Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS VARIASI NORMAL

MODUL 3
(LESI JARINGAN LUNAK MULUT)

“GEOGRAPHIC TONGUE pada pasien yang mengalami demam”

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam melengkapi


Kepaniteraan Klinik pada Modul 3

Oleh:
Nama :Rizka Alwafi 16-037
Ardian Bistok HL 18-005
Ade Syaifullah 15-030

Pembimbing : drg . Rifani

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PA D A N G
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Case Base
Discussion”Geographic Tongue”untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan kepanitraan klinik modul 3 (Lesi Jaringan Lunak Mulut) dapat
diselesaikan.

Dalam penulisan Laporan Kasus penulis menyadari, bahwa semua proses


yang telahdilalui tidak lepas dari bimbingan drg Rifani, Selaku dosen
pembimbing, bantuan, dan dorongan yang telah diberikan berbagai pihak lainnya.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu.

Penulis juga menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna


sebagaimana mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya,
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca.

Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya


kepada kita semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat
memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang
memerlukan.

Padang,09 Agustus 2019

PENULIS
MODUL 3

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG

HALAMAN PENGESAHAN

Telah didiskusikan Case ReportGeografik Tongue guna melengkapi persyaratan


Kepaniteraan Klinik pada Modul 3.

Padang, 03 Agustus 2019

Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing

(drg.Rifani)
LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE

1. Nama : DPI

2. No. Rekam Medis : 046263

3. Umur : 22 Tahun

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Alamat : Siteba

6. Pekerjaan : Mahasiswa

7. Agama : Islam

Tindakan yang
Hari/tanggal Kasus Operator
dilakukan

Senin, GeographicTongue 1. Anamnesa Rizka alwafi

31-07-2019 2. Pemeriksaan klinis Ade Syaifullah

3. Diagnosa Ardian Bistok

4. Rencana Perawatan

Padang,03 Agustus 2019


Pembimbing

(drg. Rifani)
ABSTRACT

Background :Geographic tongue also called benign migratory glossitis/ erythema


migrans linguae (normal variation) is a commonly found benign lesion, especially
occurs on the tongue, rarely occurs in other mucosa. Clinical features of the
lesions are seen as irregular red patches resembling islands such as maps, these
images may vary from time to time. The prevalence of geographic tongue in the
general population is about 1 to 2.5%. The comparison of occurrence in men and
women is 3:5 or 1:2. Purpose :Report the management of a case geographic
tongue. Case :A 22 year old male patient came to the Oral Medicine Department
of Dental and Oral Baiturrahmah Hospital with complaints of irregular red spots
like the island on the back of his tongue but did not hurt. Case Management :
Brushing the back of the tongue for 1 week with a soft toothbrush. Conclusion :
Tongue brushing has been performed on a 24year old male patient. After
brushing the tongue for 1 weekof red spots like the island on the tongue no longer
exists .

Keywords : Geographic tongue, Benign lesions, Dorsal of the tongue

ABSTRAK

Latar belakang : Geographic tongue disebut juga benign migratory glossitis/


erythema migrans linguae (variasi normal) merupakan suatu lesi jinak yang sering
ditemukan, terutama terjadi pada lidah, jarang terjadi pada mukosa lainnya.
Gambaran klinis lesi terlihat gambaran bercak-bercak merah tidak teratur
menyerupai pulau-pulau seperti peta, gambaran ini dapat berubah-ubah polanya
dari waktu kewaktu.Prevalensi terjadinya geographic tongue pada populasi umum
sekitar 1 hingga 2,5 %. Perbandingan terjadinya pada laki-laki dan perempuan
sebesar 3:5 atau 1:2. Tujuan : Melaporkan penatalaksanaan sebuah kasus
geographic tongue. Kasus : Seorang pasien laki laki 22 tahun datang ke bagian
Oral Medicine Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah dengan keluhan
terdapat bercak berwarna merah tidak teratur seperti pulau pada punggung
lidahnya namun tidak terasa sakit. Penatalaksanaan kasus : Meyikat punggung
lidah selama 1 minggu dengan sikat gigi lembut. Kesimpulan : Telah dilakukan
penyikatan lidah pada seorang pasien laki laki yang berusia 24 tahun. Setelah
dilakukan penyikatan lidah selama 1 minggu bercak merah seperti pulau telah
mengecil.
Kata kunci: Geographic tongue, Lesi jinak, Dorsum lidah
BAB I

PENDAHULUAN

Lidah adalah organ yang kompleks pada dasarnya otot tertutup oleh epitel
dan melakukan banyak fungsi seperti menelan, bicara dan persepsi sensasi
termasuk karakteristik rasa, perubahan termal, rangsang nyeri dan sensasi umum
dan membantu dalam perkembangan rahang. Fungsi tersebut dapat dipengaruhi
oleh perubahan lingkungan mulut dan perubahan ekstrim faktor termal, mekanik
maupun mikroba1.Gangguan maupun lesi pada lidah mulai menjadi perhatian
utama dalam kesehatan umum pasien.

Banyak penyakit pada lidah yang sering ditemukan, beberapa diantaranya


adalah geographic tongue dan fissured tongue. Prevalensi terjadinya geographic
tongue pada populasi umum sekitar 1 hingga 2,5 %. Perbandingan terjadinya pada
laki-laki dan perempuan sebesar 3:5 atau 1:2. Prevalensi terjadinya fissured
tongue pada populasi umum sekitar 2 hingga 5 % 2 .

Geographic tongue disebut juga benign migratory glossitis/ erythema


migrans linguae (variasi normal) merupakan suatu lesi jinak yang sering
ditemukan, terutama terjadi pada lidah, jarang terjadi pada mukosa lainnya.
Gambaran klinis lesi terlihat gambaran bercak-bercak merah tidak teratur
menyerupai pulau-pulau seperti peta, gambaran ini dapat berubah-ubah polanya
dari waktu kewaktu. Lesi ini bersifat asimtomatik dapat muncul bersamaan
dengan fissured tongue. Diagnosa dibuat berdasarkan gambar klinis yang
ditemukan3,4.

Etiologi dari geographic tongue masih belum diketahui kemungkinan ada


faktor genetik yang berperan dan stres emosional.Perawatan dari geographic
tongue yaitu meyakinkan pasien bahwa kelainan tersebut tidak berbahaya dan
pasien disarankan untuk menjaga dan meningkatkan kebersihan rongga mulut.
Serta diagnosa banding dari geographic tongue ini adalah atropic glossitis3,5.
BAB II

LAPORAN KASUS

Seorang pasien laki laki berusia 24 tahun datang ke bagian Oral Medicine
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah dengan keluhan terdapat bercak
berwarna merah tidak teratur seperti pulau pada punggung lidahnya namun tidak
terasa sakit. Dari anamnesa didapat bahwa pasien tidak pernah dirawat dirumah
sakit sebelumnya.

Gambar 1. Gambaran klinis Pasienpada saat datang ke RSGM

Keluhan utama
Riwayat penyakit saat ini : pasien sedang mengalami demam sejak 3 hari yang lalu
Riwayat penyakit sistemik : tidak ada
Riwayat penyakit terdahulu : tidak ada
Riwayat penyakit dalam keluarga : tidak ada
Riwayat sosia : -

Pemeriksaa objektif
Keadaan umum
Kesadaran : Compos Menstis
Tanda tanda vital
Tekanan darah : normal
Nadi : normal
Suhu : normal

Pemeriksaan ekstra oral


a. Kalenjen getah beninng : tidak teraba
b. TMJ : Normal
c. Wajah : simetri
d. Mata : nomral
e. Sirkum oral : normal
f. Bibir : normal

Pemeriksaan Intra oral


a. Mukosa labial : tidak ada
b. Frenulum : normal
c. Lidah : Geograpich tongue
d. Mukosa labial : normal
e. Dasar mulut : normal
f. Palatum : normal
g. Gingiva : Normal
h. Jaringan periodontal : Normal
i. Kalenjer saliva : Normal
j. Uvula : Normal
k. Tonsi : Normal
l. Kebersihan mulut : baik

Diagnosis Klinis : Geograpich tongue


Diagnosis banding : Atropic Glossitis
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 DEFENISI GEOGRAPHIC TONGUE

Geographic tongue disebut juga benign migratory glossitis/ erythema


migrans linguae (variasi normal) merupakan suatu lesi jinak yang sering
ditemukan, terutama terjadi pada lidah, jarang terjadi pada mukosa lainnya3.

Geographic tongue adalah kondisi peradangan jinak yang ditandai oleh


bercak-bercak tidak teratur yang khususnya berada di dorsum lidah. Pola bercak
yang tidak teratur membuat permukaan lidah tampak meyerupai peta, sehingga
disebut geografik. Keadaan ini terjadi 1% populasi. Wanita dan dewasa muda
paling sering terkena. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi stres, defisiensi nutrisi
dan faktor hormonal serta herediter dapatikut berperan 6.

3.2. GAMBARAN KLINIS


Gambaran klinis lesi terlihat sebagai bercak depapilasi eritematosa,
berbatas jelas, dikelilingi oleh tepi lesi yang berwarna putih dan lebih tinggi
sedikit dibandingkan sekitarnya, multipel, biasanya ditemukan pada dorsum lidah
(Gambar 3). Lesi ini memiliki ciri khas berda di satu area untuk waktu tertentu,
kemudian menghilang sama sekali dan muncul kembali di area lain 5.

Gambar 3. Gambaran klinis geographic tongue (www.dermaamin.com/site/images/clinic-


pic/g/geographic_tongue/geographic_tongue17.jpg)
3.3 ETIOLOGI

Etiologi dari geographic tongue belum diketahui tetapi tetapi stres,


defisiensi nutrisi dan faktor hormonal serta herediter dapat ikut berperan 6.

3.4 GEJALA KLINIS

Gejala dari geograpic tongue yaitu asimtomatik dan dapat muncul


bersamaan dengan fissure tongue 5.

3.5 DIAGNOSA BANDING

Atropic Glossitis

Atropic glossitis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kondisi lidah
yang kehilangan rasa karena degenerasi ujung papil. Penderita yang mengalami
penyakit ini lidahnya tampak licin dan mengkilat, baik seluruh bagian lidah
maupun hanya sebagian. Penyakit ini sering kali timbul akibat kekurangan zat
besi. Oleh kerana itupenyakit ini banyak di temukan pada penderita anemia.
Diagnosis banding dari atropic glossitis yaitu geographic tongue dan
penatalaksnaannya eliminasi faktor penyebab 3,7.

3.6 PENATALAKSANAAN GEOGRPHIC TONGUE

Geographictongue merupakan keadaan yang jinak sehingga tidak


diperlukan pengobatan khusus untuk geographic tongue. Perawatan dari
geographic tongue berupa DHE dan instruksi pada pasien agar meningkatkan
asupan nutrisi yang baik. Pemberian obat anestesi topikal atau steroid topikal
tidak diperlukan karena tidak ditemukan adanya nyeri pada pasien5.
BAB IV

KESIMPULAN

Geographictongue adalahlesi jinak yang sering ditemukan, terutama terjadi


pada lidah, jarang terjadi pada mukosa lainnya. Gambaran klinis lesi terlihat
gambaran bercak-bercak merah tidak teratur menyerupai pulau-pulau seperti peta,
gambaran ini dapat berubah-ubah polanya dari waktu kewaktu. Lesi ini bersifat
asimtomatik dapat muncul bersamaan dengan fissured tongue. Diagnosa dibuat
berdasarkan gambar klinis yang ditemukan. Etiologi dari geographic tongue masih
belum diketahui kemungkinan ada faktor genetik yang berperan dan stres
emosional. Perawatan dari geographic tongue berupa DHE dan instruksi pada
pasien agar meningkatkan asupan nutrisi yang baik. Pemberian obat anestesi
topikal atau steroid topikal tidak diperlukan karena tidak ditemukan adanya nyeri
pada pasien.
REFERENSI

1. Byahatti dan Ingafou. 2010. The Prevalence of Tongue Lesions in Libyan


Adult Patients. J Clin Exp Dent. 2(4): e163-8.
2. Toit dan Fisher. 2006. Tongue Variants Which Have An Atopic Association.
Current Allergy & Clinical Immunology. 19(1): 30-31.
3. Soeprapto, Andrianto. 2016. Pedoman Dan Tatalaksana Praktik Kedokteran
Gigi. STPI Bina Insan Mulia. Yogyakarta. Hal. 287.
4. Arma, Utmi. 2009. Ilmu Penyakit Mulut. Universitas Baiturrahmah. Padang.
Hal. 144.
5. Laskaris, Geoge. 2013.Atlas Saku Penyakit Mulut (Pocket Atlas Of Oral
Diseases). EGC. Edisi 2.Hal 22
6. Langlais, Robert P. 2009. Atlas Berwarna Lesi Mulut Yang Sering Ditemukan.
EGC.Jakarta. Edisi 4. Hal 106
7. Bakar, Abu. 2013. Kedokteran Gigi Klinis. Quantum.Sinergis Media.
Yogyakarta. Hal.33.

Anda mungkin juga menyukai