Anda di halaman 1dari 8

----------------'--------------

METAFISlKA
DALAM
FILSAFAT CINA
£asiyo

Tradisi filsafat Cina memiliki karakteristik yang lebih mengutamakan


praktis dan pragmatis serta jauh dari pemikiran-pemikiran
mengenai hal-hal yang adikodrati, sehingga sepintas kilas
kurang memperhatikan Metafisika. Namun demikian
apabila dilakukan penelitian secara cermat ternyata
dapat ditemukan unsur-unsur Metafisika yang
terkandung dalam ajaran-ajaran dari
beberapa aliran filsafat antara lain:
Confucianisme, Taoisme dan
Neo-Confucianisme.

Me1tafi!;ika sebagai cabang filsafat umum Universe. It provides rational justification for
meJnDalllaS secara mendalam mengenai the existence human being, i.e; God,
sesuatu yang ada khususnya mengenai the ultimate " Dalam Metafisika
Kata metafisika banyak dibahas hakikat dati segala
Inggris "metaphysics" sesuatu yang baik dalam realita,
dari kata Yunani, meta ta physica kemungkinan, maupun dalarn angan-angan,
secara harafiah berarti adanya sesudah atan tennasuk di dalamnya juga terdapat konsep
dibalik benda-benda fisik (after the. things of tentang Tuhan sebagai Causa Prima yang ada
karena biasanya jauh dati pencerapan dalam realitanya. Metafisika mempakan
Ina~era,V1 manusia.Dalam ajaran Aristotelian, cabang filsafat yang membicarakan hal-hal
metafisika membahas tentang bidang filsafat, yang ada di balik benda-benda fisik, baik
teologi dan kebijaksanaan. Menurut tradisi mengenai Yang Ada, alam semesta, Tuhan
pemikiran Barat menurnt Roger Hancock dan manusia, yang kemudian secara khusus
(1967) ~~\,fetaphysics is a major division of dibahas dalam bidang Ontologi,
philosophy, which explain all changes and Kosmologi, Teodicee (Filsafat
Iransjonnation taking place constantly in the Ketuhanan) dan Filsafat Manusia.

