Kasus sistem hematologi untuk program B Prodi Pendidikan Ners

Kasus 1

Seorang perempuan 60 tahun, sedang dirawat disebuah Rumah Sakit, pasien masuk UGD
perdarahan gastrointestinal pada GIT bagian bawah, pasien mengatakan bahwa warna, bau dan
konsistensi feses berubah sejak 2 hr sebelum masuk RS. Pemeriksaan occult stool yang dilakukan
diUGD menunjukkan bahwa darah (+) pada feses. Pasien menyangkal perubahan diet dan
menyangkal pernah bepergian jauh sebelumnya. Pasien belum pernah mendapatkan operasi atau
prosedur mayor yang lainnya sejak masuk RS.

Pasien rutin control diabetes tipe 2. Belum pernah mengalami inflamasi kronis GIT sebelumnya.
Pasien adalah janda dan tinggal sendiri. Tidak ada saudara yang tinggal disekitar klien, pasien
mempunyai riwayat merokok 1 bungkus/ hr selama 10 tahun, dan sudah berhenti merokok sekitar
15 tahun.

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data:

● Pasien tampak alert, berorientasi dengan baik pada orang, tempat dan waktu
● Syaraf kranial normal, konjungtiva anemis
● Pallor sedang pada kulit, ada ptekie
● Suara pulmo bersih, suara cor bersih
● TTV: suhu 38,2 oC, TD 120/80 mmHg, N 82x/m, RR 16 x/m
● Dipsneu ketika klien berubah posisi dari berbaring keduduk dan membutuhkan bantuan
ketika berubah posisi dari duduk keberdiri. Pasien mengeluh fatique
● Nadi perifer normal tetapi ekstremitas teraba dingin dan pallor
● Tidak ada riwayat alergi

Hasil pemeriksaan diagnostic didapatkan data:

● Hb 6mg/dl
● Hematocrit 35%
● Retikulosit 1,5%
● Trombosit 75000/mm3
● Occult stool (+)
Kasus 2

Tn T Usia 50 th datang ke poli penyakit dalam mengeluh lemas, pucat, mudah capai, kadang panas
yang telah terjadi selama 6 bulan terakhir, lalu pada pemeriksaan fisik didapatkan data : pasien
pucat, gizi kesan kurang, suhu 38,5 0C, nadi 108 x/m, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, papil
lidah atropi dan tidak ditemukan pembengkakan gusi, terdapat limpadenopati leher, ada
splenomegaly dan hepatomegaly. Pada pemeriksaan Lab didapatkan Hb 7,5 gr/dl, leukosit
24.500/mm3, trombosit 67000/mm3