Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR

PADA FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


DAN SEKOLAH DASAR DI KOTA SURAKARTA

Tri Suci H1, Tri Yuni2, Leni Pramesti3


Program Studi Arsitektur 1
Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
E-mail : trschdy@gmail.com

Program Studi Arsitektur 2


Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret

Program Studi Arsitektur 3


Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret

Abstract
Psychological architecture is a field of study that studies the relationship between built
environment and human behavior, which mutually affect one another. The built
environment and human behavior, especially in early childhood, will be closely related
because in this period, children have not been able to develop their own potential, so that
the environment will greatly affect the development of children’s potential. This study
aims to know how the psychology of architecture applied in the Preschool and Elementary
school building. The application of psychological architecture in this building is done
through the design in accordance with the children’s characteristics, by connecting the
characteristics and theories of psychological architecture. The result of application can
be seen in users, activities, site, space, and building mass.

Keywords: psychological architecture, early childhood education, children’s


characteristics
2. PENDAHULUA sosioemosional, masyarakat dan siswa, namun juga
N kreativitas, bahasa dunia usaha untuk memiliki fungsi
dan komunikasi yang menjamin untuk memberikan
Pendidikan
khusus yang sesuai terpenuhinya hak pelayanan
merupakan aset
dengan tahapan yang anak (Permen No.11 membimbing,
penting bagi
sedang dilalui oleh Tahun 2011). mendidik dan
kemajuan bangsa
anak tersebut Angka partisipasi mengajar para
Indonesia, sehingga
(Augusta, 2012). kasar (APK) PAUD peserta didik agar
setiap warga negara
Masa anak usia dini di Kota Solo yang memiliki sifat atau
harus dan wajib
merupakan masa menunjukkan tingkah laku yang
mengikuti jenjang
emas, dimana anak partisipasi penduduk lebih baik.
pendidikan.
belum bisa yang sedang Psikologi arsitektur
Pelayanan
mengembangkan mengenyam adalah sebuah
kebutuhan
potensi diri sendiri. pendidikan sesuai bidang studi yang
pendidikan setelah
Dengan demikian, dengan jenjang mempelajari
anak lahir dimulai
dibutuhkan upaya pendidikannya pada hubungan antara
dari lingkungan
dalam bidang tahun 2014 sebesar lingkungan binaan
keluarga, namun di
pendidikan guna 84,16%, masih dan perilaku
era modern kini
mencapai kurang dari target manusia, dimana
terdapat pergeseran
pengembangan Pemerintah Kota keduanya saling
peran dan fungsi
potensi dan Solo yang mempengaruhi
keluarga yang
perkembangan anak presentasenya antara satu dengan
berpengaruh
yang optimal, yang mencapai 90%, yang lain. Tujuan
terhadap edukasi dan
meliputi sehingga perlu bidang ini adalah
perkembangan anak
perkembangan fisik adanya peningkatan untuk mengatasi
usia dini. Pendidikan
dan psikis APK PAUD Kota masalah yang
Anak Usia Dini
Pendidikan anak Surakarta (Badan menyangkut
(PAUD) adalah
menjadi salah satu Pusat Statistik interaksi manusia
suatu upaya
program dari Kota Surakarta 2014). dengan lingkungan
pembinaan yang
Surakarta sebagai PAUD dan SD sehingga mampu
ditujukan kepada
salah satu Kota merupakan salah menciptakan
anak sejak lahir
Layak Anak. satu lembaga atau perilaku yang
sampai dengan usia
Kementrian fasilitas pendidikan diinginkan (Deddy
enam tahun melalui
Pemberdayaan yang membantu Halim: 2005).
pemberian
Perempuan dan menumbuh Psikologi arsitektur
rangsangan
Perlindungan anak kembangkan ilmu menjadi penting
