Anda di halaman 1dari 3

PENGUKURAN

I. TUJUAN
Untuk mengetahui ukuran benda yang berbeda-beda jenisnya.

II. LANDASAN TEORI

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap


suatu standar atausatuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas
fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa
dibayangkan, seperti tingkatketidakpastian, atau kepercayaan konsumen. Pengukuran
juga dapat diartikan sebagai perbandingan dengan standar.
Dalam fisika dan teknik, pengukuran adalah aktivitas yang membandingkan kuantitas
fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk
mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pukur terkena error
peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran
dinamakan metrologi. Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan
pengukuran mereka. Ini dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris
dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan pemercepat partikel. Instrumen
virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur modern.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat: Bahan:

Neraca Balok kayu kecil


Jangka sorong Kelereng biru
Kelereng bening
Balok kayu panjang

IV. LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Untuk percobaan 1, panjang, lebar, dan tinggi masing-masing balok diukur dengan
jangka sorong. Skala utama dan skala nonius diukur lalu dicatat.
3. Setelah mengukur panjang, lebar dan tinggi, massa masing-masing balok diukur
dengan menggunakan neraca Ohaus lalu hasilnya dicatat.
4. Untuk pengukuran massa jenis , hanya menggunakan rumus ρ= m/v.
5. Untuk percobaan 2 diameter masing-masing kelereng di ukur dengan
menggunakan jangka sorong. Lalu mencatat hasilnya.
6. Massa masing-masing kelereng di ukur dengan menggunakan neraca ohaus.
7. Untuk pengukuran volume kelereng menggunakan rumus V=4/3 𝜋𝑟3 dan untuk
mencari massa jenis digunakan rumus ρ= m/v.

V. HASIL PENGAMATAN
A. Pengukuran Bola

Benda Panjang(cm) Lebar Tinggi Massa Volume Massa Jenis


(cm) (cm) (gr) (cm3) (gr/ cm3)
Balok 9,435 2,178 2,490 41,47 51,168 0,810
panjang
Balok 3,196 2,567 3,655 11,8 29,986 0,393
Pendek

B. Pengukuran Kelereng

Benda Diameter Volume (cm3) Massa (gr) Massa jenis (gr/


(cm) cm3)
Kelereng 2,478 7,963 19,46 2,443
Bening
Kelereng 2,585 9,039 19,65 2,174
Biru

VI. PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan, telah didapat bahwa volume dan massa jenis benda diperoleh
dari persamaan berikut :

1. Volume Bola : V=pxlxt


2. Volume Kelereng : V= 4/3 𝜋𝑟3
3. Massa Jenis : ρ = m/v
Contoh perhitungan :

1. Balok panjang

Volume balok panjang

V=pxlxt
= 9,435 x 2,178 x 2,490

= 51,168 cm3

Massa jenis balok panjang

ρ = m/v
= 41,47/ 51,168
= 0,810 gr/ cm3
2. Kelereng bening
Volume kelereng bening
V = 4/3 𝜋𝑟3
= 4/3. (3,14) . (1,239) 3
= 7,963 cm3
Massa jenis kelereng bening

ρ = m/v
= 19,46/7,963
= 2,443 gr/ cm3

Suatu pengukuran akan selalu dihinggapi ketidakpastian. Hal ini terbukti saat
melakukan percobaan. Setelah dilakukan pengukuran ternyata menghasilkan data
yang beragam. Dari sepuluh kali pengukuran hanya beberapa yang menunjukan hasil
yang sama. Ini menunjukan bahwa setiap pengukuran pasti selalu dihinggapi
ketidakpastian. Adapun sebab-sebabnya antara lain :

1. Adanya nilai skala terkecil (least count) yang timbul oleh keterbatasan alat
ukur.
2. Adanya ketidakpastian bersistem.
3. Adanya ketidakpastian titik nol.
4. Keterbatasan pengamat.

VII. KESIMPULAN

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur dengan suatu


besaran tertentu. Untuk melakukan pengukuran dibutuhkan alat pengukur. Setiap
alat ukur mempunyai ketelitian yang berbeda-beda. Suatu pengukuran akan selalu
dihinggapi ketidakpastian.

Anda mungkin juga menyukai