Anda di halaman 1dari 8

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

RESUME MATERI JAMINAN MUTU RADIOLOGI LANJUT I

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Ujian Tengah Semester


Mata Kuliah Jaminan Mutu Radiologi Lanjut I

Dosen Pengampu: Gatot Murti Wibowo, S.Pd., M.Sc.

Oleh:

AHMAD BERNARDHI
NIM. P1337430219026

PROGRAM STUDI DIV TEKNIK RADIOLOGI


JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2019
A. TATAP MUKA I
 Kontrak belajar dan pengantar dan Jaminan Mutu
Jaminan mutu-JM (Quality Assurance-QA) Adalah suatu program
menyeluruh, meliputi kendali mutu( Quality Control-QC) meluas hingga ke
administrative, metode pelatihan, perawatan dan pencegahan.
a. Uji Kepatuhan (QC-Test)
1. Serangkaian uji standard untuk mendeteksi penyimpangan fungsi kinerja
optimum pesawat sinar-x.
2. Untuk tindakan perbaikan yang dimungkinkan sebelum terjadi kerusakan
kualitas citra secara signifikan.
3. Dapat mendeteksi kerusakan kecil sebelum terjadi kerusakan
berat/breakdown.
b. Kapan uji kepatuhan dilaksanakan?
1. Sebelum pesawat sinar-x digunakan
2. Pengujian reguler
c. Kualifikasi petugas uji kepatuhan
1. Ahli, terlatih dan ditunjuk oleh BAPETEN
2. Lulus ujian sesuai yang disyaratkan
3. Sarjana fisika, sarjana terapan D IV yang mempunyai keahlian dalam
bidang radiasi kesehatan.
d. Ruang lingkup uji kepatuhan
1. Kolimasi berkas cahaya (light beam collimation)
2. Generator dan tabung sinar-x
e. Parameter keselamatan yang diuji
1. Akurasi kolimasi
2. Uji iluminasi
3. Pengukuran dan uji kebocoran kolimator
4. Akurasi tegangan tabung
5. Akurasi pengatur waktu
6. Keluaran radiasi
7. Reproduksibilitas
8. Ketebalanparuh (HVL)
9. Uji kebocoran tabung
f. Laporan uji kepatuhan
1. Tujuan uji
2. Peralatan yang diperlukan
3. Metode
4. Evaluasi dan penilaian
g. Peralatan Uji
1. Contoh daftar alat uji standard untuk imejing diagnostic
2. Contoh visual dari alat uji kepatuhan (QC-test equipment)
h. Evaluasi dan penilaian
1. Sesuai standar/ketentuan atau tidak
2. Tingkat kerusakan apakah berat atau tidak
3. Jika tidak memenuhi standar/ketentuan maka pesawat sinar-x memerlukan
perbaikan.

Sejalan dengan rekomendasi BSS No. 115 tahun 1996 dalam hal
paparan medik, maka pemanfaatan sinar-x radiologi diagnostic harus
memenuhi ketentuan proteksi radiasi meliputi :

 Prinsip proteksi radiasi (justifikasi, limitasi dan optimisasi)


 Proteksi pekerja
 Proteksi anggota masyarakat
 Proteksi pasien

UK (United Kingdom) sudah saatnya diberlakukan di indonesia yang


didukung oleh suatu regulasi dalam bentuk peraturan kepala badan pengawas
tenaga nuklir (peraturan. Ka. Bapeten) tentang ketentuan keselamatan instalasi
radiologi.

Uraian :

Jaminan mutu-JM (Quality Assurance-QA)Adalah suatu program


menyeluruh, meliputi kendali mutu ( Quality Control-QC) meluas hingga ke
administrative, metode pelatihan, perawatan dan pencegahan. Dengan melakukan
uji kepatuhan (QC-test). Hal ini penting untuk memenuhi ketentuan proteksi
radiasi Dan yang harus dilakukan menjalankan prinsip proteksi radiasi
(justifikasi, limitasi, dan optimasi), proteksi pekerja, proteksi anggota masyarakat,
dan proteksi pasien agar mengikuti ketentuan BBS No. 115 tahun 1996 dalam hal
paparan medik.

Di Indonesia didukung oleh suatu regulasi dalam bentuk peraturan kepala


badan pengawas tenaga nuklir (peraturan Ka. Bapeten) tentang ketentuan
keselamatan instalasi radiologi.

Kata kunci : Uji kesesuaian, Keselamatan radiasi

B. TATAP MUKA II

High Contrast Resolution (HCR) adalah jarak minimum antara dua obyek
yang memungkinkan dilihat secara terpisah dan berbeda (Papp Jeffri, 2006). Untuk
Low Contrast Resolution (LCR) adalah untuk mengetahui kemampuan pemindai
dapat membedakan benda kontras rendah. Dan Linierity adalah menilai linearitas CT
number dengan densitas electron dari material yang di scan.

a) HCR (High Contrast Resolution)


1) Faktor yang mempengaruhi HCR
 Reconstruction algorithm filter yang smooth
 Detector width semakin sempit semakin detail semakin besar semakin blur
 Slice thickness effektif
 Jarak obyek dan detector
 Ukuran focal spot tube x-ray
 Ukuran matrix
2) Evaluasi HCR
 Membutuhkan pola tes resolusi tinggi di phantom
 Mengharapkan hasil untuk menunjukkan set lengkap bar atau lubang di
beberapa baris di kisaran 0,75-1,0 mm.
 Uji HCR harus dilakukan setelah penerimaan peralatan dan bulanan
 Setiap perubahan dalam tes dari baseline harus dilaporkan segera.
b) LCR (Low Contrast Resolution)
1) Faktor yang mempengaruhi Low Contrast Resolution
 Photon flux
 Slice thickness
 Patient size
 Sensitifitas detector
 Rekontruksi algoritma
 Image display
 Image recording
 Noise
2) Evaluasi LCR
 CNR untuk pemeriksaan CT dengan menggunakan protocol kepala dan
abdomen dewasa harus ≥ 1
 CNR untuk pemeriksaan CT dengan menggunakan protocol abdomen
pediatric harus ≥ 0,4.
 CNR untuk pemeriksaan CT dengan menggunakan protocol kepala
pediatric harus ≥ 7
c) Linierity
1) Linierity CT number
 Metode
o Lakukan scanning seperti pada pengukuran image uniformity
o Perhatikan citra pada layar monitor, seleksi area/regions of interest
(ROI) bagian citra dari material-material dan catat nilai CT
Number
2) Evaluasi CT number
 Poly ethyline HU antara -107 hingga -87
 Air HU antara -7 hingga +7
 Acrylic HU antara +110 hingga 130
 Tulang HU antara +850 hingga +970
 Udara HU antara -1005 hingga -970

Uraian :

High Contrast Resolution (HCR) adalah jarak minimum antara dua obyek
yang memungkinkan dilihat secara terpisah dan berbeda (Papp Jeffri, 2006).
Untuk Low Contrast Resolution (LCR) adalah untuk mengetahui kemampuan
pemindai dapat membedakan benda kontras rendah. Dan Linierity adalah menilai
linearitas CT number dengan densitas electron dari material yang di scan. Ada
beberapa factor pada HCR dan memiliki evaluasi HCR begitu juga dengan LCR.
Untuk Lineariti memiliki Lineariti CT number dan evaluasi CT number. Hal ini
penting untuk dipelajari agar memahami cara kerja dari HCR, LCR dan Linierity.
Setelah memahami dari hal tersebut dilakukannya pengujian kepada phantom.

Dari paragraph di atas dapat diringkaskan bahwa pematerian mengenai


Quality Control HCR, LCR, dan Linierity bermaksud menerangkan ketentuan
dalam mengukur seberapa besar pemindai membedakan antara dua benda kontras
tinggi ditempatkan berdekatan, dan seberapa kecil objek yang dapat
divisualisasikan.

Kata kunci : HCR, LCR, LINIERITY

C. TATAP MUKA III

Program dan Akreditasi QA/QC MRI dan CT-Scan (ACR). Kendali mutu dan
akreditasi bagi MRI mengevaluasi efektifitas dari nilai-nilai standar quality control
yang dipakai/diterapkan dan Mengumpulkan data guna pengembangan lebih lanjut
terkait informasi quality control.

a. Program akreditasi MRI (ACR)


 Pihak RS mengajukan permohonan untuk dilakukan akreditasi ACR MRI (in
U.S & Europe)
 Bagian radiologi
b. ACR Phantom
 Semua test dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat
 Compatible untuk pemakaian pulse sequence bagi semua jenis MRI scanner
yang beredar secara komersil
 Pengukuran secara spesifik
 Hasil mudah dievaluasi
c. Tanggung jawab radiographer MRI
 Prog. QC MRI mingguan
o MRI QC prosedur
o QC untuk hard copy dan soft copy images
 Prog. QC MRI harian
o QC untuk routine visual inspection peralatan
o
Uraian :

Program dan Akrditasi QA/QC MRI dan CT-Scan (ACR). Kendali mutu
dan akreditasi bagi MRI mengevaluasi efektifitas dari nilai-nilai standar quality
control yang dipakai/diterapkan dan Mengumpulkan data guna pengembangan
lebih lanjut terkaitin formasi quality control. Hal ini berguna di pelajari untuk
penanggung jawab radiografer MRI. Setelah memahami dapat menerapkannya di
ruang MRI agar menjadi radiographer penanggung jawab yang berkualitas.

Dalam paragraph di atas dapat di ringkaskan mengetahui dari kendali


mutu dan akreditasi MRI (ACR) dan mengtahui dalam pengoperasiannya pada
MRI.

Kata kunci : MRI, ACR

D. TATAP MUKA IV

Kendali mutu dan akreditasi bagi CT (ACR) adalah pembentukan peer review
untuk evaluasi fasilitas, Penyampaian info kualifikasi personil, Perolehan data
phantom (Acquisition of ACR CT phantom), dan Penyerahan data gambar
(Submission of CT data dan images).

a. Program QC test CT- Radiografer CT (ACR)


 CT accuracy (daily)
 Align light accuracy (annually)
 Slice thickness
 video display
 hard copy display
 image quality
b. Keterkaitan kerja radiographer dengan pengujian phantom
 Membangun kesadaran kerjasama fisikawan medik – radiographer CT untuk
akreditasi dengan pengujian phantom
c. Buku instruksi manual (ACR)
 Detail langkah demi langkah scan dan petunjuk analisis
 Menjelaskan bagian set parameters scan yang mana yang biasanya digunakan
untuk mendapatkan gambar phantom
 Data sheet yang ada menyajikan data untuk keperluan pengukuran dan
perhitungan
 W/L dan location pada film grid berlaku untuk semua jenis gambar yang ingin
di cetak
 Metode untuk pengukuran dosis dan perhitungannya

Uraian :

Kendali mutu dan akreditasi bagi CT (ACR) adalah pembentukan peer


review untuk evaluasi fasilitas, Penyampaian info kualifikasi personil, Perolehan
data phantom (Acquisition of ACR CT phantom), dan Penyerahan data gambar
(Submission of CT data dan images). Sesuatu yang penting di pelajari dan setelah
memahaminya dapat menunjukkan analisis, Menjelaskan bagian set parameters
scan yang mana yang biasanya digunakan untuk mendapatkan gambar phantom,
Data sheet yang ada menyajikan data untuk keperluan pengukuran dan
perhitungan, W/L dan location pada film grid berlaku untuk semua jenis gambar
yang ingin di cetak, dan Metode untuk pengukuran dosis dan perhitungannya.

Dalam paragraph di atas dapat di ringkaskan mengetahui dari kendali


mutu dan akreditasi CT (ACR) dan mengetahui dalam pengoperasiannya pada
CT-Scan.

Kata kunci : CT-Scan, ACR

Anda mungkin juga menyukai