Laporan Praktikum Fisika MODULUS YOUNG (M4)
Laporan Praktikum Fisika MODULUS YOUNG (M4)
TENTANG
MODULUS YOUNG (M4)
Dosen Pembimbing :
Ir. BUDI UTOMO, MT
Di Susun Oleh :
Kelompok 16
DICKY ANASTA SAPUTRA (15041000101)
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji hanyalah bagi Allah SWT, karena atas Berkat dan Rahmat serta hidayah-
Nyalah, saya dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Praktikum Fisika ini.
Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi akhir zaman
Muhammad SAW. Dan kepada keluarga, terutama kepada kedua orang tua saya, para sahabat
yang senantiasa menemani dalam penyusunan laporan ini.
Keberhasilan dalam penyusunan laporan ini tentunya tidak terlepas dari beberapa pihak
yang telah memberikan bantuan maupun saran kepada saya. Untuk itu saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung terealisasinya Laporan
Praktikum Fisika ini, khususnya Bapak dan Ibu dosen pembimbing.
Saya juga menyadari sepenuhnya, bahwa hasil penelitian yang kami lakukan atau yang
kami capai dalam penyusunan laporan praktikum fisika ini tentunya masih kurang sempurna.
Sehingga kami memerlukan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan laporan
praktikum fisika ini.
Hormatkami,
Penyusun
MODULUS YOUNG (M4)
A. TujuanPraktikum
1. Menentukan Modulus Young (Y) untuk logam dengan cara lenturan.
B. Alat-alat
1. Batang logam tembaga
2. Beban dan penggantung
3. Mistar
4. Statip
5. Jangka sorong
6. Mikrometer
C. KajianTeori
1. Pelenturan di tengah
Sebuah batang diletakkan di atas 2 tumpuan yang berjarak L, kemudian beban
digantungkan di tengahnya sehingga batang melentur. Pelenturan batang tersebut
memenuhi persamaan :
𝑃𝐿3 𝑔𝑟 𝑐𝑚3
𝛿 = = = 𝒈𝒓 𝒄𝒎−𝟐
48 𝑌𝐼𝑔 𝑐𝑚 𝑐𝑚4
sedangkan
1
𝐼𝑔 = 𝑏𝑑3 = cm4
12
dengan :
δ = jarak lentur
P = beban yang diberikan
L = panjang batang antara 2 tumpuan
Y = modulus Young batang
Ig =momen kelembaman geometris
b =lebar batang
d =tebal batang
𝑃𝐿3 𝑔𝑟 𝑐𝑚3
𝛿 = = = 𝒈𝒓 𝒄𝒎−𝟐
3 𝑌𝐼𝑔 𝑐𝑚 𝑐𝑚4
sedangkan
1
𝐼𝑔 = 𝑏𝑑3 = cm4
12
dengan :
δ = jarak lentur
P =beban yang diberikan
L =panjang batang antara 2 tumpuan
Y = modulus Young batang
Ig =momen kelembaman geometris
b =lebar batang
d =tebal batang
E. Cara Kerja
1. Pelenturan di tengah
1. Mengukur lebar dan tebal batang tembaga.
2. Mengatur dan menyusun alat-alat seperti gambar 1.
L (cm)
Lj
Gambar 1.Susunan percobaan pelenturan tengah
L (cm)
Gambar 2.Susunan percobaan pelenturan ujung
G. Hasil Praktikum
1. Data Percobaan 1
L = 36,5cm
b = 2,5cm
d = 0,25cm
Tabel 1
Pelenturan Tengah
1
𝐼𝑔 = 𝑏 𝑑 3 = cm4
12
1
𝐼𝑔 = x 25 cm x (0,25 cm)3
12
1
𝐼𝑔 = x 2,5 cm x 0,0156 cm3
12
𝑃 𝐿3 𝑃 𝐿3 𝑔𝑟 𝑐𝑚3
𝛿 = → 𝑌 = = = 𝒈𝒓 𝒄𝒎−𝟐
48 𝑌 𝐼𝑔 48 𝛿 𝐼𝑔 𝑐𝑚 𝑐𝑚4
P δ Y Y2
No. (gr) (cm) (gr.cm-2) (gr2.cm-4)
𝑃 𝐿3 𝑔𝑟 𝑐𝑚3
𝑌 = =
48 𝛿 𝐼𝑔 𝑐𝑚 𝑐𝑚4
= 𝒈𝒓 𝒄𝒎−𝟐
∑𝑌
𝑌̅ =
𝑛
4488650625
𝑌̅ =
10
2
∑( 𝑌 )– 𝑛(𝑌) ̅ 2
∆ 𝑌̅ = √
𝑛(𝑛−1)
∆ 𝑌̅ = 𝟐𝟏𝟖𝟑𝟑𝟎𝟗𝟑, 𝟑 gr.cm-2
21833093,3
= x 100 %
448865062,5
= 4,86 %
Dari data hasil praktikum dapat dilihat dimana jika beban (P) semakin besar maka jarak
lentur (δ) juga semakin besar, jika beban (P) semakin kecil maka jarak lentur (δ) juga semakin
kecil. Jadi, hubungan antara beban (P) dengan jarak lentur (δ) adalah berbanding lurus.
1.6 Kesimpulan
Besarnya Modulus Young dengan cara pelenturan di tengah dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya panjang batang antara 2 tumpuan, jarak lentur, berat beban, dan momen
kelembaman geometris, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑃 𝐿3
𝑌 = 𝒈𝒓 𝒄𝒎−𝟐
48 𝛿 𝐼𝑔
dengan :
δ = jarak lentur
P = beban yang diberikan
L = panjang batang antara 2 tumpuan
Y = modulus Young batang
Ig = momen kelembaman geometris