6
creativity, " yaitu bahwa perubahan dan itu, kita dapat mengenal anak-anaknya,
transfonnasi itu berasal dari hal tersebut pada Sesudah mengenal anak-anaknya, tetaplah
dasarnya tidak terbatas pada ruang dan waktu. bersatu dengan ibu itu, Maka seluruh
Ketiga, fase praktis yang meliputi hidupmu bisa terhindar dari kerugian. "
prinsip-prinsip: "The principle of
To Thi Anh (1984) dalam bukunya
practicality, , yang berarti bahwa manusia "Nilai Budaya Timur dan Barat: konflik atau
manusia hanya dapat mencapai pengetahuan harmoni" rnenyebutkan beberapa pengertian
yang terbatas tentang benda-benda dan salingTao dari para peneliti sebelumnya seperti: Lin
hubungan antar benda-benda di dunia. Yu Tang: "Tao yang dapat dikatakan
Manusia dengan pengetahuannya akan
bukanlah Tao absolut, " Houang Kia Tcheng:
berusaha secara optimal untuk dapat
"Jalan yang dapat dilukiskan bukan lagi jalan
mewujudkan tujuan hidupnya; "The principle yang sesungguhnya," Witter Bynner: "Adanya
ofself-knowledge, " dalam arti bahwa manusiaberada di luar jangkauan daya kata-kata yang
dengan pengetahuan tentang diri sendiri dan mendefinisikan,' Martin Buber: "Nama yang
pengetahuan yang dimilikinya temtama akan dapat dinamakan bukanlah nama yang abadi,"
bennanfaat bagi pencapaian tujuan
Alan Watts: "Arus yang dapat diikuti
hidupnya; "The principle of the efficacy bukanlah arus yang sebenarnya."
knowledge," dalam usaha untuk memahami Tao juga merupakan petunjuk .bagi
dan mengerti, saling hubungan di anatara rnanusia dalam mencapai kebahagiaan. Jalan
segala sesuatu dari situasi tertentu dengan yang benar ialah yang tidakkaku akan tetapi
tujuan praktis dalam hidupnya, sesorang memperbolehkan manusia mengubahnya
dapat menentukan utnuk bertindak dan
menurut selera masing-masing serta selalu
berbuat yang mengarah pada nilai-nilai bisa disesuaikan dengan keadaan dan
kebaikan dalam rangka merealisasikan tujuan perkembangan jaman yang pada dasarnya
Dalam selalu berubah. Dalam hal ini Tao berarti
Confucianisme, tujuan
manusia adalah untuk menjadi orangJalan yang oleh Confucius dibedakan menjadi
yang atan orang yang agung (chun
dua yaitu; sebagai pola pemerintahan yang
yang harns dilaksanakan oleh para penyelenggara
dicapai apabila manusia dapat
mengembangkan karakter dan tingkah laku negara dan yang kedua Tao sebagai kode etik
yang baik berdasarkan untuk individu dalam aktivitas kehidupan
ajaran-ajaran
Confucianisme. Oleh karena itu manusia sehari-hari dalam mencapai kesejahteraan
selalu dianjurkan untuk dan kebahagiaan hidup.
memiliki
yang Lebih lanjut dijelaskan
sebanyak-banyaknya menurut
duma ini Taoisme, Tao merupakan suatu
dan kemudian
menerap~~aru[lya dalam kehidupan konkret di metafisik yang selalu mengikuti hukum
!1~II~;.tII"'I~n~;'UI kJemidul>an masyarakatTao merupakan suatu benda yang sangat
halus yang di dalam dirinya amengandung
aliran filsafat Cina
banyak segala hal yang
tentang metafisika di dunia ini bahkan segala
sesuatu di dunia ini termasuk hal-hal yang
bersumber pada Tao Te Ching (Kitab
tentang Jalan dan Saktinya), yang sangat bertentangan atau berlawanan dikandung dan
padat isinya hempa pemyataan-pemyataan diselaraskan. Fung Yu-Ian (1952) mencoba
dan· sajak-sajak pendek yang sebagian besar memberikan penegertian bahwa Tao adalah
sesuatu yang di dalamnya mengandung hal-
berisi tentang Etika, Psikologi dan Metafisika.
Taoisme mengajarkan bahwa Tao merupakan hal yang tidak ada dan setiap benda menjadi
ada. Oleh karena itu selalu ada benda-benda.
asal dati segala sesuatu seperti yangdituliskan
dalam Tao te Ching Bab 52 bahwa: "Ada/ah Tao tidak pemah berhenti dan nama Tao juga
suatu permu/aan dari a/am semesta yang tidak pemah berhenti ada. Tao adalah awal
dianggap sebaga; ibu a/am semesta, Dari ibu atau asal dari segala sesuatu yang ada di alam

8
yang
nama. Nio Joe- pemerintahan
Tao bokan sebagai sumber
kosmik yang remponU me
pellgl]llCll.lllaIl manusia Taoisme. Ide tersebut me:llll.UKl aaInmLk
Tao. cukup besar dalam pem~m
tokoh menganggap khususnya tentang alam semesta dan manusia
bahwa semua berasal dati Tao dan akan (Yosep Umarhadi dalam Mudji Sutrisno,
kembali kepada Tao. 1993:76). Di dalam Tao Te Ching bah 25
Usaha untuk memberikan pengertian juga dikatakan bahwa :
yang tepat mengenai istilah Tao temyata '~a sesuatu yang tak berbentuk tap;

