oleh :
Octa Carolina
NIM. P17331113042
2016
ABSTRAK
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini dengan tepat waktu. Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “
HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI, ASUPAN PROTEIN
SARAPAN PAGI, STATUS GIZI, DAN PRESTASI BELAJAR
AKADEMIK SISWA SD NEGERI CIGARONGGONG KABUPATEN
SUKABUMI ”. Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk melengkapi persyaratan
pendidikan Program Diploma III Kesehatan Bidang Gizi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
ii
2.1.2 Pertumbuhan Anak sekolah dasar............................... 10
iv
5.4.2 Hubungan Asupan Protein Sarapan Pagi dan Prestasi
Belajar Akademik ....................................................... 58
LAMPIRAN .............................................................................................. 73
v
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
vi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Status gizi yang baik bagi siswa penting dalam mendukung prestasi
belajar di sekolah. Hasil penelitian pada siswa SD Negeri Barombong
Makassar menunjukkan bahwa sampel dengan status gizi baik
mempunyai prestasi belajar baik sebesar 87,1 % Sebaliknya sampel
dengan status gizi tidak baik memperoleh prestasi belajar baik hanya
sebesar 12,9 % (p<0,05). (Isdaryanti, 2007).
dan status gizi. oleh karena itu dalam analisis selanjutnya data asupan
energi akan tetap diolah untuk memperkuat analisis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TABEL 2.1
ditentukan berat badan, usia dan aktivitas anak. Pola makan anak
usia SD ( usia 7-9 tahun dan 10-12 tahun adalah / sebagai berkut :
TABEL 2.2
Matematika 70
IPA 70
2. Kondisi Psikologis
Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologi. Oleh
karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja
mempengaruhi belajar seseorang. Itu berarti belajar bukanlah
berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor dari luar dan
faktor dari dalam. Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu
saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas
belajar seorang anak. Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor
psikologis tidak mendukung maka faktor luar itu akan kurang
signifikan. Oleh karena itu minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan
kemampukan-kemampuan kognitif adalah faktor psikologis yang
utama mempengaruhi proses dan hasil belajar mahasiswa.
4. Intelegensi/Kecerdasan
Intelegensi adalah suatu kemampuan umum dari seseorang
untuk belajar dan memecahkan suatu permasalahan. Jika
intelegensi seseorang rendah bagaimanapun usaha yang dilakukan
dalam kegiatan belajar, jika tidak ada bantuan orang tua atau
pendidik niscaya usaha belajar tidak akan berhasil.
5. Bakat
Bakat merupakan kemampuan yang menonjol disuatu
bidang tertentu misalnya bidang studi matematika atau bahasa
asing. Bakat adalah suatu yang dibentuk dalam kurun waktu,
sejumlah lahan dan merupakan perpaduan taraf intelegensi. Pada
umumnya komponen intelegensi tertentu dipengaruhi oleh
pendidikan dalam kelas, sekolah, dan minat subyek itu sendiri.
Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi bahkan
lama-kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat
kesempatan untuk berkembang.
6. Motivasi
Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan
gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga yang
mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk
melaksanakan kegiatan belajar. Mahasiswa yang mempunyai
motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal dalam belajarnya. Kuat
lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi
keberhasilan belajar. Karena itu motivasi belajar perlu diusahakan
terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik) dengan
cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan
dan harus untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekat
bulat dan selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan
belajar.. Bila ada mahasiswa yang kurang memiliki motivasi
20
b. Faktor Eksternal
Faktor yang bersumber dari luar diri individu yang
bersangkutan. Faktor ini sering disebut dengan faktor ekstrinsik
yang meliputi segala sesuatu yang berasal dari luar diri individu
yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya baik itu di
lingkungan sosial maupun lingkungan lain.
1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu:
a. Lingkungan Alami
Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada
keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar
pada suhu udara yang lebih panas dan pengap.
b. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan
representasinya (wakilnya),walaupun yang berwujud hal yang lain
langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Seseorang
yang sedang belajar memecahkan soal akan terganggu bila ada
orang lain yang mondar-mandir di dekatnya atau keluar masuk
kamar. Representasi manusia misalnya memotret, tulisan, dan
rekaman suara juga berpengaruh terhadap hasil belajar.
2. Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah yang penggunaannya
dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor
21
demikian disebut dengan asam amino esensial. Pada anak, fungsi penting
protein adalah untuk pertumbuhan. Bila kekurangan protein berakibat
pertumbuhan yang lambat dan tidak dapat mencapai kesehatann dan
pertumbuhan yang normal. Kecukupan protein juga esensial untuk
membangun antibody sebagai pelindung dari penyakit infeksi. Untuk
pertumbuhan yang optimal diperlukan masukan protein dalam jumlah
yang cukup. Konsumsi protein yang melebihi dari cukup berdampak
kurang baik, karena akan menyebabkan dehidrasi dan suhu badan sering
naik ( Almatsier, 2004 ).
TABEL 2.3
Sumber : (WHO,2005)
29
b. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah makanan
yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan
menggunakan Daftar Komposisi Bahan makanan ( DKBM ) atau daftar lain
yang diperlukan seperti Daftar Ukuran Rumah Tangga ( URT ), Daftar
Konversi Mentah-Masak ( DKMM ) dan Daftar Penyerapan Minyak.
orang (18,2%) responden tidak terbiasa sarapan pagi dan 2 orang (6,1%)
responden lainnya terbiasa sarapan pagi ( Afrida, 2013 ).
34
35
Kebiasaan
Sarapan Pagi
Prestasi Belajar
Asupan Protein
Akademik
Sarapan Pagi
Status Gizi
3.2. Hipotesis
a. Ada hubungan kebiasaan sarapan pagi dan prestasi belajar
akademik siswa
Matematika 70
IPA 70
(Mariza,2012)
( Wardoyo, 2013 )
METODOLOGI PENELITIAN
4.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri
Cigaronggong yang berumur 8 -12 tahun.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memenuhi kriteria
sampel dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara Proporsional
sistematik random sampling pada siswa SD Negeri Cigaronggong
yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu :
Keterangan :
d = tingkat presisi 10 %
Perhitungan :
= 25 orang
TABEL 4.1
PENGAMBILAN SAMPEL
Kelas Jumlah Murid Jumlah Sampel
III 12 8
IV 8 5
V 14 9
VI 12 8
Jumlah 46 30
b. Data Antropometri
5). Setelah itu baru klien dipersilahkan naik ke atas timbangan tepat
di tengah tempat injakan. Mengatur posisi klien agar berdiri tegak
lurus dengan mata menghadap ke depan dan tidak bergerak -
gerak.
1). Mencari lantai yang datar atau bisa meletakkan papan alas pada
permukaan yang rata dank eras sebagai tempat pijakan klien.
2). Memasang mikrotois pada dinding atau tiang yang tegak lurus
90 o dengan lantai / papan alas.
8). Memeriksa posisi anak, dan bila perlu ulangi satu persatu.
b. Status Gizi
45
umur dan jenis kelamin, kebiasaan sarapan pagi, status gizi, dan
asupan protein.
Keterangan :
b = baris
k = kolom
Keterangan :
p = peluang
Kriteria Uji :
BAB V
TABEL 5.1
Jenis Kelamin n %
Laki-Laki 19 63.3
Perempuan 11 36.7
Total 30 100.0
TABEL 5.2
Umur N %
8 - 9 tahun 11 36,6
10 – 11 tahun 19 63,4
TABEL 5.3
Prestasi Belajar N %
Kurang 10 33,3
Baik 20 66,7
Jumlah 30 100
TABEL 5.4
TABEL 5.5
TABEL 5.6
TABEL 5.7
TABEL 5.8
TABEL 5. 9
TABEL 5. 10
Prestasi Belajar
Asupan Protein Akademik Total Nilai p
Sarapan Pagi Kurang Baik
N % N % n %
Fisher
Kurang 10 47,7 11 52,3 21 100
Exact
Baik 0 0 9 100 9 100
(0,013)
Total 10 33,3 20 66,7 30 100
tingkat konsumsi zat gizi (kalori, karbohidrat, protein dan zat besi)
dengan daya konsentrasi pada siswa sekolah dasar ( p = 0,046 ).
TABEL 5. 11
Prestasi Belajar
Status
Akademik Total Nilai p
Gizi
Kurang Baik
(IMT/U)
n % n % n %
Fisher
Kurang 7 77,8 2 22,2 9 100
Exact
Baik 3 14,2 18 85,8 21 100
(0,002)
Total 10 33,3 20 66,7 30 100
BAB VI
6.1 Simpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Penebar Swadaya.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/49716/5/Chapter%2
0I.pdf lib.ui.ac.id/file?file=digital/123382-S-5353...pdf pada tanggal
15 November 2015.
http://eprints.ums.ac.id/22216/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf pada
tanggal 26 Desember 2015.
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-mgi70a2ec0dfdfull.pdf
25-30 pada tanggal 26 Desember.
dikutip dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29407/4/Chapter%2
0II.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-protein-jenis-
fungsi-protein.html pada tanggal 26 Desember 2015.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22197/4/Chapter%2
0II.pdf 2005 repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf
pada tanggal 26 Desember 2015.
http : //jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/176/171
pada tanggal 28 Juni 2016.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31241/4/Chapter%2
0II.pdf pada tangggal 26 Desember 2015.
http://www.scribd.com/doc/33585113/Keberhasilan-Pembangunan-
Nasional-Suatu-Bangsa-Ditentukan-Oleh-Ketersediaan-Sumber-
Daya-Manusia# pada tanggal 16 September 2015.
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-1543-
BABI.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
Pustaka Utama.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-mailatryha-
7449-3 -a.pdf pada tanggal 26 Desember 2015.
www.depkes.go.id
Zaeni dan Hadi Setyo Subiono, 2011. “ Kondisi Fisik dan Prestasi Belajar
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
INFORMED CONSENT
LAMPIRAN 3
A. Identitas Sampel
Kode Sampel :
Nama Sampel :
Umur :
Anak Ke :
Nama ayah :
Usia ayah :
Pekerjaan ayah :
Nama Ibu :
Usia Ibu :
Pekerjaan Ibu :
77
LAMPIRAN 4
Identitas Sampel
Kode sampel :
Nama :
Kelas :
Pertanyaan
a. makan di rumah
5. Jika sarapan di rumah, sarapan apa yang biasa Adik makan ketika
sarapan di rumah ?
6. Jika jawaban tidak sarapan pagi, apakah penyebab adik tidak sarapan
sebelum pergi ke sekolah ?
a. Tidak Sempat
LAMPIRAN 5
Kode Sampel :
Nama Sampel :
Kelas :
Umur Sampel :
Hari/Tanggal : _______________________
BERAT (gram)
NAMA BAHAN CARA
WAKTU URT (diisi
HIDANGAN MAKANAN PENGOLAHAN
mahasiswa)
80
81
LAMPIRAN 6
Nama Sampel :
Kelas :
Tanggal lahir :
Umur Sampel :
Data Antropometri
IMT :
IMT/U
Enumerator :
Tanggal :
82
LAMPIRAN 7
JADWAL KEGIATAN
Rencana Bulan
Kegiatan
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
t
Penyusunan
proposal dan
Revisi
Pengurusan
Surat
Sidang
Proposal KTI
Pengumpulan
Data
Sidang KTI
83
LAMPIRAN 8
LAMPIRAN 9
LAMPIRAN 10
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
ktgr_sarapan *
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
ktgori_prestasi
ktgori_prestasi Total
1.00 2.00 1.00
ktgr_sarap 1.00 10 4 14
an 2.00 3 13 16
Total 13 17 30
86
Chi-Square Tests
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
ktgr_prot *
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
ktgori_prestasi
87
ktgori_prestasi Total
1.00 2.00 1.00
ktgr_pr 1.00 10 11 21
ot 2.00 0 9 9
Total 10 20 30
Chi-Square Tests
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
ktgri_sttsgz
*
30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
ktgori_prest
asi
ktgori_prestasi Total
1.00 2.00 1.00
ktgri 1.00 7 2 9
_stts 2.00
3 18 21
gz
Total 10 20 30
89
Chi-Square Tests