Anda di halaman 1dari 17

DIAGNOSA DAN INTERVENSI SISTEM HEMATOLOGI

PADA PASIEN ANEMIA

1. Perubahan perusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang


diperlukan untuk pengiriman oksigen / nutrisi ke sel.
Intervensi :
NO. INTERVENSI RASIONAL
1 Ukur tanda-tanda vital, observasi memberikan informasi tentang
pengisian kapiler, warna kulit/membrane keadekuatan perfusi jaringan dan
mukosa, dasar kuku membantu kebutuhan intervensi.
2 Auskultasi bunyi napas dispnea, gemericik menunjukkan CHF
karena regangan jantung
lama/peningkatan kopensasi curah
jantung.
3 Observasi keluhan nyeri dada, palpitasi iskemia seluler mempengaruhi jaringan
miokardial/potensial resiko infark.
4 Evaluasi respon verbal melambat, agitasi, mengindikasikan gangguan perfusi
gangguan memori, bingung serebral karena hipoksia
5 Evaluasi keluhan dingin, pertahankan vasokonstriksi (ke organ vital)
suhu lingkungan dan tubuh supaya tetap menurunkan sirkulasi perifer
hangat.
6 Observasi hasil pemeriksaan mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan
laboratorium darah lengkap pengobatan/respons terhadap terapi.
7 Berikan transfusi darah lengkap/packed meningkatkan jumlah sel pembawa
sesuai indikasi oksigen, memperbaiki defisiensi untuk
mengurangi resiko perdarahan
8 Berikan oksigen sesuai indikasi memaksimalkan transpor oksigen ke
jaringan
9 Siapkan intervensi pembedahan sesuai transplantasi sumsum tulang dilakukan
indikasi. pada kegagalan sumsum tulang/ anemia
aplastik.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk
mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan / absorpsi nutrisi yang diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah (SDM) normal.
Intervensi :

NO. INTERVENSI RASIONAL

Observasi dan catat masukan makanan mengawasi masukan kalori atau kualitas
1 kekurangan konsumsi makanan
anak

Berikan makanan sedikit dan makan sedikit dapat menurunkan kelemahan


2 dan meningkatkan asupan nutrisi
frekuensi sering

gajala GI menunjukkan efek anemia (hipoksia)


3. 3 Observasi mual / muntah, flatus.
pada organ

meningkatkan napsu makan dan pemasukan


Bantu anak melakukan oral higiene, oral. Menurunkan pertumbuhan bakteri,
4. 4 gunakan sikat gigi yang halus dan meminimalkan kemungkinan infeksi. Teknik
lakukan penyikatan yang lembut perawatan mulut diperlukan bila jaringan
rapuh/luak/perdarahan.

Observasi pemeriksaan laboratorium mengetahui efektivitas program pengobatan,


5. 5 : Hb, Ht, Eritrosit, Trombosit, mengetahui sumber diet nutrisi yang
Albumin dibutuhkan

bila ada lesi oral, nyeri membatasi tipe


Berikan diet halus rendah serat,
makanan yang dapat ditoleransi anak.
6. 6 hindari makanan pedas atau terlalu
asam sesuai indikasi

Berikan suplemen nutrisi mis :


7. 7 meningkatkan masukan protein dan kalori.
ensure, Isocal
3. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen
(pengiriman) dan kebutuhan.
Intervensi:

NO Intervensi Rasional
manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung
Ukur tanda – tanda vital setiap 8
1 dan paru untuk membawa jumlah oksigen
jam
adekuat ke jaringan.

Observasi adanya tanda – tanda


keletihan : takikardia, palpitasi,
2 dispnea, pusing, kunang – kunang, membantu menetukan intervensi yang tepat
lemas, postur loyo, gerakan lambat
dan tegang
Bantu anak dalam aktivitas diluar
3 mencegah kelelahan
batas toleransi anak.

Berikan aktivitas bermain meningkatkan istirahat, mencegah kebosanan


4
pengalihan sesuai toleransi anak dan menarik diri

4. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh sekunder leucopenia,
penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan).
Intervensi:

NO Intervensi Rasional

Ukur tanda – tanda vital setiap 8


1 demam mengindikasikan terjadinya infeksi.
jam.
Tempatkan anak di ruang isolasi
bila memungkinkan dan beri tahu mengurangi resiko penularan mikroorganisme
2
keluarga supaya menggunakan kepada anak.
masker saat berkunjung

3 Pertahankan teknik aseptik pada mencegah infeksi nosokomial


setiap prosedur perawatan.
lekositosis mengidentifikasikan terjadinya
Observasi hasil pemeriksaan infeksi dan leukositopenia
4
leukosit. mengidentifikasikan penurunan daya tahan
tubuh dan beresiko untuk terjadi infeksi

PADA PASIEN HEMOFILIA

5. Resiko cedera (hemoragi) yang berhubungan dengan penyakit


Intervensi:

NO Intervensi Rasional
2. Beri tekanan langsung pada tempat
pendarahan selama sekurang- Tekanan langsung pada tempat pendarahan
1. 1
kurangnya 15 menit dapat meningkatkan pembentukan bekuan

pertahankan agar area terjadinya


Imobilisasi mengurangi aliran darah ke area
2 pendarahan tidak bergerak
pendarahan dan mencegah bekuan keluar
(imobilisasi)
Meninggikan area pendarahan mengurangi
Tinggikan area pendarahan di atas
3 aliran darah ke tempat pendarahan dan
tinggi jantung selama 12-24 jam
meningkatkan pembentukan bekuan
Kompres area yang terkena dengan
4 Es mempercepat vasokontriksi
es
Beri kriopresipitat atau konsentrat Pemberian kriopresipitat atau konsentrat faktor
faktor VIII (faktor antihemofilik) VIII melengkapi pembentukan bekuan.
5 sesuai yang diprogramkan. Meminta orang tua atau anak memberi obat
Diizinkan orang tua atau anak tersebut, memungkinkan mereka
memberi obat tersebut jika mempraktikkan teknik tersebut untuk
menginginkannya, dan juga penggunaan di rumah.
mengetahui cara pemberiannya.
Apabila mereka membutuhkan
pendidikan, ajarlan mereka cara
menginsersi slang intravena,
persiapkan lokasi kulit, juga cara
memfiksasi perangkat intravena,
mempersiapkan campuran larutan
dan mulai pasang infuse.
Pantau tanda vital anak, perjatikan
Tanda ini mengindikasikan komplikasi yang
setiap tanda bradikardia, takikardia,
potensial, termasuk hipopolemia sekunder
penurunan tekanan darah,
akibat pendarahan dan beban sirkulasi yang
6 peningkatan prekuensi nafas, atau
berlebihan atau reaksi tranfusi akibat
peningkatan suhu. Laporkan setiap
pemberian kriopresipitat atau konsentrat faktor
tanda ini dengan segera kepada
VIII
dokter
Ukur lingkaran area pendarahan, Setiap penambahan panjang keliling lingkaran
beri tanda pada kulit untuk pengindikasikan pendarahan berlanjut
memastikan pengukuran yang sehingga tempat pendarahan harus
7 konsisten. Ukur kembali area diimobilisasi dan kompres es batu perlu
tersebut selama 8 jam, dilakukan. Menandai kulit dan menggunakan
mengguanakan alat ukur yang alat pengukur yang sama setiap kali
sama. pengukuran memastikan konsistensi.
Pantau faktor VIII anak dan kadar
PTT(waktu tromboplastin parsial) Pantau nilai-nilai labolatorium ini membantu
8 sekurang-kurangnya satu kali menentukan status pembekuan anak dan
sehari. Laporkan kelainan kepada kebutuhan intervensi lebih lanjut
dokter.
Beri asam aminokaproat (amicar)
9 Obat ini mengahmbat dekstruksi pembekuan
sesuai program jika anak
direncanakan untuk pembedahan
Ikuti pedoman The centers for Penderita hemophilia berisiko tinggi
disease control and prevention mengalami sindrom imunodefisiensi didapat
10
untuk menangani darah dan cairan akibat penggunaan obat intravena dan produk
tubuh darah
Beri obat lain, misanya
Kortikosteroid mengurangi peradangan ; asetat
kortikosteroid dan asetat
11 desmopresin menstimulasi aktivitas faktor VIII
desmopresin (DDAVP) sesuai
pada kasus hemufilia A ringan
program

6. Nyeri yang berhubungan dengan pendarahan dan pembengkakan


Intervensi:

No Intervensi Rasional
Pengkajian memberi data yang samngat penting
bertujuan untuk menentukan keefektifan intervensi
2. Kaji tingkat nyeri anak dengan n
untuk pengendalian rasa nyeri, dan untuk
1. 1 menggunakan alat pengkajian nyeri
memantau status pendarahan anak karena nyeri
yang konsisten atau meningkat, dapat
mengindikasikan pendarahan berlanjut.
2 Beri obat analgesic sesuai program Obat analgesic dapat meredakan rasa nyeri

7. Hambatan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan penurunan ROM akibat pendarahan
dan pembengkakan.
Intervensi:

NO Intervensi Rasional
Latihan isometric dapat mempertahankan
Anjurkan anak untuk melakukan
1 kekuatan otot dengan cara menegangkan otot-
latihan isometric, sesuai program
otot tanpa menggerakkan sendi
Alat-alat penopang membantu
Konsultasi dengan ahli terapi fisik
mempertahankan posisi fungsional dari otot
tentang kebutuhan alat-alat
dan sendi, serta mencegah dan mengurangi
pendukung, misalnya alat penopang
2 tingkat depormitas fisik. Latihan ROM aktif
tentang upaya mengembangkan
dan fasif akan meningkatkan tonis dan
program latihan ROM pasif dan
kekuatan otot sekitar sendi, serta membantu
aktif
mencegah atrofi dan ketidak mampuan otot
Kaji kebutuhan anak untuk
Memberi obat analgesic sebelum latihan, dapat
3 mengobati nyeri, sebelum memulai
meningkatkan rasa nyaman dan kerjasama
setiap sesi tindakan

8. Resiko cedera yang berhubungan dengan rawat inap atau prosedur dirumah sakit (atau
keduanya)
Intervensi:

No Intervensi Rasional
Memberi pengaman tempat tidur mengurangi
Beri bantalan pada sisi pengaman
1 risiko cedera, misanya memar yang mungkin
tempat tidur jika diperlukan
terjadi akibat terantuk tanpa sengaja
Pastikan anak menggunakan setiap
Menggunakan peralatan protektif
peralatan protektif (misalnya
membantumengurangi resiko cedera akibat
pelindung kepala terbuat dari plastic
jatuh yang disebabkan oleh kecelakaan atau
2 dan bantalan siku serta lutut yang
permainan yang rutin dilakukan. Sikat gigi
dibawa dari rumah. Juga pastikan ia
berbulu lunak memiliki kemungkinan lebih
menggunakan sikat gigi berbulu lunak
kecil mencederai pada gusi
untuk membersihkan giginya.
Ketika mengumpulkan specimen Mengambil darah dengan cara menusuk jari,
darah, lakukan pengambilan darah bukan melalui fungsi vena mengurangi resiko
3
dijari dari pada melalui fungsi vena kehilangan darah yang berlebihan, karena
jika memungkinkan. Ketika diameter kapiler lebih kecil dari pada vena dan
memberikan injeksi, gunakan rute berisi lebih sedikit darah. Rute subkutan
subkutan (SC) bukan intramuscular membutuhkan jarum berukuran lebih kecil
(IM) jika memungkinkan. Setelah itu, sehingga mengurangi resiko pengeluran darah
beri tekanan pada area tersebut dari tempat fungsi yang lebih besar. Juga
sekurang-kurangnya 5 menit jaringan subkutan mengandung lebih sedikit
pembuluh darah daripada otot.
Tindakan imobilisasi dan tinggikan tingkat
Setelah setiap pendarahan, imobilisasi
pendarahan sampai diatas tinggi jantung dapat
artea pandarahan ; kemudian
mengurangi aliran darah ke area pendarahan
4 tinggikan area tersebut di atas tingkat
dan mencegah keluarnya bekuan darah. Es
jantung, selama 12 – 24 jam dan
mempercepat vasokontriksi dan mengurangi
kompres area tersebut dengan es
rasa nyeri
Inspeksi mainan anak untuk melihat Mainan bertepi tajam dapat melaserasi atau
5
bila ada tepi yang tajam menusuk kulit anak

PADA PASIEN LEUKIMIA


9. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
Intervensi:

No Intervensi Rasional

1 Pantau suhu dengan teliti untuk mendeteksi kemungkinan infeksi

Tempatkan anak dalam ruangan untuk meminimalkan terpaparnya anak dari


2
khusus sumber infeksi
Anjurkan semua pengunjung dan staff
untuk meminimalkan pajanan pada organisme
3 rumah sakit untuk menggunakan
infektif
teknik mencuci tangan dengan baik
Gunakan teknik aseptik yang cermat untuk mencegah kontaminasi
4
untuk semua prosedur invasive silang/menurunkan resiko infeksi
Evaluasi keadaan anak terhadap
tempat-tempat munculnya infeksi
5 untuk intervensi dini penanganan infeksi
seperti tempat penusukan jarum,
ulserasi mukosa, dan masalah gigi
Inspeksi membran mukosa mulut. rongga mulut adalah medium yang baik untuk
6
Bersihkan mulut dengan baik pertumbuhan organisme
Berikan periode istirahat tanpa menambah energi untuk penyembuhan dan
7
gangguan regenerasi seluler
Berikan diet lengkap nutrisi sesuai
8 untuk mendukung pertahanan alami tubuh
usia
diberikan sebagai profilaktik atau mengobati
9 Berikan antibiotik sesuai ketentuan
infeksi khusus

10. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemiaTujuan: terjadi


peningkatan toleransi aktifitas
Intervensi:

NO Intervensi Rasional
Evaluasi laporan kelemahan,
perhatikan ketidakmampuan untuk menentukan derajat dan efek
1
berpartisipasi dala aktifitas sehari- ketidakmampuan
hari
menghemat energi untuk aktifitas dan
Berikan lingkungan tenang dan perlu
2 regenerasi seluler atau penyambungan
istirahat tanpa gangguan
jaringan
Kaji kemampuan untuk berpartisipasi
Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada
3 pada aktifitas yang diinginkan atau
aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan
dibutuhkan
4 Berikan bantuan dalam aktifitas memaksimalkan sediaan energi untuk tugas
sehari-hari dan ambulasi perawatan diri

11. Resiko terhadap cedera/perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit
Intervensi:

No Intervensi Rasional
Gunakan semua tindakan untuk
perdarahan memperberat kondisi anak dengan
1 mencegah perdarahan khususnya
adanya anemia
pada daerah ekimosis
2 Cegah ulserasi oral dan rectal kulit yang luka cenderung untuk berdarah
Gunakan jarum yang kecil pada saat
3 untuk mencegah perdarahan
melakukan injeksi
Menggunakan sikat gigi yang lunak
4 untuk mencegah perdarahan
dan lembut
Laporkan setiap tanda-tanda
untuk memberikan intervensi dini dalam
5 perdarahan (tekanan darah menurun,
mengatasi perdarahan
denyut nadi cepat, dan pucat
Hindari obat-obat yang mengandung karena aspirin mempengaruhi fungsi
6
aspirin trombosit
Ajarkan orang tua dan anak yang
7 lebih besar ntuk mengontrol untuk mencegah perdarahan
perdarahan hidung

12. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah
Intervensi:

No Intervensi Rasional
Berikan antiemetik awal sebelum
1 untuk mencegah mual dan muntah
dimulainya kemoterapi
Berikan antiemetik secara teratur
2 untuk mencegah episode berulang
pada waktu dan program kemoterapi
karena tidak ada obat antiemetik yang secara
3 Kaji respon anak terhadap anti emetik
umum berhasil
Hindari memberikan makanan yang bau yang menyengat dapat menimbulkan
4
beraroma menyengat mual dan muntah
Anjurkan makan dalam porsi kecil karena jumlah kecil biasanya ditoleransi
5
tapi sering dengan baik
Berikan cairan intravena sesuai
6 untuk mempertahankan hidrasi
ketentuan

13. Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan dengan efek samping agen
kemoterapi
Intervensi:

No Intervensi Rasional

Inspeksi mulut setiap hari untuk


1 untuk mendapatkan tindakan yang segera
adanya ulkus oral

2 Hindari mengukur suhu oral untuk mencegah trauma

Gunakan sikat gigi berbulu lembut,


3 aplikator berujung kapas, atau jari untuk menghindari trauma
yang dibalut kasa
Berikan pencucian mulut yang sering
4 dengan cairan salin normal atau tanpa untuk menuingkatkan penyembuhan
larutan bikarbonat
untuk menjaga agar bibir tetap lembab dan
5 Gunakan pelembab bibir
mencegah pecah-pecah (fisura)

6 Hindari penggunaan larutan lidokain karena bila digunakan pada faring, dapat
pada anak kecil menekan refleks muntah yang mengakibatkan
resiko aspirasi dan dapat menyebabkan kejang

agar makanan yang masuk dapat ditoleransi


7 Berikan diet cair, lembut dan lunak
anak

8 Inspeksi mulut setiap hari untuk mendeteksi kemungkinan infeksi

Dorong masukan cairan dengan


9 untuk membantu melewati area nyeri
menggunakan sedotan
dapat mengiritasi jaringan yang luka dan
Hindari penggunaa swab gliserin,
dapat membusukkan gigi, memperlambat
10 hidrogen peroksida dan susu
penyembuhan dengan memecah protein dan
magnesia
dapat mengeringkan mukosa

Berikan obat-obat anti infeksi sesuai


11 untuk mencegah atau mengatasi mukositis
ketentuan

12 Berikan analgetik untuk mengendalikan nyeri

14. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, malaise,
mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis
Intervensi:

NO Intervensi Rasional

jelaskan bahwa hilangnya nafsu makan adalah


Dorong orang tua untuk tetap rileks
1 akibat langsung dari mual dan muntah serta
pada saat anak makan
kemoterapi

Izinkan anak memakan semua untuk mempertahankan nutrisi yang optimal


makanan yang dapat ditoleransi,
2
rencanakan unmtuk memperbaiki
kualitas gizi pada saat selera makan
anak meningkat
Berikan makanan yang disertai untuk memaksimalkan kualitas intake nutrisi
suplemen nutrisi gizi, seperti susu
3
bubuk atau suplemen yang dijual
bebas
Izinkan anak untuk terlibat dalam untuk mendorong agar anak mau makan
4
persiapan dan pemilihan makanan

Dorong masukan nutrisi dengan Dorong masukan nutrisi dengan jumlah


5
jumlah sedikit tapi sering sedikit tapi sering

kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan


begitu juga cairan untuk menghilangkan
Dorong pasien untuk makan diet
6 produk sisa suplemen dapat memainkan
tinggi kalori kaya nutrient
peranan penting dalam mempertahankan
masukan kalori dan protein yang adekuat

membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi


Timbang BB, ukur TB dan ketebalan
7 protein kalori, khususnya bila BB dan
lipatan kulit trisep
pengukuran antropometri kurang dari normal

15. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia


Intervensi:

NO Intervensi Rasional

Mengkaji tingkat nyeri dengan skala informasi memberikan data dasar untuk
1 0 sampai 5 mengevaluasi kebutuhan atau keefektifan
intervensi

Jika mungkin, gunakan prosedur- untuk meminimalkan rasa tidak aman


2 prosedur (misal pemantauan suhu non
invasif, alat akses vena
Evaluasi efektifitas penghilang nyeri untuk menentukan kebutuhan perubahan
3
dengan derajat kesadaran dan sedasi dosis. Waktu pemberian atau obat

Lakukan teknik pengurangan nyeri


4 sebagai analgetik tambahan
non farmakologis yang tepat
Berikan obat-obat anti nyeri secara
5 untuk mencegah kambuhnya nyeri
teratur

16. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi, radioterapi,
imobilitas
Intervensi:

No Intervensi Rasional

Berikan perawatan kulit yang cemat,


1 terutama di dalam mulut dan daerah karena area ini cenderung mengalami ulserasi
perianal
untuk merangsang sirkulasi dan mencegah
2 Ubah posisi dengan sering
tekanan pada kulit

Mandikan dengan air hangat dan mempertahankan kebersihan tanpa


3
sabun ringan mengiritasi kulit

efek kemerahan atau kulit kering dan pruritus,


Kaji kulit yang kering terhadap efek
4 ulserasi dapat terjadi dalam area radiasi pada
samping terapi kanker
beberapa agen kemoterapi

Anjurkan pasien untuk tidak


5 menggaruk dan menepuk kulit yang membantu mencegah friksi atau trauma kulit
kering

Dorong masukan kalori protein yang untuk mencegah keseimbangan nitrogen yang
6
adekuat negative
PADA PASIEN IDIOPATIK TROMBOSITOPENIK PURPURA

17. Gangguan pemenuhan nutrisi dan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia.
Intervensi:

No Intervensi Rasional

Berikan nutrisi yang adekuat secara Rasional : mencukupi kebutuhan kalori setiap
1
kualitas maupun kuantitas. hari.

Berikan makanan dalam porsi kecil porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan
2
tapi sering. yang sesuai dengan kalori

Pantau pemasukan makanan dan anoreksia dan kelemahan dapat


3 timbang berat badan setiap hari. mengakibatkan penurunan berat badan dan
malnutrisi yang serius.

Lakukan konsultasi dengan ahli diet. sangat bermanfaat dalam perhitungan dan
4 penyesuaian diet untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi pasien.

Libatkan keluarga pasien dalam meningkatkan rasa keterlibatannya,


5 perencanaan makan sesuai dengan memberikan informasi pada keluarga untuk
indikasi memahami kebutuhan nutrisi pasien.

18. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang
diperlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel
Intervensi:

No Intervensi Rasional

Awasi TTV, kaji pengisian kapiler. memberikan informasi tentang derajat/


1
keadekuatan perfusi jaringan dan membantu
menentukan kebutuhan intervensi

Tinggikan kepala tempat tidur sesuai meningkatkan ekspansi paru dan


2 toleransi memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan
seluler

Kaji untuk respon verbal melambat, dapat mengindikasikan gangguan fungsi


3
mudah terangasang. serebral karena hipoksia.

Awasi upaya parnafasan, auskultasi dispne karena regangan jantung lama /


4
bunyi nafas. peningkatan kompensasi curah jantung.

19. Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen berhubungan dengan penurunan kapasitas


pembawa oksigen darah.
Intervensi:

No Intervensi Rasional

perubahan (seperti takipnea, dispnea,


penggunaan otot aksesoris) dapat
Kaji / awasi frekuensi pernafasan,
1 menindikasikan berlanjutnya keterlibatan /
kedalaman dan irama
pengaruh pernafasan yang membutuhkan
upaya intervensi

memaksimalkan ekspansi paru, menurunkan


Tempatkan pasien pada posisi yang
2 kerja pernafasan dan menurunkan resiko
nyaman
aspirasi

Beri posisi dan Bantu ubah posisi meningkatkan areasi semua segmen paru dan
3
secara periodic mobilisasikan sekresi

membantu meningkatkan difusi gas dan


4 Bantu dengan teknik nafas dalam.
ekspansi jalan nafas kecil.
20. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
Intervensi:

No Intervensi Rasional

Kaji kemampuan pasien untuk


1 melakukan aktivitas normal, catat mempengaruhi pilihan intervensi
laporan kelemahan, keletihan

manifestasi kardiopulmonal dari upaya


2 Awasi TD, nadi, pernafasan jantung dan paru untuk emmbawa jumlah
oksigen ke jaringan

meningkatkan istirahat untuk menurunkan


3 Berikan lingkungan tenang
kebutuhan oksigen tubuh

hipotensi postural / hipoksin serebral


Ubah posisi pasien dengan perlahan
4 menyebabkan pusing, berdenyut dan
dan pantau terhadap pusing
peningkatan resiko cedera

Anda mungkin juga menyukai