0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan25 halaman
Surat Al-Falaq dan An-Nas disebut Al-Mu'awwidzatain karena keduanya berisi permintaan perlindungan kepada Allah. Surat Al-Falaq terdiri dari 5 ayat dan mengajarkan umat Islam untuk memohon perlindungan dari berbagai bahaya seperti makhluk-Nya, malam, sihir, dan dengki. Kedua surat ini sangat penting dalam praktik ruqyah.
Deskripsi Asli:
Tafsir dan Inspirasi QS al-Falaq Menara MTH 07Nov2019
Judul Asli
Tafsir dan Inspirasi QS al-Falaq oleh Ustadz Furqon Al Faruqiy
Surat Al-Falaq dan An-Nas disebut Al-Mu'awwidzatain karena keduanya berisi permintaan perlindungan kepada Allah. Surat Al-Falaq terdiri dari 5 ayat dan mengajarkan umat Islam untuk memohon perlindungan dari berbagai bahaya seperti makhluk-Nya, malam, sihir, dan dengki. Kedua surat ini sangat penting dalam praktik ruqyah.
Surat Al-Falaq dan An-Nas disebut Al-Mu'awwidzatain karena keduanya berisi permintaan perlindungan kepada Allah. Surat Al-Falaq terdiri dari 5 ayat dan mengajarkan umat Islam untuk memohon perlindungan dari berbagai bahaya seperti makhluk-Nya, malam, sihir, dan dengki. Kedua surat ini sangat penting dalam praktik ruqyah.
Penamaan surah al-Mu ‘awwidzatain pada surah al-Falaq dan an- Nas karena pada kandungan surah tersebut terdapat kata “A‘udzu” ()أعوذ, artinya “Aku memohon perlindungan.” بِ ْس ِم الّلَـ ِه ال َّر ْح َمـٰ ِن ال َّر ِحي ِم قُ ْل اَ ُعو ُذ بِ َّر ِّب ٱلْ َف َّل ِق ﴿ِ ﴾١من شَ ِّر َما َخ َّل َق ﴿َ ﴾٢و ِمن شَ ِّر َغ ِاس ٍق اِ َذا َو َق َب ﴿َ ﴾٣و ِمن شَ ِّر ٱل َّن َفـٰ َثـٰ ِت ِفى ٱلْ ُع َق ِد ﴿َ ﴾٤و ِمن شَ ِّر َح ِاس ٍد اِ َذا َح َس َد ﴿﴾٥ عن عقبة بن عامّر رضي الّله عّنه ان رسول الّله صّلى الّله عّليه وسّلم قال " :الم َتّر ايات انزلت هذه الّليّلة لم َيّر مثّلهن قط ؟ قل اعوذ بّرّب الفّلق ،وقل اعوذ بّرّب الّناس "((.رواه مسّلم)). “Tahukah engkau ayat-ayat yang telah diturunkan malam ini, tidak pernah ada yang menyerupainya sama sekali? Kemudian beliau mengatakan: ُِللْ َأعُوذُ بِرَّبِ الْفَلَكِ َو ُللْ َأعُوذُ بِرَّبِ الّنَاس (Shahih Muslim:1014) Kata a‘udzu ( )أعوذberasal dari dari kata 3 huruf ‘ain- waw-dzal (ذ- -)ع, yang mana kata seakar dengannya terulang sebanyak 17 kali dalam Al-Qur‟an. Secara bahasa, maknanya a.l. „meminta perlindungan dari sesuatu yang yang terkait dengannya‟. Kata ini juga menurunkan kata ta‘awwudz atau isti’adzah, yakni kalimah: اَ ُع ْو ُذ بِالّل ِه الْ َع ِظ ْي ِم ِم َن الّشَ ْي َط ِان ال َّر ِج ْي ِم Membaca ta‘awwudz atau isti’adzah hukumnya sunnah mu‟akkadah atau wajib pada saat memulai bacaan Al-Qur‟an. Kata al-falaq ( )الفلكberasal dari dari kata 3 huruf fa- lam-qaf (ق- -)ف, yang mana kata seakar dengannya terulang sebanyak 4 kali dalam Al-Qur‟an. Secara bahasa, maknanya a.l. „membelah sesuatu atas dua bagian‟, atau „sesuatu yang terbelah atau terpisah‟. Kata falaq menjadi bermakna „waktu shubuh‟, sebab pada waktu itu seolah-olah membelah antara waktu malam dan siang. Kata syarr ( )شرberasal dari dari kata 3 huruf syin-ra- ra (ر- -)ش, yang mana kata seakar dengannya terulang sebanyak 31 kali dalam Al-Qur‟an. Secara bahasa maknanya adalah „apa yang yang tidak disukai atau ingin dihindari‟. Biasanya kata ini diterjemahkan menjadi „buruk‟, „jelek‟, „jahat‟, „dosa‟. „Iblis‟, „kemiskinan‟, dll. Lawan kata ini adalah kata khair ()خير, yang mana kata seakar dengannya terulang sebanyak 196 kali dalam Al-Qur‟an. Kata ghasiq ( )غاسكberasal dari dari kata 3 huruf ghain-sin-qaf (ق- -)غ, yang mana kata seakar dengannya terulang sebanyak 4 kali dalam Al-Qur‟an. Secara bahasa, maknanya a.l. „menjadi gelap-gulita‟. Kata ghasiq bermakna „malam‟, yang secara alami dalam keadaan gelap atau bahkan gelap-gulita. Kata waqaba ( )ولبberasal dari dari kata 3 huruf waw-qaf-ba (ّب- -)و, yang mana kata seakar dengannya terulang sebanyak 1 kali dalam Al-Qur‟an. Secara bahasa, maknanya a.l. „terbenam‟ atau „masuk dan penuh‟. Kata naffatsat ( )نفاثاتberasal dari dari kata 3 huruf lnun-fa-tsa (ث- -)ن, yang mana kata seakar dengannya terulang sebanyak 1 kali dalam Al-Qur‟an. Secara bahasa, maknanya a.l. „meludahkan air liur‟, „menyemburkan‟, „menghembuskan‟. Kata al –’uqad ( )العمدberasal dari dari kata 3 huruf ‘ain-qaf-dal (د- -)ع, yang mana kata seakar dengannya terulang sebanyak 7 kali dalam Al-Qur‟an. Secara bahasa, maknanya a.l. „membuat simpul/ikatan‟. Dari kata ini kemudian diturunkan kata ‘aqad artinya „janji‟. Kata hasada ( )حسدberasal dari dari kata 3 huruf ha- sin-dal (د- -)ح, yang mana kata seakar dengannya terulang sebanyak 5 kali dalam Al-Qur‟an. Secara bahasa, maknanya a.l. „iri hari‟ „dengki. Hasad adalah satu penyakit hati/ruhani yang sangat berat. Surah al-Falaq terdiri dari lima ayat dan tergolong makkiyyah (diturunkan sebelum hijrah), bersamaan dengan surat an-Nas. Kedua surah tersebut disebut al- Mu„awwidzatain. Disebut demikian karena keduanya mengandung ta„widz (perlindungan). Keduanya termasuk surat yang utama dalam Al-Qur‟an. Keutamaan surat al-Falaq selalu disebut bersamaan dengan surat an-Nas, dan sering digunakan dalam praktik ruqyah syar‟iyyah. Melalui surat al-Falaq, Allah mengajarkan umat Islam agar senantiasa memohon perlindungan dariNya terhadap beberapa hal yang membahayakan kehidupan manusia. Di dalam surah ini disebutkan bahwa waktu malam adalah waktu yang berisiko tinggi bagi kehidupan manusia. Oleh sebab itu, waktu tersebut sebaiknya digunakan sesuai dengan tujuannya. Kejahatan/keburukan yang perlu diperhatikan oleh umat Islam, yakni: 1. Berasal dari semua makhlukNya; 2. Waktu malam; 3. Sihir; 4. Kedengkian dan orang yang dengki.