Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Psikologi Pendidikan Islam” ini tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya
penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Makassar, 09 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................. 3
IDE DARI SKEMA ................................................................................................ 3
A. Fungsi Gabungan dari Sebuah Skema ........................................................... 6
B. Skema Sebagai Alat untuk Belajar Lebih Lanjut ........................................... 7
C. Pemahaman .................................................................................................... 9
D. Kegunaan Skema dalam Pembelajaran Matematika ...................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13
RANGKUMAN ........................................................................................................ 14
IDE DARI SKEMA
Pada dasarnya setiap konsep, kecuali konsep dasar, diturunkan dari
konsep lain sehingga akan mebentuk konsep baru yang akhirnya akan
menimbulkan rangkaian-rangkaian konsep. Dengan kata lain pada setiap tingkatan
atau level klasifikasi memungkinkan suatu alternatif konsep satu ke struktur lain
dengan konsep yang lain. Contohnya, seorang dokter dapat diklasifikasikan
sebagai profesi seperti halnya guru, arsitek atau pebisnis. Selebihnya, sebuah
konsep dimana kita kaitkan sejauh ini tidak berarti satu-satunya jenis klasifiksi.
Jika diberikan kumpulan pasangan objek,mungkin dapat kita kaitkan berdasarkan
gagasannya.
Contohnya:
No Contoh Pasangan Objek Ide Penghubung
Bandung – Jawa Barat
1 Denpasar – Bali … ibu kota dari …
Makassar – Sulawesi Selatan
Halim Perdana Kusuma – Jakarta
2 Juanda – Surabaya … Bandar udara di …
Sultan Hasanuddin – Makassar
Pada contoh penghubung dari ide-ide tersebut merupakan sebuah konsep
dari ide baru yang dinamakan relasi. Dalam matematika relasi ini dapat dituliskan
sebagai pasangan berurut, dengan cara:
No Contoh Pasangan Objek Ide Penghubung
1 Tiap pasangan ditulis dalam tanda kurung
… satu lebihnya dari …
(2, 1), (6, 5), (10, 9), (25, 24), (32, 31)
2 Memperhatikan urutan penulisan masalah
1 3 3 6 1 2 … Senilai dengan …
(2 , 6 ), (2 , 4 ), (4 , 8 )

Ada dua jenis utama relasi, yaitu


1. Relasi terurut/urutan
Contoh: lebih dari, nenek moyang, terjadi setelah
2. Relasi kesamaan/ekivalen
Contoh : ukurang yang sama, saudara dari, sama warna dengan
Kedua jenis relasi tersebut tidak hanya mempunyai struktur konsep yang hirarki,
tetapi juga struktur lain dari relasi individual dan golongan-golonganyang saling
berhubungan dengan struktur sebelumnya.
Bentuk lain dari hubungan yang menyilang muncul dari kemampuan kita
untuk mengubah suatu ide menjadi ide yang lain, dengan melakukan sesuatu
terhadapnya.
Contoh :
Baik → buruk
Panas → dingin
Tinggi → rendah
Contoh lain :
Baik → terbaik
Buruk → terburuk
Tinggi → Tertinggi
“Sesuatu” yang bisa kita lakukan terhadap ide tersebut dinamakan
transformasi atau lebih dikenal sebagai fungsi. Ada berbagai macam transformasi,
dan kadang-kadang kita dapat menyatukan dua transformasi khusus menjadi
transformasi yang lain (seperti halnya kita dapat mengkombinasi dua bilangan
untuk mendapatkan bilangan lain). Sebagai suatu contoh dengan
mengkombinasikan dua fungsi di ataas diperoleh:
Baik → terburuk
Panas → terdingin
Tinggi → terendah; dan seterusnya.
Jadi, fungsi adalah kedua contoh ide yang menghubungkan antar satu
dengan yang lain dan juga merupakan sebuah sumber hubungan lain antara ide-ide
yang dapat diaplikasikan. Sebagai contoh lain dalam matematika dari relasi terurut
dapat ditunjukkan sebagai berikut:
x2 + 6x - 7

Turunannya adalah
ekivalen
2x + 6 2 (x + 3)

Turunannya adalah Turunannya adalah


2

Dari gambar diatas terdapat relasi terurut x2 + 6x - 7 terunannya adalah 2x


+ 6, turunan dari 2x + 6 adalah 2, dan relasi kesamaan dari 2x + 6 adalah 2(x +
3). Muncul relasi baru yaitu 2(x + 3) yang turunannya adalah 2.
Kajian dari struktur itu merupakan bagian penting dalam matematika.
Dalam kajian struktur itu dibangun relasi yang merupakan inti dari psikologi
belajar matematika.
Keterangan di atas memberi pandangan sekilas dan singkat tentang
kekayaan dan keragaman cara untuk menghubungkan konsep dan cara
menghasilkan sebuah struktur. Kajian tentang struktur dan cara membentuknya
berperan penting dalam matematika. Kedua kajian tersebut (fungsi) adalah hal
yang mendasar dalam mempelajari psikologi pembelajaran matematika.
Istilah psikologi umum dalam sebuah struktur mental adalah skema. Istilah
tersebut tidak hanya mengenai struktur kompleks dari konsep struktur
matematika,tetapi merupakan struktur sederhana yang menghubungkan aktivitas
sensori motorik. Di sini kita memperhatikann secara keseluruhan dari skema
konsep abstrak. Pada bab sebelumnya telah ditunjukkan bahwa konsep-konsep ini
berasal dari pengalamat sensori, aktivitas motorik, dari kehidupan sehari-hari
tetapi kemudian dipisahkan dari asalnya dan pengembangan selanjutnya diperoleh
dari interaksi satu dengan yang lain.
Contohnya apabila kita ingin menanamkan konsep kuda pada anak-anak
dengan mengajak anak ke kebun binatang dan menunjukkan binantang kuda
dengan menyebutkan ciri-cirinya atau dengan cara lain yaitu dengan pseudo
empirical abstraction yaitu dengan menunjukkan patung kuda dan memberikan
konsep kuda. Untuk mengetes tingkat pemahaman maka kita bisa menujukkan
patung binatang yang lain selain kuda. Kegiatan panca indra ini tidak hanya
digunakan untuk pemahaman konsep-konsep biasaa tetapi juga digunakan untuk
pemahaman konsep-konsep yang lebih sederhana dan abstrak.
Jadi, sebuah skema memiliki dua fungsi utama yaitu :
1. Fungsi gabungan dari sebuah skema, yaitu menghubungkan pengetahuan
sebelumnya.
2. Sebagai alat untuk belajar lebih lanjut dalam pembelajaran berikutnya dan
membentuk suatu pemahaman.
A. Fungsi Gabungan dari Sebuah Skema
Ketika kita mengenali sesuatu sebagai contoh dari sebuah konsep maka
kita akan menyadari adanya dua tingkatan dari penggabungan dua skema, yaitu:
1. Sebagai dirinya sendiri
2. Sebagai anggita dari golongannya.
Oleh karena itu, ketika kita melihat sebuah mobil, secara otomatis kita
mengira bahwa itu adalah mobil pribadi. Tetapi konsep yang kita miliki
dihubungkan oleh skema mental kita dengan konsep lain yang lebih besar. Di
mana dapat membantu untuk menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi berbeda di
mana sebuah mobil dapat membentuk bagian. Andaikan sebuah mobil dijual,
maka segala pengalaman motorrik dibawa kembali, hal-hal tentang keadaan mobil
diingat kembali dan pertanyaan-pertanyaan akan muncul sendiri. Misalkan harga
mobil tersebut tidak sesuai dengan uang yang kita miliki. Maka kredit dari bank,
pinjaman muncul ke fikiran kita. Misalkan, mobil yang kita kendarai mogok,
maka segala instrumen yang dapat membantu seperti derek mobil, telefon umun
ada dalam fikiran kita.
Contoh lain jika kita mendengar atau menyebutkan kata jerapah, maka
dalam benak kita muncul suatu gambar jerapah. Jika dikaitkan dengan dirinya
sendiri jerapah itu adalah binatang yang memiliki leher yang tinggi, badan yang
kecil, berwarna kuning, dan mempunyai bintik-bintik hitam besar di sekujur
tubuhnya. Lalu jika dikaitkan dengan anggota golongannya, maka jerapah
merupakan binatang menyusui yang disebut mamalia dan binatang yang hanya
memakan tumbuhan yang disebut herbivora. Semakain banyak skema yang
tersedia bagi kita, semakin banyak skema yang tersedia bagi kita, semakin baik
kemungkinan kita dapat mengatasi hal-hal tidak terduga.
B. Skema Sebagai Alat untuk Belajar Lebih Lanjut
Skema yang sudah ada merupakan sesuatu yang penting untuk
memperoleh pengetahuan selanjutnya. Misalkan jika kita ingin menjadi guru
matematika, maka kita membutuhkan pengetahuan dalam bidang pendidikan
terutama psikologi pendidikan, teori belajar mengajar dan yang terpinting
pengetahuan matematika. Skema yang ada merupakan pengetahuan yang lebih
tinggi tergantung pada skema-skema dasar tentang membaca, menulis dan
berbicara.
Prinsip inilah yang menjadi prinsip kedua pada prinsip belajar konseptual
yang telah diulas di bab pembentukan konsep matematika. Untuk melihat
seberapa penting pembentukan skema, akan lebih baik diujicobakan dengan
belajar beberapa konsep. Hal itu bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan dari pembentukan skema yang cocok terhadap material baru yang
dipelajari.
Berikut adalah contoh bagaimna suatu skema akan membantu siswa dalam
menerjemahkan beberapa symbol yang berkaitan dengan struktur geometri.
Pengetahuan 1

.
(titik) (garis)

Pengetahuan 2
A B
(sudut) (ruas garis)
Pengetahuan 3

pengetahuan 4

Pengetahuan 5

Ilustrasi di atas menunjukkan bagaiman pengetahuan 2 dibentuk dengan


menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Demikian juga untuk
pembentukan pengetahuan 3 dan 4 juga dibentuk setelah siswa mengethaui skema
pengetahuan sebelumnya. Berdasarkan contoh tersebut, maka sudah sangat jelas
bahwa skema yang telah dibentuk pada pembelajaran sebelumnya akan menjadi
sangat krusial untuk mempermudah dalam mempelajari topik yang akan dipelajari
kemudian. Dengan demikian, materi belajar secara skema tidak hanya baik untuk
dipelajari, tetapi juga baik untuk dikuasai.
Secara obejktif dapat dikatakan bahwa belajar secara skematik tidak hanya
menjadikan lebih efisien pada materi yang baru didapat tetapi mempersiapkan alat
berpikir untuk menggunakan pendekatan yang sama pada tugas mendatang. Cara
belajar ini tiga kali lebih baik dari cara belajar menghapal.
Belajar skematik memberi keuntungan daripada belajar hafalan. Keuntungan
tersebut antara lain:
1. Belajar lebih bermakna
2. Belajar lebih efisien
3. Belajar menyiapkan sebuah alat pikiran untuk menerapkan pendekatan sama
pada tugas belajar di kemudian hari.
Belajar dengan menggunakan skema juga mempunyai beberapa kerugian,
antara lain:
1. Pembelajaran skematik membutuhkan waktu yang lama.
Oleh sebab itu, kecenderungan mengingat lebih mudah dibandingkan
dengan memahami dalam konteks waktu yang singkat dan terbatas.
2. Skema mempunyai daya selektif yang kuat.
Artinya bahwa otak akan cenderung memilih skema yang baru dam akan
mempengaruhi skema yang telah ada. Apabila skema yang diserang dengan
jumlah yang besar maka akan mudah dilupakan. Jika skema yang baru tidak
sesuai dengan skema yang lama, maka diperlukan perubahan terhadap
susunan skema. Ada dua cara agar skema baru dapat diserap oleh skema
lama. Cara pertama adalah dengan proses asimilasi, yaitu proses penyerapan
skema baru yang skema baru tersebut telah sesuai atau cocok dengan skema
yang lama. Cara kedua adalah akomodasi, yaitu proses merubah skema lama
yang dimiliki oleh individu karna skema lama tidak sesuai dengan informasi
yang baru.
Contoh: ketika anak membedakan orang pribumi dengan orang asing,
proses asimilasi terjadi saat adanya skema bahwa orang asing adalah orang
datang dari luar negeri, berbahasa inggris dengan logat yang berbeda. Tetapi
ketika anak tersebut pergi ke luar negeri, dia menemukan bahwa dirinya
sendiri dideskripsikan sebagai orang asing. Berdasarkan asimilasi yang telah
terjadi sebelumnya maka terbentuklah ide baru bahwa orang asing adalah
orang yang tidak di negaranya sendiri, maka inilah yang disebut akomodasi
C. Pemahaman

Paham terhadap “sesuatu” berarti dapat menyerap “sesuatu” tersebut ke


dalam skema yang layak. Jadi bukan masalah tahu tidaknya tentang “sesuatu”
tersebut. Sebagai contoh, orang yunani memahami badai yang disertai dengan
kilat. Menurut skema yang telah ada, badai yang disertai dengan kilat adalah Zeus
yang sedang marah dan melempar barang-barang. Menurut skema baru yang
dikemukakan oleh Franklin, badai yang disertai kilat adalah gejala alam yang
berkaitan dengan pembuangan listrik.
D. Kegunaan Skema dalam Pembelajaran Matematika
Pada pembahasan di atas telah dijelaskan bahwa skema mempunyai
keuntungan dan kelemahan. Jika skema lama tidak sesuai dengan skema baru
maka skema lama tidak akan menyerap skema baru tersebut. Karena
perkembangan matemaatika sangat pesat, maka guru harus menyiapkan siswa
agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan matematika tersebut, dengan
demikian tugas guru antara lain:
1. Membangun pondasi yang kuat dan terstruktur tentang ide-ide matematika
dasar.
2. Membimbing siswa menemukan ide-ide baru.
3. Mengajarkan siswa untuk selalu menyesuaikan skema lama dengan skema
baru.
Contoh penggunaan skema dalam pembelajaran matematika:
1 2
Menyelesaikan operasi hitung penjumlahan pada pecahan + = …
3 6

Sebelum guru memberi petunjuk cara pengerjaan operasi hitung penjumlahan


bilangan pecahan, siswa dengan skema lama yaitu pengetahuannya tentang
penjumlahan pada bilangan bulat, akan menyelesaikan operasi hitung tersebut
dengan cara menjumlahkan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan
penyebut.
1 2 1+2 3
+ = =
3 6 3+6 9
Penyelesaian diatas adalah salah. Jika diselesaikan dengan skema yang kurang
tepat sehingga hanya dapat disimpan dalam memori jangka pendek. Dalam hal ini
guru sangat berperan dalam membimbing siswa untuk menemukan ide –ide baru
sehingga akan terbentuk konsep baru caramenyelesaikan penjumlahan pada
pecahan tersebut., yaitu dengan menyamakan penyebut, dengan cara mengalikan
kedua penyebut dalam pecahan tersebut, sehingga diperoleh:
1 2 6 + 6 12
+ = =
3 6 18 18
Penyelesaian penjumlahan pecahan tersebut juga bisa di selesaikan dengan cara
lain. Jika kita menginginkan skema yang tepat dan dapat disimpan dalam memori
jangka panjang maka penjumlahan pecahan tersebut juga dapat diselesaikan
dengan menggunakan perhitungan KPK dari kedua penyebutnya. Hasil KPK dari
3 dan 6 adalah 6, sehingga diperoleh:
1 2 2+2 4
+ = =
3 6 6 6
DAFTAR PUSTAKA

Skemp, Richard R. 1971. The Psykology of Learning Mathematics. England:


Penguin Books
Rangkuman
 Skema adalah istilah psikologi umum yang berkaitan dengan striktur mental.
Dalam skema terstruktur yang dikembangkan bukan hanya struktur konsep
matematika saja, tetapi struktur-struktur yang saling berkaitan dan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan panca indra.
 Ada dua fungsi umum dari skema, yaitu:
1. Fungsi gabungan dari sebuah skema, yaitu menghubungkan pengetahuan
sebelumnya.
2. Sebagai alat untuk belajar lebih lanjut dalam pembelajaran berikutnya dan
membentuk suatu pemahaman.
 Belajar skematik memberi tiga keuntungan daripada belajar hafalan, yaitu:
1. Belajar lebih bermakna.
2. Belajar lebih efesien.
3. Belajar menyiapkan sebuah alat pikiran untuk menerapkan pendekatan
yang sama pada tugas belajar di kemudian hari.
 Belajar dengan menggunakan skema juga memberi beberapa kerugian, yaitu:
1. Pembelajaran skematik membutuhkan waktu yang lama.
2. Skema mempunyai daya selektif yang kuat.
 Ada dua macam penyerapan skema baru terhadap skema lama, yaitu asimilasi
dan akomodasi.
1. Asimilasi adalah proses mengubah skema baru terhadap skema lama,
sehingga skema baru dapat diterima skema lama.
2. Akomodasi adalah proses mengubah skema lama terhadap skema baru,
sehingga skema lama dapat diterima skema baru.
 Pemahaman berarti kemampuan menyerap suatu pengalaman ke dalam
struktur skema yang tepat.
 Tugas guru dalam pembelajaran bermakna antara lain:
1. Membengun pondasi yang kuat dan terstruktur tentang ide-ide matematika
dasar.
2. Membimbing siswa menemukan ide-ide baru.
3. Mengajarkan siswa untuk selalu menyesuaikan skema dengan skema baru.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN MATEMATIKA
IDE DARI SKEMA
(IDEA OF SCHEME)

DI SUSUN OLEH:
MUSDALIFAH (191050701002)
SULTAN (191050701011)
NISMALASARI JUFRI (191050701019)
WAWAN (191050701067)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019

Anda mungkin juga menyukai