Anda di halaman 1dari 14

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Nama : Tn. AR
Umur : 41 tahun
No.Register : 2796XX
Alamat : Pentik Wonosari Puger
Diagnose Medis : Close Fraktur Radius Ulna Sinistra 1/3 Distal
Tanggal MRS : 13 Desember 2019
Tanggal pengkajian : 23 Desember 2019
Ruang : Pre operasi
1. Persiapan Pasien
a. Perawat kamar operasi memeriksa kesesuaian identitas pasien dengan
menanyakan nama sekaligus mengecek gelang identitas pasien
b. Perawat kamar operasi memeriksa kelengkapan status pasien termasuk di
dalamnya persetujuan informed consent
c. Perawat mengganti baju pasien
d. Perawat melakukan pengecekan set marking
e. Perawat menanyakan kapan pasien mulai berpuasa
f. Pasien dipastikan dalam keadaan bersih, yaitu mandi sebelum
dilaksanakan pembedahan
g. Perhiasan pasien dilepas semua baik cincin atau jam tangan dan gigi
palsu bila ada
h. Pasien diposisikan supinasi setelah dipindahkan ke meja operasi
i. Melakukan skin preparation
j. Memasukan profilaksis sebelum pembedahan
2. Persiapan Lingkungan Kamar Operasi
a. Mempersiapkan dan mengecek apakah meja operasi, lampu operasi,
mesin suction,AC, meja mayo, back table berfungsi dengan baik
b. Memberi perlak dan duk pada meja operasi
c. Menyiapkan linen dan instrument yang akan digunakan

1
d. Menempatkan tempat sampah agar mudah dijangkau
3. Timbang Terima
a. Situation : Pasien elektif
b. Background
Diagnose pra operatif : Close Fraktur Radius Ulna Sinistra 1/3
Distal
Rencana operasi : ORIF Plat
RPD : tidak ada
Alergi : tidak ada
Darah : tersedia 3 kolf
Marking : iya
Informed consent : ada
Konsultasi : jantung dan anastesi sudah dilakukan
Foto : ada
Pemeriksaan Lab : ada
Alat bantu : tidak ada
Vital sign : TD: 115/68 mm/Hg, N: 78 x/menit, Suhu
36,2 C, RR 15 X/menit
Kesadaran : Compos mentis GCS 4-5-6

4. Sign in
Sign in dilakukan di ruang pre operasi oleh perawat dengan mengisi
daftar tilik pembedahan
5. Transfer
Pasien ditransfer dari ruang pre operasi ke ruang operasi oleh perawat
anastesi dipindahkan dari banchard ke meja operasi
6. Positioning
Pasien diposisikan supinasi
7. Anastesi
Pasien dilakukan anastesi GA
8. Aseptik

2
Perawat membersihkan area operasi oleh operator area operasi dengan
menggunakan povidone iodine 10% dan dilanjutkan dengan drapping
9. Time out
Perawat sirkuler membacakan time out
10. Instrumentasi Tehnik dan Operating Tehnik Intraoperatif
a. Team operasi : Operator, asisten, instrument, dan sirkuler
b. Set Ruangan
1. Alat on steril di ruangan
Nama Alat Jumlah
Meja instrument 1
Meja mayo 1
Meja operasi 1
Mesin suction 1
Lampu operasi 1
Trolly tempat waskom 2
Viewer rontgen 1
Tempat sampah 2
Gunting verban 1
Lampu baca foto rongten 1
Tempat sampah organik 1

2. Alat steril

Nama Alat Jumlah


a) Set orthopedi dasar
1. Sponge holding forceps 1
2. Towel clamp (doek klem) -
3. Scalpel handle 2
4. Tissue forceps (pinset 2
chirurgische)
5. Dissecting forceps (pinset 2
anatomis)

3
6. Metzenboum scissors 1
(gunting metsemboum)
7. Surgical scissors (gunting 1
kasar)
8. Hemostatic forceps pean 2
9. Hemostatic forceps kocher 4
straight (koeher besar
lurus)
10. Needle holder 2
11. Rectractor us army 2
(langenback) small
12. Serapel lapel (bone 1
curretage)
13. Raspatories (raspatorium) 1
small
14. Hohman (cobra) small 2
15. Bone holding forceps 2
(reduction) small
16. Canule small 1
17. Curegee 1

b) Set di meja instrumen


 Couter 1
 Conecting suction 1
 Bengkok 1

 Kom/ cuching 2

 Bor listrik 1

 Pengukur (deep gouge) 1


1
 Tapper
1
 Screw driver
1 set
 Screw
1 set

4
 Plate berbagai hole 1
 Linen 5
 Scrot steril 2

 Doek besar/sedang 2

 Doek kecil 1

 Sarung meja mayo 5

 Handuk kecil
c) Bahan habis pakai
1/2/1/1
 Handsconsteril steril maxitex
1
8,7,7 ½,6 1/2
1
 Mess no.10, no.15
1
 Spuit 10 cc
1
 Ns. 0,9 % 500 ml
60
 Underpad
±50 cc
 Kassa steril
1
 Povidon iodin
 Tensocrep
1
 Softband no.10 cm
1
 Sufratule
1
 Vykril 2/0 1
 Dermalon 1
 Conecting suction 1
 Water for injection 1
 Lina pen 2
 Ceftriaxon 1 gr

c. Prosedur Tindakan Operasi


Langkah-langkah perjalanan operasi Fraktur radius ulna dengan tindakan
pembedahan ORIF plating:

a) Persiapan

5
1. Sign in

1) Pasien datang, cek kelengkapan status. Kemudian tulis di buku register


pasien dan lengkapi SSC (Surgical Safty Ceklist)

2) Beri posisi pasien supinasi, selanjutnya tim anastesi melakukan general


anastesi. Siapkan penopang tangan untuk menempatkan tangan yang akan di
operasi.

3) Setelah pasien di bius tim anasesi, perawat instrumen melakukan surgical


scrub, gowning dan gloving, kemudian membantu tim bedah yang lain
untuk gowning dan gloving.

4) Asisten melakukan antisepsis daerah operasi dengan povidon iodin 10% dan
deppers memakai sponge holding forceps, kemudian berikan doek kecil
untuk di taruh di bawah daerah yang akan di operasi.

5) Perawat instrumen dan asisten melakukan drapping area operasi lapis demi
lapis sampai sebatas area operasi dan fiksasi dengan hemostatic forceps
(kocher) lurus panjang.

6) Perawat instrumen memasang kabel couter dan conecting suction di dekat


daerah yang akan di operasi. Ikat dengan kasa dan doek klem, selanjutnya
check kelayakan alat.

2. Time out

1) Operator dan asisten menentukan daerah yang di insisi, land mark dengan
pinset chirugis, berikan mess no.10 atau mess 1 pada operator untuk insisi
kulit sampai jaringan lemak dan berikan couter dan pean klem dan kassa
pada asisten untuk merawat perdarahan dan memperdalam area insisi.

2) Setelah terbuka berikan langen back untuk untuk membuka area insisi,
kemudian berikan gunting metzemboum sampai terlihat jaringan yang
melindungi tulang/periostium tulang, rawat perdarahan dan suction darah
yang menghalangi pandangan.

6
3) Berikan langen beck L pada asisten untuk memperluas lapang pandang, lalu
lokasi fraktur diexpose. Berikan raspat untuk memisahkan otot tulang
kemudian berikan hohman.

4) Berikan bone curet untuk membersihkan ujung tulang yang fraktur. Pada
saat dibersihkan semprot tulang dengan cairan Ns menggunakan spuit 10 cc,
kemudian berikan bone tang/ reduction untuk memegang dua fragmen
tulang, lalu tulang yang patah dilakukan reposisi.

5) Berikan plate 7 hole pada operator untuk dipasang pada tulang, berikan
elevator dan pean untuk mempermudah memasukan plate.

6) Berikan bor listrik yang telah dipasang mata bor ukuran 2,5 mm pada
operator dan berikan juga sleave 2,5 untuk melindungi jaringan sekitarnya
saat pengeboran agar focus pada daerah yang dibor, pada saat mengebor
semprot/irigasi dengan cairan Ns mengunakan spuit 10 cc.

7) Setelah dibor berikan pengukur untuk menentukan ukuran screw, lalu


berikan tapper cortical untuk membuat alur, kemudian berikan screw sesuai
ukuran kedalaman saat diukur (screw no.16 dan 18) dan berikan screw
driver untuk mang semua screw. Hal ini dilakukan sampai terpasang screw
semuanya.

8) Setelah selesai cuci dengan Ns 0.9 %, asisten menyedot dengan dengan


suction dengan operator memberikan area insisi dengan kassa.

3. Sign out

1) Selanjutnya hitung jumlah kassa, dan jumlah alat.

2) Jaringan otot dijahit dengan vycril 2/0 dan kulit jahit dengan dermalon 2/0.

3) Setelah proses penjahitan selesai bersihkan area operasi dengan kassa yang
dibasahi dengan Ns dan kemudian keringkan dengan kassa kering.

4) Selanjutnya tutup luka dengan sufratule, kemudian kassa kering , hypafix


dan terakhir balut dengan sofban 6 in dan tensokrap 6 in.

7
5) Langkah terakhir lepas doek klem pada area yang di drapping, kemudian
hitung alat.

6) Operasi selesai, kemudian bersihkan pasien, dan catat bahan habis pakai di
lembar depo. Rapikan ruangan, catat pemakain screw dan plate ke buku
pemakian alat.

7) Berikut bereskan instrumen lalu di dekontaminasi, terus bersihkan dan taruh


di air biasa dan selanjutnya taruh di zidex (stabimed), selanjutnya bilas
dengan air steril dan set alat kembali.

8) Lepas gowning, apround, handscon dan cuci tangan.

B. Analisa Data
1. Pre operasi
N Data Masalah Etiologi
o.
1. DS: pasien mengatakan Ansietas kurang pengetahuan
takut operasi tentang pembedahan yang
DO: akan dilaksanakan dan
 Wajah tegang hasil akhir
 Kontak mata
buruk
 TD: 115/68
mm/Hg, N: 78
x/menit, Suhu 36,2
C, RR 15
X/menit

2. Intra operasi

8
No. Data Masalah Etiologi
1. DS: - Resiko infeksi Area
DO: pembedahan
 Insisi pembedahan
 Klasifikasi luka : Bersih

2. DS: - Resiko Paparan


DO: Suhu ruangan :16 oC -24oC hipotermi lingkungan
dingin
3. DS : - Resiko cedera Tindakan
DO : Pasien dilakukan operasi pembedahan
dengan general anastesi

3. Post operasi
No. Data Masalah Etiologi
1. DS:- Ketidakefektifan Reflek batuk
DO:pasien tidak sadar efek bersihan jalan menurun:
anastesi napas pengaruh
general
anastesi

2. DS : - Resiko jatuh medikasi :


DO: Pasien masih dalam pengaruh
pengaruh general anastesi general
anastesi

9
C. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Pre operatif
Diagnosa Tujuan dan Kriteria
No Rencana Tindakan
Keperawatan Hasil
1. Ansietas ybd kurang NOC : Pengurangan NIC : Ansiety Control
pengetahuan tentang cemas 1. Bantu pasien
pembedahan yang Tujuan: dalam waktu mengekspresikan
akan dilaksanakan 1x24 jam tingkat perasaan marah,
dan hasil akhir kecemasan pasien kehilangan, dan
berkurang atau hilang. takut.
Kriteria hasil : 2. Kaji tanda ansietas
 Pasien menyatakan verbal dan
kecemasan nonvervbal.
berkurang 3. Jelaskan tentang
 Pasien mampu prosedur pembedahan
mengenali perasaan sesuai jenis operasi.
ansietasnya 4. Beri dukungan
 Pasien dapat prabedah.
mengidentifikasi 5. Beri lingkungan yang
penyebab atau tenang dan suasana
faktor yang penuh istirahat.
memengaruhi 6. Tingkatkan kontrol
ansietasnya sensasi pasien.

 Pasien kooperatif 7. Orientasikan pasien

terhadap tindakan terhadap prosedur

 Wajah pasien rutin dan aktivitas

tampak rileks yang diharapkan.


8. Beri kesempatan
pada pasien untuk
mengungkapkan

10
ansietasnya.

2. Intra operatif
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan
No
Keperawatan Hasil
1. Resiko infeksi yang NOC :Infection NIC :Infection Control
berhubungan dengan Control 1. Kaji suhu badan
area pembedahan Setelah dilakukan pasien dan tanda
pembedahan tindakan keperawatan, vital
diharapkan tidak 2. Pertahankan teknik
terjadi infeksi pada aseptif, kebersihan
klien dengan kriteria tangan atau
hasil: menggunakan
1. Klien tidak alkohol sebelum
menunjukan kontak dengan
adanya tanda-tanda pasien
infeksi 3. Batasi pengunjung
2. Tidak ada bila perlu
gangguan 4. Mengkaji warna,
gastrointestinal turgor, kelenturan

11
3. Respirasi dalam serta suhu kulit,
batas normal (16- membran mukosa
24 x/menit) terhadap kemerahan
4. Suhu dalam batas dan panas
normal (36,5oC - 5. Monitor tanda dan
37,5 oC) gejala infeksi
sistemik dan lokal.
Evaluasi keadaan
pasien terhadap
tempat-tempat
munculnya infeksi
seperti tempat
penusukan jarum
intravena.
6. Kolaborasi
pemberian antibiotik
sesuai ketentuan
2 Resiko hipotermi NOC : NIC : Temperatur
ybd paparan Thermoregulation regulation
lingkungan dingin Setelah dilakukan 1. Monitor tanda-tanda
tindakan keperawatan, vital terutama pada
diharapkan tidak suhu
terjadi hipotermi pada 2. Monitor warna kulit
klien dengan kriteria 3. Tingkatkan intake
hasil: cairan
1. Temperatur suhu 4. Selimuti pasien untuk
dalam batas normal mencegah hilangnya
(36,5oC-37,5oC) panas tubuh
3 Resiko cedera ybd NIC: Risk Kontrol NIC : Enverionment
tindakan Safety management

12
pembedahan Setelah dilakukan 1. Sediakan lingkungan
tindakan keperawatan yang aman untuk
selama 1x 24 jam klien
diharapkan klient tidak 2. Identifikasi kebutuhan
mengalami cedera keamanan klien,
dengan kriteria hasil : sesuai kondisi fisik
1. Klien bebas dari 3. Menghindarkan
cedera lingkungan yang
berbahaya
4. Menyediakan tempat
tidur yang nyaman
dan aman
5. Mengontrol
lingkungan

3. Post operatif
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan
No
Keperawatan Hasil
1. Ketidakefektif NOC :Status NIC :Manajemen Jalan Napas
an bersihan Pernapasan: Tindakan:
jalan napas b/d Kepatenan jalan napa 1. Observasi suara napas tambahan
Reflek batuk Setelah dilakukan 2. Observasi status pernapasan dan
menurun: tindakan oksigenasi
pengaruh keperawatan pasien 3. Ganti kassa di mulut pasien dan
general menunjukkan bersihan bersihkan saliva yang ada
anastesi jalan napas yang 4. Posisikan pasien untuk
efektif dengan kriteria memaksimalkan ventilasi
hasil: 5. Usahakan sebelum memindakan
1. Tidak ada suara pasien ke RR pastikan pasien sudah
napas tambahan mampu bernapas spontan.

13
2. Tidak ada akumulasi
saliva berlebihan
3. Pasien mampu
bernapas spontan

2 Resiko jatuh NOC: Safety NIC : Management lingkungan :


ybd medikasi : behavior: keamanan
pengaruh pencegahan jatuh: 1. Identifikasi kebutuhan keamanan
general dengan indikator: pasien
anastesi 1. Mengoreksi 2. Identifikasi lingkungan yang
penggunaan membahayakan keamanan
peralatan 3. Pindahkan bahaya dari lingkungan
2. Menerapkan pasien
precaution saat 4. Modifikasi lingkungan untuk
melakukan meminimalkan bahaya dan resiko
pengobaatan yang 5. Sediakan peralatan protektif
meningkatkan 6. Bantu pasien yang belum adekuat
resiko jatuh melakukan mobilisasi
7. Berikan edukasi kepada anggota
keluarga tentang faktor resiko yang
meningkatkan potensi jatuh dan
bagaimana cara mengurangi resiko
tersebut

14

Anda mungkin juga menyukai