Anda di halaman 1dari 31

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

ASUHAN KEPERAWATAN HOMECARE

Ny.S dengan Diabetes Melitus

OLEH:
Karina Denggani Rebeka Cibro
I4B019037

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PENDIDIKAN PROFESI
2019
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Tanggal : 20 November 2019
Pukul : 19.00 WIB
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.S
Usia : 70 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Arcawinangun 1/8
Diagnosa medis : Diabetes Melitus
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien merupakan pasien diabetes melitus (DM) selama 10 tahun dan
terpasang pen ± 2 bulan. Pasien mengeluh tidak bebas bergerak dan
merasa pegal pada pinggangnya apabila terlalu lama duduk. Selain itu
pasien mengatakan dirinya belum mengetahui secara pasti mengenai
sakit DM.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Awalnya pasien terjatuh duduk secara tiba-tiba dan merasa nyeri di
bagian kaki, namun tidak langsung memeriksakannya. Pasien hanya
melakukan pengobatan alternaif yaitu kompres hangat pada pinggang
dan kakinya. Selang 2 hari kemudian rasa sakit bertambah, akhirnya
pasien dibawa ke RS Orthopedi dan didiagnosa fraktur pada paha
kirinya. Kemudian pasien dioperasi dan terpasang pen, pasien dirawat
inap selama 3 hari dan setiap tanggal 29 pasien dijadwalkan untuk
kontrol ke RS Orthopedi.
Setelah 1 bulan keluar dari RS Orthopedi, pasien mengalami
kelemahan. Keluarga membawa pasien ke RSUD Margono, pasien
terdiagnosa hipoglikemi (50 mg/dL) dan dirawat inap di Ruang Dahlia
selama 3 hari.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat DM dan hipertensi. Pasien pernah menjalani
operasi katarak pada kedua matanya di katarak center Purwokerto ±3
tahun yang lalu.
d. Riwayat penyakit Keluarga
DM
3. Pola Fungsional
a. Pola Kesehatan Fungsional
Pasien mengatakan dirinya menjaga kesehatan dengan menjaga pola
makanannya sesuai dengan diet yang dianjurkan untuk pasien DM,
seperti tidak memakan daging sapi atau kambing dan lebih banyak
mengkonsumsi buah atau sayuran. Setiap pagi pasien berjemur dari
jam 07.00 – 08.30 WIB dengan kursi roda.
Pasien selalu rutin kontrol DM setiap bulan ke klinik Amanda, yaitu
setiap Kamis minggu pertama. Pasien juga kontrol tulang ke RS
Orthopedi setiap tanggal 29.
Pasien rutin meminum obatnya dan pasien juga mengkonsumsi obat
herbal untuk tulang yang diperolehnya dari tempatnya menjalani
pengobatan alternatif.
b. Pola Nutrisi Metabolik :
Pasien mengatakan dirinya sehari makan 3 kali, namun dirinya jarang
minum air putih. Pasien mengatakan dalam sehari dirinya kira-kira
meminum 1 botol air putih ukuran 600 ml, saat pengkajian (pukul
19.00) terlihat botol ukuran 600 ml dan pasien hanya meminum 1/3
dari botol. Pasien mengatakan dirinya selalu mengkonsumsi sayur
ataupun buah.
c. Pola Eliminasi :
Pasien mengatakan dalam sehari BAB 1x setiap pagi hari dan BAK ±
6 kali. Pasien menggunakan pampers karena masih belum mampu
untuk berjalan ke kamar mandi.
d. Pola Aktivitas Latihan :
Pasien tidak mampu mengerjakan aktivitas sehari-hari di rumah,
sehingga selalu membutuhkan bantuan keluarga dan alat bantu jalan
(kursi roda dan walker).

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/ minum √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi/ ROM √

Menata rumah √

Memasak √

Berbelanja √

Keterangan :
0= mandiri
1= dengan alat bantu
2= dibantu orang lain
3= dibantu orang lain dan alat
4= tergantung total
e. Pola Istirahat Tidur
Pasien mengatakan dirinya pergi tidur pukul 21.00 WIB dan
kemudian terbangun pukul 03.00 WIB dan tidak dapat tidur kembali
sampai seterusnya. Pasien memakai pampers sehingga tidak perlu
berjalan ke kamar mandi untuk BAK atau BAB, sebelum memakai
pampers pasien mengeluh terganggu setiap malam terbangun untuk
BAK ke kamar mandi.
f. Pola Persepsi Kognitif
Pasien menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan dan bersikap
kooperatif, selama pengkajian pasien menatap lawan bicara (perawat)
dan orientasi pasien baik.
g. Pola Persepsi Diri – Konsep Diri
Sebelumnya pasien rajin sholat 5 waktu dan selalu mengikuti
pengajian bersama perkumpulan ibu-ibu di sekitar rumahnya. Namun
saat ini pasien sudah tidak mengikuti kegiatan yang ada di
lingkungannya dan pasien juga tidak sholat sejak terpasang pen.
Pasien mengatakan dirinya sedih karena tidak dapat beraktivitas
seperti orang-orang lain, dirinya tidak bebas bergerak serta
membutuhkan bantuan dari keluarga dan alat bantu jalan untuk
beraktivitas.
h. Pola Peran Hubungan
Pasien merupakan istri dan ibu dari 5 orang anak. Hubungan dengan
keluarga baik-baik saja dan saling tolong menolong dalam segala hal
termasuk mendukung dalam proses pemulihan pasien. Ketika
pengkajian, pasien selalu dijaga oleh anak laki-laki dan menantunya.
Berikut merupakan genogram pasien.

Keterangan :
= Pasien
= Perempuan
= Laki –laki
= Tinggal dalam satu rumah
= Meninggal
Dari genogram di atas, terlihat pasien tinggal dengan anak laki-
lakinya yang ke-5 dan menantunya. Suami pasien sudah meninggal ± 10
tahun yang lalu.
i. Pola Koping Toleransi Stress
Pasien merasa pegal di pinggangnya apabila terlalu lama duduk
sehingga pasien lebih banyak berbaring. Pasien ingin cepat sembuh
secara total karena ingin bergerak bebas tanpa bantuan alat bantu
seperti kursi roda maupun walker.
j. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum terpasang pen pasien masih sholat 5 waktu. Tetapi saat
dirawat pasien tidak sholat 5 waktu karena pergerakannya terbatas.
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis dengan GCS : E4,
M6, V5
c. Tanda-tanda vital :
 TD : 170/70 kali per menit
 Nadi : 80 x/ menit
 RR : 18 x/menit
 Suhu : 36,7oC
 TB : 153 cm
 BB : 57 kg
 IMT : 24,3 (IMT berlebih)
5. Head to toe
Bagian yang diperiksa Hasil
Kepala Inspeksi
Bentuk kepala : simetris
Rambut: bersih, tidak ada kerontokan,
pertumbuhan merata
Tidak terdapat lesi
Palpasi
Nyeri tekan : -
Massa : -
Mata Inspeksi
Bola mata : simetris
Pergerakan bola mata : normal
Reflek pupil : ishokor
Kornea : bening
Sclera : tidak ikterik
Palpasi
Nyeri tekan : -
Hidung Inspeksi
Bentuk hidung : simetris.
Secret : -
Pernapasan cuping hidung : -
Fungsi penciuman : baik, normal
Peradangan : -
Polip : -
NGT : -
Palpasi
Nyeri tekan : -
Massa : -
Telinga Inspeksi
Bentuk daun telinga : normal
Letaknya : simetris
Peradangan : -
Fungsi pendengaran : kedua telinga baik
Serumen : -
Palpasi
Nyeri tekan : -
Mulut Inspeksi
Kelembapan : lembab
Bau : -
Sianosis : -
Fungsi pengecapan : baik, normal
Stomatitis : -
Lidah : tidak kotor, agak merah muda
Leher Inspeksi
JVP : tidak ada peningkatan JVP
Benjolan/masa : -
Pembesaran tiroid : -
Deviasi trakea : -
Kekakuan : -
Palpasi
Nyeri tekan : -
Thorak Inspeksi
Bentuk dada : simetris kanan kiri
Retraksi dinding dada : -
Palpasi
Nyeri tekan : -
Krepitasi : -
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler

Jantung :
Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi: denyutan teraba dengan frekuensi
80 kali per menit (60-100x/menit)
Perkusi: pekak
Auskultasi: bunyi jantung reguler lubdup
Abdomen Inspeksi :
Bentuk: datar
Asites : -
Massa : -
Warna : kulit tidak kemerahan.

auskultasi :
peristaltik usus 10 kali/menit
palpasi :
 Tidak terdapat hepatomegaly dan
splenomegaly
perkusi :
Timpani
Ekstermitas Inspeksi:
 Tidak ada lesi, edema, kemerahan dan
sianosis.
 Terdapat bekas jahitan operasi di paha
kiri yang sudah menutup dan
mengering dengan sempurna.
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan dan edema
Kekuatan otot :
Tangan kiri Tangan kanan
5 5
Kaki kiri Kaki kanan
5 5

Pembatasan gerak : tidak terpasang


restrain
Edema : -
Akral : hangat
CRT : <2 detik
Refleks patologis : -
Refleks fisiologis : positif
Integument Inspeksi:
Luka : -
Warna kulit : sawo matang
Palpasi:
Turgor kulit : baik <2 detik
Kelamin dan anus Inspeksi:
Jenis : perempuan
Terpasang kateter : -
Produksi urin : sering, ketika pengkajian
pasien mengatakan sudah 4 kali BAK.
6. Terapi
Nama obat Dosis Tujuan
7,5 mg Mengurangi rasa
Meloxicam 2x sehari 1 tablet nyeri, bengkak, dan
Sesudah makan kaku pada sendi
Membantu kesehatan
1x sehari 1 tablet tulang, suplementasi
Oscifit
Sesudah makan kalsium dan vitamin
D3.
Mengontrol gula
500 mg darah tinggi, biasanya
Metformin HCl 3x sehari digunakan oleh
Sesudah makan penderita diabetes tipe
2.
Mendorong pankreas
4 mg untuk memproduksi
insulin dalam tubuh
Glimepiride 1x sehari
dan membantu tubuh
Sebelum makan menggunakan insulin
secara lebih efisien.
1x sehari Menurunkan tekanan
Amlodipine Besilate darah.
Sebelum makan
Penghambat reseptor
angiotensin II (ARB).
Saat angiotensin II
16 mg dihambat, pembuluh
Candesartan 1x sehari darah akan lemas dan
Sebelum makan melebar sehingga
aliran darah menjadi
lebih lancar dan
tekanan darah turun.
Memperlambat proses
pencernaan
karbohidrat menjadi
100 mg senyawa gula yang
Acarbose 1x sehari lebih sederhana,
Saat makan sehingga membantu
menurunkan kadar
gula dalam darah
setelah makan.
Herbamed Osteon Menjaga kesehatan
2x sehari tulang
(Herbal)

7 Pemeriksaan Penunjang
 Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal periksa: 14 November 2019
Tempat: Laboratorium Klinik Medico Labora
TD : 150/80 mmHg
JENIS HASIL
NILAI NORMAL
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
Glukosa Puasa 216 (H) 70 – 110 mg/dL
B. Analisis Data
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 Do:
 Pasien terlihat lemah.
 Hasil lab tanggal 14
November 2019
menunjukkan gula darah
puasa : 216 mg/dL.

Ds :
 Pasien riwayat DM 10 Kurang
tahun. Risiko pengetahuan
 Pasien mengeluh cepat ketidakstabilan tentang
kadar glukosa manajemen
lelah dan jika duduk
darah penyakit
lama pinggangnya
pegal.
 Sering BAK.
 Aktivitas pasien
terbatas.
 Pasien mengatakan
masih belum
mengetahui perawatan
yang dapat dilakukan.
2 DO :
 Pasien terlihat lemah.
 Skala morse 65 (risiko
tinggi).
 Usia pasien 70 tahun.

DS :
 Pasien memerlukan
bantuan untuk
mengganti baju,
bergerak, makan, Riwayat jatuh
Risiko jatuh
minum dan melakukan
aktivitas yang lain.
 Pasien mengatakan
memiliki gangguan
penglihatan dan pernah
menjalani operasi
katarak ±3 tahun yang
lalu pada kedua
matanya.
 Pasien memakai
kacamata untuk
membantu
penglihatannya, namun
kacamatanya rusak
sampai saat pengkajian
dilakukan sehingga
pasien tidak memakai
kacamata.
3 DO:

 Pada paha kiri terdapat


bekas luka jahitan
pemasangan pen.
 Pasien banyak terbaring
di tempat tidur, saat
pengkajian pasien hanya
duduk di tempat tidur.

DS:
Gangguan
 Pasien mengatakan Hambatan muskuloskeletal
dirinya tidak dapat mobilitas fisik (fraktur)
bergerak bebas karena
merasa tidak kuat untuk
berdiri lama ataupun
banyak bergerak.
 Pasien mengatakan
sehari-hari dirinya
memerlukan bantuan
untuk beraktivitas seperti
mandi, mengambil
makan, ataupun
berpindah tempat
C. Prioritas Masalah
1. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d kurang pengetahuan tentang
manajemen penyakit ditandai dengan hasil lab tanggal 14 November 2019
menunjukkan gula darah puasa : 216 mg/dL, pasien riwayat DM 10 tahun,
mengeluh cepat lelah dan jika duduk lama pinggangnya pegal, sering BAK,
aktivitas terbatas, dan pasien mengatakan masih belum mengetahui perawatan
yang dapat dilakukan.
2. Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan muskuloskeletal (fraktur) yang
ditandai dengan pada paha kiri terdapat bekas luka jahitan pemasangan pen,
pasien banyak terbaring di tempat tidur, saat pengkajian pasien hanya duduk
di tempat tidur, pasien mengatakan dirinya tidak dapat bergerak bebas karena
merasa tidak kuat untuk berdiri lama ataupun banyak bergerak, dan
memerlukan bantuan untuk beraktivitas.
3. Risiko jatuh b.d riwayat jatuh pasien terlihat lemah, skala morse 65 (risiko
tinggi), usia pasien 70 tahun, pasien memerlukan bantuan untuk beraktivitas,
pasien mengatakan memiliki gangguan penglihatan dan pernah menjalani
operasi katarak ±3 tahun yang lalu pada kedua matanya, pasien memakai
kacamata untuk membantu penglihatannya namun kacamatanya masih rusak
ketika pengkajian dilakukan sehingga pasien tidak memakai kacamata.
D. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


NOC: Pengetahuan: Manajemen Diabetes (1820) NIC: Peningkatan Efikasi
Diri (5395)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap DM dapat 1. Eksplorasi persepsi 1. Mengkaji pengetahuan
bertambah dengan indikator sebagai berikut: individu mengenai pasien terkait
kemampuannya untuk penyakitnya.
No Indikator Skala Skala melaksanakan perilaku
awal tujuan yang diinginkan.
Faktor penyebab dan faktor yang 2. Identifikasi hambatan 2. Mengetahui batasan
1. 2 3
berkontribusi untuk merubah perilaku. dalam memberikan
2. Tanda dan gejala awal penyakit 2 3 informasi sesuai dengan
Peran diet dalam mengontrol kemampuan pasie dan
3. 2 3 keluarga.
Risiko kadar glukosa darah
Peran tidur dalam kontrol gula 3. Bantu individu untuk 3. Memberikan motivasi
ketidakstabilan
4. 2 3 berkomitmen terhadap pasien untuk merubah
kadar glukosa darah darah
perubahan perilaku. perilaku kea rah yang
b.d kurang Pentingnya menjaga kadar glukosa
5. 2 3 lebih baik.
pengetahuan tentang darah dalam kisaran target
4. Berikan strategi 4. Memberikan informasi
manajemen Penggunaan yang benar dari obat
6. 3 4 pembelajaran yang sesuai sesuai kemampuan
penyakit (00179) yang diresepkan
dengan usia ataupun pasien dan keluarga.
Penggunaan obat non resep
7. 2 3 budaya pasien.
dengan benar
5. Berikan penguatan emosi 5. Meyakinkan pasien
Tahu kapan untuk mendapatkan dan dukungan emosi untuk mempertahankan
8. bantuan dari professional 2 4 selama pembelajaran. perilaku yang baik dan
kesehatan mengubah perilaku
Praktik pencegahan perawatan yang tidak baik.
9. 2 3
kaki 6. Berikan kesempatan untuk 6. Memberikan pasien
10. Manfaat manajemen penyakit 2 3 menguasai pengalaman kesempatan untuk
belajar. bertanya mengenai
Keterangan: informasi yang kurang
1: Tidak ada pengetahuan jelas.
2: Pengetahuan terbatas
3: Pengetahuan sedang 7. Gunakan pernyataan 7. Memberikan pasien
4: Pengetahuan banyak persuasif dan positif dorongan untuk
5: Pengetahuan sangat banyak terkait kemampuan mempertahankan
individu untuk perilaku kesehatan yang
melaksanakan perilaku. positif.
NOC : Pergerakan (0208) NIC: Peningkatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, Mekanika Tubuh (0140)
diharapkan pengendalian terhadap pergerakan pasien dapat
meningkat dengan indikator : 1. Kaji komitmen pasien 1. Mengkaji pengetahuan
untuk belajar dan pasien terkait posisi
No Indikator Skala Skala menggunakan postur tubuh tubuh yang benar.
awal tujuan yang benar.
1. Keseimbangan 2 3 2. Edukasi pasien mengenai 2. Memberikan
pentingnya menjaga postur kenyamanan kepada
2. Gerakan otot 3 4 tubuh yang benar untuk pasien mengenai cara
3. Berjalan 2 3 mencegah ketegangan, pengaturan posisi
Hambatan mobilitas kelelahan, atau injuri. tubuh..
fisik b.d gangguan 4. Bergerak dengan mudah 2 3
3. Bantu pasien untuk 3. Menghindari posisi
muskuloskeletal menghindari duduk dalam tubuh yang salah dan
(fraktur) (00085) Keterangan : posisi tubuh yang sama menyebabkan pegal.
1 = Sangat terganggu dalam jangka waktu yang
2 = Banyak terganggu lama.
3 = Cukup terganggu 4. Bantu pasien untuk
4. Memberikan
4 = Sedikit terganggu mengatur posisi tidur yang kenyamanan kepada
5 = Tidak terganggu tepat. pasien ketika
beristirahat.
5. Instruksikan pasien untuk 5. Mencegah pasien
menggerakan kaki terlebih terjatuh ketika berjalan.
dahulu keudian badan
ketika memulai berjalan
dalam posisi berdiri.
NOC : Pengetahuan: Pencegahan Jatuh (1828) NIC: Pencegahan Jatuh
Risiko jatuh b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, (6490)
riwayat jatuh diharapkan pengendalian terhadap risiko jatuh pasien 1. Mengidentifikasi 1. Mengetahui tingkat
(00155) tertangani dengan indikator : kekurangan baik kognitif kesadaran pasien
atau fisik dari pasien yang
No Indikator Skala Skala mungkin meningkatkan melalui pengkajian
awal tujuan potensi jatuh. GCS.
1. Penggunaan alat bantu yang benar 2 3 2. Kaji ulang riwayat jatuh 2. Mengetahui kondisi
pasien. pasien ketika terjatuh.
Penggunaan alat keselamatan yang 3. Ajarkan keluarga mengenai 3. Memberikan edukasi
2. 2 3
benar
faktor risiko yang untuk mencegah
Tahu kapan meminta bantuan berkontribusi terhadap pasien cedera.
3. 3 4
profesinal adanya kejadian jatuh dan
Penggunaan prosedur perpindahan bagaimana keluarga dapat
4. 2 3
yang aman menurunkan risiko ini.
4. Anjurkan adaptasi di rumah 4. Memberikan kemanan
Keterangan untuk meningkatkan pasien ketika di
1 = Tidak ada pengetahuan keamanan. rumah.
2 = Pengetahuan terbatas
3 = Pengetahuan sedang
4 = Pengetahuan banyak
5 = Pengetahuan sangat banyak
E. IMPLEMENTASI
Rabu, 20 November 2019
Waktu : 16.00-17.45
NO DX WAKTU IMPLEMENTASI RESPON PARAF
S : Pasien mengatakan dirinya memiliki
riwayat DM dan hipertensi. Pasien
mengatakan sekitar 2 bulan yang lalu
Mengkaji status kesehatan pasien dan
1 16.00 terpasang pen dan sekitar 3 tahun yang lalu
riwayat sakit pasien
menjalani operasi katarak di kedua
matanya,
O : Hasil lab menunjukkan gula darah puasa
216 mg/dL
S : Pasien mengatakan dirinya telah mengalami
DM selama 10 tahun, nemun dirinya belum
1 16.15 Mengkaji perasaan pasien seputar
mengetahui secara pasti untuk perawatan
kesehatannya
terhadap penyakitnya.
O : Pasien terdiagnosa DM dan hipertensi
S : Pasien tidak mengetahui jenis-jenis DM,
dirinya menanyakan apa perbedaan dari
Memberikan informasi mengenai penyakit DM tipe 1 dan 2 karena keluarganya ada
1 16.30 DM dan tipe-tipe DM yang memiliki DM tipe 1 sedangkan
dirinya DM tipe 2.
O : Pasien dan keluarga mendengarkan
penjelasan dengan baik.
S : Pasien mengatakan dirinya lebih banyak
berbaring maupun duduk di tempat tidur,
berpindah tempat menggunakan kursi roda
2 16.45 Mengkaji aktivitas pasien sehari-hari maupun walker. Aktivitas sehari-hari
dibantu oleh keluarga.
O : Pasien duduk di samping tempat tidur dan
terlihat lemah.
S : Pasien mengatakan dirinya lebih banyak
berbaring maupun duduk di tempat tidur,
berpindah tempat menggunakan kursi roda
Mengkaji posisi tidur dan cara berjalan maupun walker. Aktivitas sehari-hari
2 17.00 pasien. dibantu oleh keluarga.
O : Pasien terbaring miring kiri dan kanan,
selain itu pasien berjalan menggunakan
walker dengan pelan-pelan.
S : Pasien mengatakan dirinya terjatuh dengan
posisi duduk, kemudian setelah 2 hari
terjatuh dirinya merasa semakin sakit di
3 17.30 Mengkaji riwayat jatuh pasien bagian kakinya dan akhirnya didiagnosa
fraktur sehingga dilakukan operasi di RS
Orthopedi. Pasien terpasang pen
O : Skala morse 65 (risiko tinggi)
S : Pasien mengatakan dirinya selalu diawasi
dan selalu dibantu ketika beraktivitas.
Mengkaji peran keluarga dalam merawat Selain itu pasien memakai pampers agar
3 17.45 pasien dirinya tidak ke kamar mandi.
O : Pasien tnggal dengan anak laki-lakinya
yang kelima dan menantunya.

Kamis, 21 November 2019


Waktu : 10.30-12.00
NO DX WAKTU IMPLEMENTASI RESPON PARAF
S : Pasien mengatakan memiliki garis
1 10.35 Menjelaskan faktor pencetus DM dan cara keturunan DM.
mencegah DM O : Pasien dan keluarga mendengarkan
penjelasan perawat dengan baik.
S : Pasien mengatakan kakinya terkadang
Menjelaskan cara mencegah ulkus DM kesemutan. Selain itu aktivitas pasien
1 10.30 dengan melakukan senam kaki dan sedikit.
perawatan kaki O : Pasien duduk di samping tempat tidur dan
terlihat lemah.
S : Pasien mengatakan kakinya terkadang
kesemutan. Selain itu aktivitas pasien
1 10.50 Praktik senam kaki DM Bersama pasien dan
sedikit.
keluarga
O : Pasien dan keluarga mempraktikan dengan
baik.
S : Pasien mengatakan dirinya tidak memakan
daging kambing ataupun sapi, mengurangi
Memberikan edukasi mengenai diet untuk makanan berlemak, namun dirinya banyak
1 11.15 pasien DM memakan buah dan sayur.
O : Pasien dan keluarga mendengarkan
penjelasan perawat dengan baik.
S : Pasien mengatakan aktivitas tergantung
2 11.37 Menjelaskan postur tubuh yang baik dan total.
menjelaskan cara berjalan yang baik O : Pasien dan keluarga mendengarkan
penjelasn perawat dengan baik.
Menjelaskan cara mencegah jatuh yaitu
S : Pasien mengatakan aktivitas tergantung
dengan menggunakan alat bantu jalan
total.
3 11.45 dengan benar, berjalan dengan benar,
O : Terlihat kursi roda dan walker. Pasien dan
menghinari lantai licin, menggunakan alas
keluarga mendengarkan penjelasn perawat
kaki yang sesuai, dan perlunya pengawasan
dengan baik.
dari keluarga saat pasien berpindah
S : Pasien mengatakan aktivitas tergantung
Memberikan dorongan pasien untuk total dan pergerakan hanya sedikit.
3 12.00 berlatih ROM dan mengajarkan gerakan O : Pasien dan keluarga mendengarkan
ROM. penjelasn perawat dengan baik kemudian
bersama perawat mempraktikan ROM.
Jumat, 22 November 2019
Waktu: 19.00-20.00
NO DX WAKTU IMPLEMENTASI RESPON PARAF
S : Pasien mengatakan DM merupakan
penyakit yang tidak menular namun dapat
berisiko tinggi apabila memiliki keluarga
1 19.10 Mengkaji kembali pengetahuan pasien yang DM, pasien dan keluarga mampu
mengenai penyakit DM menjelaskan kembali mengenai beberapa
makanan yang perlu dihindari.
O : Pasien dan keluarga mendengarkan
penjelasn perawat dengan baik.
S : Pasien mampu melakukan senam kaki
diabetes dan menjelaskan beberapa
pencegahan ulkus DM. Pasien mengatakan
1 19.30 Mengkaji kembali cara perawatan kaki dan hari ini melakukan senam kaki, yaitu pada
olahraga kaki pagi hari saat bangun tidur dan sore hari
ketika dirinya menonton TV.
O : Pasien dan keluarga mendengarkan
penjelasan perawat dengan baik.
S : Pasien mengatakan dirinya sudah
meminum semua obatnya dan tinggal
1 19.36 Mengkaji kembali obat-obatan yang
meminum Metformin sekali lagi.
diminum oleh pasien
O : Pasien dan keluarga mendengarkan
penjelasan perawat dengan baik.
S : Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
cara pengaturan posisi saat berjalan, duduk,
Mengkaji pemahaman pasien mengenai maupun saat tidur. Namun pasien
2 19.45 ROM dan pengaturan posisi mengatakan belum melakukan ROM pada
hari ini.
O : Pasien dan keluarga mendengarkan
penjelasn perawat dengan baik. Pasien dan
keluarga melakukan ROM dengan bantuan
perawat.
S : Pasien dan keluarga mengatakan sudah
berusaha untuk menjaga lantai tidak licin,
3 19.50 Mengkaji pemahaman pasien dan keluarga menggunakan alat bantu jalan dengan
mengenai risiko jatuh pelan-pelan.
O : Pasien dan keluarga mendengarkan
penjelasan perawat dengan baik.
S : Pasien dan keluarga akan tetap menjaga
Memberikan motivasi kepda keluarga dan kesehatan dan mempertahankan pola hidup
3 20.00 pasien untuk menjaga kesehatan dan sehat.
perilaku yang positif O : Pasien dan keluarga mendengarkan
penjelasn perawat dengan baik.
F. EVALUASI
NO WAKTU DX EVALUASI
S : Pasien mengatakan dirinya DM semenjak 10 tahun dengan hipertensi dan
belum memiliki informasi yang cukup terkait penyakitnya.
O : Pasien terdiagnosa DM disertai hipertensi
A : Masalah pengetahuan DM belum teratasi
Pengetahuan: Manajemen Diabetes (1820)
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
Faktor penyebab dan faktor yang
1. 2 3 2
berkontribusi
2. Tanda dan gejala awal penyakit 2 3 2
Peran diet dalam mengontrol
Rabu, 20 3. 2 3 2
kadar glukosa darah
1 November 2019 1 Peran tidur dalam kontrol gula
4. 2 3 2
darah
Pukul: 21.00 Pentingnya menjaga kadar glukosa
5. 2 3 2
darah dalam kisaran target
Penggunaan yang benar dari obat
6. 3 4 3
yang diresepkan
Penggunaan obat non resep
7. 2 3 2
dengan benar
Tahu kapan untuk mendapatkan
8. bantuan dari professional 2 4 2
kesehatan
Praktik pencegahan perawatan
9. 2 3 2
kaki
10. Manfaat manajemen penyakit 2 3 2

P : Lanjutkan intervensi
S : Pasien mengatakan dirinya hanya terbaring dan sedikit bergerak
O : Pasien fraktur dengan pemasangan pen sekitar 2 bulan yang lalu. Pasien
menggunakan alat bantu jalan dan abntuan keluarga dalam melakukan
aktivitas.
A : Masalah pergerakan pasien terbatas
Pergerakan (0208)
2
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
1. Keseimbangan 2 3 2
2. Gerakan otot 3 4 3
3. Berjalan 2 3 2
4. Bergerak dengan mudah 2 3 2
P : Lanjutkan intervensi
S : Keluarga dan pasien mengatakan pasien riwayat jatuh
O : Skala morse 65
A : Pencegahan risiko jatuh belum teratasi
Pengetahuan: Pencegahan Jatuh (1828)
No Indikator Skala Skala Skala
3 awal tujuan akhir
1. Penggunaan alat bantu yang benar 2 3 2
Penggunaan alat keselamatan yang
2. 2 3 2
benar
Tahu kapan meminta bantuan
3. 3 4 3
profesinal
Penggunaan prosedur perpindahan
4. 2 3 2
yang aman
P : Lanjutkan intervensi
S : Pasien mengatakan dirinya DM semenjak 10 tahun dengan hipertensi dan
memiliki informasi yang cukup terkait penyakitnya.
O : Pasien terdiagnosa DM disertai hipertensi
A : Masalah pengetahuan DM teratasi sebagian
Pengetahuan: Manajemen Diabetes (1820)
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
Faktor penyebab dan faktor yang
1. 2 3 2
berkontribusi
2. Tanda dan gejala awal penyakit 2 3 2
Peran diet dalam mengontrol
3. 2 3 3
kadar glukosa darah
Kamis, 21 Peran tidur dalam kontrol gula
1 4. 2 3 2
2 November 2019 darah
Pentingnya menjaga kadar glukosa
Pukul : 21.00 5. 2 3 2
darah dalam kisaran target
Penggunaan yang benar dari obat
6. 3 4 4
yang diresepkan
Penggunaan obat non resep
7. 2 3 3
dengan benar
Tahu kapan untuk mendapatkan
8. bantuan dari professional 2 4 3
kesehatan
Praktik pencegahan perawatan
9. 2 3 3
kaki
10. Manfaat manajemen penyakit 2 3 3

P : Lanjutkan intervensi.
2 S : Pasien mengatakan dirinya mulai meningkatkan pergerakannya
O : Pasien fraktur dengan pemasangan pen sekitar 2 bulan yang lalu. Pasien
menggunakan alat bantu jalan dan abntuan keluarga dalam melakukan
aktivitas.
A : Pergerakan pasien sedikit teratasi
Pergerakan (0208)
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
1. Keseimbangan 2 3 2
2. Gerakan otot 3 4 4
3. Berjalan 2 3 2
4. Bergerak dengan mudah 2 3 2
P : Lanjutkan intervensi latihan ROM
S : Keluarga dan pasien mengatakan untuk berusaha mencegah jatuh
O : Skala morse 65
A : Pencegahan risiko jatuh teratasi sedikit
Pengetahuan: Pencegahan Jatuh (1828)
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
3
1. Penggunaan alat bantu yang benar 2 3 2
Penggunaan alat keselamatan yang
2. 2 3 2
benar
Tahu kapan meminta bantuan
3. 3 4 4
profesinal
Penggunaan prosedur perpindahan
4. 2 3 3
yang aman
P : Memberi leaflet informasi pencegahan jatuh untuk pasien.
S : Pasien mengatakan dirinya DM semenjak 10 tahun dengan hipertensi dan
memiliki informasi yang cukup terkait penyakitnya.
O : Pasien terdiagnosa DM disertai hipertensi
A : Masalah pengetahuan DM teratasi sebagian
Pengetahuan: Manajemen Diabetes (1820)
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
Faktor penyebab dan faktor yang
1. 2 3 2
berkontribusi
2. Tanda dan gejala awal penyakit 2 3 3
Peran diet dalam mengontrol
3. 2 3 3
kadar glukosa darah
Jumat, 22 Peran tidur dalam kontrol gula
4. 2 3 2
1 darah
3 November 2019 Pentingnya menjaga kadar glukosa
5. 2 3 3
darah dalam kisaran target
Pukul: 20.45 Penggunaan yang benar dari obat
6. 3 4 4
yang diresepkan
Penggunaan obat non resep
7. 2 3 3
dengan benar
Tahu kapan untuk mendapatkan
8. bantuan dari professional 2 4 4
kesehatan
Praktik pencegahan perawatan
9. 2 3 3
kaki
10. Manfaat manajemen penyakit 2 3 3

P : Memberi leaflet informasi mengenai seputar DM, pencegahan ulkus


DM, senam kaki DM, dan diet DM untuk pasien.
2 S : Pasien mengatakan dirinya mulai meningkatkan pergerakannya
O : Pasien fraktur dengan pemasangan pen sekitar 2 bulan yang lalu. Pasien
menggunakan alat bantu jalan dan abntuan keluarga dalam melakukan
aktivitas.
A : Pergerakan pasien sedikit teratasi
Pergerakan (0208)
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
1. Keseimbangan 2 3 2
2. Gerakan otot 3 4 4
3. Berjalan 2 3 2
4. Bergerak dengan mudah 2 3 2
P : Memberi leaflet informasi mengenai latihan ROM untuk pasien
S : Keluarga dan pasien mengatakan untuk berusaha mencegah jatuh
O : Skala morse 65
A : Pencegahan risiko jatuh teratasi sebagian
Pengetahuan: Pencegahan Jatuh (1828)
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
3
1. Penggunaan alat bantu yang benar 2 3 3
Penggunaan alat keselamatan yang
2. 2 3 3
benar
Tahu kapan meminta bantuan
3. 3 4 4
profesinal
Penggunaan prosedur perpindahan
4. 2 3 2
yang aman
P : Memberi leaflet informasi pencegahan jatuh untuk pasien.
G. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai