjawab pertanyaan dan
prosedur mendiagnosis system
menyampaikan pertanyaan
Inti kemudi power steering

Mengumpulakan informasi
 Menggali pertanyaan pada siswa .
 Berdikusi dengan kelompoknya
tentang prosedur mendiagnosis
 Meminta siswa secara berkelompok
system kemudi power steering
berdiskusi tentang prosedur
 Mencari referensi baik dari buku
mendiagnosis system kemudi power
maupaun sumber belajar lainnya
steering
untuk menggali informasi
tentang prosedur mendiagnosis
system kemudi power steering
KEGIATAN BELAJAR WAK KE
NO TU T
Guru siswa
 Mengklarifikasi informasi yang Menalar
didapat oleh siswa
 Menggunakan informasi yang
diperoleh untuk menjawab
pertanyaan tentang prosedur
mendiagnosis system kemudi
power steering
300’
 Membantu siswa  Menyususn bahan persentasi
meluruskan,memberikan mengenai prosedur pengecekan
penguatan,memberikan umpan balik dan perbaikan system kemudi
serta memberikan informasi yang power steering.
lebih luas tentang prosedur Mengkomunikasikan
mendiagnosis system kemudi power
 Maju kedepan
steering
mempresentasikan hasil
diskusi

Kegiatan  Melakukan evaluasi tentang prosedur  Mengerjakan soal dari guru


mendiagnosis system kemudi power  Memberikan simpulan pada
Penutup
steering pelajaran hari ini
 Refleksi tentang kegunaan dan  Mengakhiri pembelajaran
manfaat yang diperoleh dari materi dengan berdo’a
pokok yang baru saja didiskusikan
 Memberi rambu-rambu mengenai 35’
materi pertemuan berikutnya
 Mengakhiri pembelajaran dengan
salam dan berdo’a.

Pertemuan ke 3

KEGIATAN BELAJAR WAK


KET
NO TU
Guru siswa
 Membuka dan memulai  Memulai pembelajaran dengan
Kegiatan pembelajaran dengan salam dan salam dan berdo’a
Pendahulua
berdo’a.  Menyanyikan lagu wajib nasional
 Melakukan apersepsi  Menanggapi apersepsi dari guru
n  Menyampaikan tujuan dan
kompetensi yang harus dikuasai para
peserta didik.
 Menyampaikan teknik penilaian
KEGIATAN BELAJAR WAK
KET
NO TU
Guru siswa
 Membagi kelompok kerja 15’
 Mendemonstrasikan Cara Mengamati
memperbaiki kerusakan sistem
Kegiatan  Mengamati dan mengidentifikasi
kemudi konvensional
yang demonstrasikan.
Inti
 Melakukan klarifikasi terhadap
yang diamati
Menanya
 Menggali pertanyaan pada siswa .
 Menjawab pertanyaan dan
menyampaikan pertanyaan
 Meminta siswa secara berkelompok
Mengumpulakan informasi
melakaukan praktikum pemeriksaan
kerusakan sistem kemudi  Membaca jobsheet Praktikum
konvensional memperbaiki kerusakan sistem
 Membimbing siswa saat praktek kemudi konvensional

 Mengklarifikasi pekerjaan praktek


siswa
Menalar
 Melakukan perbaikan kerusakan
sistem kemudi konvensional 300’

 Membantu siswa
meluruskan,memberikan
penguatan,memberikan umpan balik
serta memberikan informasi yang Mengkomunikasikan
lebih luas tentang prosedur
 Maju kedepan kelas
memperbaiki kerusakan sistem
(mempresentasikan)
kemudi konvensional
menunjukkan hasil praktikum

Kegiatan  Melakukan evaluasi tentang  Mengerjakan josheet dari guru


Penutup
praktikum pemeriksaan kerusakan  Memberikan simpulan pada
system kemudi konvensional pelajaran hari ini
 Refleksi tentang kegunaan dan  Mengakhiri pembelajaran dengan
manfaat yang diperoleh dari materi berdo’a
pokok yang baru saja didiskusikan
 Memberi rambu-rambu mengenai 35’
materi pertemuan berikutnya
 Mengakhiri pembelajaran dengan
salam dan berdo’a.
KEGIATAN BELAJAR WAK
KET
NO TU
Guru siswa

Pertemuan ke 4

KEGIATAN BELAJAR WAK


KET
NO TU
Guru siswa
 Membuka dan memulai  Memulai pembelajaran dengan
Kegiatan pembelajaran dengan salam dan salam dan berdo’a
Pendahulua
berdo’a.  Menyanyikan lagu wajib
 Melakukan apersepsi nasional
n  Menyampaikan tujuan dan  Menanggapi apersepsi dari guru
kompetensi yang harus dikuasai para
peserta didik.
 Menyampaikan teknik penilaian
 Membagi kelompok kerja 15’
 Mendemonstrasikan Cara Mengamati
memperbaiki kerusakan system
Kegiatan  Mengamati dan
kemudi power steering
mengidentifikasi yang
Inti
demonstrasikan.
 Melakukan klarifikasi terhadap
yang diamati
 Menggali pertanyaan pada siswa .
Menanya
 Menjawab pertanyaan dan
 Meminta siswa secara berkelompok
menyampaikan pertanyaan
melakaukan praktikum memperbaiki
Mengumpulakan informasi
kerusakan system kemudi power
steering  Membaca jobsheet Praktikum
 Membimbing siswa saat praktek memperbaiki kerusakan system
kemudi power steering

 Mengklarifikasi pekerjaan praktek


siswa Menalar
 memperbaiki kerusakan system
kemudi power steering
300’

Mengkomunikasikan
 Membantu siswa
meluruskan,memberikan  Maju kedepan kelas
penguatan,memberikan umpan balik menunjukkan hasil praktikum
serta memberikan informasi yang
lebih luas tentang memperbaiki
kerusakan system kemudi power
steering
KEGIATAN BELAJAR WAK
KET
NO TU
Guru siswa

Kegiatan  Melakukan evaluasi tentang  Mengerjakan josheet dari guru


Penutup
praktikum memperbaiki kerusakan  Memberikan simpulan pada
system kemudi power steering pelajaran hari ini
 Refleksi tentang kegunaan dan  Mengakhiri pembelajaran
manfaat yang diperoleh dari materi dengan berdo’a
pokok yang baru saja didiskusikan
 Memberi rambu-rambu mengenai 35’
materi pertemuan berikutnya
 Mengakhiri pembelajaran dengan
salam dan berdo’a.

Mengetahui Lamongan, November 2019,


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SMK PGRI 1 LAMONGAN

Misbahul Huda, S.Pd


Khamsa Arafah Bahtiar, S.Pd

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
Lembar Observasi

BOBOT NILAI KERJA


NO. KEGIATAN
NILAI PRAKTEK
1. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
a. Alat 5
b. Bahan 5
2. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
a. Keselamatan Kerja 5
b. Kesehatan Kerja 5
3. KAJIAN PUSTAKA/TEORI
a. Pengertian/Teori 5
b. Cara Kerja 10
c. Gambar Komponen 10
d. Nama Komponen 10
4. PRAKTEK
a. Pembongkaran 10
b. Perbaikan dan Pengukuran 15
c. Pemasangan 10
5. KESIMPULAN DAN PENUTUP
a. Kesimpulan 5
b. Penutup 5
JUMLAH TOTAL NILAI 100
JUMLAH TOTAL NILAI PRAKTEK PRAKTEK

2) Keterampilan
Unjuk kerja/praktek (penilaian praktek)
Laporan Hasil Praktek

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis dan Kelas :


Pemindah Tenaga Laporan Praktek :
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Jenis Laporan : Individu
Program Keahlian : Teknik Otomotif Tanggal :

BOBOT NILAI KERJA NILAI LAPORAN


NO. KEGIATAN
NILAI PRAKTEK PRAKTEK
1. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
a. Alat 5
b. Bahan 5
2. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
a. Keselamatan Kerja 5
b. Kesehatan Kerja 5
3. KAJIAN PUSTAKA/TEORI
a. Pengertian/Teori 5
b. Cara Kerja 10
c. Gambar Komponen 10
d. Nama Komponen 10
4. PRAKTEK
a. Pembongkaran 10
b. Perbaikan dan Pengukuran 15
c. Pemasangan 10
5. KESIMPULAN DAN PENUTUP
a. Kesimpulan 5
b. Penutup 5
JUMLAH TOTAL NILAI 100
JUMLAH TOTAL NILAI PRAKTEK
Nilai Praktek = 3 x (Nilai Kerja Praktek) + 2 x (Nilai Laporan Praktek)
5
Nilai Praktek =

3) Pengetahuan
Tes Tulis

SOAL PILIHAN GANDA DAN URAIAN

Mata Pelajaran : Produktif TKR (Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga)


Kelas/Semester : XII TKR / GANJIL (5)

Kompetensi Dasar Mendiagnosis kerusakan kemudi

Materi Macam-macam kerusakan pada kemudi


Disajikan narasi tentang , ketika saat menyalakan mobil
Indikator Soal ketika setir diputar timbul suara dengung peserta didik dapat
mendiagnosis kerusakan kemudi dengan benar
Level Kognitif Menganalisis (C4) atau L3

Soal:
1. Su’udi sedang mengendarai mobil, ketika dijalan berbelok system kemudi timbul
suara dengung , berdasarkan problem tersebut analisa penyebab gangguan
tersebut !
a. Boot rack steer sobek
b. Kebocoran yang disebabkan ausnya seal
c. Front end allignmen tidak tepat
d. Ball joint aus
e. Tie rod longgar

2. Analisa penyebab pada gangguan yang ada pada system kemudi ?

Kunci Pedoman Penskoran


NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
b. Kebocoran yang disebabkan ausnya seal
1 40

- Setir terasa berat 15


 Tekanan ban terlalu rendah
2
 Setir tidak terpasang dengan benar
- Setir tidak bias kembali penuh
 Steering column tidak terpasang dengan benar 15
 Front end allignmenttidak tepat
- Kendaraan menarik kesatu sisi saat berjalan lurus
 Tekanan ban rendahatau tidak sama
 Front endallignment tidaktepat 15
- Bunyi tidak normal
 Linkage atau joint kendur
 Bearing powersteering shaft rusak
15

= 60

c. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Kegiatan Remidial dan Pengayaan antara lain :
1. Remidial (Perbaikan)
a) Peserta didik yang akan diberi program Remidi/Perbaikan adalah :
 Peserta didik yang mendapat skor Penilaian Aspek Pengetahuan kurang dari 77
 Peserta didik yang mendapat skor Penilaian Aspek Ketrampilan kurang dari 77
b) Remidial/Perbaikan dilaksanakan dengan menyelesaikan kegiatan kegiatan sebagai
berikut :

PENILAIAN REMIDI/PERBAIKAN
NO.
ASPEK PENILAIAN BENTUK REMIDI
1 Penilaian Diskusi Membuat tugas portofolio
2 Penilaian Tugas Membuat tugas portofolio
3 Penilaian Ulangan Teori Mengikuti ulangan remidi secara klasikal
4 Penilaian Projek Melaksanakan praktek secara kelompok
5 Penilaian Ujian Praktek Melaksanakan praktek remidi secara kelompok

2. Pengayaan
a) Peserta didik yang akan diberi program pengayaan adalah :
 Peserta didik yang mendapat skor Penilaian Aspek Pengetahuan ≥ 77
 Peserta didik yang mendapat skor Penilaian Aspek Ketrampilan ≥ 77
b) Program pengayaan dilaksanakan dengan menyelesaikan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
 Program Pengayaan Aspek Pengetahuan :
- Peserta didik yang mendapat skor Aspek Pengetahuan ≥ 85 diberi pengayaan
mengoreksi jawaban siswa yang mengikuti remidi.
- Peserta didik yang mendapat skor Aspek Pengetahuan 78 s/d 84 diberi
pengayaan menyusun 1 soal dan didiskusikan pada KBM berikutnya dengan
siswa bertaraf sama.
 Program Pengayaan Aspek Ketrampilan :
- Peserta didik yang mendapat skor Aspek Ketrampilan ≥ 85 diberi pengayaan
mengoreksi LKS siswa yang mengikuti remidi.
- Peserta didik yang mendapat skor Aspek Ketrampilan 78 s/d 84 diberi
pengayaan menyiapkan alat, bahan, media praktek siswa yang mengikuti
remidi.
J. Bahan Ajar

PEMERIKSAAN/DIAGNOSIS SISTEM KEMUDI

Diagnosis ( trouble shooting ) sistem kemudi dilakukan secara manual. Pada saat
memeriksa system kemudi, perhatikan bahwa antara system kemudi dengan
roda-roda depan ada kaitannya, demikian juga dengan suspensi, poros dan
rangka. Adanya hubungan tersebut disebabkan oleh system kemudi, suspensi
atau yang lainnya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan bahwa gangguan
terdapat pada system kemudi, pertimbangkan dan periksa semua penyebab lain
yang mungkin ada.

1. Sistem Kemudi Berat


Pada kondisi normal, sistem kemudi akan terasa ringan pada saat
kendaraan berjalan pada kecepatan rendah. Namun sebaliknya pada kecepatan
tinggi, sistem kemudi akan terasa agak berat. Hal ini berkaitan dengan
keselamatan.

jika kedua hal diatas tidak terjadi pada kendaraan anda. Semisal, pada
kondisi kecepatan rendah dan tinggi selalu berat atau merasakan tidak seperti
pada biasanya, maa bisa jadi sistem kemudi erlalu berat yang diakibatkan oleh
komponen - komponen dibawah ini.
2. Daya balik kemudi tidak sempuran
Pada kondisi normal, pada saat posisi berbelok dan kembali ke jalan lurus
maka sistem kemudi harus kembali dengan normal dan mudah. Tidak menarik
ke sebagian sisi atau sama sekali tidak dapat kembali ke posisi roda lurus.

3. Bunyi-bunyi pada sistem kemudi


Bunyi-bunyi pada sistem kemudi bisa saja timbul pada saat tidak dioperasikan (
dibelokkan ), namun bisa juga saat sedang berbelok. Oleh karena, dengarkanlah
secara baik - baik pada saat kapan sistem kemudi kendraan menimbulkan bunyi.

Jika harus memperbaikinya, maka perbaikilah komponen - komponen yang ada


dibawah ini.

Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box


Cara memeriksanya sebagai berikut :
1.Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata
2.Periksa tinggi permukaan oli
3.Bersihkan bagian atas dan roda gigi kemudi
4.Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang
5.Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya.
6.Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau
tidak.
7. Pasang kemlai sumbat penguapan

Memeriksa lengan penghubung kemudi ( steering linkage )

Cara memeriksanya sebagai berikut :


1. empatkan kendaraan pada tempat yang rata
2. Periksa tinggi permukaan oli
3. Bersihkan bagian atas dari roda gigi kemudi
4. Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang
5. Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya
6. Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau
tidak
7. Pasang kembali sumbat penguapan.

Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box


Memeriksa lengan penghubung kemudi ( steering linkage )

Pemeriksaan kebebasan roda kemudi


Langkah-langkahnya :
1. Putar roda kemudi hingga pada posisi lurus
2. Putar perlahan-lahan roda kemudi jangan samapai roda berherak
3. Besarkan gerakan roda kemudi (free play)
4. Besarnya kebebasan roda kemudi bergantung pada model mobil, biasanya
tidak lebih dari 30 mm

Kemudi berat
Langkah-langkahnya :
1. Periksa tekanan ban
2. Periksa steering systemnya (tinggi minyak, steering linkage, steering gear)
3. Periksa ball jaoin atau king pin
4. Periksa suspension arm
5. Periksa tinggi kendaraan
6. Periksa wheel aliggment

Memeriksa sabuk penggerak pompa pada power steering


Memeriksa sabuk penggerak pompa pada power steering, yaitu :
1.Sabuk penggerak pompa harus diperiksa dan diganti bila pecah-pecah 2.
Mengkilat / terbakar
Kerusakan lain/ tergencet
Apabila sabuk penggerak pompa berbunyi pada saat kendaraan sedang
membelok, berarti sabuk dalam keadaan kendor, oleh karena itu, perlu disetel.
Penyetelan dapat dilakukan menggunakan alat khusus uji ketegangan sabuk

R-9 Rubrik Laporan Best Practise


Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.
A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!


2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik

1. Memuat Lembar Judul


2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan
yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik

90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai

70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai

<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai