STRATEGI Komunikasi Paliatif
STRATEGI Komunikasi Paliatif
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
- Saat-saat menunggu hasil pemeriksaan biopsy Ibu Kaila merasa sangat cemas dan
takut akan hasil pemeriksaan.
- Ibu Kaila mengatakan takut dan merasa cemas dengan keadaannya yang akan
merubah bentuk tubuhnya.
- Ibu Kaila mengatakan sulit tidur karena cemas menunggu hasil pemeriksaan
- Setelah diberikan informasi hasil pemeriksaan biopsy, Ibu Kaila merasa dirinya
sudah tidak lagi sempurna seperti dahulu.
- Ibu Kaila merasa tidak berdaya dengan kondisinya saat ini. Ia takut kalau
kondisinya akan merepotkan suaminya
DO :
- Ibu Kaila terlihat pasrah dan cemas menunggu hasil pemeriksaannya, terlihat
mondar-mandir ke kamar mandi.
- Ibu Kaila terlihat tegang dan saat salaman tangannya berkeringat dan dingin
- Hasil TTV : TD = 130/90 mmHg, N = 100 x/menit, S = 37 oC, RR = 20 x/menit.
2. Diagnosa keperawatan : Ansietas kematian b.d Konfrontasi terhadap realita penyakit
terminal
3. Tujuan tindakan :
a. Membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat menerima kondisi penyakit terminal yang dideritanya
c. Klien dapat mengungkapkan perasaannya
d. Klien dapat mengungkapkan harapan untuk kedepannya
e. Klien dapat menunjukan semangat hidup
4. Tindakan keperawatan :
a. Membina hubungan saling percaya dengan klien
b. Mengkaji perasaan klien tentang penerimaan terhadap kondisi penyakit kronis
c. Memberi kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaaan tentang
penerimaan terhadap keadaannya.
d. Mendiskusikan harapan klien untuk kedepannya / intervensi hope
e. Memberikan reinforcement positif terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaan tentang penerimaan terhadap keadaan yang kritis.
2. Fase kerja
ibu sebelum kita memulai untuk berbincag-bincang apakah posisi ibu sudah nyaman
bu?, alhamdulilah jika sudah, baiklah ibu kita mulai saja ya bu untuk memulai
berbincang-bncangnya , ibu boleh ceritakan kepada saya tentang perasan ibu saat ini
dan ibu boleh mengungkapkan perasaan ibu saat ini yang membuat ibu merasa sedih
dan cemas?, saya mengerti mengenai perasaan yang ibu rasakan saat ini tetapi ibu harus
tetap semangat jangan menyerah dengan keadaan saat ini, saya yakin ibu bisa melewati
keadaan ini, meskipun dokter telah mendiagnosa ibu dengan kanker seviks tetapi ibu
harus tetap semangat dalam menjalani kehidupan selanjutnya, ibu harus yakin bahwa
tuhan itu adil dan baik kepada kita semua termasuk kepada ibu , tuhan memberikan
cobaan kepada hambanya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya , ibu harus yakin
bahwa ibu kuat dan bisa melewati cobaan ini ya bu , sakit merupakan salah satu untuk
menggugurkan dosa kita sebelumnya, ibu harus yakin bahwa dengan cobaan ini ibu
menjadi pribadi yang semakin kuat ya bu, saya yakin tuhan mempunyai rencana yang
baik untuk setiap hamba-hambanya. ibu jika boleh saya tahu untuk kedepannya apa
harapan ibu untuk selanjutnya?, setelah ibu mengetahui bahwa ibu terdiagnosa kanker
serviks , oh keinginan ibu , ibu ingin melihat anak ibu wisuda tahun depan , jadi
menurut ibu , apa yang bisa ibu lakukan untuk tetap menjaga kondisi ibu sampai nanti
mendampingi anak ibu wisuda? , Oh iya Bu bagus ya Bu dengan cara itu , Ibu harus
tetap semangat ibu mempunyai suami dan keluarga serta anak yang sayang sama ibu ,
ibu harus tetap semangat ya bu , ibu harus ingat harapan ibu untuk kedepannya, ada
yang menunggu senyuman ibu yaitu anak ibu.
3. Fase terminasi :
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
1. subjektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya mengenai
perasan dan harapan ibu ?.
2. objektif :
ibu boleh ibu sebutkan kembali apa saja yang sudah kita bicarakan tadi
iya ibu , ibu harus ingat harapan ibu untuk kedepannya yang sudah kita bicarakan.
Ibu harus tetap semangat dan berfikir positif kepada tuhan ya bu.