Anda di halaman 1dari 72

PERTEMUAN KE-1

PEMBENTUKAN DAN
USAHA PERSEKUTUAN (1)
Pengertian Umum
Persekutuan (Partnership) adalah suatu
penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih
untuk memiliki bersama-sama & menjalankan suatu
perusahaan guna mendapatkan keuntungan / laba
Dalam Akuntansi, persekutuan sebagai unit usaha
harus dianggap mempunyai kedudukan yang terpisah
dengan pemiliknya
Karakteristik Persekutuan
1. Berusaha bersama-sama (Mutual Agency)
Setiap anggota merupakan agen dari persekutuan
berusaha untuk mencapai tujuan usahanya
2. Jangka waktu terbatas (Limited Life)
Persekutuan akan tetap ada selama orang/badan yang
mengadakan persekutuan masih tetap ada & masih tetap
menghendakinya
3. Tanggung jawab yang tidak terbatas (Unlimited Liability)
Tanggung jawab anggota tidak hanya terbatas pada jumlah
yang ditanamkan dlm persekutuan
4. Memiliki suatu bagian/hak didalam persekutuan (Ownership
Of An Interest In A Partnership)
5. Pengambilan bagian keuntungan persekutuan
Setiap anggota mendapat bagian dari keuntungan
persekutuan
Macam-Macam Bentuk Persekutuan
1. Trading Partnership, yaitu persekutuan yang usaha
pokoknnya adalah pembuatan, pembelian & penj. barang
2. Non Trading Partnership, yaitu persekutuan yang
memberikan jasa karena keahliannya, misal : Persekutuan
diantara akuntan
3. General Partnership, yaitu persekutuan dimana setiap
anggota dapat bertindak atas nama perusahaan &
kepadanya dapat diminta pertanggungjawaban terhadap
kewajiban persekutuan. Setiap anggota disebut Sekutu
Umum
4. Limited Partnership, yaitu persekutuan dimana aktivitas &
tanggung jawab anggota dibatasi sampai jumlh tertentu.
Setiap anggota disebut Sekutu Terbatas
5. Join Stock Companies, yaitu persekutuan dimana struktur
modalnya berupa saham yg dapat dipindahtangankan
Perjanjian Persekutuan

1. Nama persekutuan, anggota, tanggal berdirinya & sifat


serta bidang usaha
2. Besarnya Investasi masing-masing anggota
3. Hak & kewajiban anggota
4. Buku catatan & laporan keuangan
5. Pembagian keuntungan
6. Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan &
penerimaan imbalan jasa tertentu diantara para anggota,
penarikan kembali modal yang disetor
7. Asuransi jiwa & kematian salah satu anggota
8. Penyelesaian apabila ada perselisihan diantara para
anggota
Akuntansi Terhadap Penyertaan Modal
Dalam Persekutuan
1. Masalah yang spesifik : Masalah yg berhub dgn pengukuran
milik / penyertaan tiap anggota dalam persekutuan
2. Hak dari para anggota diikhtisarkan didlm rek modal masing2
yg terdiri dr : penanaman mula-mula, penanaman tambahan &
prive, serta bagian dr keuntungan / kerugian usaha
3. Pembagian untung/rugi ditentukan menurut perjanjian, jika
tidak ada persetujuan maka untung / rugi harus dibagi sama
kepada setiap anggota. Contoh Soal : Buku 1 hal. 4 s/d 5
4. Apabila persekutuan didirikan dgn menggabungkan beberapa
perusahaan yg sdh berjalan, maka permasalahan yg muncul :
a.Dalam hal penggunaan catatan pembukuan
b.Dalam hal perubahan/penilaian terhadap posisi aktiva, utang
& modal dari tiap perusahaan yang akan digabungkan
Contoh Soal : Buku 1 hal. 6 s/d 8
Akuntansi Terhadap Kegiatan Perusahaan

1. Tujuan : Untuk menentukan laba/rugi periodik


2. Laba/rugi periodik ditentukan berdasarkan perbandingan
antara jumlah seluruh pendapatan dan biaya menurut
dasar waktu (Accrual basic)
3. Masalah akuntansi yang spesifik terhadap kegiatan usaha
persekutuan :
a. Penentuan jumlah hak pemilikan relatif dari para
anggotanya didalam persekutuan
b. Pembagian laba/rugi persekutuan kpd anggota pemilik
c. Penyajian Lap. Keu. Dalam persekutuan
Karakteristik & Jumlah Relatif Hak Kepemilikan

Dalam persekutuan hak & kewajiban anggota terhadap


persekutuan harus diperhitungkan atas dasar kriteria “hubungan
sbg kreditur-debitur” di satu pihak antara perush dgn pemilik & “hak-
hak para pemilik / defisit modal dlm perush”.
Apabila utk kebutuhan modal pemilik menyerahkan sejmlh uang
dlm bentuk hutang yg hrs dibyr kembali oleh perush, maka dicatat
sbg “hutang kpd (pemilik)” sdgkan pembyran sejmlh uang kpd
pemilik yg hrs dibyr kembali kpd perush dlm waktu ttt dicatat sbg
“piutang kpd ybs”
Karakteristik & Jumlah Relatif Hak Kepemilikan
(2)

Dlm persekutuan, utk masing2 anggota dibuat rek :


1. “Modal pemilik” dipakai utk menampung transaksi invest mula2
pd saat persekutuan dibentuk & transaksi invest tambahan /
penarikan kembali modal yg ditanam dlm perush yg bersifat
permanen
2. Prive dipakai menampung transaksi pengambilan kas / aktiva lain
Pembagian laba/rugi didalam persekutuan
Cara pembagian laba / rugi :
1. Dibagi sama. (Berikan Contoh Soal: )
2. Dengan perbandingan atas perjanjian (berikan cont soal)
3. Dengan perbandingan atas dsr penyertaan modal. (Berikan
Contoh soal: )
4. Ditentukan dulu bunga modal dari tiap anggota, selebihnya
dibagi atas dasar perjanjian
(Berikan Contoh soal: )
5. Diberikan dulu gaji sebagai pemilik & bonus kepada
anggota yang aktif bekerja, sisanya dibagi atas dasar
perjanjian
(Berikan Contoh soal: )
6. Ditentukan dulu bunga untuk modal para anggota,
kemudian gaji sebagai pemilik & bonus untuk anggota,
sisanya dibagi atas dasar perjanjian
(Berikan Contoh soal : )
Kerjakan Modul Praktek Akuntansi Lanjutan
Pertemuan 1
PERTEMUAN KE 2
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN (1)
PEMBAHASAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI LANJUTAN
PERTEMUAN 1
Pembubaran Persekutuan (1)
Suatu persekutuan dinyatakan dibubarkan apabila perjanjian
bersama yang semula diadakan untuk menjalankan usaha
bersama telah berakhir

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pembubaran


Persekutuan
A. Pembubaran atas dsr perjanjian persekutuan (Act Of The
Parties), karena :
- Berakhirnya jangka waktu yg ditentukan dlm perjanjian
- Persetujuan bersama
- Pengunduran diri seorang anggota persekutuan
B. Pembubaran atas dasar bekerjanya undang-undang, krn :
- Kematian seorang/beberapa orang anggota
- Bangkrutnya seorang / lebih anggota persekutuan
Pembubaran Persekutuan 1
- Kejadian tertentu yg mengakibatkan tdk dpt bertindaknya
persekutuan yg disebabkan perbuatan individu anggota
yg membawa nama persekutuan
- Ada perang didlm suatu negara dr salah seorang anggota
persekutuan
C. Pembubaran atas dasar keputusan pengadilan, karena :
- Ketidakmampuan seorang anggota untuk memenuhi ke-
wajibannya terhadap perjanjian persekutuan
- Tindakan seorang anggota yg mengakibatkan tdk adanya
keserasian dalam usaha yg sedang berjalan
- Perselisihan intern antar anggota
- Tidak mungkin lagi utk mendapatkan keuntungan secara
kontinue dari usaha persekutuan
- Kecurangan didalam pembentukan formasi persekutuan
Persoalan Akuntansi Dalam Pembubaran Persekutuan
A. Masalah masuknya seorang/lebih anggota baru
Jika ada anggota baru yg masuk, berarti persekutuan yg lama
bubar & terbentuk persekutuan yg baru. Perjanjian persekutuan
harus dirubah atau dibuat yg baru & ditentukan pembagian laba
rugi yg baru
1. Pembelian sebagian hak penyertaan dr anggota persekutuan.
Contoh Soal : Buku 1 Hal. 32
2. Suatu penyertaan dgn memberikan bonus/goodwill kpd
anggota pemilik yg lama, meliputi : Pemberian bonus / Pem
bentukan goodwill utk anggota lama. Cont : Buku 1 hal 33 s/d
35
3. Suatu penyertaan dengan memberikan bonus / goodwill
kepada anggota pemilik yang baru, meliputi Pemberian bonus
atau Pembentukan goodwill untuk anggota baru. Contoh :
Buku 1 hal. 40 s/d 41.
Kerjakan Modul Praktek Akuntansi Lanjutan
Pertemuan 2
PERTEMUAN KE-3
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN (2)

PEMBAHASAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI LANJUTAN
PERTEMUAN 2
Persoalan Akuntansi Dalam Pembubaran Persekutuan

B. Masalah Pengunduran Diri Seorang Anggota


Pengunduran diri seorang anggota atau lebih, penyelesaian
nya dpt dilakukan dgn : menjual bagian penyertaan anggota
yg mengundurkann diri kpd anggota yg lain atau mengembali
kan bagian penyertaan anggota yg mengundurkan diri dalam
bentuk uang tunai
1. Pembayaran kepada anggota yang mengundurkan diri
dgn jumlah yg melebihi saldo modalnya, meliputi :
Pemberian bonus atau Pembentukan Goodwill untuk
anggota yang mengundurkan diri. Cont : Buku 1 hal 46
2. Pembayaran kpd anggota yg mengundurkan diri dengan
jumlah yg lebih rendah dari saldo modalnya, meliputi :
Pemberian bonus atau pembentukan Goodwill kpd
anggota yg tdk mengundurkan diri. Cont : Buku 1 hal 47
Persoalan Akuntansi Dalam Pembubaran Persekutuan
C. Masalah Kematian Salah Seorang Anggota
Cara penyelesaian atas bagian penyertaan modal anggota
yg meninggal sbb :
1. Dengan pembayaran dari harta persekutuan
2. Dengan pembayaran oleh salah seorang anggota yg ada
yg bersedia membeli bagian penyertaan modal anggota
yg meninggal
3. Dengan pembayaran dari hasil asuransi persekutuan dgn
bagian penyertaan anggota yg meninggal oleh anggota
yg ada
Kerjakan Modul Praktek
Akuntansi lanjutan
Pertemuan 3
PERTEMUAN KE-4
LIKUIDASI PERSEKUTUAN ( 1 )

PEMBAHASAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI LANJUTAN
PERTEMUAN 3
Pengertian Likuidasi

Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan


maupun usaha perusahaannya dibubarkan semua.

Proses likuidasi ini meliputi 2 tahap :


A. Proses Realisasi yaitu proses merubah harta kekayaan yg
ada menjadi uang tunai
B. Proses likuidasi yaitu proses pembayaran kembali utang-
utang kepada para kreditur & pembayaran kembali sisa
modal kepada para anggota
Prosedur Likuidasi

A. Rekening-rekening pembukuan harus disesuaikan & ditutup


B. Pada proses realisasi, jika ada perbedaan antara nilai buku &
nilai realisasi yg menunjukkan untung/rugi harus dibagi
diantara anggota sesuai dengan perbandingan pembagian
laba/rugi
C. Jika salah seorang memiliki rekening modal yg bersaldo
debet, & di satu sisi memiliki piutang kepada persekutuan,
maka piutang tsb digunakan utk menutup saldo debet
rekening modal
D. Jika uang tunai sudah tersedia, maka yg pertama dibayarkan
adalah kepada para kreditur ekstern, baru kepada saldo-
saldo modal tiap anggota
Likuidasi Berlangsung Setelah Proses Realisasi Berakhir

A. Kerugian dalam realisasi dibebankan kepada rekening modal


tiap anggota.(Contoh Soal: hal 56-59)
B. Kerugian melampaui saldo rekening modal beberapa anggota
sehingga harus ditutup dengan saldo piutangnya. (Contoh
soal,hal 59-61)
C. Kerugian realisasi aktiva lain-lain mengakibatkan defisitnya
rekening modal seorang anggota (Contoh soal, hal 61-64)
D. Kerugian realisasi yg mengakibatkan defisitnya rekening modal
beberapa orang anggota (Contoh soal,hal 64-66)
E. Kerugian realisasi yg mengakibatkan kekurangan uang tunai
untuk membayar para kreditur (Contoh soal,hal 66 -73)
KERJAKAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI
LANJUTAN
PERTEMUAN 4
PERTEMUAN KE-5
LIKUIDASI PERSEKUTUAN ( 2 )
&
JOINT VENTURE (1)

PEMBAHASAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI LANJUTAN
PERTEMUAN 4
Likuidasi Berangsur Dalam Persekutuan

Likuidasi berangsur adalah :


suatu bentuk likuidasi jika pelaksanaan likuidasi tsb
memerlukan waktu yg agak lama, sehingga pembayaran
kembali penyertaan para anggota dapat dilakukan scr
bertahap Sesuai dengan jmlh uang kas yg tersedia.

Metode dlm menentukan besarnya setiap kali pembayaran


kembali investasi anggota.Apabila pembayaran kembali hak
penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva
dapat direalisasikan.
(Cth. Soal, hal 76-78, 81-82)
Joint Venture

Bentuk Venture ada 2 macam


1. Single Venture yaitu pengusahaan suatu proyek ttt yg
dilakukan oleh satu unit tertentu
2. Joint Venture yaitu kerjasama antara 2 org / badan usaha
atau lebih untuk mengusahakan usaha ttt
Joint venture memiliki waktu terbatas, dimana masing2
pihak dpt menyerahkan brg atau uang sbg kontribusi thdp
usaha bersama tsb
Salah satu pihak yg bekerja sama biasanya ditunjuk sbg
pimpinan usaha dan disebut “managing partner”
utk Managing partner ini biasanya diberikan balasa jasa ttt
Akuntansi Untuk Joint Venture

1. Buku Joint Venture terpisah dari pembukuan masing-masing


anggota
2. Rekening utk setiap transaksi dlm joint venture ada & dicatat
dlm buku masing-masing anggota (tidak diselenggarakan
pembukuan secara terpisah) Dibahas pd pertemuan 6

Akuntansi Join Venture untuk pembukuan JV yang terpisah


dari pembukuan anggota
Cont soal : hal 103
KERJAKAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI LANJUTAN
PERTEMUAN 5
PERTEMUAN KE-6
JOINT VENTURE (2)
&
PENJUALAN ANGSURAN (1)

PEMBAHASAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI LANJUTAN
PERTEMUAN 5
Akuntansi Join Venture untuk pembukuan JV
yangtidak terpisah dari pembukuan anggota
Cont soal : hal 106
PENJUALAN ANGSURAN

Definisi Penjualan angsuran yaitu :


Penjualan yang dilakukan dengan perjanjian, dimana
pembayarannya dilakukan secara bertahap, yaitu :
1. Pd saat brg diserahkan kpd pembeli & penjual menerima
pembayaran pertama (down payment)
2. Sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran
Bentuk-Bentuk Perjanjian Penjualan Angsuran

1. Conditional sales contract yaitu dimana brg tlh diserahkan,


tetapi hak atas brg masih berada ditangan penjual s/d
seluruh pembayaran lunas
2. Pada saat perjanjian ditandatangani & pembayaran
pertama dilakukan, maka hak milik dapat diserahkan
kepada pembeli dengan menggadaikan bagian harga
penjualan yg belum dibayar kepada penjual
3. Hak milik atas barang untuk sementara diserahkan kepada
suatu badan “Trust” s/d pembayaran harga penjualan
dilunasi
4. Lease Purchase yaitu pembayaran angsuran dianggap
sewa s/d hrg dlm kontrak dilunasi, baru sesudah itu hak
milik berpindah ke tangan pembeli
Pengakuan Laba Kotor Dalam Penjualan Angsuran

1. Laba kotor diakui untuk periode terjadinya transaksi


penjualan Laba kotor yg terjadi diakui pd saat penyerahan
barang yg ditandai oleh timbulnya piutang kpd pelanggan
2. Pengakuan laba kotor yg dihubungkan dengan periode
terjadinya realisasi penerimaan kas Laba kotor yg diakui
sesuai dgn jmlh uang kas dari penjualan angsuran yg
direalisasikan dlm periode ybs. Prosedur ini biasanya untuk
kontrak penjualan yg jgk waktunya lebih besar dr 1 periode
akuntansi.
KERJAKAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI
LANJUTAN
PERTEMUAN 6
PERTEMUAN KE-7
PEMBAHASAN MODUL
PRAKTEK
&
QUIZ
PEMBAHASAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI LANJUTAN
PERTEMUAN 6
PERTEMUAN KE-9

PENJUALAN ANGSURAN (2)


PERTEMUAN KE-9

PENJUALAN ANGSURAN (2)

Penjualan Angsuran Barang Tidak Bergerak


Dalam metode ini, perbedaan antara harga penjualan (dlm
kontrak) dengan harga pokoknya (Cost) dicatat sebagai laba
kotor yang belum direalisasi.
Pada akhir periode diperhitungkan jumlah keuntungan yang
telah direalisasikan yaitu sebesar persentase laba kotor
dikalikan dengan jumlah angsuran yang telah diterima dlm
periode yang bersangkutan.
Cth. Soal, hal 112-115
Penjualan Angsuran Untuk Barang-barang Bergerak

Prosedur akuntansi untuk penjualan angsuran barang


dagangan dgn perjanjian angsuran, pd dasarnya sama dgn
barang-barang tak bergerak, yang perlu dibedakan adalah
penjualan reguler dan penjualan angsuran. Hal ini penting
karena untuk dapat memberikan data bagi perhitungan
laba kotor yang diakui sebagai hasil penerimaan
pembayaran piutang dari penjualan angsuran.
Cth soal, hal 117-121
KERJAKAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI
LANJUTAN
PERTEMUAN 9
PERTEMUAN KE-10

PENJUALAN KONSINYASI

PEMBAHASAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI LANJUTAN
PERTEMUAN 9
PERTEMUAN KE-10
PENJUALAN KONSINYASI
Konsinyasi
Yaitu suatu bentuk perjan perjanjian dimana salah satu
pihak yg memiliki brg menyerahkan sejmlh brg kepada
pihak ttt utk dijualkan dgn memberikan komisi tertentu

Consignor (Pengamanat)
Yaitu Pihak yg menyerahkan barang

Consignee/Faktor/Commision Merchant/Komisioner
Yaitu Pihak yg menerima barang
PENJUALAN KONSINYASI
Barang-barang Konsinyasi
Yaitu Transaksi pengiriman brg-brg kepada Komisioner
dilihat dari segi Consignor

Barang-barang Komisi (Consignment In)


Yaitu Barang-barang yg diterima komisioner

Dalam Konsinyasi, hak kepemilikan barang-barang akan


berpindah dari pengamanat apabila komisioner telah
berhasil menjual barang kepada pihak ketiga
Karakteristik Konsinyasi
1. Barang-barang konsinyasi hrs dilaporkan sbg
persediaan oleh Pengamanat, sdgkan Brg-brg
konsinyasi tidak boleh diperhitungkan sbg
persediaan oleh komisioner
2. Pengiriman brg konsinyasi tidak mengakibatkan
timbulnya pendapatan & tdk boleh dipakai sebagai
kriteria utk mengakui pendapatan, baik bagi
pengamanat maupun komisioner, s/d saat brg dpt
dijual kepada pihak ketiga
3. Pihak pengamanat sebagai pemilik, tetap
bertanggungjawab terhadap semua biaya yg
berhubungan dgn brg konsinyasi sejak saat
pengiriman s/d komisioner berjasil menjual barang
tersebut kpd pihak ketiga, kecuali ada perjanjian lain
Karakteristik Konsinyasi
4. Komisioner dalam batas kemampuannya
mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan
keselamatan barang komisi yg diterimanya

Alasan Pengamat Untuk Mengadakan


Perjanjian Konsinyasi
1. Konsinyasi merupakan suatu cara untuk lebih
memperluas pasaran yg dijamin oleh seorang
produsen, pabrikan atau distributor
2. Resiko-resiko tertentu dapat dihindarkan oleh
pengamanat
3. Pengamanat mungkin ingin mendapatkan penjual
khusus
4. Pengamanat dapat mengontrol harga eceran
barang-barang ybs
Alasan Komisioner Menerima Perjanjian Konsinyasi

1. Komisoner dilindungi dari kemungkinan resiko gagal


untuk memasarkan barangnya atau keharusan
menjual dengan rugi
2. Menghindarkan resiko kerusakan barang & adanya
fluktuasi harga
3. Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi

Hak & Kewajiban Komisioner


Hak Komisioner, antara lain :
1. Berhak mendapatkan komisi & penggantian biaya yg
dikeluarkan utk menjual barang titipan tersebut sesuai
dengan jumlah yg diatur dlm perjanjian antara ke dua
belah pihak
Hak & Kewajiban Komisioner
Hak Komisioner, antara lain :
2. Diberikan hak untuk memberikan jaminan terhadap
kualitas barang yg dijual
3. Berhak untuk memberikan syarat-syarat
pembayaran kepada langganan

Kewajiban Komisioner, antara lain :


1. Melindungi keamanan & keselamatan barang-
barang yg diterima dari pihak pengamanat
2. Mematuhi & berusaha untuk menjual barang-
barang pengamanat sesuai ketentuan yg diatur
dalam perjanjian
3. Mengelola secara terpisah (fisik / adm) terhadap
barang milik pengamanat
4. Membuat laporan secara periodik tentang barang
yg diterima, dijual & barang yg masih dalam
persediaan
Masalah Akuntansi Bagi Komisoner
A. Diadakan pembukuan yg terpisah thdp transaksi konsinyasi,
shg pendapatan & laba dr konsinyasi ditentukan secara
terpisah dari laba/rugi penjualan reguler
- Komisioner harus membentuk rekening “barang-barang
komisi” atau Consigment-In untuk setiap perjanjian
konsinyasi yg diadakan
- Rekening Consigment-In didebet untuk semua biaya yg
menjadi tanggungjawab pengamanat, yg berarti
menunjukkan adanya piutang dari komisoner kepada
pengamanat
- Rekening Consigment-In dikredit untuk seluruh hasil
penjualan barang konsinyasi, yg berarti utang komisioner
kepada pengamanat
Masalah Akuntansi Bagi Komisoner
B. Tidak diadakan pemisahan pembukuan antara transaksi
konsinyasi dengan transaksi penjualan reguler, sehingga
tidak dibedakan antara laba konsinyasi dengan laba
penjualan reguler
- Terhadap penjualan konsinyasi dibukukan dalam
rekening “Hasil Penjualan”
- “Pembelian & HPP” harus diakui setiap komisioner
berhasil menjual brg konsinyasi tsb

Contoh Soal, hal 147-148


Masalah-masalah Akuntansi Bagi Pengamat
Prosedur akuntansi yg (Consignor)
akan diikuti oleh pihak pengamat,
tergantung pada Rekening Pembukuan atas transaksi
konsinyasi (hasil penjualan, HPP dan biaya-biaya yg
bersangkutan) itu diselenggaran.
Terdapat dua alternatif sbb:
1. Diselenggaran terpisah dari transaksi penjualan reguler
2. Tdk diselenggaran secara terpisah dari transaksi penjualan
reguler
Metode administrasi barang-barang dagangan, terdapat dua
alternatif:
1. Metode perpetual
2. Metode phisik.
Cth. Soal, hal 151- 154.
KERJAKAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI
LANJUTAN
PERTEMUAN 10
PERTEMUAN KE-11

PENGGABUNGAN USAHA (1)

PEMBAHASAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI LANJUTAN
PERTEMUAN 10
PERTEMUAN KE-12
PENGGABUNGAN BADAN USAHA
(BUSINESS COMBINATION) (1)
Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh kebijakan
perusahaan dalam mengambil keputusan sesuai dengan
kondisinya. Dalam keadaan tertentu manajemen terkadang
mengusulkan suatu penggabungan badan usaha dg harapan
akan berada dalam kondisi yg lebih baik dan membentuk
Business Combination

Business Combination adlh:


Usaha utk menggabungkan suatu perusahaan dgn satu atau
lebih perusahaan lain ke dlm kesatuan ekonomis Dilihat dari
segi organisasinya,
business combination
dapat dilakukan dgn cara :
1. Ekspansi dari usaha yang sudah ada (Internal Business
expansions), misalnya : dengan membuka daerah
pemasaran baru, menciptakan produk baru dsb, yang
dibiayai dari sumber dana yg normal seperti Utang obligasi,
mengeluarkan saham baru.
2. Penggabungan badan usaha (External Business
expansions), yang lebih menguntungkan karena dapat
diperoleh adanya kepastian mengenai daerah pemasaran,
sumber bahan baku, dsb.
Dilihat dari cara terbentuknya business combination maka
External Business expansions dpt dibedakan menjadi 2
cara :
- Penggabungan usaha yaitu menggabungkan be-
berapa perusahaan yang telah ada sebelumnya
menjadi satu perusahaan yang baru
- Pemilikan sebagian besar saham - saham
perusahaan lain yaitu membeli sebagian besar saham -
saham perusahaan lain
Bentuk-Bentuk Penggabungan Usaha
A. Dari segi jenis usaha perusahaan yang bergabung
– Penggabungan Horizontal
Terjadi apabila perusahaan yg bergabung menjalankan
fungsi produksi dan penjualan barang- barang yang
sejenis.
Motif terbentuknya penggabungan horizontal adlh
mengurangi tk persaingan dan menghemat biaya
– Penggabungan Vertikal
Terjadi apabila perusahaan yang semula menjadi
langganan atau menjadi suplies bahan baku meng-
adakan penggabungan usaha . Motif terbentuknya
penggabungan vertikal adalah mendapatkan kepastian
pemasaran hasil produksi atau kontinuitas penyediaan
bahan baku
Bentuk-Bentuk Penggabungan Usaha
- Penggabungan Konglomerat
Penggabungan ini merupakan kombinasi dari
penggabungan kombinasi & vertikal. Tujuan dari
penggabungan konglomerat adalah menggabung
kan sumber-sumber ekonomi yg dimiliki oleh masing-
masing perusahaan yg bergabung

B. Dari segi kejadian hukumnya


- Merger
Yaitu penggabungan usaha dengan cara pemilikan
langsung oleh suatu perusahaan terhadap harta
milik dari satu atau lebih perusahaan lain yg
digabungkan
- Konsolidasi
Yaitu penggabungan usaha yg membentuk sebuah
perusahaan baru, dgn tujuan khusus utk membeli harta
& mengakui utang dari 2 atau lebih perusahaan yg telah
ada
Persoalan Yang Timbul Dalam Penggabungan
Perusahaan

Adalah masalah Kontribusi relatif perusahaan yang bergabung,


jika perusahaan yang baru dibentuk dlm konsolidasi
mengeluarkan modal saham sebagai alat pembayaran kpd
perusahaan yang digabung
Ada 2 pendekatan untuk menentukan banyaknya saham yg
harus diserahkan kepada masing-masing perusahaan yang
digabung, meliputi:
1. Kontribusi relatif dari kekayaan bersih
Berdasarkan lap. Keu. yg tlh disusun sesuai S.A.K maka
diadakan penilaian kembali semua harta perush. (misal :
Investasi, CKP dsb), sesuai dgn hrg yg berlaku pd saat itu,
utk menentukan kekayaan bersih relatif yg akan diserahkan
kpd perush yg baru
Persoalan Yang Timbul Dalam Penggabungan
Perusahaan

2. Kontribusi relatif dari laba yang diproyeksikan


Berdasarkan laporan keuangan yg telah disusun sesuai
S.A.K, maka dibuat proyeksi laba rugi dari masing-
masing perusahaan yg digabung atas dasar pengalaman
yg lampau serta pertimbangan tertentu untuk masa yg
akan datang
PERTEMUAN KE-12

PENGGABUNGAN BADAN USAHA


(BUSINESS COMBINATION) (2)
PERTEMUAN KE-12
PENGGABUNGAN BADAN USAHA
(BUSINESS COMBINATION) (2)
Faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan dasar yang
akan dipakai dalam menentukan besarnya Kontribusi Relatif
dari masing – masing pihak

1. Apabila perusahaan mengeluarkan 1 jenis modal


saham
Jika kemampuan utk memperoleh laba antara 1
perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda &
perusahaan hanya mengeluarkan 1 jenis modal saham,
maka pembagian modal shm kpd masing - masing pihak
didasarkan kepada kekayaan bersih rill & kemampuan
lebih untuk mendapatkan keuntungan dari masing-masing
pihak (goodwill) (Contoh soal, hal 232-235)
Lanjutan...
2. Apabila perusahan mengeluarkan dua / lebih modal
saham
Jika dikeluarkan lebih dari 1 jenis saham maka cara
pengalokasian modal saham tersebut diatur sbb :
- Keuntungan relatif dari masing-masing pihak harus
dikapitalisasi dgn suatu tingkat (%) tertentu, dimana % tsb
tdk boleh melampaui % keuntungan paling rendah yg
dicapai oleh salah satu pihak
- Saham prioritas harus dikeluarkan & dibagikan kepada
masing-masing pihak sesuai dgn kekayaan bersih riil yg
diserahkan
- Saham biasa yg dikeluarkan adlh selisih antara modal
saham yg harus dikeluarkan dgn jumlah modal saham
prioritas
(Contoh soal, hal 239-245)
KERJAKAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI
LANJUTAN
PERTEMUAN 12
PERTEMUAN KE-13
PENGGABUNGAN BADAN USAHA
(BUSINESS COMBINATION)(3)
&
LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASI
HUBUNGAN PERUSAHAAN INDUK (PI)
DAN PERUSAHAAN ANAK (PA) (1)

PEMBAHASAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI LANJUTAN
PERTEMUAN 12
Masalah Akuntansi Dalam Penggabungan Badan
Usaha
Ada 2 prosedur pencatatan akuntansi dalam
penggabungan badan usaha yaitu :
1. Penggabungan badan usaha atas dasar pembelian
(By Purchase)
Jika suatu kombinasi usaha dianggap suatu
“pembelian”, maka harta yg diperoleh dlm transaksi
penggabungan harta dicatat dlm pembukuan atas
dasar harga perolehan.
(Contoh soal, hal 253 – 256)
Masalah Akuntansi Dalam Penggabungan Badan
Usaha

2. Penggabungan badan usaha atas dasar penyatuan


kepentingan (By Pooling Of Interest)

Jika suatu kombinasi usaha dianggap sebagai pooling


of interest, maka pencatatan harta kekayaan yg
diperoleh dari dari badan usaha yg bergabung harus
diteruskan pada buku-buku badan usaha yg
memperoleh aktiva tersebut.
(Contoh soal, hal 261-262)
Lanjutan...
Untuk kelancaran operasional dan perkembangannya,
terkadang suatu perusahaan perlu menguasai perusahaan lain
agar dapat mengendalikannya. Ini dapat dilakukan melalui
pemilikan saham.
Untuk mengendalikan manajemen & operasi perush
lain, dapat dilakukan dgn cara memiliki saham perusahaan
lain diatas 50% dr jmlh modal saham yg beredar, dimana
masing - masing perusahaan masih harus dipandang
sebagai unit usaha yg berdiri sendiri
Perusahaan Induk & Holding Company

Perusahaan Induk (Parent Company) adalah perusahaan yg


memiliki sebagian besar dari atau seluruh saham yg beredar
dari perusahaan lain sehingga berhak untuk mengendalikan
operasi & manajemen perusahaan lain tersebut
Holding Company adalah suatu perusahaan yg dibentuk
dengan tujuan khusus untuk memiliki saham-saham &
mengendalikan operasi perusahaan lain, dimana
pendapatannya berupa deviden dari seluruh saham yg
dimilikinya
Perusahaan Anak (Subsidiary Company) adalah perusahaan
yg manajemen & operasinya dikendalikan baik oleh
perusahaan induk ataupun Holding Company
Hubungan Affiliasi adalah hubungan antara PI & PA

Controlling Interest yaitu perusahaan yg memiliki sebagian


besar dari atau seluruh modal saham perusahaan anak dan
pemilik saham selebihnya disebut Minority Interest
Wholly Owned Subsidiary adalah Controlling Interest yg
memiliki seluruh modal saham perusahaan Affiliasinya.
Pencatatan Investasi Perusahaan Anak
Ada 3 cara:
1. Pembelian langsung dimana investasi dicatat sebesar
harga perolehannya yaitu sebesar jml uang yg dikeluarkan
u/ memperoleh saham tersebut.
2. Ditukar dgn aktiva lainnya dimana investasi dicatat sebesar
harga pasar dr pd aktiva yg diserahkan
3. Ditukar dgn surat berharga dimana dicatat sebesar harga
pasar dr surat berharga yg diserahkan
KERJAKAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI
LANJUTAN
PERTEMUAN 13
PERTEMUAN KE-14

LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASI


HUBUNGAN PERUSAHAAN INDUK (PI)
DAN PERUSAHAAN ANAK (PA) (2)

PEMBAHASAN
MODUL PRAKTEK
AKUNTANSI LANJUTAN
PERTEMUAN 13
Masalah Umum Yg Dihadapi Dlm Penyusunan
Laporan Konsolidasi
Periode dimana lap. Konsolidasi tsb disusun yaitu apabila
hubungan affiliasi timbul setelah perusahaan anak
berdiri & beroperasi. (Cth. Soal, hal 281-290)

Pemilikan Saham Dari Perusahaan Yang Sudah


Berjalan
Dalam hal ini pemilikan saham mungkin kurang atau
seluruhnya dari saham yg beredar
Metode Harga Perolehan

Yaitu suatu metode pencatatan investasi dimanaPI perlu


melakukan penyesuaian thdp perubahan/perkembangan yg
terjadi dlm PA, kecuali apabila terjadi penjualan atau
pembelian tambahan atas saham yang dimiliki.
Contoh Soal, hal 343-348
Pembagian Deviden dari Saldo Laba yang ditahan saat
Pemilikan Saham
Di dlm metode harga perolehan, penghasilan PI atas investasi
saham di PA akan timbul apabila PA telah membagikan
deviden. Tetapi mungkin saja terjadi pembagian deviden o/
PA atas laba yg diakumulasikan sblm pemilikan saham oleh
PI terjadi. Cth soal hal 351-357
Laporan Keuangan yang Dikonsolidasi
(Persoalan Khusus)
Persoalan-persoalan khusus yg timbul pd pemakaian
metode harga perolehan dan metode equity adalah:
1. Pembelian saham langsung dr perusahan anak
2. Perusahaan anak memiliki lebih dr satu jenis/
golongan saham yg beredar
3. Saham bonus/stock deviden dr perusahan anak
4. Laba/rugi dr transaksi antar perusahaan yg beraffiliasi
5. Pemilikan obligasi/surat berharga lainnya antar
perusahaan yg beraffiliasi.
Contoh Soal, hal 369-370

Anda mungkin juga menyukai