Anda di halaman 1dari 2

Kopi tahlil

Kopi tahlil adalah salah satu minuman khas kota Pekalongan. Minuman kopi ini
mulanya adalah suguhan pada acara tahlilan masyarakat. Kopi tahlil dibuat dengan
mencampurkan kopi dengan rempah-rempah, yakni kapulaga, jahe, cengkih, kayu
manis, pandan, batang serai dan pala. Sebagian penjaja meracik kopi tahlil dari kopi
owa, arabika yang berasal dari Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.Secangkir
kopi tahlil dibanderol kisaran Rp3000, jika ditambah susu menjadi Rp4.500. Kopi ini
bisa dinikmati bersama hidangan ketan kinca (gula merah cair), kacang
atau gorengan. Kedai-kedai kopi tahlil dapat dengan mudah dijumpai di berbagai
sudut kota Pekalongan, khususnya pada malam hari.
Kopi rempah sejenis ini juga dapat dijumpai di Pulau Alor dan Manggarai.

Sejarah
Kopi tahlil pertama kali dijual sekitar tahun 2002 oleh Usman. Ia juga mengaku
menambahkan rempah-rempah ke dalam kopi untuk menciptakan rasa kopi yang
lebih segar. Pada mulanya Usman menamainya kopi jahe, namun karena
mendapatkan saran dari pelanggan yang "tidak hanya merasakan jahe," maka
Usman memutuskan menamainya kopi tahlil, sebagaimana kopi ini biasanya
disajikan pada acara tahlilan. Kini, kedai-kedai kopi tahlil dapat dengan mudah
dijumpai di banyak tempat di kota Pekalongan.
Bahan-Bahan yang dibutuhkan:[5]

 20 butir cengkih
 10 cm kayu manis
 9 butir kapulaga
 7 batang serai, memarkan
 3 lembar daun pandan, simpulkan
 1/2 butir pala
 200 gram gula merah, sisir halus
 100 gram kopi bubuk
Cara Pembuatan Kopi Tahlil Pekalongan

1. Rebus semua bahan, kecuali gula merah dan kopi bubuk, hingga mendidih.
Kecilkan api, masak selama 2 jam.
2. Masukkan gula merah, masak hingga gula larut. Angkat.
3. Masukkan kopi hitam bubuk, aduk rata.
4. Sajikan panas untuk 6 gelas.
5. Selamat Menikmati

Anda mungkin juga menyukai