BAB I
PENDAHULUAN
kepala dirawat inap sekitar 224 pasien cedera kepala dengan cedera kepala
berat 15 pasien, cedera kepala sedang 28 pasien, dan cedera kepala ringan
181 pasien. Sedangkan pasien cedera kepala yang melakukan CT-Scan di
instalansi radiologi sebanyak 74 pasien dari bulan november – februari
2019.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kulit kepala menutupi cranium dan meluas dari linea nuchalis superior
pada os occipitale sampai margo supraorbitalis ossis frontalis. Ke arah
lateral kulit kepala meluas lewat fascia temporalis ke arcus zygomaticus.
Kulit kepala terdiri dari lima lapis jaringan yang terdiri atas skin (kulit),
connective tissue (jaringan ikat), aponeurosis epicranialis (galea
aponeurotica), loose connective tissue (jaringan ikat spons) dan
pericranium.6
pada daerah pterion dan bagian yang paling tebal pada daerah
protuberantia eksterna.7
Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu Neurocranium
(tulang- tulang yang membungkus otak otak) dan Viscerocranium
(tulangtualng yang membentuk wajah).7
2.1.4 Perdarahan
Cedera kepala adalah trauma pada kulit kepala, tengkorak, dan otak
yang terjadi baik secara langsung ataupun tidak langsung pada kepala yang
dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kesadaran bahkan dapat
menyebabkan kematiaan.10
Dengan skala koma glassgow <9 dalam 48jam rawat inap dirumah
sakit. Hampir 100 % cedera kepala berat dan 66% cedra kepala sedang
menyebabkan cacat yang permanen.20 Indikasi CT scan kepala dicurigai
adanya fraktur tulang tengkorak atau bila secara klinis diduga ada hematom
intrakranial.21
Sumber : https://radiopaedia.org/cases/normal-brain-ct
Gambar 2.3 perdarahan epidural yang terjadi pada lobus frontalis kanan
Sumber : Sylvani. Peran Neuro imaging dalam Diagnosis Cedera Kepala vol. 44
no.2. KalbeMed.2017
2.4.4.7 Pergeseran Struktur Mediana
Darah keluar beserta likuor serebrospinal dari hidung atau kedua mata
dikelilingi lingkaran “biru” (Brill Hematom atau Racoon’s Eyes), rusaknya
Nervus Olfactorius sehingga terjadi hyposmia sampai anosmia.
2.4.4.9 Edema
Cedera Kepala
Pemeriksaan GCS
CT Scan
Variabel Terikat
Variabel Bebas
Gambaran CT Scan
Derajat Cedera Kepala kepala
23
BAB III
Metode Penelitian
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan
desain penelitian cross sectional atau potong lintang.
2. Perempuan
Skala ukur: ordinal
c. Entry
26
Melakukan survei data awal ke bagian rekam medis dan Ruang Radiologi
RSUD Raden Mattaher
Penyusunan proposal
Seminar proposal
sidang skripsi
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Raden Mattaher dengan
menggunakan data primer hasil CT Scan pasien cedera kepala. Berdasarkan
pengumpulan data pada bulan Mei – Juli 2019 tersebut, didapatkan 40 kasus
cedera kepala, dengan 25 kasus cedera kepala ringan, 11 kasus cedera kepala
sedang, 4 kasus cedera kepala berat. Penelitian ini menggunakan teknik total
sampling, sehingga seluruh populasi yang ada dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Setelah dilakukan pengumpulan data, didapatkan bahwa seluruh
sampel memenuhi kriteria inklusi.
Jumlah 40 100%
Dari tabel 4.1, dapat dilihat bahwa kasus cedera kepala terjadi paling
banyak pada pasien dengan rentang umur 31-45 tahun (30,0%). Dan
terendah adalah kelompok umur ≥61 (2,5%).
Terjatuh 5 12,5%
Kekerasan 1 2,5%
Jumlah 40 100.0%
Perdarahan intraventikular 0 0%
Kontusio serebri 0 0%
Fraktur 12 34,3%
Edema 6 17,1%
Temuan Ct-Scan
0 1 2 3 4 Total
D.Cedera Kepala CKR jumlah 17 6 0 2 0 25
% dalam D. 68.0 24.0 .0 8.0 .0 100.0%
Cedera kepala
CKS jumlah 4 3 3 0 1 11
% dalam D. 36.4 27.3 27.3 .0 9.1 100.0%
Cedera kepala
CKB jumlah 0 1 1 1 1 4
% dalam D. .0 25.0 25.0 25.0 25.0 100.0%
Cedera kepala
N of Valid Cases 40
4.2.1.4.8 Fraktur
4.2.1.4.9 Edema
Hal ini memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nurfaise yang menyatakan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan
searah antara derajat cedera kepala dengan gambaran ct scan pada pasien
cedera kepala. Terlihat bahwa resiko kelainan Ct Scan meningkat seiring
dengan bertambahnya derajat cedera.
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
2. Bagi Masyarakat
a. Disarankan untuk lebih memperhatikan keselamatan diri terutama saat
berkendara serta mematuhi peraturan lalu lintas.
b. Disarankan untuk jika terjadi trauma agar lebih cepat merujuk ke
rumah sakit yang tersedia ct-scan.
41
DAFTAR PUSTAKA