PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kecacatan utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi
prognosis selanjutnya.
ribu orang dengan porsi 2 : 1 dimana pria lebih sering mengalami cedera
cedera kepala mencapai 340 ribu kasus. Cedera kepala dapat menyebabkan
akibat kecelakaan lalu lintas akan makin bertambah pula. Kasus cedera
keluarga.
Kecelakaan kenderaan bermotor penyebab paling sering dari
kepala yang lebih berat dan lebih sering mengenai usia 15 – 24 tahun,
sedangkan jatuh terjadi lebih sering pada anak anak serta biasanya dalam
sekitar setengah pasien yang tidak sadar yang dibawa ke rumah sakit
1989).
100.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat cedera kepala, lebih dari
dirumah sakit. Dua pertiga dari kasus ini berusia di bawah 30 tahun,
dengan jumlah laki laki lebih banyak dari wanita, (Brunner, 2002).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum penulisan makalah ini untuk mendapatkan
2. Tujuan Khusus
meliputi :
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
D. Metode Penulisan
internet yang relevan dengan asuhan keperawatan pada klien denga CKR.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
A. Pengertian
kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara
langsung maupun tidak langsung pada kepala (Suriadi & Rita Yuliani,
2001).
degenerative, tetapi disebabkan oleh serangan atau benturan fisik dan luar,
(Satrodinigngrat, 2009).
B. Anatomi Fisiologi
berikut :
menonjol. Disini terletak pada pusat pusat saraf yang mengatur semua
dan kiri. Hemisfer serebri kanan mengatur bagian tubuh sebelah kiri
1) Lobus frontal
fungsi motoric.
2) Lobus parietal
3) Lobus temporal
Menerima input dari tiga indera peraba yaitu pendengaran,
memori.
4) Lobus oksipitial
b. Diensefalon
c. Thalamus
Merupakan masa avoid abu abu yang besar disekitar ventrikel ketiga
kritis , dimana individu dapat samar samar merasa nyeri, tekanan, raba,
getar dan suhu yang ekstrim. Thalamus juga berperan penting dalam
d. Hipotalamus
suhu tubuh, fungsi endoktrin dari tingkah laku seksual dan reproduksi
f. Epitalamus
imformasi olfaktorius.
g. Batang Otak
h. Modula Oblongata
i. Pons (jembatan)
k. Serebelum
tubuh.
l. Meningen
durameter liat, tebal, dan tidak elastis, berupa serabut dan berwarna
abu abu.
n. Arachnoid
menyerupai sarang laba laba. Menran ini berwarna putih karena tidak
dialari darah.
o. Piameter
otak.
p. Medulla Spinalis
kelabu yang berisi badan sel berikut prosesnya yang terjadi di dalam
Cidera kepala dapat disebabkan oleh dua hal antara lain. Benda tajam,
Penyebab lain :
2. Jatuh
3. Pukulan
4. Kejatuhan benda
6. Cidera lahir
yang dalam.
membentur aspal.
pada tengkorak.
Berdasarkan berat ringannya :
4) kerusakan
D. Patofisiologi
Pada cedera kepala kerusakan otak dapat terjadi dalam dua tahap
langsung kepala dengan suatu benda keras maupun oleh proses akselerasi
gerakan kepala.
efeknya merusak otak. Cidera sekunder terjadi dari beberapa menit hingga
E. Klasifikasi
yaitu sedera kepala ringan, sedang dan berat. Untuk lebih jelasnya dapat
Minor GCS : 13 – 15
Sedang GCS : 9 – 12
Berat GCS : 3 – 8
dari 24 jam
1. Commotio Cerebri
2. Contusio cerebri
b. Amenesia aritregrade
3. Laseresi serebri
G. Kompilkasi
a. Jangka Pendek
- Hematoma epidural
- Hematoma subdural
- Perdarahan intraserebral
- Perdarahan subarachtinoid
b. Jangka Panjang
- Disfasia
- Hemiparesis
- Epilepsy
H. Pemeriksaan Penunjang
1. X ray Tengkorak
2. CT- scan
I. Penatalaksanaan
1) Observasi 24 jam
A. Pengkajian
2. Away :
nafas tetap terbuka secara optimal. Melihat gerakan dada dan perut,
tanda distress nafas warna mukosa kulit : Listen : gerak usaha nafas
3. Breathing
- Perifer : janlan nafas, paru, rongga leura, dinding dada, otak nafas,
saraf, jantung.
4. Circulation
- Tensi
- Perfusi Perifer
5. Disability
- Periksa pupil ( besar, simetris, reflex cahaya) pemeriksa kesadaran
(GCS)
B. Diagnose Keperawatan
cedera fisik.
medulla oblongata.
kesadaran
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi
sensumatif :
Auto Anamnesa
1. Identitas
Klien
Nama : Tn R
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Pengantar
Nama : Tn B
Gawat Darurat
Riwayat :
Kemuliaan saja. Luka robek di bagian kepala kanan dan tangan kanan
Keluhan Masuk :
klien menyatakan luka jari seperti tersayat sayat. Pusing pusing, mual
mual, muntah muntah, lokasi di kepala dan tangan dengan skala nyari
Riwayat Penyakit :
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit darah tinggi atau gula
Riwayat Alergi :
makanan.
Pengkajian :
B. Breathing (Pernapasa )
Inspeksi :-
Batuk : Produktif
Non Produktif
Tidak ada
ѵ
Nafas : : sesak
Retraksi dada
apnoe
ѵ
Auskultasi :
Suara Nafas Wheezing
ѵ Ronchi
Rales
Perkusi Pekak
Sonor
Timpani
Diagnosa Keperawatan :
Tujuan :
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 – 3 jam diharapkan
Kh :
- Klien tdigeger
- Rr bts normal
- Rr 20 x Ci
Kh
- SPO2 > 95
Implementasi :
H : RR : 26 x c
h/ klien mengikuti
h/ RR 25x li
H : TD 110/70, N : 90 T: 3t3
3. Memberikan terapi 02
Evaluasi
RR : 25 x C
P : Intervensi dilanjutkan
RR : 25 x C1
02 . 31/c
P : Intervensi dilanjutkan.
C. Circulation ( Sirkulasi )
Suhu : 363 o C
TD : 110 / 70 mm Hg
HR : 90 x / menit
Nadi : 90 x / menit
- Lemah
Kuat
- Tidak Teraba
Turgo Kulit
- Baik
Sedang
- Buruk
Mata Cekung
- Ya
- Tidak
- Sianosis
- Ekstremitas dingin
- Mual muntah
Nyeri kepala
Diagnosa Keperawatan :
nyeri kepala.
Implementasi :
H : TD : 110/ 70 H :90
Td : Nafas (N)
Evaluasi :
O : muntah muntah 2 x
Mual – mual
P : lanjutkan intervensi
Pem. Laboratorium
Lain lain : CT : scan kepala + hematon sub gascal region frontal kanan
Diagnosa Keperawatan
DO : TD : 110/ 70
S : 36 3 H. 90
Tujuan :
- Nyeri terkontrol
- Skala nyeri (0 – 3)
Implementasi
Evaluasi
Os tidak usah
P : intervensi dilanjutkan
D. Disability
Kesadaran (GCS)
Pupil
IsokhorS
Refleks cahaya :
Positif