PADA MANUSIA
Research Based Learning (RBL)
Guru Pembimbing:
Diana Susyari Mardijanti,S.Pd, M.PFis.,………,………….
Oleh
Abdillah Kavindra Zhafif
Iqlima Yasmin Bachariputri
Keita Kamil Rahardyan
Qanita Aisya Muhali
Kelas XI MIPA 6
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “ Studi Gelombang
Suara Infrasonik Sebagai Fear Frequency Pada Manusia ”.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
Karena telah membantu kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi kontribusi baik secara langsung maupun
Kami sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan
karya kami.
Penulis
ABSTRAK
Infrasonik merupakan jenis gelombang terendah dengan frekuensi <20Hz dan tidak dapat
didengar oleh telinga manusia. Percobaan dari Vic Tandy, yakni beliau merasakan sesuatu
karena adanya
1.1 Latar Belakang Penelitian
Gelombang Suara Infrasonik adalah jenis gelombang terendah dengan frekuensi <20Hz
dan tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Meskipun begitu, gelombang yang terpancar
diterima oleh tubuh dan dapat dirasakan oleh bawah sadar manusia. Gelombang suara infrasonik
juga merupakan frekuensi yang dapat memprovokasi rasa gugup, takut, dan tidak nyaman.
Pada tahun 1980 awal, seorang insinyur asal Inggris, Vic Tandy. Menemukan relasi
antara suara infrasonik dengan penampakan paranormal. Mesin kipas ekstrasi yang
memancarkan suara rinfrasonik dengan frekuensi 19Hz kemudian diketahui sebagai efektor dari
perasaan merinding yang dirasakan oleh ilmuwan yang bekerja di tempat tersebut.
Hal ini dapat dilihat juga di kehidupan masyarakat Indonesia. Mayoritas penduduk
Indonesia masih mengaitkan perasaan tidak wajar ini dengan hal-hal yang berbau mistis.
Akibatnya, warga lokal berspekulasi hingga akhirnya menyimpulkan kejadian tanpa penjelasan
yang saintifik atau logis.
Kepercayaan mistis masih dianggap relevan dengan gaya hidup warga lokal Indonesia,
seringkali pula pada suatu penampakan, kesimpulan diambil tanpa menggunakan penjelasan
saintifik yang logis. Sehingga menyebarkan teror dengan adanya "ancaman-ancaman"
paranormal.
1. Bagaimana efek fisiologis yang dialami subjek percobaan setelah dipaparkan dengan
gelombang suara infrasonik?
2. Mengapa gelombang suara infrasonik dapat berefek demikian?
3. Apakah intesitas gelombang bunyi jika diubah menjadi lebih kecil akan berpengaruh lebih
besar?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan karya ini untuk mengungkapkan
tentang:
1. M
engetahui pengaruh infrasonik terhadap psikologis dan fisiologis seseorang.
2. M
engetahui pengaruh intensitas bunyi yang berbeda dalam infrasonik terhadap
psikologis dan fisiologis, apakah akan menambah suasana mencengkam atau tidak.
3. M
engetahui keefektifan suara infrasonik terhadap rasa takut manusia.
4.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. B
agi peneliti selanjutnya, karya ilmiah ini dapat menjadi referensi pelaksanaan
mereka dan mematahkan stigma soal hal-hal berbau mistis akibat fenomena
psikologis semata.
3. S
ecara teoritis, penelitian ini dapat menjadi referensi dalam bidang fisika, khususnya
gelombang bunyi.
4. B
agi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai gelombang
infrasonik.
1.5 Definisi operasional
Agar tidak ada kesalahan dalam penafsiran, penulis mencantumkan beberapa makna
mengenai istilah-istilah yangdigunakan dalam penelitian ini.
1. F
ear frequency
Ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan
pengaruhnya pada perilaku.
4. F
isiologis
Cabang ilmu biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup
(organ, jaringan, atau sel).
5. G
elombang
Ilmiah
9. S
tudi
2. 3 SISTEM SARAF
Sistem organ merupakan bentuk kerja sama antarorgan untuk melakukan fungsi-fungsi
yang lebih kompleks. Sistem organ disebut juga kumpulan beberapa organ yang melakukan
fungsi tertentu (Wikipedia). Salah satu sistem organ yang ada di tubuh manusia yaitu sistem
saraf.
Sistem saraf adalah pusat kontrol tubuh, pengaturan dan jaringan komunikasi. Dia
mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh. Pusat dari semua aktivitas mental, meliputi
pemikiran, pembelajaran, dan memori. Berbagai aktivitas sistem saraf dapat dikelompokkan
bersama dalam tiga kategori umum. Tiga fungsi yang tumpang tindih, diilustrasikan dengan
contoh dari orang yang haus melihat dan kemudian mengangkat segelas air
1. Fungsi sensorik. Sistem saraf menggunakan jutaan reseptor sensorik nya untuk
memantau perubahan yang terjadi baik di dalam dan luar tubuh. Informasi yang
dikumpulkan disebut input sensorik
2. Fungsi Integritas Sistem saraf memproses dan menafsirkan input sensorik kemudian
memutuskan apa yang harus dilakukan pada setiap saat. Proses ini disebut integrasi.
3. Fungsi motorik Sistem saraf mengaktifkan organ efektor, (otot dan kelenjar) untuk
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, yaitu suatu tuntutan dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat
dinikmati masyarakat secara aman dan dalam pembelajaran melibatkan siswa dengan mengalami
serta membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu, (Sumantri, 1999:157).
Rancangan penelitian penting untuk dibuat karena menjadi acuan peneliti dalam
melaksanakan penelitian. Berikut uraian rancangan penelitian yang telah dibuat.
3.1.1 P
ersiapan
Apakah semakin besar frekuensi akan berpengaruh lebih besar terhadap bandul?
Apakah semakin kecil frekuensi akan berpengaruh lebih kecil terhadap bandul?
3.1.2 P
elaksanaan
1. M
enyiapkan alat dan bahan
Peneliti menyiapkan alat dan bahan untuk membuat produk. Bahan yang
disiapkan di antaranya speaker kerucut, kayu, lem, paku, kabel, Laptop, dan
penggaris.
2. M
engonstruksi produk penelitian
3. M
engolah data atau hasil uji coba produk pada sampel
Peneliti mengolah hasil uji coba produk dengan menghitung berapa lama
bandul membuat satu gelombang dan banyaknya gelombang dalam 1 detik.
3.1.3 E
valuasi
Peneliti mengoreksi segala kekurangan alat penelitian agar dapat digunakan lebih
akurat dan tersusun.
Sampel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bagian kecil yang
mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah bandul dalam penganalogian suatu paru-paru.
2. Pengamatan
3. Pencatatan