Makalah Perencanaan Lingkungan Alam
Makalah Perencanaan Lingkungan Alam
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Memasuki era yang modern atau lebih dikenal dengan globalisasi, masalah demi
masalah muncul sebagai akibat yang ditimbulkan oleh era tersebut. Tidak dapat
dipungkiri bahwa setiap makhluk hidup utamanya manusia tidak dapat lepas dari
dampak globalisasi tersebut, karena makhluk hiduplah pelaku utama dari kegiatan
tersebut. Oleh karena itu, setiap manusia harus senantiasa waspada terhadap dampak
yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukannya terutama dalam melakukan
hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan.
Aspek yang paling sensitif terhadap dampak era yang serba industri seperti
sekarang ini adalah lingkungan. Besar kecilnya kegiatan manusia pasti akan berdampak
pada kualitas lingkungan. Dengan demikian, manusia sebagai pelaku utama lingkungan
harus senantiasa mengendalikan dan menjaga lingkungan agar tidak mengalami
kerusakan.
Banyaknya bencana yang sering terjadi di tanah air seperti banjir dan tanah
longsor merupakan bukti betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di era
globalisasi. Kesadaran untuk hidup lebih baik harus senantiasa dipegang oleh manusia
khusunya yang tinggal di kota-kota besar karena manusialah penyebab utama terjadinya
bencana tersebut. Tanpa manusia sadari, ketika membuang sampah di sembarang
tempat, menebang pohon tanpa perencanaan adalah suatu aktifitas yang
membahayakan kehidupannya.
Tingkat eksploitasi dan konsumsi energi fosil yang terlalu berlebihan selama
beberapa dekat ke belakang serta pengrusakan hutan dan rendahnya usaha konservasi
lahan menyebabkan terjadinya berbagai masalah lingkungan yang parah di Indonesia.
Masalah lingkungan yang terjadi diantarannya global warming, polusi dan pencemaran
lingkungan. Semua masalah itu berujung pada terjadinya degradasi lingkungan yang
mengancam aktifitas kehidupan manusia. Lingkungan yang terdegradasi tidak mampu
lagi menyokong aktifitas kehidupan manusia dengan baik.
Oleh karena hal-hal tersebut, melalui makalah ini, saya akan mencoba
menguraikan kebijakan-kebijakan lingkungan di Indonesia dengan judul makalah
“Pengelolaan LingkunganHidup”. Dan berharap dengan hadirnya makalah ini dapat
memberikan pengetahuan tentang pentingnya lingkungan.
Pokok Permasalahan
PEMBAHSAN
Evaluasi Lingkungan
Setelah jelas dengan lingkup identifikasi dan kemudian di implementasikan,
organisasi harus melakukan evaluasi terhadap keseluruhan aspek tersebut untuk
menentukan aspek-aspek yang dikategorikan sebagai aspek penting atau yang akan
mendapatkan prioritas penanganannya (berdasarkan dari kajian resikonya). Standar
tidak mensyaratkan suatu metoda evaluasi tertentu, termasuk apakah harus dengan
metoda kualitatif atau kuantitatif. Tetapi yang perlu dibuat adalah suatu metoda
evaluasi yang sesuai dengan tingkat kerumitan kegiatan organisasi itu sendiri.
Seberapa luas dan banyak komponen lingkungan akan terkena. Secara mudah
dikatakan bahwa dampak dari emisi gas memiliki potensi untuk mendapatkan
nilai tinggi karena dari sifat gas-nya, dampak atau pencemaran yang ditimbulkan
bisa mencapai dalam radius lokal (beberapa km dari lokasi perusahaan), regional
(hujan asam di kawasan asia, misalnya) atau global (pemanasan global,
perusakan lapisan ozon). Berbeda dengan dampak dari limbah padat karena sifat
fasanya, yang terbatas pada jangkauan lokal (propinsi) atau mungkin nasional.
Parameter ini mewakili unsur ketidakpastian yang dimiliki publik terhadap suatu
dampak, yang umumnya muncul berdasarkan persepsi yang tumbuh pada
masyarakat tersebut. Limbah gas berupa bau (pengolahan karet atau pulp)
biasanya menimbulkan penilaian yang negatif dibandingkan gas lain yang relatif
tidak berbau tetapi sebenarnya memberikan ancaman dampak pengurangan
kesehatan lebih besar (contoh, uap amoniak dari pabrik pupuk atau emisi gas
dari kendaraan bermotor). Jadi perusahaan harus mengkaji persepsi yang
berkembang di masyarakat sekitar dan memberikan penilaian yang jujur kepada
dampak tersebut.
e. Biaya.
Berapa biaya yang diperlukan untuk memulihkan dampak tersebut jika suatu
pencemaran atau perusakan lingkungan terjadi. Semakin besar dana yang
diperlukan semakin penting aspek lingkungan tersebut. Contoh, biaya untuk
membangun IPAL agar buangan limbah cair di bawah baku mutu membutuhkan
dana lebih besar dari biaya untuk menyediakan ember-ember penambung
tetesan limbah cair karena bocor.
Sekarang ini keadaan lingkungan sudah tidak seperti yang dulu, kita bisa melihat
betapa kompleknya permasalahan pencemaran lingkungan ini, karena lingkungan
merupakan sesuatu yang esensial bagi manusia, tanpa lingkungan manusia tidak bisa
hidup jangankan tanpa lingkungan dengan lingkungan saja tapi yang sudah tercemar
dengan segala macam bahan kimia yang dapat menghambat pertumbuhan manusia
secara normal saja manusia sudah kerepotan dalam artian manusia membutuhkan
lingkungan yang bersih, indah dan nyaman. Bukan hanya sekedar lingkungan yang dapat
ditempati tapi lebih dari pada itu.
Manajemen Lingkungan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan