OLEH:
Karina Denggani Rebeka Cibro
I4B019037
A. Pengkajian
Tanggal : 20 November 2019
Pukul : 19.00 WIB
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.S
Usia : 70 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Arcawinangun 1/8
Diagnosa medis : Diabetes Melitus
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien merupakan pasien diabetes melitus (DM) selama 10 tahun dan
terpasang pen ± 2 bulan. Pasien mengeluh tidak bebas bergerak dan
merasa pegal pada pinggangnya apabila terlalu lama duduk. Selain itu
pasien mengatakan dirinya belum mengetahui secara pasti mengenai
sakit DM.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Awalnya pasien terjatuh duduk secara tiba-tiba dan merasa nyeri di
bagian kaki, namun tidak langsung memeriksakannya. Pasien hanya
melakukan pengobatan alternaif yaitu kompres hangat pada pinggang
dan kakinya. Selang 2 hari kemudian rasa sakit bertambah, akhirnya
pasien dibawa ke RS Orthopedi dan didiagnosa fraktur pada paha
kirinya. Kemudian pasien dioperasi dan terpasang pen, pasien dirawat
inap selama 3 hari dan setiap tanggal 29 pasien dijadwalkan untuk
kontrol ke RS Orthopedi.
Setelah 1 bulan keluar dari RS Orthopedi, pasien mengalami
kelemahan. Keluarga membawa pasien ke RSUD Margono, pasien
terdiagnosa hipoglikemi (50 mg/dL) dan dirawat inap di Ruang Dahlia
selama 3 hari.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat DM dan hipertensi. Pasien pernah menjalani
operasi katarak pada kedua matanya di katarak center Purwokerto ±3
tahun yang lalu.
d. Riwayat penyakit Keluarga
DM
3. Pola Fungsional
a. Pola Kesehatan Fungsional
Pasien mengatakan dirinya menjaga kesehatan dengan menjaga pola
makanannya sesuai dengan diet yang dianjurkan untuk pasien DM,
seperti tidak memakan daging sapi atau kambing dan lebih banyak
mengkonsumsi buah atau sayuran. Setiap pagi pasien berjemur dari
jam 07.00 – 08.30 WIB dengan kursi roda.
Pasien selalu rutin kontrol DM setiap bulan ke klinik Amanda, yaitu
setiap Kamis minggu pertama. Pasien juga kontrol tulang ke RS
Orthopedi setiap tanggal 29.
Pasien rutin meminum obatnya dan pasien juga mengkonsumsi obat
herbal untuk tulang yang diperolehnya dari tempatnya menjalani
pengobatan alternatif.
b. Pola Nutrisi Metabolik :
Pasien mengatakan dirinya sehari makan 3 kali, namun dirinya jarang
minum air putih. Pasien mengatakan dalam sehari dirinya kira-kira
meminum 1 botol air putih ukuran 600 ml, saat pengkajian (pukul
19.00) terlihat botol ukuran 600 ml dan pasien hanya meminum 1/3
dari botol. Pasien mengatakan dirinya selalu mengkonsumsi sayur
ataupun buah.
c. Pola Eliminasi :
Pasien mengatakan dalam sehari BAB 1x setiap pagi hari dan BAK ±
6 kali. Pasien menggunakan pampers karena masih belum mampu
untuk berjalan ke kamar mandi.
d. Pola Aktivitas Latihan :
Pasien tidak mampu mengerjakan aktivitas sehari-hari di rumah,
sehingga selalu membutuhkan bantuan keluarga dan alat bantu jalan
(kursi roda dan walker).
