PENDAHULUAN
Maumere sebagai kota yang mulai berkembang akhir – akhir ini adalah
sebagai bentuk upaya dari pemerintah kota Maumere untuk mewujudkan keterpaduan
dalam penggunaan berbagai sumber daya yang ada, merekatkan dan menyeimbangkan
pembangunan nasional dan kesatuan wilayah nasional, meningkatkan keserasian antar
kawasan, keterpaduan antar sektor pembangunan melalui proses penataan ruang
dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Dalam hal ini
pembangunan yang dimaksud adalah pembangunan tempat untuk bongkar muat
barang di pelabuhan Lorens Say Maumere. Tidak diragukan lagi sektor bongkar muat
barang sangat berperan penting dalam kemajuan ekonomi kota Maumere.
Meskipun saat ini keadaan pelabuhan bongkar muat barang di kota Maumere
bisa dibilang sudah cukup baik namun demi kemajuan pertumbuhan ekonomi dirasa
perlu untuk diperluas lagi area bongkar muat yang sudah ada sebelumnya. Oleh
karena itu pemerintah kota Maumere yang bekerja sama dengan PT. Pelindo III
Maumere akan memperluas area bongkar muat agar lebih banyak lagi kontainer yang
bisa masuk di pelabuhan agar semakin meningkatnya proses pertumbuhan industri
dan ekonomi di kota Maumere. Proyek ini bertujuan untuk menambah area bongkar
muat di mana akan dilakukan pengecoran pada area tersebut dan juga dilakukan
pemasangan paving block.
1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diselesaikan
untuk memenuhi salah satu persyaratan selama menjalani masa perkuliahan di
Fakultas Teknik Universitas Maumere untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Dalam
kerja praktek ini mahasiswa diberikan waktu selama 3 (tiga) bulan. Di sini mahasiswa
akan dihadapkan dengan suatu proyek yang sedang berlangsung serta mengamati
proses atau pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung di lokasi proyek tersebut.
Hasil dari pengamatan selama di lokasi kerja praktek dibuat dalam bentuk laporan
yang dibimbing langsung oleh dosen pembimbing.
Adapun maksud dari kerja praktek ini adalah supaya ketika mahasiswa terjun
langsung ke lapangan bisa membandingkan apa yang sudah didapatkan selama berada
di bangku kuliah dan yang sudah dipelajari secara langsung di lokasi proyek.
Beberapa hal yang didapatkan dan dirasa penting untuk dipelajari lebih lanjut adalah :
2
1.3. MANFAAT
3
1.5 URAIAN PEKERJAAN
4
Pelaksana Proyek : PT. NUSA RAYA TEKNIK PERKASA
Pengawas Proyek : Ardinold Ferdy Lengkong, ST.
5
Jumlah pekerja : 35 orang
1. Manajemen proyek
2. Proses pengerjaan lapangan penumpukan
6
BAB II
MANAJEMEN PROYEK
2.1. MANAJEMEN
Efektif dalam hal ini adalah dimana hasil penggunaan sumber daya dan
kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu, dan lain –
lain. Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub –
kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber daya lain.
Oleh sebab itu, manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal
yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Karena tanpa hal ini, konstruksi akan sulit
berjalan sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun kualitas.
7
Dengan melakukan manajemen proyek yang baik dan benar dan
ditangani oleh ahlinya, pengelola proyek pasti dapat mengatasi resiko
yang mungkinterjadi.
d. Memanfaatkan peluang
e. Mengelola integrasi
8
2.1.2. Tiga Garis Besar Berlangsungnya Suatu Proyek
1. Perencanaan
2. Penjadwalan
9
3. Pengendalian proyek
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir dari suatu proyek, tujuan
utamanya yaitu untuk meminimalisasi segala penyimpangan yang
mungkin terjadi selama berlangsungnya proyek.
Tujuan dari pengendalian proyek ialah optimasi kinerja biaya,
waktu, mutu dan juga keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai
tolak ukur. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam proses
pengendalian ialah berupa pengawasan, pemeriksaan, dan juga koreksi
yang dilakukan selama proses implementasi.
10
2.2. UNSUR – UNSUR DALAM PROYEK
2.2.1. Pemilik proyek
11
gambar rencana. Pada proyek ini yang berperan sebagai pengawas adalah PT.
NUSA RAYA TEKNIK PERKASA (PT. NRTP). Yang dalam pelaksanaan
tugasnya bertanggung jawab kepada pimpinan proyek. Adapun tugas dan
tanggung jawab dari pengawas proyek adalah :
12
2.3. HUBUNGAN KERJA
PEMILIK PROYEK
Keterangan :
= Garis kerja
= Garis konsultan / koordinasi
Penjelasan :
13
lapangan penumpukan peti kemas di pelabuhan Lorens Say Maumere adalah sebagai
berikut :
14
dan bisa juga tidak sesuai dengan ketentuan mutu, yang berakibat mudah
rusaknya hasil bangunan yang baru dibangun atau lebih parahnya kerusakan di
waktu mendatang yang dapat mengakibatkan korban jiwa, sehingga akan
banyak mengeluarkan biaya pada masa perawatannya, dan juga material yang
sudah didatangkan bisa saja ditolak oleh pihak pengawas jika tidak memenuhi
keriteria, sehingga kontraktor harus mengeluarkan biaya ulang yang tentunya
akan sangan merugikan kontraktor.
15
2.4. ADMINISTRASI PROYEK
1. Gambar bestek
Gambar bestek adalah gambar lanjutan dari uraian gambar pra rencana,
serta gambar detail dasar dengan skala yang lebih besar. Gambar bestek juga
terdiri atas lampiran dari uraian syarat – syarat pekerjaan. Bestek dan gambar
bestek merupakan kunci pokok (tolak ukur) baik dalam menentukan kualitas
dalam suatu pekerjaan maupun dalam menyusun RAB (Rencana Anggaran
Biaya). Dengan adanya gambar bestek maka pemborong / kontraktor dapat
membayangkan bentuk dan macam bangunan yang diinginkan oleh pemilik
proyek dan bagaimana cara untuk melaksanakannya
16
b. Hal – hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kontrak oleh
penyedia jasa, termasuk hak, kewajiban dan resiko dimuat
dalam syarat – syarat umum kontrak. Apabila terjadi perbedaan
penafsiran / pengaturan pada dokumen lelang, penyedia jasa
harus mempelajari dengan seksama untuk menghindari
pertentangan pengertian.
c. Data proyek memuat ketentuan informasi tambahan, atau
perubahan atas instruksi kepada pelaksana - kontraktor sesuai
dengan kebutuhan paket pekerjaan yang akan dikerjakan.
3. Lampiran – lampiran
Lampiran – lampiran diperlukan untuk melengkapi berbagai dokumen
yang diperlukan selama proses pelelangan dan juga dalam proses pekerjaan.
Lampiran – lampiran biasanya disertai dengan berbagai dokumen dan surat –
surat yang biasanya berisi foto – foto selama kegiatan berlangsung, harga –
harga satuan dan lainnya yang berfungsi memperkuat laporan – laporan
6. Berita acara
Berita acara adalah sebuah dokumen legalitas untuk dijadikan sebagai
bahan bukti berlangsungnya suatu pekerjaan.
17
7. Tambahan – tambahan ( addendum )
Tambahan – tambahan (addendum) adalah istilah dalam kontrak atau
surat perjanjian yang berarti tambahan – tambahan yang secara fisik terpisah
dari perjanjian pokoknya namun secara hukum melekat pada perjanjian pokok
itu.
Pihak – pihak yang terkait dengan tender merupakan suatu badan resmi
( mempunyai status hukum ), yang terdiri dari :
1. pemberi tugas / pemilik proyek ( owner )
2. penawar yang diundang secara tertulis untuk ikut serta dalam
pelelangan.
3. Konsultan manajemen kontruksi ( MK )
4. Konsultan perencana
5. Kontraktor yang berhasil memenangkan tender, ditunjuk dan
diserahi pekerjaan dengan suatu keputusan.
18
6. Direksi pengawas pelaksanaan
7. Direksi pengawas lapangan
19
a. Keadaan tertentu
b. Pengadaan barang khusus/pekerjaan konstruksi khusus/jasa
lainya yang bersifat memenuhi kualifikasi.
10. Penunjukan langsung dilakukan dengan negosiasi baik teknis
maupun biaya sehingga diperoleh harga yang sesuai dengan harga
pasar yang berlaku dan secara teknis dapat dipertanggung
jawabkan.
11. Pengadaan langsung dapat dilakukan terhadap pengadaan
barang/jasa konstruksi/ jasa lainnya yangt nilainya paling tinggi
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I
b. Teknologi sederhana
c. Resiko kecil
d. Dilaksanakan oleh penyedia barang / pekerjaan konstruksi /
jasa usaha perseorang / badan usaha kecil termasuk koperasi
kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kopetensi
Teknik yang tidak didapati oleh usaha kecil termaksud koperasi
kecil.
12. Pengadaan langsung dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku
dipasar kepada penyedia barang/ pekerjaan konstruksi/ jasa lainya.
13. Pengadaan langsung dilaksanakan oleh 1 ( satu ) pejabat
pengadaan.
20
c. Metode pemasukan dokumen untuk pengadaan jasa konsultasi
mengunakan metode dua sampul kecuali pengadaan jasa konsultasi
yang menggunakan jasa konsultasi yang menggunakan metode
seleksi penunjukan langsung, menggunakan metode satu sampul.
2.5.3. Metode Evaluasi
1. sistem gugur
2. sistem nilai
3. sistem penilaian biaya selama umur ekonomis
21
3. kontrak gabungan lumpsum dan harga satuan
Kontrak gabungan lumpsum dan harga satuan adalah
kontrak yang merupakan gabungan dua sifat kontrak yaitu
lumpsum dan harga satuan dalam satu pekerjaan yang
diperjanjikan.
5. kontrak persentase.
Kontrak persentase adalah kontrak pelaksanaan jasa
konsultansi di bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan
tertentu, dimana konsultan yang bersangkutan menerima imbalan
jasa berdasarkan persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik
konstruksi / pemborongan tersebut.
22
Penilaan kualifikasi dilakukan dengan metode :
1. Sistem gugur, untuk pengadaan barang / pekerjaan konsrtuksi / jasa
lainnya.
2. Sistem nilai untuk pengadaan jasa konsultasi.
23
6. penetapan pemenang
7. penunjukan penyedia
Pemilihan penyedia barang / pekerjaan konstruksi / jasa
lainnya dengan metode pengadaan langsung meliputi tahapan
sebagai berikut :
1. Survey harga pasar dengan cara membandingkan minimal dari 2
(dua) penyedia yang berbeda
2. Membandingkan harga penawaran dengan HPS (harga perkiraan
sendiri)
3. Klarifikasi teknis dengan negosiasi harga / biaya.
24
BAB III
Minggu – minggu awal pekerjaan semen masih didatangkan dari gudang dan
kemudian barulah dipersiapkan sebuah kontainer untuk diletakkan semen di dalam
situ. Proyek pengerjaan perkerasan lapangan penumpukan di pelabuhan Lorens Say
Maumere dimulai pada tanggal 15 desember 2016 hingga 29 Mei 2017 (160 hari
kerja). Para pekerja diatur dan diserahkan oleh kontraktor kepada kepala tukang /
mandor dan jam kerjanya dimulai dari pukul 08.00 s/d 12.00 diselingi dengan makan
siang dan kemudian dilanjutkan kembali hingga pukul 17.30 (WITA).
25
3.2. TIME SCHEDULE
Agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan
untuk mengetahui kemajuaan pekerjaan maka dibuatlah jadwal pekerjaan (Time
Schedule). Time Schedule untuk pekerjaan dan rencana dibuat oleh pelaksana proyek
/ kontraktor.
1. Wheel Loader
Wheel Loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkat
material yang akan dimuat ke dalam dump truck atau memindahkan
material ke tempat lain. Saat loader menggali, bucket didorongkan pada
material, jika bucket telah penuh maka traktor mundur dan bucket
26
diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan. Pada dasarnya wheel
loader memiliki kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
2. Tandem Roller
27
rodanya terhadap setiap area yang dilewatinya. Berat tandem roller ini
berkisar antara 8 – 14 ton.
Mobil tangki air berfungsi untuk mengangkut air dari sumber air
dan di antarkan menuju lokasi proyek. Dalam sehari pengambilan air bisa
mencapai 2 – 3 kali pengangkutan air dan diletakkan di drum – drum
yang telah disiapkan sebelumnnya.
28
4. Dump Truck
5. Molen
29
Gambar 3.6. Molen
30
2. Pelaksana proyek / kontraktor wajib membangun sebuah gudang
penyimpanan bahan atau barang agar tidak hilang.
3. Sebelum pekerjaan dimulai, pelaksana proyek / kontraktor wajib men –
survey keadaan di lokasi.
4. Pelaksana proyek / kontraktor wajib menempatkan beberapa petugas yang
bertugas mengawasi material, agar pemasukan dan pengeluaran bahan
dapat dicatat dan terkoordinir dengan baik sehingga memudahkan
pelaporan keluar masuk barang.
5. Material – material seperti pasir diambil langsung dari Nele dan kerikil
diambil langsung dari Wairita menggunakan Dump Truck.
31
Gambar 3.8. Pasir didatangkan ke lokasi proyek
3.5.2. Kerikil
Kerikil yang digunakan adalah kerikil yang diperoleh dari batu alam
yang dipecah dengan ukuran 2 – 3 cm, kerikil yang digunakan haruslah
kuat dan keras, toleransi kandungan kadar lumpur ± 1%. Kerikil yang
digunakan dalam pengerjaan perkerasan lapangan penumpukan di
32
pelabuhan Lorens Say Maumere diambil dari wairita dan dipecah oleh
manusia secara manual.
3.5.3. Semen
Pada tahapan ini juga para pekerja mendapatkan arahan dari mandor
dan pelaksana proyek / kontraktor tentang pembagian tugas – tugas mereka
selama proyek berlangsung.
34
tanah untuk saluran menggunakan bantuan alat berat untuk menggalinya.
Berikut tahapan penggalian saluran air :
35
3.6.3. Pekerjaan pasangan batu kali
Tahapan pelaksanaannya :
36
3.6.4. Pekerjaan plesteran saluran
37
3.6.5. Pekerjaan pemerataan dan pemadatan tanah
38
3.6.6. Lapis Pondasi Agregat Kelas C
39
1” 25,0 77-100 70-85 45-78
3.8” 9,50 44-60 40-45 25-55
No.4 4,75 27-44 25-52 13-45
No.10 2,0 17-30 15-40 8-36
No.40 0,425 7-17 8-20 7-23
No.200 0,075 2-8 2-8 5-15
40
3.6.8. Pekerjaan sand beeding dan paving block
41
Gambar 3.20. Sand beeding dan paving block
43
Dengan beberapa kendala yang dialami selama kegiatan
berlangsung, dengan sigap kepala tukang / mandor segera melapor kepada
kontraktor dan memberikan solusi untuk kendala yang dialami. Solusi yang
diberikan yaitu :
44
Selain pembersihan, tim pengawas dari PT. PELINDO III Maumere
juga melakukan evaluasi kerja untuk memastikan bahwa pekerjaan yang
dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan permintaan. Evaluasi dilakukan
dengan mengukur kembali area lapangan perkerasan peti kemas yang sudah
jadi, namun masih membutuhkan waktu untuk dapat digunakan untuk
kegiatan bongkar muat peti kemas.
45
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
46
4.2. SARAN
Diharapkan dengan adanya kerja praktek ini mahasiswa menjadi lebih paham
dengan apa yang akan dialaminya setelah lulus nanti. Selain kerja praktek semoga di
kemudian hari semakin banyak kegiatan – kegiatan luar kelas yang dapat
memberikan pengalaman secara langsung kepada mahasiswa, karena apa yang
dilihat secara langsung tentunya akan lebih mudah diingat dibandingkan dengan apa
yang hanya dijelaskan di kelas, dimana mahasisawa hanya membayangkan saja.
47