Arti Bahasa
Bahasa, masyarakat, dan budaya adalah tiga entitas yang erat berpadu. Ketiadaan yang
pasti hadir entitas bahasa. Demikian pula, entitas bahasa itu pasti akan hadir kalau
masyarakatnya ada.
Budaya dan masyarakat adalah dua hal yang juga tidak dapat saling terpisahkan.
pernyataan di atas bisa saja tidak disetujui banyak kalangan, setidaknya penulis
mengimani hal itu. Maka sangat diharapkan pemahaman ihwal interrelasi bahasa.
budaya, dan masyarakat seperti yang disebutkan di depan itu dapat dipahami pula
Nah, dalam kaitan dengan yang disampaikan di atas itu, sosok bahasa lalu seringg
Masyarakat yang maju budayanya pasti juga berkembang baik entitas bahasanya.
Bahasa yang baik juga dapat menunjukkan keberadaan masyarakatnya. Maka, bahaa
B. Fungsi Bahasa
Bahasa memiliki fungsi beragam. Setiap pakar bahasa nyata juga memilki rumusan bahasa yang berbeda,
sesuai dengan fokus fokus penjelasanuya nan tetapi belum disajikan bermacam-macam fungsi bahasa
oleh banyak Para ahli ditegaskan terlebih dulu bahwa fungsi bahasa yang paling utama adalah fungsi
komunikasi dan interaksi. Bagi umat manusia, bahasa menjadi peranti utarma dalam berkomunikasi dan
berinteraksi derngan sesamanya. Nah, berbicara ihwal fungsi-fungsi hahasa itu halliday, lingustik sangat
ternama sekali tidak dapat ditinggalkan. Lewat karyanya bet/u xplotatione Tunctions of Language
Halliday (1973) menunjukkan tuu g bahasa Berturut-turut, ketujuh fungsi bahasa itu dapat disebutkan
cDagal berikut: (1) fungsi i rumental, (2) fungi regulasi. (3) fungsi representastonal, (Jung tnierukional D
Jung personal, (6) fungi heuristik, (7) fungsi imaginatiy. Dalarm bahasa Inggris fungsi-fungsi tersebut
dapat dinyatakan sebagai berikut: (1) instrumental (2) regulatory function. (3) representational functon,
(4) nieructionai function Peronal function, (6) heuristic function, (7) imagnatne functHon. Adapun yang
dimaksud fungsi instrumental bahasa adalah bahwa bahasa itu
dapat digunakan untuk melayani lingkungannya. Bahasa juga dapat digunakan untuk menyebabkan
terjadinya peristiwa tertentu. Jadi, dengan bahasa dapat dihasilkan tindakan-tindakan komunikatif
tertentu yang juga akan menghasilkan kondisi-kondis kormunikasi tertentu pula. Selanjutnya yang
dimaksud fungsi regulatit adalah bahwa entitas bahasa itu dapat digunakan untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa tertentu dalam masyarakat. Jadi, titik fokus fungsi regulatif ini adalah
bahwa bahasa digunakan untuk mengatur serta mengendalikan orang-orang sebagai warga masyarakat.
Bentuk seperti "ke kiri jalan terus, yang dapat ditemukan di pelbagai persimpangan jalan adalah
manifestasi fungsi regulatit bahasa yang disampaikan Halliday ini. >Selanjutnya fungsi representasional
adalah fungsi bahasa untuk membuat pernyataan-pernyatan menyarmpaikan fakta-fakta dan
pengetahuan, menjelaskan peristiwa, melaporkan sesuatu, dan seterusnya. Jadi, fungsi representastonal
bahasa ini bersitat menggambarkan atau merepresentasikan sesuatu. Adapun yang dimaksud fungsi
interaksional bahasa adalah bahwa bahasa ini dapat digunakan untuk menjamin terjadinya interaksi,
memantapkan komunikas. dan mengukuhkan komunikasi dan interaksi antarwarga masyarakat iru scndin
Selanjutnya dijelaskan bahwa yang dimaksud ungsi personal adalah bahwa bahasa itu dapat digunakan
untuk mengekspresikan maksud-maksud pribadi atau persona menyatakan emosi, untuk
mengungkapkan perasaan dan maksud-maksud pcrot lainnya. Fungsi heuristik bahasa berkaitan erat
dengan kegunaan bahasa untuk mempela jari pengetahuan, mencari ilmu, mengembangkan tcknologi,
dan menyanpaik.an rumusan rumusan yang bersitat pertanyaan. Tulisan-tulisan di dalam karangan ilmiah
lazim.
C. Ragam Bahasa
Bahasa Indonesta memillki ragam bahasa yang tidak sedikit jumlahnya. Bahkan,
saya boleh mengatakan ragan atau laras bahasa inu banyak sekali jumlahnya. Karena
scperti ang teriadi sckarang ini sepertinya justru semakin memperjelas bahwa bahasa
Kita ambil saja dunta periklanan sebagai contoh, yang dengan inovast dan
Demikian pula kaum muda, yang dengan kckuatan kreativitasnya selalu saja berhasil
Dalam banyak hal pula, bentuk-bentuk kebahasaan yang selama ini sudah ada a
tangan anak-anak muda, tetapi tidak pernah atau mungkin jarang sekali digunakan.
akan dapat melahirkan bentuk kebahasaan yang seolah-olah bharu dan segar. Coba
cermati pula ancka bentuk kebahasan dalam pesan singkat atau SMS. Sepertinya
harus segera ditegaskan bahwa ragam-ragam bahasa Indonesia yang jumlahnya luar
biasa itu hadir di tangan kaum muda dengan segala kekuatan kreasi dan inovasinya.
Nah. persoalan serius sekarang ini muncul karena terhadap ragam-ragarm bahasa
Dalam segala kesempatan, orang justru jatuh pada satu kutub saja dan sangat tidak
larasnya itu. Dalam situasi formal di dalam kelas, di dalam seminar, di dalam gereja.
di dalam masjid, di dalam forum rapat, di dalam surat-surat resmi, di dalam karya-
karya ilmiah akademik, orang sering tidak sepenuhnya menyadari ihwal keharusan
Dengan bahasa laras formal, yang konteks pemakaian pada umumnya adalah
kan dan ditinggalkan. Sebaliknya dalam konteks santai, dalam kontcks pemakaian
standar dan tidak lengkap, orang justru menggunakan bentuk-bentuk yang tidak
semestinya dipakai.
Akan sangat anch kalau, kaakan saja, dalam pos-pos ronda, atau di dalam forum-
torum arisan ibu-ibu rumah tangga, atau di dalam kantin kampus, di dalam pasar,
dan seterusnya, orang tetap berkukuh untuk tetap menggunakan bentuk bentuk
Berkaitan dengan hal ini, kehadiran sosok bahasa iklan yang luar biasa hebat
menggelegak akhir-akhir ini, dengan pemcrantian bahasa yang sangat mencengangkan
lantaran iklan itu sesungguhnya berkaitan erat dengan situasi bahasa yang digunakan.
Terdapat tiga macam ragam bahasa Indonesia jika konteks waktu dijadikan bah
ahan utama pertimbangan pembedaannya. Dalam seting waktu pula sebuah bahasa a
dapat diperinci menjadi (a) bahasa ragam lama atau bahasa ragam kuno, (b)
(b) bahasa ragam baru atau bahasa ragam modern, dan (c) bahasa ragam kontemporer, ya
akni ragam bahasa yang banyak mencuat akhir-akhir ini. Dengan bahasa laras lama atau bahasa ragam
kuno dapat dilacak keberadaan ata
cksistensi berikut makna sejumlah dokumen kuno, ancka prasasti, dan tulisan-tulisan
ang tertuang dalam peranti yang masih sangat sederhana itu. Disiplin filologi dalam
Penyelamatan bagi segala sesuatu yang bersifat lama atau kuno demikian ini
sesungguhnya penting sebab dengan penyingkapan hal-hal lama ini akan dapar
Maka, sangatlah tidak benar jika orang memicingkan mata terhadap segala sesuatu
yang sitatnya kuno itu. Demikian pula, dalam konteks bahasa, sesungguhnya adanya
bahasa modern seperti yang sekarang ini juga merupakan akibat dari hadirnya bahasa-
Jika dilihat dari dimensi medianya, bahasa dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni
(a) bahasa ragam lisan dan (b) bahasa ragam tulis. Bahasa ragam lisan lazimnya
penekanan tertentu dalam aktivitas bertutur, pemakaian intonasi atau lagu kalimat
tertentu. Demikian juga tanda-tanda itu akan kelihatan dari wujud-wujud kosakata,
Dalam bahasa ragam lisan, orang tidak lazim menyebut kalimat tetapi ruturan.
Adapun untuk paragraf atau alinea, orang biasa menyebut paratone. Jadi, orang
paraconenya. Nah, semua peranti kebahasaan lisan yang disebutkan di depan itu
Bahasa ragam lisan selanjutnya dapat diperinci menjadi dua, yakni (a) bahasa
ragam lisan baku dan (b) bahasa ragam lisan tidak baku. Bahasa ragam lisan baku
kelihatan, misalnya saja, ketika orang sedang berceramah di depan para dosen atau
mahasiswa, ketika orang scdang menguji skripsi, ketika orang sedang berpidato,
Bahasa ragam lisan tidak baku juga kelihatan, misalnya ketika orang sedang
menjadi (1) bahasa ragam ilmiah, (2) bahasa ragam sastra, (3) bahasa ragam pidato
dan (4) bahasa ragam berita. Khusus untuk bahasa ragam ilmiah, dapat dikatakan
bahwa bahasa ragam ini ternyata muncul pula dalam pengelompokan ragam bane
berdasarkan pesan komunikasi ini.