Anda di halaman 1dari 9

AQSAMUL QUR’AN

Pendahuluan
Al-Quran selalu menarik untuk dikaji dari aspek apapun,
salah satunya adalah qasam. Qasam di sini adalah qasam
yang bermakna sumpah (al-yamin). Secara umum lafal
qasam termaktub di dalam Al-Quran kurang lebih 27 kali
dengan 19 ayat di antaranya menunjuk makna sumpah
Pengertian Secara bahasa (Etimologi)
Secara bahasa, “aqsam” (‫ ) اقسام‬merupakan bentuk jamak dari kata
“qasam” (‫)قسم‬Dalam Kamus Arab Indonesia kata tersebut bermakna
sumpah. Dalam bahasa Arab,kata yang menunjukkan makna yang sama
adalah “al-half” (‫)الحلف‬. Dalam QS. An-Nisa [4]: 62 Allah Swt. Berfirman:

‫َفَك ْيَف ِإَذ ٓا َأَٰص َبْتُهم ُّمِص يَبٌۢة ِبَم ا َقَّد َم ْت َأْيِد يِهْم ُثَّم َج ٓاُء وَك َيْح ِلُفوَن ِبٱِهَّلل ِإْن َأَر ْد َنٓا ِإٓاَّل ِإْح َٰس ًنا‬
‫َو َتْو ِفيًقا‬

Artinya: Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang


munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan
mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil
bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain
penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna".
Sebagian ulama, seperti Ibnul Arabi dalam kitab "Ahka¯̄mul
Qur’an" mengatakan bahwa “al-half” digunakan untuk sumpah
dengan selain nama Allah Swt. Selain itu kata “yamin” (‫) اليمين‬
dalam Al-Qur’an disebutkan dengan makna sumpah. Allah Swt.
dalam
QS. Al-Maidah [5]: 89 berfirman;

‫ال ُيَؤ اِخ ُذ ُك ُم ٱُهَّلل ِبٱلَّلْغ ِو ِفٓى َأْيَٰم ِنُك ْم‬

Artinya: Allah tidak menghukum kamu disebabkan


sumpah-sumpahmu
Pengertian Qasam secara Istilah
(Terminologi)
1. Imam al-Zarkasyi (w. 794 H) menukil pendapat para ulama nahwu yang mengatakan:

‫ َو ِاْن كاَن ِفْيِه ِاْخ َباٌر ِاال َاَنُه َلَم ا َج اَء َتْو ِكْيدا ِلْلَخ َبِر ُس ِم َي َقَس ًم ا‬.... ‫ُهَو ُج ْم َلٌة ُيْؤ َكُد ِبَها ْالَخ َبُر َح ّتي‬
“qasam adalah kalimat yang berfungsi sebagai taukid (penguatan) terhadap (kebenaran) suatu
berita…. sekalipun kalimat tersebut berisi pemberitaan yang disertai taukid (penguatan).”

2. Manna’ul Qaththan mendefinisikan qasam sebagai berikut:

‫ُهَو َر ْبُط الَنْفِس ِباِال ْمِتَناِع َع ْن َش ْي ٍء َأِو اِال ْقداِم َع َلْيِه ِبَم ْع َنى ُم َع َظًم ِع ْنَد اْلَح اِلِف‬
) ‫َحِقْيَقًةَاْو ِاْع ِتَقاًد َو ُيْج َم ُع َع َلي (أْقَس اٍم‬
“qasam adalah mengikat jiwa (hati) agar tidak melakukan atau melakukan sesuatu, dengan
“suatu makna” yang dipandang besar, agung, baik secara hakiki maupun secara i’tiqadi, oleh
orang yang bersumpah itu.”
Lanjutan........................
Berdasarkan definisi ulama di atas, dapat disimpulkan bahwa Aqsāmul
Qur’an adalah rumpun ilmu Al-Qur’an yang mengkaji tentang arti,
maksud, hikmah, dan rahasia sumpah-sumpah Allah Swt. yang
terdapat dalam Al-Qur’an.

Adapun bentuk kalimat (shighat) “qasam” pada dasarnya menggunakan


kata kerja (fi’il) ‫ يقسم‬- ‫ أقسم‬atau ‫يحلف‬-‫حلف‬

yang dimuta’addi (diikuti) dengan “ba” (‫ )ب‬seperti terdapat dalam QS. al-
Nisa ayat 62 :

‫ُثَّم َج ٓاُء وَك َيْح ِلُفوَن ِبٱِهَّلل‬

Artinya: “kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah.”


Dalam kitab Ta’bir Alfann fil Qur’an dijelaskan bahwa
pada masyarakat Arab jahiliyah qasam menjadi
kebiasaan yang mengakar kuat dalam interaksi sosial
mereka.
Menurut kebiasaannya, mereka menggunakan
muqsam bih selain zat Allah Swt. dengan tujuan untuk
menghormati dan mengagungkannya, seperti
bersumpah dengan ayah dan ibu, umur, dan
sebagainya yang dalam tradisi mereka dihormati dan
dimuliakan.
Lanjutan......
Dalam ajaran agama Islam, muqsam bihi harus menggunakan nama atau zat Allah Swt. Dalam sebuah
riwayat hadis, Rasulullah Saw. melarang penggunaan muqsam bihi dengan nama-nama selain nama Allah
Swt.
Lararangan tersebut berdasarkan hadits riwayat
Umar ibn Khaththab ra.:

)‫َاّن رسول هللا صلي اللله عليه وسلم قال َم ْن َح َلَف ِبَغْيِر ِهللا َفَقْد َك َفَر َاْو َاْش َر َك (رواه اترمذي‬

Artinya : “Barang siapa bersumpah dengan selain Allah, maka berarti dia telah kafir atau musyrik”. (H.R.
Tirmidzi)

Kebolehan bersumpah dengan muqsam bihi terdiri dari makhluk hanya berlaku bagi Allah Swt., tidak
bagi manusia. Hal ini sebagaimana dijelaskan imam al-Suyuthi bahwa qasam Allah dengan makhluknya
memiliki tujuan pendidikan (pembelajaran yang bisa diambil hikmahnya). Di antaranya, Allah Swt. ingin
menunjukkan bahwa makhluk yang dijadikan muqsam bihi memiliki nilai kemanfaatan yang sangat
tinggi bagi kehidupan manusia. Seperti bersumpah dengan waktu (masa) dalam QS. Al-Ashri [103]: 1-2
‫َو اْلَعْص ِر ِإَّن اِال ْنَس اَن َلِفي ُخ ْس ٍر‬
Artinya: “Demi masa Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.”
Kesimpulan
1. Secara bahasa, “aqsam” (‫ ) اقسام‬merupakan bentuk jamak
dari kata “qasam” (‫)قسم‬Dalam Kamus Arab Indonesia kata
tersebut bermakna sumpah.
2. Secara Istilah Aqsāmul Qur’an adalah rumpun ilmu Al-
Qur’an yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah, dan
rahasia sumpah-sumpah Allah Swt. yang terdapat dalam
Al-Qur’an.
3. Dalam ajaran agama Islam, muqsam bihi harus menggunakan
nama atau zat Allah Swt. Dalam sebuah riwayat hadis,
Rasulullah Saw. melarang penggunaan muqsam bihi dengan
nama-nama selain nama Allah Swt.

Anda mungkin juga menyukai