tidaklah mudah dan sampai saat ini belum sempuma. Sebelum surga dan Bumi ada,
sesuatu itu ada. Tanpa stiara tanpa hakikat.
diperoleh kesepakatan. Jika Tao dalam Sesuatu itu bemiri sendiri tidak tergantung.
kedudukannya sebagai asal alam semesta Sesuatu itu meliputi segalanya dan semua
maka pengertian Tao mungkin juga bisa mengalir daripadanya. Sesuatu ftu adaJah ibu
dirumuskan sebagai Dzat asali yang di dari segala sesuatu yang ada di bawah surga.
dalamnya mengandung segala tenaga yang Kita tidak mengetahui namanya, tetapi hila
diminta untuk memberi nama padanya, maka
hidup, yang menjadi hakikat segala sesuatu kita akan menyebutkan Tao. BUa dipaksa
yang ada di alam semesta 00. Tao adalah untuk memberi sebutan padanya saya akan
hakikat jiwa yang mengatur alam semesta. menyebut Yang Besar. "
Tao ada dengan sendirinya adanya tidak Dengan kata lain, Tao pada dasarnya
disebabkan oleh yang lain. Tao adalah yang merupakan hakikat alam semesta yang adanya
mutlak dan tidak dapat dicapai oleh aka! sebelum alam semesta. Tao mencakup segala
manusia pada dasarnya aka! manusia ito sesuatu dan memenuhi segala isi alam
oleh karena Tao tidak dapat semesta secara suam usaha
oleh aka! manusia itu dan apapun dan Tao tidak
Tao tidak dapat bahkan
manusia maka C'oh.on".~":Tn nt:l>n(,"Arl·.. ~n pula t3k
Tao

ini
hidup.Tao
kepada semua
nnl'1-nnn i dan meJmeJrlanrjrl tidak minta untuk alas bu(lIn'v'"3...
Kev'alajrtan yang galanya terdiri dan dati Tao dan
tentang Sorga kembali pula dia tidak
me][lUD.1UkJKan betapa memerintah atau Tao lebih kecil
menunjukkan datipada yang lebih besar
tidak datipada yang terbesar. Tao tidak kellha1tan..
batasan yang jelas tetapi mengisi dan menyempurnakan
makhluk dan benda.
tentang proses Oleh karena segala sesuatu berasal dati
terjadinya alam semesta, diajarkan bahwa Tao dan segala sesuatu akan kembali
dengan bersumber dati Tao sebagai dzat asali kepadanya maka di dalam Taoisme diajarkan
maka lahirlah Bumi dan Sorga dan dati tentang ""The Reversal l\;fovement of; Tao"

9
atau gerak balik dari Tao. Ajaran ini isinya Taoisme selanjutnya mengajarkan
seperti halnya yang selalu terjadi dalam alam tentang Te (kebajikan). Kebajikan merupakan
semesta bahwa perubahan yang selalu terjadi suatu kekuatan moral bagi manusia yang
dari ekstrem yang satu ke ekstrem yang lain, memiliki. Orang yang memiliki kebajikan
misalnya musirn panas bila sudah mencapai akan menyinarkan sesuatu kekuasaan
puncaknya akan berkernbang ke musirn (wibawa) bagi orang lain yang ada di
dingin sebaliknya jika musim dingin sudah sekitamya. Orang yang memiliki Te adalah
rnencapai puncaknya maka akan berkembang orang yang berbabagia lahir dan batin. Orang
ke msim panas. Oleh karena itu manusia hams mencari menyukai kebaikan. Lao Tze
dianjurkan untuk tidak rnencari hal-hal yang mengillustrasikan : bahwa kebaikan itu
ekstrem agar hidupnya bisa berbahagia, laksana air. Air memberi hidup kepada semua
