Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teh adalah minuman yang sangat umum dalam kehidupan sehari-hari.

Kebiasaan minum teh bukan hanya pada masyarakat Indonesia saja, tapi seluruh

penjuru dunia. Teh ternyata mengandung banyak manfaat bagi kesehatan.

Menurut beberapa hasil penelitian, asam amino L-tehanine yang terdapat pada

hampir semua jenis teh, secara aktif mempengaruhi neurotransmitter otak dan

meningkatkan aktivitas gelombang alfa. Hasilnya adalah pikiran menjadi lebih

tenang, namun lebih waspada. (Thomas (2007))

Produk teh tidak hanya dihasilkan oleh daun teh, namun dapat dihasilkan

dari bahan lain seperti kulit kopi (cascara). Teh cascara sudah banyak di kenal di

dunia luar. Kulit kopi biasanya menjadi limbah atau pun pupuk kompos, ternyata

dapat dimanfaatkan untuk teh yang rendah kafein.(co-founder Blog Mile Square

Coffee)

Bagian kulit ceri kopi yang awalnya dianggap sebagai limbah sejatinya

memiliki banyak manfaat. Kulit ceri kopi mengandung senyawa fenolik berupa

asam klorogenat sebanyak 2,6% dari berat keringnya yang diketahui memiliki

sifat antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Selain itu, kulit

ceri kopi berpotensi diolah menjadi cascara, yaitu suatu minuman herbal dengan

warna dan cara penyeduhan yang hampir mirip dengan minuman teh. (Juang

Arwafa Cita)
Teh cascara memiliki keunikan sendiri, selain rendah kafein, teh cascara

juga memiliki aroma yang khas, teh cascara tidak hanya rendah kafein, tapi juga

mampu melindungi lambung, mencegah penyakit kanker, mengencangkan kulit,

mencegah penyakit jantung, dan mencegah penuaan dini.

Cascara yang dalam Bahasa Spanyol berarti “kulit” adalah teh yang dibuat

dari ceri buah kopi yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Berbeda dengan teh

yang bentuknya panjang dan bergelombang, cascara berbentuk kurang lebih

seperti buah ceri kering yang sedikit besar. Maklum, jika teh adalah daun, maka

cascara adalah kulit buah.

Cascara mungkin adalah minuman baru untuk Amerika Serikat (juga

Indonesia), tapi sesungguhnya minuman ini telah lama ada di wilayah lain di

dunia. Para petani asal Yaman dan Ethiopia sebenarnya telah mengeringkan ceri

kopi dan mengolahnya menjadi bir selama berabad-abad dan mungkin itu terjadi

jauh sebelum minuman kopi itu sendiri ditemukan dan dikonsumsi sebagai

minuman seperti sekarang.

Menurut co-founder Blog Mile Square Coffee, Anette Moldvaer yang

telah mengirimkan sampel cascara ke laboratorium di Jerman untuk diteliti

mengatakan bahwa kandungan kafein yang ada di dalam cascara sangat rendah.

Bahkan setelah dilakukan beberapa kali penelitian kafein dalam cascara masih

menyentuh angka rendah.

Kami mengangkat teh cascara bukan hanya karena banyak khasiat, tetapi

ada keuntungan di bidang ekonomis. Biasanya kulit kopi hanya di gunakan

sebagai pupuk kompos, namun sekarang bisa menjadi teh. Kulit kopi bisa di
gunakan untuk membuat teh, kulit kopi yang biasanya di buang kini bisa di

manfaatkan. Jadi, para masyarakat yang menghasilkan kopi tidak perlu

mengeluarkan uang untuk membeli teh, bisa memanfaatkan kulit kopi tersebut.

Saat proses buah kopi akan dijadikan biji, ada 3 metode yang mungkin

untuk menghasilkan cascara kopi walaupun buah kopi sedang diproses.

1. Pada proses natural, ceri kopi yang dijemur dan terpapar sinar matahari,

beberapa kulit kopi ada yang terpisah dan ada juga yang terkelupas. Kulit kopi

akan terlihat kerut kehitaman, dan hampir menyerupai tekstur pada kismis.

2. Ketika proses washed, ceri kopi yang direndam untuk dipisahkan mana kopi

yang akan selanjutnya diproses, dan mana kopi yang belum matang. Dan

selanjutnya, ada pemisahan kulit kopi dan biji kopi, dari sinilah cascara kopi

akan terpisah dan dijemur berbeda.

3. Ada juga proses yang menggunakan dehidrator, sebuah bejana yang dapat

menyerap kadar air, sehingga menjadi kering. Dehidrator pengganti

penjemuran buah kopi. Setelah buah kopi dibersihkan hampir mirip proses

washed, bedanya ditahap penjemuran menggunakan dehidrator, dan tidak

dijemur.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis dapat

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan teh dari cascara?

2. Bagaimana menguji kadar kafein dalam teh cascara?

3. Berapa besar kadar kafein dalam teh cascara?


1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan laporan ilmiah ini adalah :

1. Untuk mengetahui kadar kafein yang terkandung di dalam teh

cascara

2. 2…

3. …

1.4 Manfaat Penulisan

Memberikan informasi kepada para seluruh masyarakat manfaat kulit kopi

untuk kesehatan,tidak hanya bermanfaat sebagai pupuk kompos saja.

Anda mungkin juga menyukai