Disusun oleh:
SMAN 44 JAKARTA
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. Karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan serta pengetahuan sehingga naskah drama ini dapat
terselesaikan pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita, Nabi Muhammad
Saw.serta keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Kami berharap semoga naskah drama ini dapat menambah wawasan serta
pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa naskah
drama ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun agar kedepannya dapat tercipta naskah drama yang
lebih baik lagi.
Penulis
1
Daftar Isi:
Halaman Judul...........................................................................................................
Kata Pengantar..........................................................................................................
Daftar isi....................................................................................................................
Tokoh pemeran..........................................................................................................
Naskah drama............................................................................................................
Kata penutup..............................................................................................................
2
Tokoh pemeran:
3
Pada suatu masa ada sebuah kerajaan Kediri yang berada di Jawa timur. Kerajaan
itu dipimpin oleh seorang raja yaitu Tunggul Ametung. Rakyatnya makmur dan
tenteram. Hingga pada suatu saat kerajaan tersebut diserang oleh kerajaan lain.
Kebo ijo : “Sudahlah paduka, tidak udah risau begitu memikirkan nya”
Tunggu Amentung : Kerajaan kita akan diserang oleh kerajaan lain kebo ijo, apa lagi
kita kekurangan panglima perang, bagaimana ini ?
Kebo Ijo : Maaf paduka, bagaimana jika kita mencari panglima perang lagi didesa-
desa.?
Tunggul Ametung : hmmmm, boleh juga idemu Kebo ijo. Baiklah kuperintahkan kau
untuk mencarinya, carilah seorang ksatria yang gagah dan siap menjadi pasuka kerajaan
kita.”
Kebo Ijo : Baik paduka, Saya akan mencarinya dan segera mamberitahukan nya kepada
paduka
(Kebo ijo pun bergegas untuk mencari panglima perang baru. Sampai pada suatu saat ia
bertemu dengan ken arok. Terlihat tubuh Ken Arok yang gagah sedang berlatih beladiri
di pekarangan. Kebo Ijo merasa bahwa ialah orang yang dia cari)
Ken Arok : Saya Ken Arok, siapa kau dan apa yang kau cari disini? (Dengan suara
penasaran)
Kebo Ijo : Aku Kebo Ijo, panglima perang kerajaan Kadiri, aku diperintahkan oleh
paduka raja untuk mencarimu dan aku ingin kau ikut perang membela kerajaan.
Ken Arok : (Dengan nada sedikit ragu, Ia pun mengiyakan permintaan Kebo Ijo)
“Baiklah aku bersedia membantu, tapi biarkan aku bertanya kepada istriku dan anakku.”
Kebo Ijo : Baiklah, setelah kau mendapat izin, besok aku akan menjemputmu untuk ikut
ke istana, segeralah berkemas, kami sangat membutuhkan mu sebagai pasukan kami
Ken Arok : Baiklah, rumahku berada di seberang desa kau bisa bertanya kepada warga
sekitar, mereka mengenalmu
(SESAMPAINYA DI RUMAH)
Ken Arok : Latihanku sudah semakin maksimal istriku,aku hanya ingin memberitahu
aku mendapat tugas dari kerajaan kediri untuk ikut membatu perang, kebo ijo yang
menyampaikannya langsung kepadaku, bolehkah jika aku ikut untuk pergi membantu
mereka, sayangku?
4
Ken Umang : Berat aku melepasmu, aku takut kehilanganmu suamiku, jika kau tak
kembali bagaimana dengan ku dan anakmu?
Ken Arok : Tenanglah, aku hanya membantu mereka berperang, bukan pergi
kealam baka selamanya ayah pasti kembali, Tohjaya (sambil mengelus kepala sang anak
tercinta)
Tohjaya : “Bagaimana jika aku dan Ibu ikut menemani ayah, aku juga ingin lihattt..”
Ken Arok : “HAHAHA ada ada saja kamu tohjaya, ayah kan ingin berperang bukan ke taman
wisata”
Ken Umang : “Mungkin dia ada benarnya suamiku, tidak bisa kah kami ikut menemani mu
berperang?, kami sangat mengkhawatirkanmu”
(Ken Arok hanya terdiam, Ia juga sangat berat meninggalkan keluarganya tetapi ia tidak
bisa meninggalkan perang dan ingkar janji kepada kerajaan Kediri. Sementara itu di
erajaan Kerdiri…)
Kebo Ijo : “Paduka, saya telah menemukan orang yang pantas, besok saya
akan menjemputnya dan membawa nya kesini”
Tunggul ametung : Betulkah itu ? Siapa dia ? (dengan wajah gembira mendengar
kabar baik)
Kebo ijo : “Ken Arok, Baginda..., sepertinya ia cukup tangguh dan berani
untuk menjadi pasukan kita
Tunggul Ametung : Baiklah, tapi bagaimana dengan istri dan anaknya. Apakah ia sudah
berkeluarga?”
Kebo Ijo : “Sepertinya sudah paduka, Ken Arok tidak dapat ikut saya ke istana hari ini karena ia
ingin meminta persetujuan istri dan anaknya”
Tunggul Amentung : “Baiklah jika begitu, biarkan ia membawa istri dan anaknya kemari, kita
memliki kamar yang cukup banyak mereka bisa tinggal di sini”
(keesokan harinya Kebo Ijo menjemput Ken Arok dengan keluarganya. Setibanya
dikerajaan mereka disambut ramah oleh keluarga kerajaan)
Ken Arok : Terimakasih, paduka atas kepercayaan yang pasuka telah berikan kepada
saya, ijinkan istri dan anak saya untuk tinggal disini
Tunggul Amentung : “Tentu saja Ken Arok, kau dan keluargamu sudah menjadi bagian dari
kami”
(Pada hari itulah Ken Arok bertemu dengan Ken Dedes untuk pertama kalinya)
5
Pelayan 1 : Mari ikut bersama saya,.. akan saya antar ke kamar Tuan (semua yang
dapet peran jadi pelayan ikut di scene ini)
( Di saat itulah pertemuan antara keluarga kejaan dan keluarga Ken Arok. Semuanya
bersahabat dengan baik begitu juga Anusapati menjadi sahabat Tohjaya di kerajaan.
Disitulah ken arok mulai merekah kan rasa nya secara diam diam terhadap Ken Dedes,
parasa ayu Ken dedes yang menawan tak dapat membendungkan hasrat ken arok untuk
tak mencintai ken dedes, keesokan harinya perang itu terjadi, kerajaan Kediri pun
memenangkan peperangan itu. Dan Ken Arok diangkat menjadi panglima baru oleh
Tunggul Ametung)
Tunggu Amentung : “Terimakasih Ken Arok, tak sia-sia aku memilihmu sebagai pasukan ku, aku
menyukasi cara dan stratergimu, atas wewenang ku kuputuskan akan mengangkat Ken Arok
sebagai Panglima kerajaan yang baru…”
Ken Arok : “Terimakasih paduka” (di scene ini ken arok saking senanya hingga bersujud kapada
paduka)
Tunggul Amentung : “Sudahlah Ken Arok tidak perlu begitu, ingat kau sudah menjadi bagian
kami sekarang”
(Disaat itulah hari dimana keluarga kerajaan bersuka cita, mereka bergembira atasa
kemenangan perang juga atas terangkatnya Ken Arok sebagai panglima baru kerajaan, hari
berlalu cepat, euphoria tak terbendung masih begitu terasa, tapi tidak bagi Ken dedes.”Pada
suatu malam Ken Arok melihat sosok Ken dedes yang sedang terlihat melamun sendirian)
*terkutip renan, kudu nya dating ke ken dedes sambil kek malu malu gitu
Ken Arok : Tuan putri, melamun sendirian saja malam malam? (sambil kyk malu
malu gt)
Ken Dedes : Eh Ken Arok kamu mengangetkan ku saja, Saya hanya tidak bisa
tidur Ken Arok
Ken Arok : Pasti memikirkan saya yaa...? (mulai deh renan dok ngegombal)
( Tiba-tiba Tohjaya dan Anusapati datang dengan muka curiga sekaligus penasaran)
Ken Dedes : Anakku, tadi ibu tidak sengaja bertemu dengan Ken Arok
Ken Dedes : Aku tidak bisa tidur Tohjaya, lalu aku bertemu Ken Arok disini
Ken Arok : “Iya anak-anak aku dan Ken dedes tidak sengaja bertemu dan kami tidak berbuat
apa-apa”
( Tohjaya dan Anusapati curiga pun mulai curiga dengan kedua orang tua nya, ia
langsung bergegas menghampiri Ken Umang dan Tunggul amentung)
6
Tohjaya : Ibu...Ibu....Ayah!
Tohjaya : Ayah main mata ibu, ayah main mata dengan Ken Dedes
Tohjaya : “Iya Ibu tadi aku dan anusapati melihat ayah berduaan dengan ken dedes”
Tunggul ametung : Mungkin ibumu punya kepentingan nak jangan buruk sangka dahulu
Anusapati : “Tidak ayah, sungguh aku melihat mereka berdua sedang ngobrol ngobrol begitu”
( Ken Umang yang merasa janggal dan curiga pada keesokan harinya ia pun langsung
bertanya kepada Ken Arok )
Tunggul ametung : Ken Arok apa yang jau lakukan dengan istriku kemaren malam?”
Tunggul ametung : awas saja jika kau berani menggoda istriku..,akan aku hancurkan
dirimu...
(Ken Arok pun mulai merasa muak akan ancaman tunggul amentung lalu suatu hari Ken
Arok pergi ke rumah Mpu Gandring, ia pun berencana membunuh tunggul amentung
Tok..tok...tok.....,ken arok mengetuk pintu )
Ken Arok : Waduch..., sakit tau ( Ken Arok kepentok pintu )
Ken Arok : Aku butuh keris Mpu Gandring, aku dendam sekali dengan lelaki
itu
( Setelah 7 hari berlalu, Ken Arok sudah tidak sabar lagi untuk mengambil keris untuk
membunuh Tunggul ametung )
7
Ken Arok : “Tohjaya”
Ken Arok : nanti katakana saja pada ibumu, ayah ingin mencari obat
Ken Arok : paduka, izinkan saya pergi sebentar untuk mencari obat perut saya sakit
tuan!
Tunggul ametung : Baiklah tapi segeralah kembali! (ekspresi agak ketus, karena TA
masih kesel sama Ken Arok)
( Ken Arok pun segera pergi sebelum hari semakin gelap, lalu setibanya di rumah Mpu
gandring.)
Ken Arok : Tidak, aku telah tidak sabar lagi..(sambil merebut keris dari tangan
Mpu Gandring)
Mpu Gandring : Ken Arok, kamu tidak bisa mengambilnya kamu akan merugi karena
keris itu akan membuat musibah keluargamu selama 7 turunan!!
( Malamnya Ken Arok pun meluruskan rencananya untuk membunuh Tunggul ametung,
saat Tunggul ametung tertidur lelap, lalu keesokan harinya, Ken Dedes berteriak melihat
suaminya berlumuran darah)
Ken Dedes : Bapak......?? (jadi disini ceritanya Ken Dedes teriak kenceng bgt
sampe kedengeran anusapati sama tohjaya)
8
Ken Umang : Ndoro Putri...
Ken Dedes : Ken Umang ( sambil menangis dan memeluk Ken Umang )
Ken Umang : Yang sabar Ndoro putri, semua akan baik-baik saja
Ken Dedes : Iya Ken Umang, Aku tidak percaya siapa orang keji yang telah
membunuh sumamiku, dasar biadab!
( Sedangkan disisi lain Ken Arok yang licik dan tidak merasa bersalah menyuap seorang
pelayan untuk menjadi saksi )
Ken Arok : Hai, kau akan ku bayar sekantong emas dengan syarat kau menfitnah
kebo ijo sebagai pembunuh Tunggul ametung
Pelayan 1 : Baik ndoro (pas ngomong itu muka rada ketakutan karena ga berani
ngelawan), tapi kalau saya ditangkap KPK bagaimana Ndoro ?
Ken Arok : Please dech, jaman ini bukan jaman Gayus Tambunan tau
( Kebo ijo pun dibawa menghadap Ken Dedes oleh Ken Arok dan pelayan tersebut)
Pelayan 1 : Betul Ndoro, dia yang melakukannya saya melihat sendiri lihatlah
baju nya pun berdarah dan ia memegang keris
( akhirnya Kebo Ijo pun dibunuh karena Ken Dedes mempercayai pelayan tersebut )
9
Ken Arok : Ken Dedes, yang sabar ya! ( Ujar Ken Arok memeluk Ken Dedes)
(Tak disengaja Ken Umang, Tohjaya, dan Anusapati berjalan dan melihat Ken Arok
memeluk Ken Dedes)
Ken Dedes : Ken Umang ini tidak seperti yang kau fikirkan
Anusapati : Ibu, aku tidak menyangka ibu berbuat seperti ini, kuburan ayah belum
kering bu’ (smbil menangis)
Ken Umang : Sebaiknya, kalian menikah
Penghulu : “ saya nikahkan Ken Dedes dengan Ken Arok dengan mahar sepasang
kambing, 1 kg beras, dan 1 kg minyak..)
Ken Arok : “saya terima nikahnya Ken Dedes dengan mahar tersebut!
( ken Umang menahan tangisannya )
Anusapati : Ibu maafkan ibu saya, telah membuat hati ibu terluka
( Semua telah terkubur bahagia, namun lambat laun Anusapati mendengar kabar apabila
Ken Arok telah membunuh ayahnya)
Anusapati : Apa benar Ken Arok membunuh ayahku, tapi atas dasar apa?
( Anusapati pun mencari informasi tentang hal tersebut, dan ternyata Ken Aroklah yang
membunuh ayah Anusapati. Tohjaya yang tidak mengetahui apapun masih bersikap
manis dengan Anusapati)
Tohjaya : Saudaraku ada apa dengan dirimu? Kau terlihat resah dan gelisah
Tohjaya : Ada apa dengan Anusapati? Sepertinya ada tekanan batin gitu...
( Anusapati pun meluruskan rencana jahatnya, Anusapati ingin membunuh Ken Arok
dengan keris yang digunakan Ken Arok untuk membunuh Tunggul ametung)
(Keesokan harinya Ken Dedes terkejut melihat Ken Arok berlumuran darah)
10
Ken Dedes : Tolong...tolong...
Ken Umang : Ada apa? Suamiku..? apa yang terjadi dengannya Ken Dedes?
Ken Dedes : ia dibunuh Ken Umang ( ujar Ken Dedes sambil menangis)
( Tohjaya pun tidak pernah berfikir Anusapati yang membunuh ayahnya, sampai pada
suatu saat ada seorang pelayan yang memberi tahu Tohjaya tentang kematian ayahnya)
( Tohjaya pun langsung marah, dan menghampiri Anusapati dengan membawa keris
ayahnya)
Tohjaya : Anusapati?
Pelayan : Benar itu tuan, Ken Arok lah yang membunuh Tunggul Ametung
Tohjaya : Ora iso, kamu harus mati ( sambil menusukan keris ke perut Anusapati)
(pelayan itu pun dibunuh juga oleh Tohjaya, akhirnya Tohjaya menjadi raja Singosari,
namun Tohjaya pun ikut meninggal dibunuh oleh keturunan dari Anusapati)
Akhirnya baik Tohjaya maupun Anusapati tidak menjadi raja Singosari.
Kata Penutup
11
Demikianlah naskah drama yang dapat kami paparkan. Besar harapan kami naskah ini
dapat bermanfaat untuk kalayak umum. Karena keterbatasan pengetahuan dan
referensi, penulis menyadari naskah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar naskah ini dapat disusun menjadi
lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
12