misalnya: Orang yang kaya jangan hidup yang ada, meskipun mengalir ketempat yang
mewah, karena dengan berbuat demikian rendah. Semua sungai besar dan kecil
maka hidupnya akan menuju kemiskinan~ akhirnya aima mengalir ke laut, tempat lebih
Orang yang pandai merasa dirinya masih rendah daripada sungat. Akan tempi semua
bodoh, supaya ia masih dapat berkembang menuju dan kembali ke Iaut. Tak ada yang
menjadi lebih pandai dan lebih cerdas lagi; lebih halus dan lemah daripada air, tetapi air
begitu pula Orang yang merendahkan hati itu dapat mengalahkan dan menguasai benda
sebenarnyaakan ditinggikan. yang kerns dan kuat. Berdasarkan illustrasi ini
Dalam hubungan ini Fung Yu-Ian (1960) maka sudah sepantasnya bahwa orang yang
dalam bukunya yang ·berjudul : "A Short memiliki Te (kebajikan) tidak akan bersikap
History of Chinese Philosophy," menyebutkan sombong dan angkuh. Dia tidak akan
adanya suatu teoti yang menyatakan bahwa : bermusuhan dan membuat perselisihan
"Baik di da/am lingkungan alam kodrat dengan orang lain, maka tak akan ada orang
maupun di da/am lingkungan yang dikuasai yang menjadi musuhnya. Dia menolong
oleh manusia, perkembangan (dan apa saja)
yang secora berlebih-lebihan menuju ke suatu semua benda dalam pertumbuhannya, tetapi
arah tertentu, itu pasti disusul oleh tidak°ikut campur tangan. Hatinya tidak untuk
Perkembangan lain yang menuju kearah yang dirinya sendiri akan tetapi untuk kepentingan
sebaliknya. " orang banyak. Perbuatan yang baik dibalas
dengan kebaikan dan perbuatan yang jabat
Berdasarkan kutipan ini maka manusia juga akan dibalas dengan kebaikan. Dia
hendaknya tidak berbuat yang berlebih- merendahkan serendah-rendahnya
lebihan karena perbuatan yang demikian itu tetapi orang akan mengerum~ segan dan
sebenarnya akan memperoleh akibat yang honnat kepadanya karena ia tabu akan Tao.
sebaliknya. Sehingga manusia hendaknya Setiap manusia menurut Taoisme pada
hams menjauhkan diri dari perbuatan yang dasarnya memiliki untuk
dibuat-buat termasuk juga adat istiadat dan memperoleh Te jalan menyesuaikan
manusia sebaiknya mendekatkan diri pada diri pada Tao yang rnerupakan asal mula ~
alam semesta, yaitu dengan jalan hidup selalu alam semesta seisinya. Tindakan
menyesuaikan dengan alamo Hal ini juga telah menyesuaikan diri dengan Tao disebut dengan
digaskan dalam Lao Zi (1995) bahwa: "The Wu Wei yaitu tidak berbuat apa-apa, yang
ways of men are conditioned by those of artinya: Pertama, tidak melakukan hal-hal
earth. The ways of earth, by those of heaven. yang bertentngan dengan alam semesta, orang
The ways of heaven by those of Tao, and the hams hidup dekat dengan alamo Contoh :
ways of Tao by the Self-so. " Oleh karena itu orang yang hidup dekat pada alarn adalah
manusia dalam bertindak hendaknya selalu para petani, nelayan biarawan. Mereka
menyesuaikan dengan alam. menurut Taoisme merupakan orang yang
paling berbahagia dan dijunjung tinggi,

10
karena mereka hidup menyesuaikan dengan keberatan-kebera~ terbadap ajaran-ajaran
alam. Para petani mengerjakan sawah dan Buddbisme yang telah mempengaruhi
ladangnya menumt musim, para nelayan perkembangan filsafat Ci~ khususnya ajaran
mencari ibn juga menurot musim dan para tentang re-birth (kelahiran kembali) dan pola
biarawan hidup menumt pemberian slam, hidup Buddhisme yang memiliki
mereka tidak: pernah mengejar kekayaan kecenderungan untuk mengutamakan
material akan tetapi kepuasan spiritual yang kehidupan rokhaniah dan kehidupan setelah
bempa kebahagian hidup. Sebaliknya orang manusia meninggal d:unia. Lebih lanjut
yang hidupnya menjauhkan diri dati alam perkembangan Buddhisme di Cina walaupun
semesta ialah para cerdikcendekia, pedagang di satu pihak telah memberikan andil yang
dan para prajurit, semuanya itu menurut cukup berarti khususnya dalam kehidupan
Taoisme hidupnya telah merosot karena kerokhanian yang semula kurang
sering melakukan hal-hal yang bertentangan mendapatkan perhatian, namun Buddhisme
dengan alam bahkan ingin menguasai alam juga sering dianggap telah rnemperberat
untuk kepentingan manusia ataupun ilmu bidang ekonomi masyarakat dan negara. Hal
pengetahuan. Kedua, orang hams hidup ini disebabkan oleh karena banyak anggota
menurut pembawaan alamiahnya, masyarakat yang mencari ketenteraman dan
menghindati adat istiadat yang telah dibuat kebahagiaan jiwa dengan roasuk ke biara-
oleh manusia, berjanji tidak: berambisi yang biara. Keadaan ini juga didukung oleh sesuatu
berlebih-Iebihan dalam memenuhi keinginan- keadaan dan situasi bahwa di Cina pada
keinginan terutama keinginan yang bersifat waktu itu sering timbul kekacauan-kekacauan
material. Orang seharusnya menerima apa oleh karena penderitaan yang dialami oleh
yang diberikan oleh hidup dan rakyat dalam berbagai aspek kehidupan~
memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka kemudian tidak: produktif karena
Ketiga, orang seharusnya bertindak: dengan mereka tidak: .lagi bekerja seperti
wajar, agar prestasi yang tinggi tetapi dengan padabal mereka tetap membutuhkan
earn yang berlebih-Iebihan atau tidak: wajar dan pakaian sehingga menjadi beban
maka akan gagal, bahkan kadang-kadang masyarakat. Begitu pula banyak tanah yang
mendapatkan basil yang tidak: diinginkan sebenamya subur digunakan untuk
(Lasiyo, 1993) mendirikan tempat-tempat peribadatan dan
Dengan kata lain konsep Metafisika dibebaskan dati pembayaran pajak: sehingga
dalam Taoisme menekankan pada konsep Tao mengurangi pendapatan negara (Lasiyo,
sebagai prinsip pertama dati alam semesta ini, 1994).
yang 'secara individual akan tercermin dalam Hal yang perlu mendapat perhatian
~gala .sesuatu termasuk dalam diri manusia bahwa bagaimanapun juga Buddhisme di
yang berupa Te (Kebajikan).Oleh karena itu Cina telah memberikan dan mengisi nilai-
setiap orang h~ndaknya selalu nilai religius yang semula kurang
mengembangkan diri dengan bertindak: wajar mendapatkan perhatian dalam kepercayaan,
dan tidak: berbuat hal-hal·yang bertentangan kebudayaan dan filsafat Cina pada umumny~
dengan alam dengan jalan Wu-Wei (non sehingga dengan berkembangnya Buddhisme
action)~ di· Cina sedikit banyak telah memperkaya
Neo-Confucianisme· 'sebagai salah satu khasanah budaya, agama dan filsafat serta
aliran filsafat. Cina yang muncul sebagai kepercayaan masyarakatnya. Menarik untuk
reaksi dati para penganut Confucianisme dieatal bahwa masuknya suatu faham atau
klasik terhadap perkembangan dan pengaroh aliran barn dati Iuar Cina ternyata dapat
Buddhisme di Cina. Para penganut berkembang bersama-sama dengan budaya,
Confucianisme yang 100ih bersifat praktis dan filsafat, kepercayaan dan agama yang telah
pragmatis nampaknya Iebih banyak menaruh ada sebelumnya. Oleh karena itu sering

11
dinyatakan bahwa salah satu karakteristik dati pengaruh dari Buddhisme dan Taoisme (de
filsafat Cina adalah sifat toleran dan Bary,1972). Oleh karena segala sesuatu telah
menghargai pendapat atau filsafat orang lain, lengkap dalam diri seseorang maka untuk
walaupun mungkin pandangan itu berbeda mengetahui alam semesta beserta isinya,
maupun bertolak belakang sarna sekali manusia pada dasamya cukup dengan
dengan filsafat yang telah berkembang dalam melakukan meditasi tidak perIn mengadakan
masyarakat. penelitian empiris melalui percobaan-
Para penganut Confucianisme selalu percobaan atau studi lapangan, sehingga
berusaha untuk mengurangi pengaruh dan dapat dikatakan bersifat intuitif dalam
perkembangan Buddhisme dengan bekerja pemabamannya tentang alam semesta beserta
keras merumuskan dan menginterprestasikan isinya. Dalam hal ini· jelas berbeda dengan
kembali ajaran...ajaran Confucius dan para ajaran Confucius yang selalu menekankan .
pengikut-pengikutnya yang kemudian pada pengalaman empiris dan praktis serta
disesuaikan dengan keadaan yang mereka kecenderungannya untuk meneari data dati
hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran pengalaman hidup di tengah-tengah
Confucianisme Klasik yang lebib berorientasi masyarakat. Nampaklah di dalam bubungan
pada bidang moral dan tradisi intelektual (de ini peranan meditasi sebagai sarana untuk
Bary, 1972) serta kehidupan yang dibadapi memperoleh pengetahuan berbeda dengan
manusia sehari-hari dati pada Metafisika pandangan Confucius yang menekankan pada
sehingga memerlukan kajian yang lebih pengalaman empiris dan bahkan pragmatis
cennat lagi untuk dapat disesuaikan dengan dengan menggunakan penalaran sebagai
dinamika kehidupan masyarakat dan sarananya.
perkembangan jaman. Kelompok yang Dalam ajaran mengenai Teodicee, para
berusaha untuk menggali ajaran-ajaran yang filsuf Neo-Confucianisme mengajarkan
ini yang kemudian yang dikenal adanya Li atauTao sebagai The Great
dengan aliran Neo-Confucianisme. Jika Ultimate ataupun The Supreme Ultimate yang
dibandingkan dengan Confucianisme Klasik, mempakan sumber dati alam semesta beserta
maka para penganut Neo- Confucianisme itu isinya. Walau para filsuf berbeda dalam
berhati-hati dan bersungguh-sungguh dalam memberikan terminologi dan ulasan mengenai
hubungannya dengan hambatan-hambatan The Gr~at Ultimate, namun ide dasamya
dalam kehidupan batin manusia bagi bahwa mereka mengakui suatu kekuatan yang
kehidupan spiritual, seperti berada di luar diri manusia dan alam semesta.
me:n2e:Da1 karma yang memang Chu Hsi sebagai salah satu tokoh utama
diperhatikan oleh kaum dalam Neo-Confucianisme mengajarkan
COlllU(~laI1l1snle Klasik (Tang Chun-i dalam bahwa tiap-tiap makhluk di dunia ini
Moore, 1977). lnilah yang pada prinsipnya sebenarnya memiliki HLi" yang merupakan
merupakan latar belakang ajaran Neo- bagian dari "Li?' yang besar. Menurut Chu
Confucianisme untuk memperhatikan Hsi "Li" sering diartikan pula sebagai hukum
Metafisika. yang mengontrol perjalanan alam semesta, Ii
Dalam usahanya untuk memberikan juga merupakan suatu prinsip rokhani yang
dasar-dasar dalam pemikirannya khusunya menembus seluruh alam semesta dan dalam
,dalam bidang Metafisika, Neo-Confucianisme saat yang sarna berada dalam setiap individu
bertolak dati ajaran Mencius yang sehingga merupakan faktor pembeda antara
menyatakan bahwa :" "segala sesuatu lengkap individu yang satu dengan individu yang lain.
dalam diriku" (Wade Baskin, 1974). para Setiap manusia hendaknya mampu
penganut Neo-Confucianisme lebih lanjut membedakan tiap-tiap Ii yang terdapat .dalam
mengembangkan ajaran-ajarannya dalam setiap makhluk dan benda. Dengan
bidang Teodicee yang juga telah mendapatkan diketahuj.nya dan dikenalnya konsep Li

12
sebagai The Great Ultimate agar mampu ofthe Way and Its Virtue:Kitab tentang Jalan
mengetahui dan memahami jati dirinya dan Saktinya) yang dipakai oleh Taoisme.
sendiri yang pada gilirannya akan mampu Metafisika dalam filsafat Cina Iebih
untuk memahami HLi ", maka hal ini berarti menekankan pada Kosmologi baik dalam
bahwa landasan nilai religius juga sudah Taoisme maupun Neo-Confucianisme dan
mulai dikenalkan kembali oIeh Neo- Filsafat Manusia dalam Confucianisme dan
Confucianisme dalam sejarah pemikiran Neo-Confucianisme. Pembahasan tentang
filsafat Cina. Teodicee juga terdapat dalam Confucianisme
T" ang Chun-i (dalam Moore, 1977) dengan konsep T'ien, Taoisme dengan konsep
memberikan komentamya bahwa Neo- Tao dan Neo- Confucianisme dengan konsep
Confucianisme Iebih bersifat metafisik dan Li atau Tao sebagai The Great Ultimate.
religius datipada Confucianisme KIasik,
sehingga sebagai konsekuensinya kaum Neo-
Confucianis itu pada umumnya memiliki DAFTAR PUSTAKA
pandangan yang lebih lengkap dalam bidang
moral maupun super moral, sehingga ide-ide Baskin, Wade, 1974, Classics in Chinese
tentang "Heaven, God, the Reason of Heaven, Philosophy. Adam & Co, New Jersey.
and the Mind of Heaven," menjadi bahan Chung Ying Cheng, 1995, 'Chinese
yang cukup menarik untuk dibahas, dikaji dan Metaphysics as Non-Metaphysics:
diteliti. Confucian and Daoist Insights into the
Lebih lanjut diajarkan pula bidang Nature of Reality', dalam Allinson RE.,
Kosmologi atau Cabang filsafat yang Understanding The Chinese lvlind: The
membahas tentang alam semesta, yang dalam Philosophical Roots, Oxford University
Neo-Confucianisme banyak mengambil dati Press, Hong Kong.
Kitab tentang Perubahan (1 Ching) yang de Bary, W.T, 1972, The Buddhist Tradition
antara lain membicarakan tentang asal mula in India, China and Japan. Random
dati alam semesta dan hukum-hukum yang House, Ne\\i' York.
ada di dalamnya.. Dati The Great Ultimate FlUlg Yu-Ian, 1952, A History of Chinese
maka lahirlah lima unsur asali dati aIam Philosophy. Vol I, Princeton University
semesta yaitu: air, api, tanah, ka~ dan logam Press, Princeton.
yang masing-masing memiliki suat produktif Fung Yu-Ian, 1960, .,4 Short History
dan destruktif terhadap yang lainnya, Chinese Philosophy. The Macmillan Co,
sehiqgga terjadilah alam semesta beserta New York.
segala isinya. Menurut ajaran ini, alam Hancock, Roger. 1967, ~~Metaphysics, History
semesta itu berasal dati The Great . . ., "' ", . of' dalam Edwards Paul (ed). The
melalui suatu proses evolusi dengan prinsip Encyclopedia Philosophy. Vol V.
yin yang. Prinsip .yin mengandung aspek Macmillan & Free Press, New York.
negatif sedangkan prinsip yang mengandung Hughes, E.R, 1942, Chinese Philosoph..v in
aspek positif, dan dengan berdasarkan dua Classical Times. I.M. Dent & Sons Ltd,
prinsip ~ inilah sebenarnya alam semesta London.
beserta isinya selalu berubah dan bergerak. Lao Zi, 1995, Tao Te Ching. Hunan
Berdasarkan pada uraian di atas maka Publishing House, Hunan.
dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa Lasiyo, 1993, Ni/ai-Nt/ai Spiritual Yang
konsep Metafisika dalam filsafat Cina Terkandung da/am Filsafat Cina.
bersumber pacta I Ching (!he Book of Laporan Penelitian OPF_UGM"
Changes : Kitab tentang Perubahan) yang Y ogyakarta.
dipakai oleh Confucianisme dan Neo- Lasiyo, 1994, Nt/ai-Nilai Spiritual Yang
Confucianisme dan Tao Te Ching (I'he Book Terkandung dalam Filsafat Neo-

13
Confucianisme Laporan Penelitian Philosophy and Culture. The University
OPF_UGM,Yogyakarta. Press of Honolulu, Hawaii.
Nio Joe-Ian, 1952, Cina Sepanjang Abad, PN, Trauzettel, 1991, "On Problem of the
Balai Pustaka, Jakarta Universal Applicability of Confucianism"
Reese, W.L, 1980, Dictionary of Philosophy dalam .Krieger, Silke, Confucianism and
and Religion. Humanities Press Inc, the Modernization of"China. V. Rase &
Sussex. Koehler Verlang mainz, Eschege.
Seeger, ·E, 1952, Sedjarah Tiongkok Selajang To Thi Anh, 1984, Nilai Budaya Timur dan
Pandang. J.B. Wolters, Jakarta. Barat: Konflik atau Harmoni, Gramedia,
T'ang Chun-i, 1977, "The Development of Jakarta.
Ideas of Spiritual Value in . Chinese Yosep Umarhadi, 1993, "Taoisme" dalam
Philosophy." dalam Moore, C.A, The Muji Sutrisno, Je/ajah Hakikat Pemikiran
Chinese Mind: Essentials of Chinese Timur, Gramedia, Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai