Makalah Permasalahan Etika Kesehatan Di Era Milenial
Makalah Permasalahan Etika Kesehatan Di Era Milenial
DISUSUN OLEH :
TIARA MUFLIHAH
K011191122
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
saya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Permasalahan Etika
Kesehatan di Era Milenial”.
Saya berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan sumber-sumber dan
informasi dari website terpercaya. Namun, penyusunan makalah ini masih jauh
dari sempurna karena kemampuan saya yang masih dalam tahap pembelajaran.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca maupun pemerhati dibutuhkan
agar saya dapat memperbaiki makalah tentang “Permasalahan Etika Kesehatan di
Era Milenial” ini.
Saya mengharapkan semoga makalah tentang “Permasalahan Etika
Kesehatan di Era Milenial” ini dapat memberikan manfaat dan memperluas
pengetahuan serta menjadi pedoman bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diketahui tujuan dari makalah
ini antara lain:
1. Mempelajari konsep dasar etika
2. Mempelajari etika kesehatan masyarakat
3. Mempelajari permasalahan etika kesehatan
1.4 MANFAAT
Berdasarkan tujuan, maka dapat diketahui manfaat dari makalah ini antara
lain:
1. Mengetahui konsep dasar etika
2. Mengetahui etika kesehatan masyarakat
3. Mengetahui permasalahan etika kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bagaimana pelayanan publik terutama pelayanan kesehatan berhasil diberikan
melalui suatu sistem yang sehat. Pelayanan kesehatan ini dapat dilihat sehari-hari
di RSUD ataupun puskesmas-puskesmas. Tujuan pelayanan kesehatan adalah
menyediakan obat-obatan dan pelayanan jasa yang terbaik bagi masyarakat. Obat-
obatan dan pelayanan jasa yang terbaik adalah yang memenuhi apa yang
dijanjikan atau apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan demikian
pelayanan kesehatan yang terbaik adalah yang memberikan kepuasan terhadap
masyarakat, kalau perlu melebihi harapan masyarakat
Dalam arti yang luas, konsep pelayanan kesehatan (health service) identik
dengan memberikan pelayanan jasa demi kepentingan masyarakat luas. Dalam
konteks ini pelayanan kesehatan lebih dititik beratkan kepada bagaimana elemen-
elemen pelayan kesehatan seperti para tim medis melakukan pelayanan, dimana
pelayanan kesehatan identik dengan pengobatan yang merupakan bagian dari
manajemen ilmu kesehatan.
4
melihat perubahan jaman. Kita juga masih membiarkan diri kita didikte oleh pihak
luar sehingga belum terjadi otonomi beretika.
5
menular, yang memerlukan pelaporan. Selain ini persyaratan hukum terletak
pertanyaan kapan itu dibenarkan untuk berpotensi melanggar kerahasiaan untuk
melindungi kesehatan publik.
6
~Dapatkah dokter menolak untuk mengikuti mandat kesehatan publik yang dia
tentang?
Ini adalah wilayah kontroversial dalam hukum, dan hukum diatur oleh
negara. Pembenaran etis untuk pengobatan pasien yang berlawanan dengan
kehendaknya didasarkan pada perbandingan antara risiko publik versus
menghormati kebebasan pribadi pasien. Jika berisiko besar kepada publik, banyak
negara yang mengizinkan untuk melakukan pengobatan paksa.
7
tidak diobati. Hal ini timbul karena tingginya infektivitas TB paru aktif padahal
hanya sedikit resiko yang dapat timbul pada pasien yang mendapatkan obat oral
sebagai terapi TB. Kondisi lain yang memerlukan pengobatan namun sedikit atau
tidak menimbulkan ancaman bagi publik, seperti leukemia akut yang tidak
diobati, tidak dapat dipaksa untuk melakukan pengobatan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Secara etimologis etika diambil dari bahasa Yunani Ethos yang artinya adalah
adat istiadat atau kebiasaan. Di dalam pengertian ini etika dan etiket memiliki
makna yang kurang lebih sama. Namun dalam perkembanganya etika
dihubungkan dengan hal-hal yang berkait erat dengan niali, sehingga etika
menjadi bagian dari ranah aksiologi yang bahkan sering di sebut dengan filsafat
tingkah laku manusia.
2. Konsep pelayanan kesehatan (health service) identik dengan memberikan
pelayanan jasa demi kepentingan masyarakat luas. Dalam konteks ini pelayanan
kesehatan lebih dititik beratkan kepada bagaimana elemen-elemen pelayan
kesehatan seperti para tim medis melakukan pelayanan, dimana pelayanan
kesehatan identik dengan pengobatan yang merupakan bagian dari manajemen
ilmu kesehatan.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
http://syawalafm.blogspot.com/2016/12/makalah-etika-hukum-kesehatan.html
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/36427837/makalah_etika_ke
pewatan.docx?response-
contentdisposition=attachment%3B%20filename%3DKONSEP_ETIKA_DAN_H
UKUM_PELAYANAN_KESEHAT.docx&X-Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-
SHA256&X-Amz-
Credential=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A%2F20191015%2Fus-east-
1%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20191015T235312Z&X-Amz-
Expires=3600&X-Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-
Signature=79f6e3ad02bf92e770cd52c30f7f9ddd5bdb5e4cba800fa1de79395695f2
1eda
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/7a38589cfe5546bea0ca7aacc96
442f4.pdf
https://www.slideshare.net/AsthrEeySchwarzenegger/kasus-moral-etika-kesehatan
10