Anda di halaman 1dari 4

HASIL

Adapun hasil dari penelitian ini berupa alih kode yang memiliki fungsi dan faktor penyebab terjadinya alih kode.
NO KODE Data/korpus data Fungsi alih kode Faktor terjadinya alih kode
DATA
1. B1 H3 Menurut Teori, bulan Juni termasuk musim kemarau, jadi Menghormati mitra tutur Penutur berada pada posisi
tidak ada hujan. Itu sebabnya sepanjang jalan ia dan tukang rendah
becak yang disewanya membicarakan hal itu. Mboten lucu,
nggih mas. Kata tukang becak. Sarwono tidak tega
menanyakan apa beda yang lucu dan tidak lucu
2. B2 H89 Bapak : “Lha menurutmu dheweke blendra-blendre apa Menghormati mitra tutur Penutur berada pada posisi
ora? rendah
Sarwono: “Nggih mboten to, pak”
Bapak : “kalau mboten ya sudah, kan kamu yang tahu”
3. B2 H30 “Hanya ada gereja dan masjid, Menerr,”kata si mahasiswa. Menghormati mitra tutur Penutur berada pada posisi
Sarwono dan Pinkan tidak akget lagi mendengar sapaan itu rendah
sebab ketika memberikan ceramah di kampus kemarin
mahasiswa yang bertanya selalu menyapa “Menerr”
4. B1 H4 Penyair adalah pembaca pertama puisinya sendiri, begitu Menonjolkan identitas Topik pembicaraan
menurut aksioma. Ia tidak ingin memperdebatkan benar
tidaknya kata-kata mutiara itu, yang tentu saja sekali
jaraknya dari lucu dan tidak lucu. Ini masalah komunikasi,
katanya pada dirinya sendiri. Ia jelas tidak punya nyali
mempermasalahkan apakah komunikasi itu sesuatu yang
lucu atau bukan. Pokoknya ia merasa pejah gesang nderek
komunikasi. Full stop.
5. B4 H128 Ia melarang Katsuo menemaninya mencari tiket Garuda Menonjolkan identitas Topik pembicaraan
sambil mengaharapkan flight yang secepatnya mengantarnya
pada Sarwono, sekalian membawa oleh-oleh untuk ibunya
dan Bu Budi.
6. B2 H43 S: sufi itu tidak kenal mati kalau sudah sampai ke tahap Menonjolkan identitas Topik pembicaraan
manunggaling karwula gusti.
P: Maksudnya, kamu kawula dan aku Gusti, gitu kan?
7. B2 H5 Puisi itu Clairvoyant! Serunya kepada diri sendiri Menyakinkan diri sendiri Nilai rasa kata yang ingin
dicapai oleh penutur
8. B1 H5 Ibu itu perawatnya perawat, dewinya dewi-tidak jarang juga Menyakinkan diri sendiri Nilai rasa kata yang ingin
tirannya tiran, katanya selalu kepada dirinya sendiri dicapai oleh penutur
9. B2 H15 Dulu, ya dulu, Juni tidak bisa dipisahkan dari bedhidhing. Menjelaskan sesuatu Nilai rasa kata yang ingin
Tidak ada awan di langit, belum ada polusi, kalau siang dicapai oleh penutur
panas minta ampun tetapi kalau malam panas bumi
membubung ke batas atmosfir dan dunia ini ditinggalkan
dalam keadaan kedinginan.
10. B2 H47 “Kata ibu, kita harus empan papan. Meskipun tidak suka, Menjelaskan sesuatu Nilai rasa kata yang ingin
harus bertata-cara sesuai dengan tempatnya.” dicapai oleh penutur
11. B2 H67 Katanya juga, begitu lulus dia akan kabur saja ke Amerika Menjelaskan sesuatu Nilai rasa kata yang ingin
ikut tante Wenas yang sudah 15 tahun di sana ikut suaminya dicapai oleh penutur
yang kerja sebagai chef sebuah resto yang menjual macam-
macam masakan Indonesia
12. B2 H18 Pinkan jelas lebih Solo dari ibunya, jadi malah sering jadi Menegaskan tuturan Menyindir mitra tutur
pembicaraan, wong namanya Pinkan kok Jawanya mlipis.
Tidak hanya itu, Pinkan memang kulitnya lebih bneing dari
ibunya.
13. B2 H19 Gerombolan paman dan bibi Sarwono dari garis ayahnya Menegaskan tuturan Menyindir mitra tutur
yang datang ke perjamuan itu hampir semua banting setir dan
langsung tancap gas menjadi pengusaha, tidak mau menjadi
priyayi yang menganggap pekerjaan semacam itu
merendahkan derajat. Lha itu kan kerjaan kaum pidak
pedarakan, kata mereka.
14. B2 H43 S: stop! Itu sutradara kasih tanda verboden toegang* Menegaskan tuturan Menyindir mitra tutur

15. B2 H28 Sarwono langsung ingat, waktu itu Pinkan diminta menjadi Mengungkapkan perasaan Nilai rasa kata yang ingin
pendamping dalam sidang terbuka Ahmad, yang mendapat dicapai oleh penutur
nilai cum-laude.
Pinkan : “yes, yes, yes! Jadi, mau kan kamu nganter aku?”
Sarwono : “kamu memangnya masih perlu pembantu?”
16. B2 H113 Yen arep modar yo modaro. Katanya melototi hpnya Mengungkapkan perasaan Nilai rasa kata yang ingin
dicapai oleh penutur
17. B2 H92 “Double sip! Pas laper.” Sarwono memang merasa lapar, Mengungkapkan perasaan Nilai rasa kata yang ingin
makanan di kampus tidak lagi menimbulkan selera. dicapai oleh penutur
18. B2 H74 Meskipun cara mikirnya mundur beberapa abad, tetap saja Meyakinkan lawan tutur Nilai rasa kata yang ingin
yang berkaitan dengan agama dianggap tidak lekang. Tetap dicapai oleh penutur
fresh.
19. B2 H22 Waktu SD, Pinkan disuruh ibunya belajar menari Jawa; yang Meyakinkan lawan tutur Nilai rasa kata yang ingin
mengajarinya seorang Bei. Namun setiap kali ia berbuat dicapai oleh penutur
salah atau melakukan gerakan yang kaku, Pak Bei bilang,
Ndak apa-apa, Non. Kamu kan Manado. Pinkan sebenarnya
lebih sreg dipanggil nduk atau wuk daripada non.
20. B2 H37 Twin beds atau doublw bed, pak? Tanya pegawai hotel. Membuat transaksi Tujuan tutur

21. B2 H89 Bapak : “Lha menurutmu, dheweke blendra-blendre apa Membuat transaksi Tujuan tutur
ora?
Sarwono : “Nggih mboten to, pak.”
22. B2 H43 Sarwono: Stop! Itu sutradara kasih tanda verboden toegang* Memberikan informasi Nilai rasa kata yang ingin
dicapai oleh penutur
23. B2 H112 Pinkan tak heran dengan sikap seperti itu sebab Sensei Hiro Memberikan informasi Nilai rasa kata yang ingin
sering mengungkapksnnya di depan kelas dan Pinkan sendiri dicapai oleh penutur
pernah mengalaminya ketika dulu masih mahasiswa semester
lima mendapat hadiah berkunjung ke Jepang selama dua
minggu karena nilai SKS-nya selalu straight A. Itu juga yang
menyebabkan Sensei Hiro mengirimnya ke Jepang meskipun
belum genap dua tahun menjadi asisten dosen.
24. B2 H101 Yang menemaninya selama ini ialah Mbok Drono, Memberikan informasi Nilai rasa kata yang ingin
perempuan setengah baya yang telah ikut keluarganya sejak dicapai oleh penutur
Pinkan lahir. Batur itu, batur dalam bahasa Jawa bisa berarti
teman bisa juga pembantu bisa juga punakawan.
25. B2 H74 “Sar, ini kan dah jam setengah 12, Jumat. Pergi sana kamu Mengakrabkan diri dengan Latar belakang penguasaan
ke Mesjid Gedhe. Nanti telat lho. Yen kowe telat dongamu lawan tutur bahasa ibu
ora bakal ditampa. Naik becak yang tadi dipakai aja, biar
cepat.”
26. B2 H87 Sarwono : “Kok wis muleh?” tanya Sarwono iseng Mengakrabkan diri dengan Nilai rasa kata yang ingin
Murid SD : “Bu Guru rapat, Oom.” lawan tutur dicapai oleh penutur
27. B2 H107 “Ah, Sar. Kmau kan gampang cari cewek di kampus. Kata Menyindir Nilai rasa kata yang ingin
Pinkan, kamu banya yang ngefans.” dicapai oleh penutur
28. B2 H104 Oke, nanti kalau ada yang menghubungi aku ajak ke warung Menyindir lawan tutur Nilai rasa kata yang ingin
pecel di Margonda itu. Menerima WA itu Pinkan langsung dicapai oleh penutur
jawab, Dhuafa bener lu.
29. B2 H73 “Yesus emang harus gondrong? Dia rocker, ya? Katanya dia Menyindir Nilai rasa kata yang ingin
dukun, bisa ngobati orang. dicapai oleh penutur
30. B2 H88 Yang diketahui selama ini masalah tersebut seharusnya Menyatakan pendapat Nilai rasa kata yang ingin
muncul di keluarga yang murni Jawa, yang suka merasa dicapai oleh penutur
lebih tinggi martabatnya dari wong sabrang.
31. B2 H90 Ia heran, tumben ayahnya ngomongnya genah. Menyatakan pendapat Nilai rasa kata yang ingin
dicapai oleh penutur
32. B2 H87 Sarwono : “Kok wis muleh?” tanya Sarwono iseng Mengakrabkan diri dengan Mitra tutur berada pada posisi
Murid SD : “Bu Guru rapat, Oom.” lawan tutur rendah
33. B2 H28 “well, jadi kamu mau.” Mengungkapkan perasaan Nilai rasa kata yang ingin
dicapai oleh penutur
34. B2 H58 Bayang-bayang Matindas pun rontok perlahan-lahan Menjelaskan sesuatu Menganalogikan
bagaikan gambar di aplikasi keynote ketika build out, lalu
muncul bagaikan confelti sosok Sarwono yang tak bisa
dibedakannya dari kabut yang dulu disaksikannya di
Tawangmangu waktu pagi hari ketika ia diajak Toar berlibur
bersama teman-temannya, termasuk Sarwono.
35. B2 H101 Perempuan Baluwarti itu langsung saja membayangkan Memberikan informasi Menganalogikan
Sarwono sebagai Hayam Wuruk yang mengutus Gajah Mada
melamar Putri Cina.
33. B2 H89 “Lha kok malah tanya. Aku ora opo-opo, sing arek opo-opo Mengungkapkan perasaan Latar belakang penguasaan
rak koe.” bahasa ibu penutur
34. B2 H47 “Oke, kitorang so mo pulang Manado, abis makang.” Mengakrabkan diri dengan Latar belakang penguasaan
Katanya. lawan tutur bahasa ibu

Anda mungkin juga menyukai