Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH PERKEBUNAN MANGGIS TERHADAP

PEREKENOMIAN DI DESA CILUMBA KECAMATAN


CIKATOMAS KABUPATEN TASIKMALAYA

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk Mengikuti


Ujian Seminar Proposal Pendidikan Geografi

Oleh,
LUCKY AHMAD FAUZI
162170097

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PERKEBUNAN MANGGIS TERHADAP PEREKENOMIAN


DI DESA CILUMBA KECAMATAN CIKATOMAS
KABUPATEN TASIKMALAYA

Oleh,
LUCKY AHMAD FAUZI
162170097

Telah Disetujui untuk Diajukan pada Ujian Proposal Penelitian


Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

H. Nedi Sunaedi, Drs., M.Si. Tineu Indrianeu, S.Pd., M.Pd.


NIP 1961065 1989030 1004 NIDN. 003019002
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat illahi Rabbi, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Perkebunan Manggis

Terhadap Perekenomian Di Desa Cilumba Kecamatan Cikatomas Kabupaten

Tasikmalaya”.

Sistematika penulisan proposal penelitian ini sebagai berikut: latar

belakang, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian. Tahap berikutnya ada kajian teoritis, penelitian relevan, kerangka

berfikir dan hipotesis. Selanjutnya ada metode penelitian, variabel peneltian,

populasi dan sampel, langkah-langkah penelitian, teknik pengumpulan dan,

instrument peneltian, teknik pengolahan dan analisis data serta waktu dan tempat

penelitian.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan proposal penelitian ini masih jauh

dari kata sempurna serta banyak halangan yang datang dalam proses penyelesaian

proposal ini, namun syukur Alhamdulillah dengan bantuan, bimbingan, dan

motivasi dari berbagai pihak, sehingga hambatan-hambatan tersebut akhirnya

dapat dilalui. Demikian penulis sampaikan dengan segala kerendahan hati, dan

penulis mempunyai harapan semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis umumnya bagi para pembaca yang memerlukan.

Tasikmalaya, November 2019

Peneliti
DAFTAR ISI

i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Definisi Operasional..........................................................................................5
D. Tujuan Penelitian...............................................................................................6
E. Kegunaan Penelitian.........................................................................................7
F. Landasan Teoretis..............................................................................................8
1. Kajian Teori................................................................................................8
2. Penelitian yang Relevan...........................................................................19
G. Kerangka Penelitian.......................................................................................21
H. Hipotesis...........................................................................................................22
I. Prosedur Penelitian..........................................................................................22
1. Metode Penelitian.....................................................................................22
2. Variabel Penelitian....................................................................................22
3. Teknik Pengumpulan Data........................................................................23
4. Instrumen Penelitian.................................................................................25
5. Populasi dan Sampel.................................................................................26
6. Langkah-langkah Penelitian.....................................................................27
7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data.......................................................28
8. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31
LAMPIRAN..........................................................................................................33

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian Relevan.....................................................................................22

Tabel 2 Rencana Waktu Penelitian.........................................................................33

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Penelitian..............................................................................24

iv
v
6

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepualauan yang tidak hanya

berpontensi dari segi perikanan melainkan di kenal sebagai negara agraris

yang memiliki tanah yang subur untuk bidang pertanian maupun

perkebunan. Pertanian atau perekebunan merupakan kegiatan masyarakat

bercocok tanam untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Secara umum

komuditas pertanian di indonesia adalah padi dan tanaman holtikultural,

tanaman perkebunan, perikanan, pertenakan, perhutanan, tanaman hias,

dan lainya yang cukup berperan penting di dalamnya. Maka dari itu

kegiatan perkebunan pun menjadi beragam mulai dari jenisnya, cara

penanamanya, hingga teknologinya pun semakin beragam.


Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis yang memiliki

banyak wilayah yang dapat dijadikan sebagai lahan untuk buah-buahan

khas negara tropis. Dilihat dari letak geografisnya yang dilewati jalur

khatulistiwa sangat menguntungkan Buah-buahan banyak tumbuh di

Indonesia dengan baik dan berkualitas, misalnya durian, nanas, pisang,

jambu, manggis, jeruk, semangka, melon, buah naga dan lain-lain. Di

indonesia khususnya pulau jawa banyak tumbuh buah-buahan yang

berkualitas yaitu salah satunya buah Manggis. Indonesia merupakan salah

satu penghasil manggis terbesar dan banyak di ekspor ke berbagai Negara

maju maupun Negara berkembang.


Indonesia sebagai negara agraris sebagian besar penduduknya

bermata pencaharian dibidang pertanian. Sebenarmya negara ini

diuntungkan karena dikaruni kondisi alam yang mendukung, hamparan

lahan yang luas, keragaman hayati yang melimpah, serta beriklim tropis
7

dimana sinar matahari terjadi sepanjang tahun. Realita tersebut mampu

mendukung budaya pertanian yang ada di Indonesia. (Hengky,2013)


Salah satu komuditas unggulan buah tropis adalah manggis. Manggis

(Gracinia mangosatana L.) merupakan salah satu jenis tanaman buah

berupa pohon dengan batang dan cabang berkayu serta tumbuh tinggi

tegak. Manggis berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia

Tenggara, yaitu hutan belantara Kalimantan Timur, di Indonesia atau

semenanjung Malaysia dari Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke

Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilangka, Malagasi,

Karibia, Hawai dan Australia Utara (Sudarsono, Gunawan, Wahyono,

Donatus, dan Purnomo 2002)


Buah manggis merupakan salah satu produk unggulan ekspor buah-

buahan segar menjadi komuditas utama Indonesia. Sejak beberapa tahun

belakang hingga sekarang permintaan ekspor manggis terus meningkat

sehingga buah manggisdapat dikatakan sebagai buah primadona andalan

Indonesia. Sumbangan ekspor buah manggis sangat besar dalam

meningkatkan devisa negara dan pendapatan petani. Kemudian tingginya

nilai ekonominya tercermin dari harga buah manggis yang relatif lebih

tinggi apabila dibandingkan dengan haga buah manggis yang relatif lebih

tinggi apabila dibandingkan dengan buah-buahan lainnya (Dirokrat

Tanaman Buah Direktorat Jendral Bina Produksin Holtikultura, 2007)


Setiap negara terdiri dari bangsa, dan bangsa itu adalah masyarakat.

Masyarakat sebagai kumpulan individu yang majemuk yang mempunyai

tatanan peraturan atas dasar asas dan adat yang sedang berlaku di

lingkungan tersebut, maka masyarakat didefinisikan sebagai kumpulan


8

individu yang menempati lingkungan atau daerah tertentu dengan

mempunyai sistem pemerintahan tertentu, juga tujuan dan maksud tertentu

pula baik yang dijabarkan secara khusus maupun secara umum. Adapun

pencapaian tujuan dan maksud yang dilakukan oleh masyarakat dikerjakan

dalam bentuk berbagai kegiatan dan usaha baik secara individu maupun

kelompok.
Penganalisaan yang dilakukan terhadap situasi masyarakat Desa

Cilumba Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya menggambarkan

hubungan yang tercipta di antara individu masyarakat masih terjalin dalam

hubungan kekeluargaan yang erat baik antar golongan, dusun maupun

masyarakat pada umumnya. Hal ini menandakan untuk sistem

kemasyarakatannya tidak ada permasalahan yang cukup serius sehingga

tidak perlu dikaji lagi lebih mendalam karena paguyuban ini masih

mencerminkan suatu paguyuban masyarakat yang masih tersentuh oleh

adat kebiasaan masyarakat dahulu, namun sedikitnya sudah mulai

tersentuh pula teknologi-teknologi modern, meskipun keadaan daerah pada

umumnya masih terdapat hambatan-hambatan.


Setelah melakukan penganalisisan terhadap kondisi perekonomian

di Desa Cilumba Kecamatan Cikatomas ternyata bidang usaha mikro kecil

dan menengah (UMKM) merupakan salah satu penunjang terbesar untuk

tingkat perekonomian dan pendapatan masyarakat Desa Cilumba. Desa

Cilumba memiliki 8 Kedusunan yaitu Dusun Cipancur, Dusun Sukarasa,

Dusun Cimahpar, Dusun Jatiwangi, Dusun Jati, Dusun Bihbul, Dusun

Sampalan Jambe, dan Dusun Cimanggu.


9

Dilihat dari luas desa dan mayoritas pekerjaan masyarakat Desa

Cilumba yang bermata pencaharian petani sebanyak dan sebagian besar

dari petani tersebut masih menggunakan system pertanian subsistem bukan

bersifat komersil, juga jumlah wiraswasta dari jumlah penduduk maka

dapat disimpulkan bahwa pendapatan atau keadaan taraf ekonomi di Desa

Cilumba cukup memadai namun belum merata.


Dengan demikian dibutuhkan adanya pemberian keterampilan dalam

hal peningkatan mutu dan kualitas dari sisi pertanian yang merupakan

sumber penghasilan utama sehingga bisa meningkatkan pendapatan

masyarakat yang lebih merata.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian sebagai berikut:


1. Bagaimana pengaruh perkebunan manggis terhadap perekonomian

di Desa Cilumba Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya?


2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perekebunan manggis

terhadap perekonomian di Desa Cilumba Kecamatan Cikatomas

Kabupaten Tasikmalaya?
C. Definisi Operasional
Dalam hal ini penulis menjelaskan atau memberi pengertian

tentang topik permasalahan, dimaksudkan agar tidak ada kesalahan

pemahaman dalam masalah ini, adalah sebagai berikut:


1. Sistem perkebunan
Perkebunan rakyat merupaakan perkebunan besar dulu milik

swasta asing dan sekarang kebanyakan perusahaan negara,

berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai dengan buah-

buahan ekspor seperti karet, kopi, teh, dan coklat, yang merupakan
10

hasil utama, sampai sekarang sistem perkebunan berkembang dengan

manajemen yamng industri pertanian. (Banowati,2013)


2. Manggis
Manfaat dari buah manggis ini dalam negri sendiri belum di

kenal oleh masyarakat. Buah manggis yang memiliki potensi, saat ini

dikelola dengat sangat sederhana. Beberapa negara sudah lama sejak

manggis dijadikan sebagai obat dan bahan terapi, teruatama bagian

kulitnya (Permana,2010)
3. Perekonomian
.Menurut Laurence A. Manullang, ekonomi adalah studi yang

membahas segala aktivitas yang dilakukan masyarakat sebagai usaha

untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran inilah yang merupakan

tujuan dari kegiatan ekonomi dengan cara pemenuhan kebutuhan

dalam bentu barang maupun jasa.


D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui:
1. Mengetahui bagaiamana pengaruh perkebunan manggis terhadap

perekonomian di desa cilumba kecamatan cikatomas kabupaten

tasikmalaya?
2. Mengetahui Faktor apa saja yang mempengaruhi perekebunan

manggis terhadap perekonomian di desa cilumba kecamatan

cikatomas kabupaten tasikmalaya?


E. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka

tujuan penelitian ini adalah:


1. Kegunaan Teoritis
a. Guna untuk menabah wawasan serta pengalaman

mengembangkan ilmu yang di dapat khusunya pengetahuan

bidang studi geografi


11

b. Guna menambah kepustakaan atau literatur ilmu

pengetahuan khususnya bidang studi geografi.


2. Kegunaan Praktis
Sebagai bahan acuan bagi para peneliti selanjutnya yang

ingin mengkaji lebih dalan lagi atau sebagai bahan lanjutan

penelitian kualitatif.

F. Landasan Teoretis
1. Kajian Teori
a. Perkebunan

Perkebunan merupakan usaha pemanfaatan lahan

kering dengan menanam komoditi tertentu. Berdasarkan

jenis tanamannya, perkebunan dapat dibedakan menjadi

perkebunan dengan tanaman musim, seperti perkebunan

tembakau dan tebu, serta perkebunan tanaman tahunan,

seperti perkebunan kelapa sawit, karet, kakao, kopi,

cengkeh, dan pala. Berdasarkan pengelolaannya,

perkebunan dapat dibagi menjadi :

1) Perkebunan rakyat, yaitu suatu usaha budidaya

tanaman yang dilakukan oleh rakyat yang hasilnya

sebagian besar untuk dijual, dengan area

pengusahaan dalam skala yang terbatas luasnya.

2) Perkebunan besar, yaitu suatu usaha budidaya

tanaman yang dilakukan oleh perusahaan yang

berbadan hukum dikelola secara komersial

dengan areal pengusahaan yang sangat luas.


12

Perkebunan Besar terdiri dari Perkebunan Besar

Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS)

Nasional/Asing. Fungsi perkebunan menurut UU

Perkebunan mencakup tiga hal, pertama, fungsi

secara ekonomi yaitu peningkatan kemakmuran dan

kesejahteraan rakyat serta penguatan struktur ekonomi

wilayah dan nasional. Kedua, fungsi ekologi yaitu

peningkatan konservasi tanah dan air, penyerap

karbon, penyedia oksigen dan penyangga kawasan

lindung. Ketiga, fungsi sosial budidaya yaitu sebagai

pemersatu kesatuan bangsa. Secara spesifik tujuan

pembangunan perkebunan, antara lain:

a) Meningkatkan produksi komoditas

perkebunan baik dari segi kuantitas, kualitas,

maupun kontinuitas penyediaannya dalam

rangka mendorong peningkatan konsumsi

langsung oleh masyarakat, memenuhi bahan

baku industri dalam negeri, dan peningkatan

ekspor non migas;

b) Meningkatkan produktivitas lahan, tenaga kerja,

dan modal;

c) Meningkatkan pendapatan kesejahteraan

petani, karyawan, dan pengusaha perkebunan;


13

d) Meningkatkan nilai tambah komoditas

perkebunan;

e) meningkatkan kesempatan kerja dan

kesempatan berusaha;

f) Ikut membantu program transmigrasi;

g) Membantu pengembangan wilayah dan

memperkecil ketimpangan pertumbuhan

ekonomi antar wilayah;

h) Meningkatkan pemanfaatan sumber daya lahan,

iklim, dan sumber daya manusia serta sekaligus

memelihara kelestarian alam dan

lingkungannya;

i) Ikut memantapkan Wawasan Nusantara serta

meningkatkan ketahanan nasional dan

keamanan ketertiban masyarakat.

(Syamsulbahri, 1996).

Pengembangan tanaman perkebunan pada masa

mendatang mempunyai tantangan dalam hal untuk

mendapatkan jenis tanaman yang cocok dengan kondisi

daerah atau kondisi alamnya dan mempunyai prospek

pemasaran yang baik untuk masa mendatang. Tanaman

perkebunan merupakan komoditi yang ditujukan untuk

mendukung industri dan sebagai salah satu sumber untuk


14

meningkatkan devisa negara serta untuk kemakmuran

rakyat. Tentulah harapan dalam pengembangan tanaman

perkebunan amatlah penting. Dari berbagai komoditi

perkebunan yang iusahakan baik oleh perkebunan besar

maupun perkebunan rakyat tidak dapat dipungkiri selalu

diarahkan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-

besarnya dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara

sektor ekonomi dan lingkungan.

Strategi pengembangan peningkatan produksi

perkebunan tidak lagi diletakkan pada intensifikasi saja

sebagai titik berat, tetapi secara simultan berwawasan

diversifikasi, intensifikasi, dan ekstensifikasi serta

rehabilitasi. Prospek pengembangan tanaman perkebunan

mengacu pada penggunaan lahan, upaya meningkatkan

produktivitas lahan tidak berbasis pada satu macam

komoditi, tetapi disesuaikan dengan potensi sumber daya

alam pada setiap wilayah. Di samping itu pula untuk

menghindari kerugian yang fatal apabila terjadi kegagalan

panen maupun harga jual dari suatu komoditi tertentu, dan

dengan penanaman aneka komoditi tanaman perkebunan

beresiko kerugian akan dapat ditekan. Oleh sebab itu

potensi suatu wilayah akan menentukan jenis tanaman

perkebunan yang akan dibudidayakan. Kenyataan ini akan


15

memberikan peluang pasar yang dinamik, karena akan

menghindari peledakan hasil komoditi tertentu yang pada

akhirnya ekonomi pasar dalam negeri akan bergairah.

b. Manggis

Buah manggis indonesia cukup memberikan kontribusi

nyata terhadap buah-buahan ekspor eksotik. Pada tahun 1996

buah ini di ekspor dalam jumlah 1.347 ton sedangkan buah

eksotik lainya seperti pepaya,durian,duku,dan rambutan di

ekspor dalam jumlah berturut-turut 13,5 ton,24,2 ton,25,7 ton

dan 26 ton. Dua negara terbesar pengekspor buah manggis

adalah thailand dan indonesia dan negara-negara pengimpor

buah manggis yang relatif besar adalah taiwan,hongkong dan

singapur ( Satuhu,1999 ).

Manggis (Garcinia mangostana L.) ialah tanaman

pohon hijau abadi di daerah tropika yang diyakini berasal dari

Semenanjung Malaya dan menyebar ke Kepulauan Nusantara.

Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Buahnya juga

disebut manggis, berwarna merah keunguan ketika matang,

meskipun ada pula varian yang kulitnya berwarna merah. Buah

manggis dalam perdagangan dikenal sebagai "ratu buah",

sebagai pasangan durian, si "raja buah". Buah ini mengandung

mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Sehingga


16

di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang

memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia.

Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang

berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara,

yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari Asia

Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah

dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia,

Hawaii dan Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut

dengan berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa

Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara),

Manggista (Sumatera Barat).

Manggis merupakan tumbuhan dioceus dengan tinggi

tanaman mencapai 6-25 m, berdaun rapat (rimbun), duduk

daun berlawanan, tangkai daun pendek, daunnya tebal serta

lebar. Pohon tegak lurus dengan percabangan simetri

membentuk kerucut. Semua bagian tanaman mengeluarkan

eksudat getah kuning apabila dilukai (Verheij 1997; Ashari

2006; Osman dan Milan 2006).

Kulit buah Manggis memiliki kemampuan sebagai anti-

inflamasi (anti-peradangan). Untuk membuktikan hal itu,

penelitian yang dilakukan adalah dengan memakai mangostin

dari ekstrak etanol 40% yang memiliki aktifitas penghambatan


17

terhadap pelepasan nistamin dan sintesis prostagladin E2

sebagai perantara inflamasi. Kandungan ekstrak etanol dalam

kulit buah Manggis mampu meredam radikal bebas secara

kuat.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa

kandungan xanthone dalam kulit buah Manggis mampu

berperan sebagai senyawa anti-kanker. Kulit buah Manggis

memiliki sifat antiproliferasi untuk bisa menghambat

pertumbuhan sel kanker, selain juga mampu menghancurkan

sel kanker.

c. Perekonomian

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

keberhasilan pembangunan dalam suatu perekonomian.

Kemajuan suatu perekonomian ditentukan oleh besarnya

pertumbuhan yang ditunjukan oleh perubahan output nasional.

Adanya perubahan output dalam perekonomian merupakan

analisis ekonomi jangka pendek.

Secara umum teori tentang pertumbuhan ekonomi dapat

dikelompokan menjadi dua, yaitu teori pertumbuhan ekonomi

klasik dan teori pertumbuhan ekonomi modern. Pada teori

pertumbuhan ekonomi klasik, analisis di dasarkan pada

kepercayaan dan efektivitas mekanisme pasar bebas.


18

Teori ini merupakan teori yang dicetuskan oleh para

ahli ekonom klasik antara lain Adam Smith, David Ricardo.

Teori lain yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi adalah

teoriekonomi modern. Teori pertumbuhan Harrod-Domar

merupakan salah satuteori pertumbuhan ekonomi

modern,teori ini menekankan arti pentingnya pembentukan

investasi bagi pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi

investasimaka akan semakin baik perekonomian,

investasi tidak hanya memilikipengaruh terhadap

permintaan agregat tetapi juga terhadap penawaran agregat.(

Ahmad Ma’aruf dan Latri Wihastuti, Pertumbuhan

Ekonomi Indonesia: Determinandan Prospeknya,Jurnal

Ekonomi dan Studi Pembangunan, Volume 9, Nomor 1, April

2008, hlm.44-45)

2. Penelitian Relevan
Tabel 1
Penelitian Relevan
NO. DATA
Peneliti: MUHAJIR SYAM LUCKY AHMAD FAUZI
1.
(NIM. 60800111051) (NPM.16170097)
2. Judul: ANALISIS Pengaruh Perkebunan Manggis
PENGARUHPERKEBUNAN Terhadap Perekonomian Di
KELAPA SAWIT Desa Cilumba Kecamatan
TERHADAP Cikatomas Kabupaten
PEREKONOMIAN DI Tasikmalaya
PROVINSI RIAU
TAHUN2002-2016
19

3. Rumusan 1. Bagaimana 1. Bagaimana pengaruh


Masalah: pengaruhproduksi perkebunan perkebunan manggis
kelapa sawit terhadap PDRB terhadap perekonomian di
Provinsi Riau desa cilumba kecamatan
2. Bagaimana pengaruhtenaga cikatomas kabupaten
kerja perkebunankelapa tasikmalaya?
sawitterhadap PDRB Provinsi 2. Faktor apa saja yang
Riau? mempengaruhi perekebunan
manggis terhadap
perekonomian di desa
cilumba kecamatan
cikatomas kabupaten
tasikamalaya?

4. Hipotesis: Hipotesis adalah jawaban Hipotesis dalam penelitian


atas penelitian yang adalah :
kebenarannya belum teruji 1. Pengaruh perkebunan
secara empiris. Hipotesis yang manggis terhadap kondisi
digunakan sebagai berikut: perekonomian yaitu membantu
1.Luas areal perkebunan masyarakat dalam memenuhi
kelapa sawit berpengaruh kebutuhan hidup sehingga
positif terhadap PDRB dapat mensejahterakan
Riau2. Produksi perkebunan masyarakat desa Cilumba.
kelapa sawit berpengaruh 2. Yaitu karena mayoritas
positifterhadap PDRB Riau3. pekerjaan masyarakat Desa
Tenaga kerja perkebunan Cilumba yang bermata
kelapa sawit berpengaruh pencaharian petani sebanyak
positifterhadap PDRB hampir 80 % dan sebagian
Riau4.Ekspor perkebunan besar dari petani tersebut
kelapa sawit (Crude Palm masih menggunakan system
Oil) berpengaruh positif pertanian subsisten bukan
terhadap PDRB Riau bersifat komersil, juga jumlah
wiraswasta yang berkisar 10%
dari jumlah penduduk maka di
Desa Cilumba

G. Kerangka Penelitian

Rumusan Masalah:
1. Bagaimana pengaruh perkebunan manggis terhadap perekonomian di desa cilumba
kecamatan cikatomas kabupaten tasikmalaya?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perekebunan manggis terhadap perekonomian di
desa cilumba kecamatan cikatomas kabupaten tasikamalaya?
20

Tujuan Penelitian: Latar Belakang:


Kondisi perekonomian
1. Mengetahui bagaimana di pengaruh
Desa Cilumba Kecamatan Cikatomas ternyata bidang usaha
perkebunan
mikro kecil dan
manggis menengah
terhadap (UMKM) merupakan
perekonomian salah satu penunjang terbesar untuk tingkat
di desa cilumba
perekonomian dan pendapatan
kecamatan cikatomas kabupatenmasyarakat
tasikmalaya? Desa Cilumba. Desa Cilumba memiliki 8
Kedusunan
2. Mengetahuiyaitu Dusun Cipancur,apa
Faktor Dusun Sukarasa,
saja Dusun
yang Cimahpar, Dusun Jatiwangi, Dusun
Jati,mempengaruhi
Dusun Bihbul,Dusun Sampalan Jambe, dan
perekebunan manggis terhadapDusun Cimanggu.
Dilihat dari luasdi desa cilumba
perekonomian dan mayoritas
kecamatanpekerjaan
cikatomas masyarakat Desa Cilumba yang
bermatapencaharian petani
kabupaten tasikamalaya? sebanyak hampir 80 % dan sebagian besar dari petani tersebut
masih menggunakan system pertanian subsisten bukan bersifat komersil, juga jumlah
wiraswasta yang berkisar 10% dari jumlah penduduk maka dapat disimpulkan bahwa
pendapatan atau keadaan taraf ekonomi di Desa Cilumba. Metode Analisis:
Dengan menggunakan
Analisis Kuantitatif

Teknik Pengumpulan Data:


Observasi, Kuesioner, Studi
Dokumentasi, Studi
Literatur, Wawancara

Metode Penelitian:
Deskriptif Kuantitatif Metode dan Teknik Penelitian:
1. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif
kuantitatif
2. Teknik penelitian: Observasi,
wawancara, kuesioner, studi
Gambar 1 dokumentasi, dan studi
Kerangka Penelitian kepustakaan
H. Hipotesis
21

Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah, semacam

petunjuk yang dapat mengarahkan penelitian, baik dalam penelitian,

pelaksanaan pengumpulan data maupun pengolahan data. Walaupu hasil

hipotesis bersifat sementara namun perumusanya tidak semena-mena

melainkan harus mempunyai dasar ilmiah yang rasional sehingga

mencerminkan suatu landasan titik tolak dalam menempuh langkah-

langkah sistematis. Hipotesis dalam penelitian adalah :


1. Pengaruh perkebunan manggis terhadap kondisi perekonomian

yaitu membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup

sehingga dapat mensejahterakan masyarakat desa Cilumba.


2. Faktornya karena mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Cilumba

yang bermata pencaharian petani, dan sebagian besar dari petani

tersebut masih menggunakan sistem pertanian subsisten bukan

bersifat komersil, juga jumlah wiraswasta dari jumlah penduduk di

Desa Cilumba.

I. Prosedur Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif kuantitatif, karena metode ini tertuju pada pemecahan


22

masalah yang sedang berlangsung pada saat ini. Penelitian

kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang

berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono,

2003:14).
2. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian adalah pengelompokan secara

logis dari atribut objek suatu penelitian. Sesuai dengan

permasalahan, penulis angkat variabel dalam penelitian ini adalah:


a. Pengaruh perkebunan manggis terhadap perekonomian di

Desa Cilumba Kecamatan Cikatomas Kabupaten

Tasikmalaya:
1) Masyarakat
2) Lingkungan
3) Status Kepemilikan Lahan
b. Faktornya karena mayoritas pekerjaan masyarakat Desa

Cilumba yang bermata pencaharian petani, dan sebagian besar dari

petani tersebut masih menggunakan sistem pertanian subsisten

bukan bersifat komersil, juga jumlah wiraswasta dari jumlah

penduduk di Desa Cilumba.


3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam

rangka pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah:


a. Observasi Lapangan
Menurut Adimihardja (2008:69), observasi atau

pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan

pengukuran. Akan tetapi, observasi disini diartikan lebih

sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera

penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-

pertanyaan.
23

b. Wawancara
Menurut Nasution (2012:113) wawancara adalah

suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan

yang bertujuan memperoleh informasi. Dalam penelitian

ini, penulis melakukan wawancara langsung terhadap

pengelola yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.

c. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner ini

langsung kepada responden. Responden penelitian ini

adalah masyarakat Desa Cilumba Kecamatan Cikatomas

Kabupaten Tasikmalaya
d. Studi Dokumentasi
Menurut Adimihardja (2008:70), studi dokumentasi

merupakan pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan kepada subjek penelitian.


e. Studi Literatur
Yaitu dengan cara mempelajari buku-buku ilmiah,

surat kabar, majalah, brosur-brosur, arsip-arsip yang berisi

risalah-risalah catatan kuliah serta laporan-laporan dari

instansi terkait dengan mencatat apa-apa yang diperlukan

atau yang berhubungan dengan masalah-masalah yang

diteliti.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian ini berhubungan dengan bagaimana

memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini dari

responden. Adapun instrument yang digunakan terdiri dari:


a. Pedoman Observasi
24

Pedoman Observasi, merupakan alat untuk

mengumpulkan data dan pengamatan langsung di lapangan

dan dokumenter dimaksudkan untuk memperoleh data

melalui brosur atau arsip dan foto-foto yang ada kaitannya

dengan penelitian ini. Dalam pengamatan ini penulis

menyertakan beberapa pertanyaan yang harus dijawab

melalui pengamatan sendiri terhadap objek yang sedang

diteliti.
b. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yaitu digunakan untuk

mengumpulkan data melalui wawacara langsung dengan

informan. Wawancara dilakukan dengan berbagai pihak

yang terkait dengan penelitian seperti Kepala Usaha

Perkebunan Manggis.
c. Pedoman Kuesioner
Pedoman kuesioner adalah alat pengumpulan data

dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis.

Diberikan pada responden yang dipandang oleh penulis

dapat memahami isi kuesioner secara tertulis.


5. Populasi dan Sampel
a. Populasi Penelitian
Dalam penelitian ini, yang diambil menjadi populasi

adalah masyarakat dan permukiman Desa Cilumba

Kecamtan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya.


Peneliti mengambil populasi tersebut karena sesuai

dengan karakteristik penelitian untuk meneliti permukiman

wilayah Desa Cilumba.


b. Sampel Penelitian
25

Sampel yang dipilih dalam penelitian ini yaitu

Kepala Desa Cilumba, Ketua RT Kampung Jati dan

masyarakat kampung Jati dan Jatiwangi. Sampel tersebut

dipilih karena dapat pertanyaan penelitian yang dibutuhkan.


6. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu

sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
1) Pembuatan proposal
2) Pembuatan instrument penelitian
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pengumpulan data
2) Pengolahan data
3) Analisis data
c. Tahap pelaporan
1) Penyusunan laporan penelitian
2) Pelaporan hasil penelitian

7. Teknik Pengolahan dan Analisis Data


Langkah-langkah dalam analisis pengolahan data pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:


a. Memeriksa data yang sudah diperoleh
b. Menyusun data mengelompokan data sejenis dalam bentuk

tabulasi
c. Mengadakan pengolahan tiap-tiap item, dengan melihat

angka jumlah responden dan angka persentase.


8. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dimulai dari bulan Agustus

2019 sampai Juni 2020, mulai dari penyusunan proposal hingga

penulisan laporan penelitian berupa skripsi. Penelitian ini

bertempat di Desa Cilumba Kecamatan Cikatomas Kabupaten

Tasikmalaya.
26

Bulan
No Kegiatan Agst Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
2019 2019 2019 2019 2019 2020 2020 2020 2020 2020 2020
Observasi
1
Lapangan
Penyusunan
2
Proposal
Seminar
3
Kelas
Ujian
4
Proposal
Penelitian
5
Lapangan
Penyusunan
6
Skripsi
7 Sidang

8 Revisi

9 Wisuda
DAFTAR PUSTAKA

Sudarsono, Gunawan, Wahyono, Donatus, Purnomo 2002. Tumbuhan Obat II,


Hasil Penelitian, Sifat-Sifat dan Penggunaannya, 39-40

Direktorat Jenderal Hortikultura (2007) Rujukan Pengembangan


Agribisnis Hortikultura TA 2007, Departemen Pertanian

Banowati, Eva. dan Sriyanto. (2013). Geografi Pertanian. Yogyakarta: Penerbit


Ombak.

Syamsulbahri.1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan. Gaejah


MadaUniversity Pres. Yogyakarta. 177 hlm

Satuhu S, Supriyadi H. 1999. PISANG: Budidaya, Pengolahan, dan Prospek


Pasar. Jakarta: Penebar Swadaya.

Verheij, E. W. dan R. E. Coronel. 1997. Ananas comosus L. Merr. Dalam :Verheij,


E. W. M. dan R. E.Coronel (eds). Proses Sumber Daya nabati Asia
Tenggara 2. Buah-buahan yang dapat dimakan. Gramedia. Jakarta.568 ha

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Edisi 1, Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai