Kelompok IV:
Ewa Ishari
Febri Melda
Radhiatun Nafsi
Sri Rezeki
PEKANBARU
2015/2016
Kata pengantar
Assalamualaikum W.r .W.b
Puji syukur tidak lupa kita sampaikan kehadirat Allah Swt. Karena
berkatnya makalah anotomi tumbuhan yang temanya struktur sekresi telah selesai
walaupun jauh dari kesempurnaan.
Didalam makalah ini mungkin terdapat kesalahan bacaan meski demikian
hal tersebut bukanlah unsur kesengajaan dari kami tapi hanya bersifat kekhilafan
dari kami. Dengan demikian dengan kerendahan hati kami sebagai penulis dari
kelompok 4 mengucapkan permohonan ma’af yang tidak terhingga kepada
pembaca. Dan tidak lupa kami mengharapkan saran ataupun kritikan dari
pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
3.1 Kesimpulan......................................................................................................
3.2 Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
beberapa zat yang berlebih atau zat yang tidak diperlukan oleh tumbuhan. Dalam
makalah ini akan dikupas peristiwa tersebut secara rinci. Untuk lebih jelasnya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian struktur sekresi.
2. Mengetahui Struktur kelenjar Sekresi dalam.
3. Mengetahui Struktur kelenjar sekresi luar.
BAB II
PEMBAHASAN
dengan sekresi adalah peristiwa pemisahan sejumlah zat dari protoplas atau
isolasinya dalam sebagian protoplas. Zat yang disekresikan dapat berupa ion
dikeluarkan sebagai gula, ataupun senyawa dalam dinding sel. Zat yang disimpan
dalam dinding sel atau dipermukaannya antara lain zat seperti lignin, suberin,
kelenjar, nektarium, saluran harsa dan latisifer (sel getah, sel lateks). Namun,
perlu disadari bahwa kegiatan sekresi terjadi dalam semua sel hidup dan menjadi
bagian metabolisme normalnya. Sekret yang dihasilkan oleh suatu kelenjar amat
beraga. Beberapa kelenjar antara lain hidatoda, kelenjar lender, nektarium dan
kelenjar lain seperti kelenjar minyak, sel epithelium pada saluran harsa
Adapun cara sel membuat sekret belum banyak diketahui. Jika sekret
dibawa keluar oleh diktiosom, maka bagian diktiosom tersebut sampai kearah luar
dianggap bahwa bahan keluar melalui dinding. Jika yang disekresikan berupa
luar yang terdapat di permukaan tumbuhan dan struktur kelenjar sekresi dalam,
epidemis yang bersekresi atau rambut kelenjar yang dibangun oleh sel epidemis
atau bersam sel dibawah epidemis. Rambut sering memiliki kepala bersel satu
atau banyak, dengan tangkai rambut yang tidak bersekresi. Pangkal rambut yang
permukaan.
Pada tumbuhan insektivora seperti pinguicula, kelenjar bertangkai
proteolitik.
Kelenjar garam terdapat pada artiplex. Sebagian ion yang terbawa arus
berbentuk gelembung yang melekat pada epidemis. Pada sel gelembung, ion
Materi, yang disekresikan secara ekstraseluler, tersimpan dalam suatu ruang antar
sel khusus, yang terbentuk dari/dengan berbagai cara.
KANTUNG SEKRESI
– Kantung sekresi terletak pada daerah yang terlokalisasi yang mengandung
hasil sekresi.
- Terutama terdapat pada batang, daun dan juga buah.
SALURAN SEKRESI
– Saluran sekresi bentuknya memanjang dan meluas dalam jarak yang cukup jauh
dalam organ
– Contoh saluran sekresi misalnya saluran resin pada Coniferae, saluran sekresi
pada tumbuhan Compositae.
KELENJAR LISIGEN
KELENJAR SKIZOGEN
KELENJAR HIDATODA
– Hidatoda adalah kelenjar yang berfungsi untuk mensekresikan air secara gutasi
– Epitem adalah jaringan aerenkim pada bagian ujung jaringan pembuluh
– Menyerap mineral/nutrisi dari jaringan xilem menuju sel-sel pada daun.