Makan/ minum √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ ROM √
Menata rumah √
Memasak √
Berbelanja √
Keterangan :
0= mandiri
1= dengan alat bantu
2= dibantu orang lain
3= dibantu orang lain dan alat
4= tergantung total
e. Pola Istirahat Tidur
Pasien mengatakan dirinya pergi tidur pukul 21.00 WIB dan
kemudian terbangun pukul 03.00 WIB dan tidak dapat tidur kembali
sampai seterusnya. Pasien memakai pampers sehingga tidak perlu
berjalan ke kamar mandi untuk BAK atau BAB, sebelum memakai
pampers pasien mengeluh terganggu setiap malam terbangun untuk
BAK ke kamar mandi.
f. Pola Persepsi Kognitif
Pasien menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan dan bersikap
kooperatif, selama pengkajian pasien menatap lawan bicara (perawat)
dan orientasi pasien baik.
g. Pola Persepsi Diri – Konsep Diri
Sebelumnya pasien rajin sholat 5 waktu dan selalu mengikuti
pengajian bersama perkumpulan ibu-ibu di sekitar rumahnya. Namun
saat ini pasien sudah tidak mengikuti kegiatan yang ada di
lingkungannya dan pasien juga tidak sholat sejak terpasang pen.
Pasien mengatakan dirinya sedih karena tidak dapat beraktivitas
seperti orang-orang lain, dirinya tidak bebas bergerak serta
membutuhkan bantuan dari keluarga dan alat bantu jalan untuk
beraktivitas.
h. Pola Peran Hubungan
Pasien merupakan istri dan ibu dari 5 orang anak. Hubungan dengan
keluarga baik-baik saja dan saling tolong menolong dalam segala hal
termasuk mendukung dalam proses pemulihan pasien. Ketika
pengkajian, pasien selalu dijaga oleh anak laki-laki dan menantunya.
Berikut merupakan genogram pasien.
Keterangan :
= Pasien
= Perempuan
= Laki –laki
= Tinggal dalam satu rumah
= Meninggal
Dari genogram di atas, terlihat pasien tinggal dengan anak laki-
lakinya yang ke-5 dan menantunya. Suami pasien sudah meninggal ± 10
tahun yang lalu.
i. Pola Koping Toleransi Stress
Pasien merasa pegal di pinggangnya apabila terlalu lama duduk
sehingga pasien lebih banyak berbaring. Pasien ingin cepat sembuh
secara total karena ingin bergerak bebas tanpa bantuan alat bantu
seperti kursi roda maupun walker.
j. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum terpasang pen pasien masih sholat 5 waktu. Tetapi saat
dirawat pasien tidak sholat 5 waktu karena pergerakannya terbatas.
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis dengan GCS : E4,
M6, V5
c. Tanda-tanda vital :
TD : 170/70 kali per menit
Nadi : 80 x/ menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,7oC
TB : 153 cm
BB : 57 kg
IMT : 24,3 (IMT berlebih)
5. Head to toe
Bagian yang diperiksa Hasil
Kepala Inspeksi
Bentuk kepala : simetris
Rambut: bersih, tidak ada kerontokan,
pertumbuhan merata
Tidak terdapat lesi
Palpasi
Nyeri tekan : -
Massa : -
Mata Inspeksi
Bola mata : simetris
Pergerakan bola mata : normal
Reflek pupil : ishokor
Kornea : bening
Sclera : tidak ikterik
Palpasi
Nyeri tekan : -
Hidung Inspeksi
Bentuk hidung : simetris.
Secret : -
Pernapasan cuping hidung : -
Fungsi penciuman : baik, normal
Peradangan : -
Polip : -
NGT : -
Palpasi
Nyeri tekan : -
Massa : -
Telinga Inspeksi
Bentuk daun telinga : normal
Letaknya : simetris
Peradangan : -
Fungsi pendengaran : kedua telinga baik
Serumen : -
Palpasi
Nyeri tekan : -
Mulut Inspeksi
Kelembapan : lembab
Bau : -
Sianosis : -
Fungsi pengecapan : baik, normal
Stomatitis : -
Lidah : tidak kotor, agak merah muda
Leher Inspeksi
JVP : tidak ada peningkatan JVP
Benjolan/masa : -
Pembesaran tiroid : -
Deviasi trakea : -
Kekakuan : -
Palpasi
Nyeri tekan : -
Thorak Inspeksi
Bentuk dada : simetris kanan kiri
Retraksi dinding dada : -
Palpasi
Nyeri tekan : -
Krepitasi : -
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
Jantung :
Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi: denyutan teraba dengan frekuensi
80 kali per menit (60-100x/menit)
Perkusi: pekak
Auskultasi: bunyi jantung reguler lubdup
Abdomen Inspeksi :
Bentuk: datar
Asites : -
Massa : -
Warna : kulit tidak kemerahan.