pendidikan untuk
telah menunjuk enam dan potensi dasar untuk digunakan
membantu
kota sebagai Kota dari siswa atau sebagai metoda
pertumbuhan dan
Layak Anak (KLA) peserta didik. Tidak pendekatan desain
perkembangan
pada tahun 2006, hanya dalam aspek pada pendidikan
jasmani dan rohani
yang salah satunya ilmu dan intelektual, anak usia dini dan
(Undang-undang
adalah Kota akan tetapi juga sekolah dasar,
Nomor 20 Tahun
Surakarta. Kota dalam aspek karena memiliki
2003 tentang Sistem
Layak Anak (KLA) kepribadian, tingkah daya dukung ilmu
Pendidikan Nasional
adalah laku, tata krama dan psikologi dalam
pada Bab I pasal 1,
Kabupaten/Kota budi pekerti juga menciptakan
angka 14 ).
yang mempunyai diajarkan di fasilitas lingkungan binaan,
Hakikat anak usia
sistem pembangunan pendidikan tersebut. yang mampu
dini adalah individu
berbasis hak anak PAUD dan SD menghasilkan respon
yang unik yang
melalui sebagai fasilitas berupa perilaku yang
memiliki pola
pengintegrasian pendidikan tidak diingkinkan berupa
pertumbuhan dan
komitmen dan hanya memberi nilai- perkembangan yang
perkembangan
sumber daya nilai akademik atau sesuai dengan
dalam aspek fisik,
pemerintah, peringkat pada karakteristik anak.
kognitif,
membentuk setting menghubungkan - Akademisi,
3. METODE ruang. disiplin ilmu praktisi,
Penerapan psikologi arsitektur dan orangtua,
Metode yang masyarakat
arsitektur dalam psikologi, yaitu
digunakan pada - peserta
bangunan arketipe,
perancangan didik baru
Pendidikan Anak kepribadian, gender, - tenaga
Pendidikan Anak
Usia Dini dan anatomi fisik, dan medis
Usia Dini dan
Sekolah Dasar psikofisik (Dedy Pengelola Pengelola 518,5 m
Sekolah Dasar
dilakukan melalui Halim, 2005). (Kepala Servis 4.066 m
adalah penerapan
perancangan sesuai Penerapan psikologi Pengelola,
psikologi arsitektur.
karakteristik anak. arsitektur dalam Kepala
Psikologi arsitektur Program, Staff
Per ancangan sesuai bangunan
adalah sebuah dan karyawan)
karakteristik Pendidikan Anak
bidang studi yang Total 7.540 m
dilakukan dengan Usia Dini dan
mempelajari
menghubungkan Sekolah Dasar dapat
hubungan antara 3.2 Pemilihan dan
karakteristik anak dikelompokkan
lingkungan binaan Perancangan
dengan teori menjadi beberapa
dan perilaku Tapak
psikologi arsitektur, bagian, yaitu
manusia. Tujuan Anak memiliki daya
sehingga akan pengguna dan
bidang ini untuk konsentrasi yang
dihasilkan output kegiatan, tapak,
mengatasi masalah rendah, sehingga
berupa rancangan ruang, serta bentuk
yang menyangkut dalam pemilihan
bentuk dan setting dan tampilan
interaksi manusia tapak, karakteristik
ruang. bangunan.
dengan lingkungan anak menjadi salah
sehingga mampu 3.1 Pengguna dan
4. HASIL DAN satu pertimbangan.
menciptakan Kegiatan
PEMBAHASAN Dengan daya
perilaku yang Penggunaan
Penerapan psikologi konsentrasi yang
diinginkan. (Deddy psikologi arsitektur
arsitektur dalam cenderung rendah,
Halim: 2005) sebagai pendekatan
bangunan maka tapak yang
Psikologi arsitektur desain didasarkan
Pendidikan Anak dipilih harus berada
sebagai pendekatan atas daya dukung
Usia Dini dan di lokasi dengan
desain pada ilmu psikologi
Sekolah Dasar tingkat kebisingan
Pendidikan Anak arsitektur dalam
dilakukan dengan rendah, misalnya di
Usia Dini dan menciptakan
menghubungkan wilayah
Sekolah Dasar lingkungan binaan,
karakter anak dan permukiman.
didasarkan atas daya sehingga terlebih
teori psikologi Pemilihan tapak juga
dukung ilmu dulu harus dilakukan
arsitektur. Beberapa dilakukan dengan
psikologi arsitektur pengelompokan
karakteristik anak melakukan
dalam menciptakan pengguna dan
adalah bersifat unik, perbandingan antara
lingkungan binaan, kegiatan sehingga
egosentris. jumlah anak usia
yang mampu lingkungan binaan
Karakteristik anak dini dan fasilitas
menghasilkan respon dapat diciptakan
antara lain adalah yang ada di setiap
berupa perilaku. sesuai kondisi
aktif, dinamis, kecamatan di Kota
Respon atau perilaku psikologis kelompok
eksploratif, memiliki Surakarta dan
yang diinginkan pengguna.
rasa ingin tahu yang perbandingan paling
merupakan kecil berada di
tinggi,memiliki daya Tabel 1. Pengguna ,
perkembangan yang Kecamatan
konsentrasi pendek, Kegiatan dan Luas
sesuai dengan Serengan. Tapak
dan belajar melalui
karakteristik anak, Ruang terpilih berada di
permainan (Sofia
sehingga wilayah pemukiman
Hartati, 2005). Teori Pengguna Kegiatan
karakteristik anak warga yaitu di Jalan
psikologi arsitektur Peserta didik Pendidikan
digunakan sebagai Pandu Dewanata,
yang digunakan (KB, TK, SD,
stimulus yang Kursus) Serengan, dengan
yaitu lima unsur
kemudian Anak Asuh luas
Pengasuhan tapak ±15.318
pokok yang
Pengunjung m 2.
Penunjang
Anak belajar melalui bersifat kaku
permainan, sehingga namun tetap terlihat
ruang kelas pada formal (DK. Ching,
kegiatan pendidikan 1994).
anak usia dini akan Tata Massa
berbentuk sentra. Bangunan
Penataan ruang pada Bangunan yang
ruang-ruang dirancang terdiri
pendidikan akan dari beberapa
disesuaikan dengan massa yang
Gambar 1. Tapak
keadaan psikologis tersusun secara
Terpilih
Sumber : dan karakteristik terpusat agar
googlemaps.com. anak. Anak usia dini kegiatan dapat
akan memiliki tatanan dipantau oleh pihak
Pencapaian ke dalam ruang yang lebih pengelola, sehingga
site harus jelas dan dinamis dan tidak keamanan anak
memberikan teratur, sedangkan lebih terjamin.
kenyamanan ruang bagi anak usia Setiap massa
pengunjung dengan sekolah dasar akan bangunan memiliki
kemudahan lebih formal. Ruang pola sirkulasi yang Skema 1. Pola
pencapaian dan tidak outdoor akan berbeda, antara lain Hubungan
dilengkapi dengan linear dan grid. Karakteristik
mengganggu penguna Anak dan Unsur
dalam bangunan, elemen permainan Psikologi
sehingga letak main bagi anak. Arsitektur
entrance (ME)
sehingga ME 3.4 Bentuk, Tata Dari pola
diletakkan agak jauh Massa dan hubungan di
dengan bangunan Tampilan atas, maka
pendidikan, sebagai Bangunan diperoleh hasil
respon dari Perancangan massa tampilan
kebisingan yang meliputi bentuk, tata sebagai
ditimbulkan oleh massa, dan tampilan Gambar 3. Tata berikut :
kendaraan yang bangunan. Massa Bangunan  Ruang kelas
masuk dan melakukan Bentuk dan Tampilan berbentuk
manuver dalam site, Bangunan Tampilan Bangunan sentra,
sehingga kenyamanan Bentuk yang dipilih Psikologi arsitektur terdapat
pengguna dan terkait dengan yang diterapkan elemen
konsentrasi anak yang karakteristik anak merupakan hasil permainan
rendah tetap terjaga. usia dini yang dari karakteristik pada
memiliki anak yang bangunan.
karakteristik aktif, dihubungkan  Menggunaka
dinamis dan dengan teori unsur n bentuk
eksploratif, psikologi. universal
sehingga gubahan berupa
massa mengambil lengkungan
bentuk lingkaran dengan
yang mewakili kombinasi
gerakan dinamis, garis tegas.
dan dipadukan  Memberikan
dengan persegi dan kesan unik
Gambar 2. Pencapaian unsur garis-garis pada bagian
pada Site. vertikal dan atas
horizontal agar bangunan.
3.3 Ruang bangunan tidak
 Bentuk warna sehingga
dinamis dari primer dihasilkan output Tabel 2.
lengkungan merah dan yang digunakan Kelompok
dan kuning, serta sebagai acuan
pengulangan warna netral Pengguna dan
dasar dalam
jarak/ abu-abu. Kegiatan
perancangan.
dimensi/  Bukaan Pengguna Kegiatan
bentuk yang sesuai arah Fasilitas
Pendidikan Anak Peserta didik Pendidikan
berbeda. angin, Anak Asuh Pengasuhan
 Konfigurasi pemberian Usia Dini dan Pengunjung Penunjang
melingkar green roof. Sekolah Dasar Pengelola Pengelolaan dan S
dengan  Penggunaan merupakan
lapangan di material fasilitas B. Tapak
tengah beragam pendidikan Sesuai dengan sifat
sehingga sehingga berjenjang yang anak yang memiliki
anak dapat mendapat terdiri dari
aktif dan tekstur yang
konsentrasi rendah,
Taman Penitipan tapak berada di
leluasa beragam. Anak (TPA), wilayah pemukiman
bergerak.
Kelompok warga dengan Main
 Pencahayaa
n alami Belajar (KB), Entrance (ME) yang
dengan Taman Kanak- jelas dan jauh
material kanak (TK), terletak agak jauh
kaca kursus, dan dari zona pendidikan
(eksploratif). Sekolah Dasar agar tidak
 Ruang kelas (SD). mengganggu
dengan Penerapan psikologi konsentrasi anak.
material arsitektur dalam
kaca pada bangunan Pendidikan
beberapa Anak Usia Dini dan
bagian Sekolah Dasar yang
sebagai
gambaran
direncanakan adalah
eksploratif sebagai berikut :
terbuka Gambar 4. Bentuk A. Pengguna dan
dan Tampilan Kegiatan
pada
Bangunan
pengetahuan Pengelompokan
. 4. pengguna dan
 View ke KESIMPULAN kegiatan dilakukan
arah taman Penerapan agar lingkungan Gambar 5.
memberikan binaan yang akan Pengolahan
Psikologi
efek diciptakan dapat Tapak
menenangka Arsitektur pada
sesuai dengan C. Ruang
n dan fasilitas
kondisi psikologis Anak usia dini
meningkatka Pendidikan Anak
kelompok pengguna. memiliki
n kreativitas. Usia Dini dan
Kelompok pengguna karakteristik
 Warna Sekolah Dasar
dan kegiatan pada aktif dan
sesuai dilakukan dengan
bangunan Pendidikan dinamis,
setting yang menggabungkan
akan dibuat, Anak Usia Dini dan sehingga tatanan
karakteristik
menggunaka Sekolah Dasar ruang anak akan
anak dengan
n warna adalah sebagai berbeda dengan
teori psikologi
cerah hijau berikut: ruang anak usia
arsitektur,
dan biru, sekolah dasar.
Anak usia dini D. Massa
akan memiliki Bentuk,
tatanan ruang tampilan, dan
yang dinamis dan susunan massa
tidak teratur, bangunan
sedangkan ruang Pendidikan Anak
bagi anak usia Usia Dini dan
sekolah dasar Sekolah Dasar
akan lebih sesuai pola
formal. hubungan
karakteristik dan
unsur psikologi Gambar 9.
arsitektur adalah Kesan
sebagai berikut : Dinamis
1. Aktif Bangunan
Anak memiliki
karakteristik 3. Eksplorati
aktif sehingga f
dalam Penggunaan
perancangan berbagai
diwujudkan macam
Gambar 6. Ruang Gambar 8. Area
Kelas PAUD
dengan area material dan
Bermain Terbuka
(kanan) dan SD bermain terbuka warna
(kiri) yang luas 2. Dinamis dengan
berbentuk Karakteristik tujuan
lingkaran di area anak yang mewadahi
tengah, sehingga dinamis dan
anak dengan ditampilkan menunjang
leluasa dapat melalui karakteristik
melakukan pengulangan anak yang
kegiatan secara bentuk atau eksploratif
aktif dan tetap garis dengan sehingga
berada dalam perletakan, anak dapat
pengawasan. jarak, atau mengenal
dimensi yang berbagai
berbeda macam
memberikan material dan
irama warna. Selain
dinamis itu,
sesuai digunakan
dengan material kaca
karakteristik pada
anak usia beberapa
dini. bagian
Gambar 7. sebagai
Perbedaan penggambara
Tatanan Ruang n eksploratif
Kelas PAUD dan atau terbuka
SD
pada Ching, Francis D.K.
pengetahuan. 1994.
Arsitektur,
Bentuk
Ruang &
Susunannya.
Jakarta:
Erlangga.
Halim, Dedy. 2005.
Psikologi
Arsitektur.
Jakarta:
Grasindo.
Hartati, Sofia. 2005.
Perkembang
an Belajar
pada Anak
Usia Dini.
Jakarta:
Depdiknas.
https://googlemaps.co
m/, diakses
2 Maret
2017.
Peraturan Menteri
No.11 Tahun
2011
Undang-Undang
No.20/2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional
Bab I pasal
1, angka 14.

Gambar 10.
Penggunaan
Berbagai Material

REFERENSI
Badan Pusat Statistik
Kota
Surakarta.
2014. Kota
Surakarta
Dalam
Angka.
Surakarta:
BPS
Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai