OLEH :
Pipit Layakharisma, S.Ked
K1 A1 13 046
PEMBIMBING :
dr. Steven Ridwan, M.Kes, Sp.OG
Laporan Kasus dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Obstetri dan
A. PENDAHULUAN
Sebagian besar dari kehamilan akan menghasilkan satu bayi, hanya 1 dari
cara. Cara yang paling umum (2/3 kasus) adalah 2 sperma yang berbeda
disebut juga fraternal twin. Pada 1/3 kehamilan lainnya, 1 sperma akan
materi genetik yang sama. Kurang lebih 1/3 dari kembar monozigotic
didapatkan 2 membran ketuban dan plasenta yang terpisah. Akan tetapi pada
2/3 kasus kembar identik, setiap janin memiliki membran ketuban sendiri
namun akan berbagi plasenta yang sama, jenis kembar monozigotik ini
tidak seimbang antara satu janin (donor) dengan janin yang lain (resipien).
1
polihidromnion pada kantung lainnya. TTTS biasa dijumpai anatara minggu
ke-16 dan minggu ke-26 kehamilan, jika tidak diberi penanganan yang
periode antenatal.2,3
B. DEFINISI
kematian fetal/neonatus, terutama pada janin usia belum mampu hidup dan
bila janin berhasil hidup maka janin tersebut berisiko mengalami gangguan
jantung, syaraf dan mental. Pada TTTS darah ditransfusikan secara tidak
seimbang antara satu janin (donor) dengan janin yang lain (resipien).
Transfusi ini menyebabkan penurunan volume darah janin donor. Hal ini
2
C. EPIDEMIOLOGI
(70%) adalah dizigot dan sepertiga (30%) adalah monozigot. Insiden dari
Caucasia, 1:50 kehamilan pada ras Asia dan paling sedikit pada ras
Mongoloid).
2. Usia maternal (2% setelah 35 tahun). Paling tinggi pada wanita yang
5. Riwayat keluarga
tidak berbeda oleh usia maternal, paritas maupun metode konsepsi yaitu
akan mati.
3
D. ETIOLOGI
kembar lebih sering terjadi akibat fertilisasi dua buah ovum yang terpisah
antara kehamilan kembar berasal dari ovum tunggal yang dibuahi, dan
selanjutnya membagi diri menjadi dua buah struktur yang serupa, masing –
kedua proses dapat terlibat dalam pembentukan fetus dengan jumlah yang
lebih besar. Sebagai contoh, kembar empat atau kuadruplet dapat timbul
dibagi menjadi secara natural dan hasil induksi. Secara natural faktor resiko
bertambahnya paritas dan usia maternal, dan ukuran fisik ibu. Sedangkan
E. PATOFISIOLOGI
4
Gambar 1. Anastomosis pada plasenta monokorionik3
yang dipakai bersama oleh resepien (gambar 1). Jika pertukaran oksigen di
melalui suatu vena plasenta pada kembar resipien. Jika tidak terkompensasi,
5
berkaitan dengan hambatan pertumbuhan, kontraktur, serta hipoplasia paru
pada satu kembar, dan ketuban pecah dini dan gagal jantung pada yang
satunya.4,5
F. KLASIFIKASI
2. Stage II : Kriteria pada stage I, dengan urin yang sudah tidak tampak
5. Stage V : Telah terjadi kematian janin dalam rahim baik donor atau
resipien.
1. TTTS tipe berat: Biasanya terjadi pada awat trimester ke II, umur
kehamilan 16-18 minggu. Perbedaan ukuran besar janin lebih dari 1,5
6
janin. Oligohidramnion yang berat bisa menyebabkan terjadinya
2. TTTS tipe sedang: terjadi pada akhir trimester II, umur kehamilan 24-
hidrops.
akut dan kronik. Patofisiologi yang mendasar penyakit ini, gambaran klinis,
morbiditas dan mortalitas janin pada kedua tipe ini sangat berbeda. Angka
1. Tipe akut: Jika terjadi tranfusi darah secara akut/tiba-tiba dari satu
janin ke janin yang lain, biasanya pada trimester III atau selama
7
sama. Transfuse dari kembar pertama ke kembar kedua saat kelahiran
natal.
TTTS seperti hydrops. Tanpa t erapi, sebagian besar bayi tidak dapat
janin.
G. DIAGNOSIS
menunjukkan adanya:3
8
3. Pengukuran nuchal translucency >3mm pada umur kehamilan 10-14
minggu,
4. Hasil crown-rump length (CRL) yang kurang pada salah satu janin,
(MVP).
1. Kehamilan monokorionik
2. Jenis kelamin yang sama
3. Satu massa plasenta
4. Membrane pemisah yang tipis
5. Kelainan volume cairan amnion
6. Kantung kencing yang persisten
7. Perkiraan perbedaan berat janin (20% lebih berat kembar besar)
8. Adanya stuck twin
9. Hidrops fetalis (adanya satu atau lebih gejala edema kulit (tebal 5
mm), efusi pericardial, efusi pleura, acites)
10. Membrane pembungkus pada umur kehamilan 14-17 minggu.
9
Gambar 2. Alogritma untuk konfirmasi USG dari suatu kehamilan kembar
Monochorion7
janin, janin donor dapat mencapai 8gr% atau kurang dan janin resipien
thymus
10
H. PENATALAKSANAAN
dekompensasi terhadap sirkulasi seperti yang terjadi pada kondisi berat, dan
jika salah satu janin meninggal in utero, dan juga akan mempercepat
terjadinya hipotensi pada janin lainnya oleh karena agonal transfusi antara
janin. Pada kasus dimana terjadi kematian salah satu janin, dilakukan oklusi
tali pusat dengan bipolar diatermi untuk memberikan kesempatan bagi janin
karena kerusakan non selektif pembuluh darah pada kotiledon plasenta. Dari
semua penelitian sampai saat ini, menajemen yang paling tepat belum
menghasilkan survival rates 60% sampai dengan 65% (pada suatu studi
11
1. Amniosintesis Reduksi
Pada umumnya tidak lebih dari 3 liter pada setiap kali prosedur
air ketuban pada kedua kantung amnion janin dan dilakukan pada
TTTS stadium I-II yang timbul pada akhir kehamilan. Akan tetapi
rate dilaporkan sejumlah 18%- 83%, dimana 56% nya dengan TTTS
lanjut dengan luaran satu janin hidup tanpa kerusakan otak. Mendekati
12
20%- 25% dari janin TTTS yang hidup didapatkan memiliki gangguan
kondisi terburuk, tali pusat kedua janin dapat terlilit satu sama lain
13
yang mengakibatkan kematian salah satu atau kedua janin. Pada
14
(2%) dan infeksi, sehingga dengan alasan ini diberikan medikasi untuk
dengan laser memiliki survival rate setidaknya salah satu janin sebesar
70%-80% dan keduanya 1/3 kasus. Jika salah satu janin meninggal
15
4. Koagulasi Tali Pusat
dilakukan jika ablasi dengan laser tidak dimungkinkan atau jika salah
menghentikan aliran darah pada tali pusat janin yang sekarat, janin
dari prosedur ini adalah persalinan prematur dan ketuban pecah dini
20%.
16
5. Kateter Ablasi Radiofrekuensi
pusat dari janin dengan acardiac biasanya sangat pendek dan sulit
90%.
17
Management post partum:
3. Pada bayi yang baru lahir dengan hidrops fetalis memerlukan ventilasi
I. PROGNOSIS
Tergantung pada usia kehamilan saat lahir dan apakah terjadi iskemia
otak intrauterine. Semakin rendah usia kehamilan saat lahir semakin besar
Pertumbuhan terjadi pada post natal sebagian besar kembar donor yang
lebih kecil.6 Tanpa manajemen yang adekuat, TTTS dengan umur kehamilan
kematian salah satu atau kedua janin. Jika salah satu janin meninggal, maka
janin hidup dengan risiko jangka panjang terjadi kerusakan otak pada 1/3
prognosis janin. Jika TTTS timbul pada umur kehamilan awal (sebelum
18
Bahkan meskipun dipantau secara teratur dan nampaknya tanpa
J. KOMPLIKASI
1. Komplikasi neurlogis
dan vascular status pada resipien dan anemia dan hipotensi pada donor
hidup.
19
antennal. Lesi yang didapat saat antenatal harus dibedakan dengan
2. Komplikasi Kardiovaskuler
tanpa TTTS sekitar 2,3%. Kelainan yang dapat terjadi yaitu hipertropi
jantung akan tetapi sebagian besar reversible sekitar 5-10% dari bayi
3. Komplikasi lainnya
20
Daftar Pustaka
1. Cunningham, F.G., Leveno, K.J., Bloom, S.L., Hauth, J.C., Rouse, D.J. and
Spong, C.Y., 2014. William Obstetric 24 edition. New York, hal
2. Nora, H., 2013. Twin Twin Transfusion Syndrome. Jurnal Kedokteran
Syiah Kuala. Aceh:13 (2); 86-95.
3. Suwardewa, T.G.A., Pangkahila, E.S., dan Mulyana, R.S. 2015. Laser
fotokoagulasi padd twin-twin transfusion syndrome (TTTS). Jakarta: hal 4-
48
4. Yusrawati, Effendy, R. 2014. Twin Twin Transfusion Syndrome. Jurnal
Kesehatan Andalas.2014: 3(2)
5. Prawirohardjo, S. 2014. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta. PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
6. Lynn, I.S. 2013. Twin Twin Transfusion Syndrome. Society for Maternal
Fetal Medicine Clinical Guideline. American Journal of Obstetri dan
Gynecology. New York. 2013: 2(1) Hal 3-10
7. Rusda. M., Roeshadi R.H. 2005. Twin to Twin Transfusion Syndrome.
Departemen Obstetri dan Gynecology, Fakultas Kedokteran USU-RSUP H.
Adam Amlik Medan. Majalah Kedokteran Nusantara. 2005: 38(4) Hal 318-
322
8. Montgomery et al.2005. Childbirth education for Multipel Pregnancy part 1:
Prenatal Considerations. Journal of perinatal education.
9. Gabbe et all. 2017. Obstetric Normal And Problem Pregnancies. Seventh
Edition. Elsevier 7 Edition. China. Hal 255-258
10. Kenny, L.C., Jenny E.M. 2017. Obstetrics by Ten Teacher Multiple
Pregnancy. International Student Edition 20. New York. Hal 117-120
11. Kevin, P.H. 2004. Obstetriics Illustrated. International Student Edition.
Elsevier. Six Edition. China. Hal 199-221
21