Anda di halaman 1dari 20

Jahitan

Bedah
Pendahuluan

Jahitan berarti 'menjahit' atau 'jahitan'.


Dalam pembedahan, jahitan adalah
tindakan menjahit atau membawa jaringan
bersama-sama dan menahannya pada posisi
tertentu sampai penyembuhan telah terjadi.
Jahitan adalah untaian bahan yang
digunakan untuk ligate pembuluh darah dan
mendekatkan jaringan bersama-sama
Pendahuluan
• Material jahitan (Benang) adalah serat
buatan yang digunakan untuk menjaga
luka bersatu sampai luka tertahan rapat
cukup baik dengan serat alami (kolagen)
yang disintesis dan menjadi bekas luka
yang lebih kuat
• Setiap benang dimanfaatkan untuk ligate
pembuluh darah atau merapatkan
jaringan. (Silverstein L.H 1999)
Tools:
1. Needle/Jarum
2. Suture material/Benang
SUTURE
MATERIALS
Tujuan Penjahitan
Penjahitan dilakukan untuk :
 Memberikan ketegangan yang adekuat
 Menjaga homeostasis
 Memberikan dukungan pada ujung
jaringan
 Mengurangi nyeri pasca-op.
 Mencegah tulang terbuka
 Mengijinkan posisi flap yang sesuai.
Kriteria BENANG JAHITAN IDEAL

• Tensile st: kekuatan material benang yang


memadai untuk mencegah putus jahitan &
penggunaan simpul yang tepat serta mencegah
lepas simpul.

• Tissue biocompatibility : benang jahitan yang


terbuat dari bahan organik akan menimbulkan
respon jaringan lebih tinggi dari benang jahitan
sintetis. Reaksi jaringan tergantung dari jumlah &
ukuran bahan jahitan.
Kriteria BENANG JAHITAN IDEAL
• Low capillarity: benang tipe multifilamen
menyerap cairan jaringan pada kapiler benang
sehingga menyediakan media yang baik untuk
mikroba serta meningkatkan kemungkinan
peradangan & infeksi
• Good handling & Sifat Simpul: kemudahan
mengikat & jenis benang yang memungkinkan
minimal selip simpul juga mempengaruhi pilihan
benang.
• Sterilisasi tidak menimbulkan rusak benang:
kebanyakan benang jahitan tersedia dalam paket
yang disterilkan dengan panas kering & gas etilen
oksida.
Persyaratan BENANG JAHITAN IDEAL

• Non alergi, non karsinogenik dan non elektrolit.


• Dapat digunakan dalam berbagai operasi.
• Biaya rendah .
• Benang tidak kaku , mudah bergeser di jaringan
serta simpul tidak lepas setelah diikat.
• Mudah divisualisasikan, tidak menyusut & tidak
keluar dari luka.
• Pada penyerapan atau penghancuran oleh tubuh
tidak mengeluarkan zat toksik.
• Benang hilang tanpa reaksi berlebihan setelah
luka sembuh.
Suture Material Ideal?

Tidak ada, Tetapi

Sterile, Kekuatan tensile baik, performan baik, non-


capillary, non-allergic, mudah dipakai, minimal reaksi
jaringan, absorbsi complet
Klasifikasi Jarum

Cutting/Memotong

Jarum

Tapper/Tumpul

Source: Ratner et al. 2004


Tipe Jarum
Jarum

Source: Suture Technical Specifications, Demetech (http://www.demetech.us/suture-specs.php)


Klasifikasi Material Benang

Natural
Origin
Synthetic

Absorbable
Benang Absorpsi
Nonabsorbable

Multifilament
Serabut
Monofilament

Source: Ratner et al. 2004


Klasifikasi Material Benang
Fiber construction

Source: Suture Technical Specifications, Demetech (http://www.demetech.us/suture-specs.php)


Classifying Suture Material…
Type Benang Structure Generic Klsifikasi Representative
Product/Brand
Catgut Collagen dari usus Binatang Natural, absorbable, twisted Surgical Gut,
multifilament (mono.) Chromic Gut
Silk Fibroin from silkworm/ulat Natural, non-absorbable, Perma-Head,
sutera Bombyx mori braid multifilament Softsilk
Polypropylene Isotactic crystalline Synthetic, non-absorbable, Prolene, Surgipro
stereoisomer of PP monofilament
Polyamide Nylon 6 and nylon 6,6 Synthetic, non-absorbable, Ethilon, Dermalon
monofilament
Stainless steel 316L (low carbon) stainless Metal, non-absorbable, Ethisteel, Flexon
steel alloy mono and multifilament
Polyglycolic acid/ 90% PGA, 10% PLA Synthetic, absorbable, Vicryl, Vicryl
Polylactic acid braided multifilament Rapide
Polydioxanone Polyester p-dioxanone Synthetic, absorbable, PDS II
monofilament
Polyglycolic acid/ Copolymer of glycolic acid Synthetic, absorbable, Maxon
Polytrimethylene and trimethylene carbonate monofilament
carbonate
Source: Ratner et al. 2004
Classifying Suture Material…

Vicryl Silk
Synthetic, Absorbable Natural, non-absorbable
Ukuran dan Dimensi Benang
• Ukuran dari n0. 5 (terbesar) sampai n0. 11-0 (terkecil)

USP Synthetic: Collagen: USP Synthetic: Collagen:


Diameter Diameter Diameter Diameter
(mm) (mm) (mm) (mm)
11-0 0.01 – 0.019 3-0 0.2 – 0.249 0.3 – 0.349
10-0 0.02 – 0.029 2-0 0.3 – 0.349 0.35 – 0.399
9-0 0.03 – 0.039 0.04 – 0.049 0 0.35 – 0.399 0.4 – 0.499
8-0 0.04 – 0.049 0.05 – 0.069 1 0.4 – 0.499 0.5 – 0.599

7-0 0.05 – 0.069 0.07 – 0.099 2 0.5 – 0.599 0.6 – 0.699

6-0 0.07 – 0.099 0.1 – 0.149 3 0.6 – 0.699 0.7 – 0.799


4 0.8 – 0.899
5-0 0.1 – 0.149 0.15 – 0.199
5 0.70 – 0.799
4-0 0.15 – 0.199 0.2 – 0.249
Source: US Pharmacopeia (http://www.pharmacopeia.cn/v29240/usp29nf24s0_m80190.html)
Sifat Benang
• Knot security: Force that a knot can withstand before slipping or untying
(Ratner et al. 2004)

Type Benang Kekuatan Keamanan Handling Reaksi In vivo Kekuatan


simpul Simpul Jaringan hilang
Catgut Kurang Poor (plain) Cukup Tinggi 7-10 hari (plain),
Fair 21-28 hari
(chromic) (chromic)

Silk Cukup Baik Sangat Tinggi 1 tahun


Baik
Polypropylene Cukup Kurang Kurang Rendah Indefinite
Polyamide Cukup Cukup Baik Rendah 1.5 – 2.5% /tahun
Stainless steel Tinggi Baik Kurang Rendah Indefinite
PGA/PLLA Baik Cukup -Baik Baik Rendah 10 hari – 4 minggu
Polydioxanone Cukup - Kurang- Cukup - Rendah 10 hari – 6 minggu
baik Cukup baik
Source: Ratner et al. 2004
References
1. Andrade, M.G.S. & Weissman, R. 2005. Tissue Reaction and Surface Morphology of
Absorbable Sutures after In Vivo Exposure. Journal of Material Science: Material Medicine
17:949-961.
2. Braun & Aesculap. 2006. Suture
Glossary.http://www.themonofilamentadvantage.com/documents/Training/Glossary_Sutures
_neu.pdf
3. Chrimax. 2001. Non-absrobable Materials: Reaction in Tissue.
http://www.chirmax.cz/chirmax_multi/index.php?stranka_id=21&jazyk=3j
4. Dunn, D.L. 2007. Wound Closure Manual. Johnson & Johnson.
http://surgery.uthscsa.edu/pediatric/training/woundclosuremanual.pdf
5. Engineering Toolbox. 2012. Stiffness. http://www.engineeringtoolbox.com/stiffness-
d_1396.html
6. Helmenstine, A.M. 2012. Strain. About.com Chemistry.
http://chemistry.about.com/od/engineeringglossary/g/strain-definition.htm
7. Najibi, S., Banglmeier, R., Matta, J.M. & Tannast, M. 2001. Material Properties of Common
Suture Materials in Orthopaedic Surgery. The Iowa Orthopaedic Journal 30:84-88.
8. Postlethwait, R.W., Willigan, D.A. & Ulin, A.W. 1975. Human Tissue Reaction to Sutures.
Annals of Surgery 181(2):144-150
9. Ratner, B.D., Hoffman, A.S., Schoen, F.J. & Lemons, J.E. 2004. Surface Properties and Surface
Characterization of Materials. Biomaterial Science: An Introduction to Material in Medicine.
2nd Edition. San Diego: Elsevier
10. Salhan, S & Dass, A. 2012. Textbook of Gynecology. New Delhi: Jaypee Brothers Medical.
11. US Pharmacopeia. http://www.pharmacopeia.cn/v29240/usp29nf24s0_m80190.html

Anda mungkin juga menyukai