TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
(Nelson, 2003)
paru yang terjadi pada ujung akir bronciolus yang tersumbat oleh
7
8
2. Etiologi
antara lain:
tuberculosis.
micoplasma pneumonia.
3. Manifestasi Klinis
respiratorius bagian atas selama beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik
pernafasan cuping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut dapat
pada luas daerah auskultasi yang terkena; pada perkusi sering tidak
4. Komplikasi
adalah otitis media akut. Mungkin juga komplikasi lain yang dekat
(Ngastiayah, 2012)
2012)
10
5. Anatomi fisiologi
a. Anatomi
Gambar 2.1
a) Hidung
hidung.
11
rawan.
nasalis)
b) Faring
a) Laring
b) Trakea
(syarifudin, 2006)
c) Bronkus
(syarifudin, 2006)
d) Bronchiolus
e) Alveoli
b. Fisiologi pernafasan
katel uap dan lain-lain. Bila oksigen tidak mencukupi maka warna
6. Patofisiologi
cairan atau pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut dari
7. Pathway
Skema 2.1
(Nantogga, 2011)
19
8. Penatalaksanaan
bronchopneumonia adalah:
b. Kebutuhan istirahat.
(Nyastiyah, 2012)
9. Pemeriksaan Penunjang
juga dari darah. Urine biasanya berwarna lebih tua, mungkin terdapat
albuminuria ringan karena suhu yang naik dan sedikit torak hialin.
tangan.
diluar jangkauannya.
2006).
1. Pengertian Hospitalisasi
sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak
Reaksi hospitalisasi pada anak dapat dibagi pada beberapa tahap yaitu:
kasih sayang.
b. Menangis keras.
1. Pengkajian
b. Keluhan utama
c. Riwayat kesehatan
a) Prenatal
apakah secara rutin atau tidak seperti suntik TT, ibu pegguna
b) Natal
c) Post Natal
d) Infant
inti infeksi.
4) Riwayat imunisasi
Hepatitis, Campak
24
1) Pertumbuhan fisik
a) Berat badan
gram. Berat badan lahir menjadi dua kali pada akhir 4-7
bulan pertama.
pertama.
(3) Todler: empat kali berat badan lahir pada usia 2,5 tahun.
b) Tinggi badan
(3) Todler: tinggi badan anak usia 2 tahun sekitar 50% dari
cm.
(4) Pra sekolah: dua kali panjang lahir pada usia 2 tahun,
2) Perkembangan
sebagai berikut:
a) Fisik
b) Motorik kasar
c) Motorik halus
kemulut
1) Nutrisi
2) Eliminasi
3) Istirahat tidur
4) Personal hygiene
27
f. Riwayat Psikososial
diri, ideal diri, peran diri dan identitas diri, serta hubungan atau
g. Riwayat Spiritual
keagamaan.
h. Reaksi hospitalisasi
i. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
2) Head to toe
a) Kepala
b) Mata
ketajaman penglihatan.
c) Hidung
d) Telinga
serumen.
29
e) Mulut
f) Leher
g) Dada
h) Abdomen
usus.
j) Ekstermitas
3) Pemeriksaan Penunjang
lobus.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa Data
Tabel 2.1
31
Permeabilitas kapiler
Terbentuknya eksudat
Akumulasi sekret
Melabsorbsi
32
Diare
kurang dari
Bau mulut tidak sedap kebutuhan tubuh
Anoreksia
Intake kurang
Hipoksia
Fatigue
Intoleransi Aktifitas
Cemas
b. Diagnosa Keperawatan
adalah:
penumpukan sekret.
3. Perencanaan Keperawatan
penumpukan sekret.
Kriteria hasil:
Tabel 2.2
INTERVENSI RASIONAL
Kriteria hasil:
Tabel 2.3
INTERVENSI RASIONAL
Tabel 2.4
INTERVENSI RASIONAL
Kriteria hasil:
Tabel 2.5
INTERVENSI RASIONAL
Kriteria hasil:
Tabel 2.6
INTERVENSI RASIONAL
Kriteria hasil:
Tabel 2.7
INTERVENSI RASIONAL
Kriteria hasil:
Tabel 2.8
INTERVENSI RASIONAL
4. Pelaksanaan Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan