Abstract– Apotek merupakan suatu tempat pelayanan masih didata secara manual yaitu dengan mencatat
produk maupun jasa kefarmasian (obat-obatan) kepada transaksi tersebut ke dalam sebuah buku. Beberapa
masyarakat. Pengelolaan apotek dilakukan oleh transaksi yang dilakukan diantaranya transaksi penjualan
seorang Apoteker yang meliputi perencanaan, obat kepada konsumen baik itu penjualan resep maupun
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, serta non resep masih dicatat secara menual dalam sebuah
penilaian terhadap kinerja apotek tersebut. Dalam buku, sehingga kurang efektif ketika akan membuat
pelaksanaanya di apotek tersebut terdapat beberapa laporan penjualan obat serta jika ingin mengetahui stok
kegiatan diantaranya mengelola data obat-obatan yang obat yang masih ada mereka harus mengecek obatnya
ada termasuk stok obat, pembelian obat dari distributor, dan menghitung obat tersebut secara langsung. Hal ini
penjualan obat kepada konsumen, menentukan akan memerlukan banyak waktu dan tenaga karena jenis
kebijakan harga jual obat, serta laporan dalam bentuk obat yang ada di apotek tersebut tidaklah sedikit, selain
rekapitulasi seluruh aktifitas penjualan dan pembelian itu terdapat juga transaksi pembelian obat dari beberapa
obat yang terjadi pada apotek tersebut.Seiring dengan distributor yang data-data pembeliannya masih berupa
perkembangan teknologi yang pesat, pengolahan data- data fisik faktur maupun retur yang diperoleh langsung
data dalam apotek tersebut perlu ditata dengan baik dan dari distributor, oleh karena itu ketika suatu saat apotek
terkomputerisasi untuk membangun suatu manajeman ingin meretur suatu obat yang masa expirednya telah
apotek yang efektif, efisien, dan produktif.Sistem habis mereka mengalami kesulitan dan memerlukan
informasi yang dihasilkan memiliki kemampuan dalam banyak waktu karena harus mencari satu persatu dari
mengelola data, menyimpan data (storage), mengolah sekian banyak faktur yang ada utuk mendapatkan nomor
data transaksi seperti proses input data transaksi faktur terakhir dari pembelian obat tersebut.
(penjualan maupun pembelian obat), menyimpan ke Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan
dalam database, serta menghasilkan informasi yang suatu aplikasi untuk mengatur dan mengolah data obat-
dibutuhkan diantaranya berupa laporan pembelian, obatan sehingga dalam proses transaksi dapat terlaksana
penjualan, maupun stok obat yang ada. dengan baik. Aplikasi yang digunakan juga harus
terkomputasi dengan baik agar dapat mengurangi
Kata kunci- Transaksi, Obat, Sistem Informasi, kesalahan dalam proses pendataan transaksi. Hal ini
Storage dikarenakan banyaknya jumlah obat-obatan dan
transaksi yang terjadi, diperlukan suatu database yang
1. Pendahuluan terintegrasi dengan baik sehingga akan sangat
mendukung kinerja pegawai yang berinteraksi langsung
Perkembangan teknologi semakin pesat, banyak
dengan sistem tersebut.
sekali teknologi-teknologi canggih telah diciptakan yang
Oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi
bertujuan untuk mempermudah manusia dalam
yang dapat membantu kinerja pegawai Apotek Bakita
melakukan aktifitas dan pekerjaannya. Seiring dengan
Kubu Raya yaitu dalam mengelola data serta
perkembangan teknologi tersebut, kebutuhan akan
menyimpan data (storage), mengolah data transaksi
teknologi pun semakin meningkat, sebagaimana
seperti proses input data transaksi (penjualan maupun
teknologi dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan.
pembelian obat), menyimpan ke dalam database, serta
Salah satunya dalam pengelolaan data obat-obatan pada
menghasilkan informasi yang dibutuhkan diantaranya
toko obat (apotek), yang antara lain mengelola data
berupa laporan pembelian, penjualan, maupun stok obat
obat-obatan yang ada termasuk stok obat, pembelian
yang ada sehingga tercipta suatu manajemen apotek
obat dari distributor, penjualan obat kepada konsumen,
yang efektif, efisien, dan produktif.
menentukan kebijakan harga jual obat, serta laporan
dalam bentuk rekapitulasi seluruh aktifitas penjualan 2. Metode Penelitian
dan pembelian obat yang terjadi pada apotek tersebut.
Metode penelitian dan teori yang digunakan dalam
Apotek Bakita Kubu Rayaadalah salah satu apotek penelitian antara lain:
yang menjual dan memiliki stok obat-obatan yang cukup 1. Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah
banyak.Segala transaksi yang terjadi di apotek tersebut penyelesaian suatu masalah.
2. Data flow diagram (DFD) merupakan model dari Tujuannya untuk memastikan bahwa semua pernyataan
sistem yang menggambarkan pembagian sistem ke telah diuji dan memastikan juga bahwa input yang
modul yang lebih kecil. digunakan akan menghasilkan output yang sesuai. Pada
3. Entity relationship diagram (ERD) untuk tahap ini pengujian dibagi menjadi dua bagian,
menggambarkan model jaringan data yang pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian
menekankan pada struktur-struktur dan relationship internal bertujuan menggambarkan bahwa semua
data. statement sudah dilakukan pengujian, sedangkan
pengujian eksternal bertujuan untuk menemukan
3. Perancangan Sistem
kesalahan serta memastikan output yang dihasilkan
3.1 Metode Perancangan
sesuai dengan yang diharapkan.
Metode perancangan yang digunakan adalah metode Pemeliharaan (Maintenance)
SDLC (System Development Life Cycle) dengan model Proses ini dilakukan setelah piranti lunak telah
waterfall.Model ini memberikan pendekatan-pendekatan digunakan oleh pemakai atau konsumen. Perubahan
sistematis dan berurutan bagi pengembangan piranti akan dilakukan jika terdapat kesalahan, oleh karena itu
lunak. Berikut gambar pengembangan sistem perangkat piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk menampung
lunak dengan proses SDLC dengan model waterfall: perubahan kebutuhan yang diinginkan konsumen.
3.2 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari
suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu
sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari
DFD (Data Flow Diagram) yang menggambarkan
seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Berikut
ini adalah diagram konteks Sistem Informasi Apotek
Bakita Kubu Raya :
5. Kesimpulan
1. Sistem Informasi Manajemen Apotek Bakita dapat
membantu kinerja pegawai Apotek dalam mengelola
data, menyimpan data (storage), mengolah data
transaksi seperti proses input data transaksi
(penjualan maupun pembelian obat), menyimpan ke
dalam database, serta menghasilkan informasi yang
dibutuhkan diantaranya berupa laporan pembelian,
Gambar 8.Menu PBF penjualan, maupun stok obat yang ada sehingga
tercipta suatu manajemen apotek yang efektif,
efisien, dan produktif.
2. Aplikasi yang dibangun dapat mengurangi tingkat
kesalahan dalam perhitungan stok obat yang masih
ada di apotek.
Referensi
Biography
M.Azhar Irwansyah, lahir di Pontianak,Indonesia, pada
tanggal 6 juni 1985. Dia meraih gelar sarjana muda
teknik jurusan elektro prodi informatika (ST) pada tahun
2007 dari Universitas Tanjungpura-Pontianak dan
meraih gelar Master of Engineering (M.Eng) pada tahun
2009 di Magister Teknologi Informasi di Universitas
Gadjah Mada-Yogyakarta. Bidang penelitian yang
digeluti antara lain Sistem Informasi Geografis Berbasis
Gambar 10. Menu Master Stok Opname
Web, Keamanan Jaringan Komputer dan pemograman
berbasis desktop dan webbase.