Kelebihan air disimpan di ruang antar sel, akumulasi air menyebabkan tekanan
dan mendorong air ke luar melalui stomata yang disebut dengan gutasi
SEKRESI EKSOGEN
Kelenjar nektar, yang merupakan struktur sekresi luar, dapat ditemukan pada
tangkai daun (petiolus), misalnya pada tumbuhan Passiflora, Ricinus dan
Impatiens.
cairan gula. Pada nektarium sumber bahan disekresikan adalah xylem dan floem.
Nektarium terdapat pada bunga dan disebut nektarium floral, namun juga terdapat
membentuk permukaan yang bersifat kelenjar dan ditemukan pada daun mahkota,
benang sari, bakal buah, ataupun pada dasar bunga . sedangkan nektarim
kecil, dan sering memuat tannin. Adanya mitokondria dalam jumlah besar dengan
Krista yang berkembang baik menunjukkan bahwa sel berespirasi secara itensif.
nectar disekresikan.
B. Osmofor
Bau harum yang dihasilkan bunga biasanya berasal dari zat yang mudah
menguap seperti minyak atsiri yang tersebar pada epidemis sebagian perhiasan
bunga. Namun, pada beberapa tumbuhan, bau harum itu berasal dari kelenjar
secret menguao itu berlangsung singkat dan berkaitan dengan penggunaan bahan
C. Hidatoda
terdapat pada tepi atau ujung daun, tempat air yang dibebaskan oleh xylem
zat hara mineral jika transpirasi tertekan. Hasil gutasi dapat melukai tumbuhan
bila terjadi akumulasi atau konsentrasi atau lewat interaksinya dengan pestisida.
Hidatoda,kelenjar
yang biasanya
mengeluarkan air
(gutasi).
antara sel kurang terspesialisasi. Dalam hal seperti itu, sel sekresi disebut idioblas,
yaitu sel/ sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda
dengan jaringan sekitarnya menghasilkan zat. Sel-sel ini dapat digunakan sebagai
ciri taksonomi.
ruang lisigen atau dengan pemisahan sel, disebut ruang sizogen. Pada ruang skresi
lisigen (citrus, gossypium), sekret berbemtuk dalam sel yang akhirnya rusak dan
embrio eucalyptus. Contoh saluran sizogen yang terkenal adalah saluran harsa
pada coniferae.
Ruang dan saluran sekresi dapat juga berbentuk akibat luka, namun sulit
c. Osmofor
sel sekresi pada bunga (korola) penghasil esensial oil sehingga bunga
d. Latisifer
Latisifer adalah sel atau sejumlah sel dalam deretan memanjang yang
pengumpulan zat seperti terpen dan harsa dan sebab latisifer itu dianggap kelenjar
ekskresi. Namun, dapat ditemukan pula enzim, sehingga latisifer termasuk
kelenjar sekresi.
Asal pembentukan latisifer bisa sederhana, bisa juga majemuk. Latisifer
dapat pula terbatas pada floem. Latisifer beruas ditemukan juga dalam jaringan
baru akibat diferensiasi sel pada jaringan baru itu menjadi latisifer, di tempat
seperti pada nerium oleander dan turut tumbuh memasuki jaringan yang baru
namun juga pada xylem. System latisifer pada hevea brasiliensis yang terdapat
atau dalam vesikula kecil yang dianggap vakuola. Vakuola yang beragam
vesikula dari diktiosom. Latisifer terdapat pada sejumlah familia, antara lain
tanaman,
• Kadang-kadang bercabang,
oleander.
2. Beruas, karakteristiknya:
• Tersusun atas satu seri sel, baik bercabang maupun tidak bercabang,
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
isolasinya dalam sebagian protoplas. Zat yang disekresikan dapat berupa ion
berlebih yang dipisahkan dalam bentuk garam. Peristiwa sekresi dalam tunbuhan
biasanya ditunjukan pada rambut kelenjar, nektarium, saluran harsa dan latisifer
(sel getah, sel lateks). Namun, perlu disadari bahwa kegiatan sekresi terjadi dalam
semua sel hidup dan menjadi bagian metabolisme normalnya. Struktur kelenjar
sekresi dapat dibagi menjadi struktur kelenjar sekresi luar yang terdapat di
permukaan tumbuhan dan struktur kelenjar sekresi dalam, yang berada di dalam
tumbuhan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://kimeni-kim.blogspot.co.id/2012/11/jaringan-sekresi.html
http://adzhar-arsyad.blogspot.co.id/2014/04/struktur-sekresi-oleh-kelompok-viii-
1.html