auskultasi :
peristaltik usus 10 kali/menit
palpasi :
Tidak terdapat hepatomegaly dan
splenomegaly
perkusi :
Timpani
Ekstermitas Inspeksi:
Tidak ada lesi, edema, kemerahan dan
sianosis.
Terdapat bekas jahitan operasi di paha
kiri yang sudah menutup dan
mengering dengan sempurna.
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan dan edema
Kekuatan otot :
Tangan kiri Tangan kanan
5 5
Kaki kiri Kaki kanan
5 5
7 Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal periksa: 14 November 2019
Tempat: Laboratorium Klinik Medico Labora
TD : 150/80 mmHg
JENIS HASIL
NILAI NORMAL
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
Glukosa Puasa 216 (H) 70 – 110 mg/dL
B. Analisis Data
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 Do:
Pasien terlihat lemah.
Hasil lab tanggal 14
November 2019
menunjukkan gula darah
puasa : 216 mg/dL.
Ds :
Pasien riwayat DM 10 Kurang
tahun. Risiko pengetahuan
Pasien mengeluh cepat ketidakstabilan tentang
kadar glukosa manajemen
lelah dan jika duduk
darah penyakit
lama pinggangnya
pegal.
Sering BAK.
Aktivitas pasien
terbatas.
Pasien mengatakan
masih belum
mengetahui perawatan
yang dapat dilakukan.
2 DO :
Pasien terlihat lemah.
Skala morse 65 (risiko
tinggi).
Usia pasien 70 tahun.
DS :
Pasien memerlukan
bantuan untuk
mengganti baju,
bergerak, makan, Riwayat jatuh
Risiko jatuh
minum dan melakukan
aktivitas yang lain.
Pasien mengatakan
memiliki gangguan
penglihatan dan pernah
menjalani operasi
katarak ±3 tahun yang
lalu pada kedua
matanya.
Pasien memakai
kacamata untuk
membantu
penglihatannya, namun
kacamatanya rusak
sampai saat pengkajian
dilakukan sehingga
pasien tidak memakai
kacamata.
3 DO:
DS:
Gangguan
Pasien mengatakan Hambatan muskuloskeletal
dirinya tidak dapat mobilitas fisik (fraktur)
bergerak bebas karena
merasa tidak kuat untuk
berdiri lama ataupun
banyak bergerak.
Pasien mengatakan
sehari-hari dirinya
memerlukan bantuan
untuk beraktivitas seperti
mandi, mengambil
makan, ataupun
berpindah tempat
C. Prioritas Masalah
1. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d kurang pengetahuan tentang
manajemen penyakit ditandai dengan hasil lab tanggal 14 November 2019
menunjukkan gula darah puasa : 216 mg/dL, pasien riwayat DM 10 tahun,
mengeluh cepat lelah dan jika duduk lama pinggangnya pegal, sering BAK,
aktivitas terbatas, dan pasien mengatakan masih belum mengetahui perawatan
yang dapat dilakukan.
2. Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan muskuloskeletal (fraktur) yang
ditandai dengan pada paha kiri terdapat bekas luka jahitan pemasangan pen,
pasien banyak terbaring di tempat tidur, saat pengkajian pasien hanya duduk
di tempat tidur, pasien mengatakan dirinya tidak dapat bergerak bebas karena
merasa tidak kuat untuk berdiri lama ataupun banyak bergerak, dan
memerlukan bantuan untuk beraktivitas.
3. Risiko jatuh b.d riwayat jatuh pasien terlihat lemah, skala morse 65 (risiko
tinggi), usia pasien 70 tahun, pasien memerlukan bantuan untuk beraktivitas,
pasien mengatakan memiliki gangguan penglihatan dan pernah menjalani
operasi katarak ±3 tahun yang lalu pada kedua matanya, pasien memakai
kacamata untuk membantu penglihatannya namun kacamatanya masih rusak
ketika pengkajian dilakukan sehingga pasien tidak memakai kacamata.
D. RENCANA KEPERAWATAN
P : Lanjutkan intervensi
S : Pasien mengatakan dirinya hanya terbaring dan sedikit bergerak
O : Pasien fraktur dengan pemasangan pen sekitar 2 bulan yang lalu. Pasien
menggunakan alat bantu jalan dan abntuan keluarga dalam melakukan
aktivitas.
A : Masalah pergerakan pasien terbatas
Pergerakan (0208)
2
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
1. Keseimbangan 2 3 2
2. Gerakan otot 3 4 3
3. Berjalan 2 3 2
4. Bergerak dengan mudah 2 3 2
P : Lanjutkan intervensi
S : Keluarga dan pasien mengatakan pasien riwayat jatuh
O : Skala morse 65
A : Pencegahan risiko jatuh belum teratasi
Pengetahuan: Pencegahan Jatuh (1828)
No Indikator Skala Skala Skala
3 awal tujuan akhir
1. Penggunaan alat bantu yang benar 2 3 2
Penggunaan alat keselamatan yang
2. 2 3 2
benar
Tahu kapan meminta bantuan
3. 3 4 3
profesinal
Penggunaan prosedur perpindahan
4. 2 3 2
yang aman
P : Lanjutkan intervensi
S : Pasien mengatakan dirinya DM semenjak 10 tahun dengan hipertensi dan
memiliki informasi yang cukup terkait penyakitnya.
O : Pasien terdiagnosa DM disertai hipertensi
A : Masalah pengetahuan DM teratasi sebagian
Pengetahuan: Manajemen Diabetes (1820)
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
Faktor penyebab dan faktor yang
1. 2 3 2
berkontribusi
2. Tanda dan gejala awal penyakit 2 3 2
Peran diet dalam mengontrol
3. 2 3 3
kadar glukosa darah
Kamis, 21 Peran tidur dalam kontrol gula
1 4. 2 3 2
2 November 2019 darah
Pentingnya menjaga kadar glukosa
Pukul : 21.00 5. 2 3 2
darah dalam kisaran target
Penggunaan yang benar dari obat
6. 3 4 4
yang diresepkan
Penggunaan obat non resep
7. 2 3 3
dengan benar
Tahu kapan untuk mendapatkan
8. bantuan dari professional 2 4 3
kesehatan
Praktik pencegahan perawatan
9. 2 3 3
kaki
10. Manfaat manajemen penyakit 2 3 3
P : Lanjutkan intervensi.
2 S : Pasien mengatakan dirinya mulai meningkatkan pergerakannya
O : Pasien fraktur dengan pemasangan pen sekitar 2 bulan yang lalu. Pasien
menggunakan alat bantu jalan dan abntuan keluarga dalam melakukan
aktivitas.
A : Pergerakan pasien sedikit teratasi
Pergerakan (0208)
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
1. Keseimbangan 2 3 2
2. Gerakan otot 3 4 4
3. Berjalan 2 3 2
4. Bergerak dengan mudah 2 3 2
P : Lanjutkan intervensi latihan ROM
S : Keluarga dan pasien mengatakan untuk berusaha mencegah jatuh
O : Skala morse 65
A : Pencegahan risiko jatuh teratasi sedikit
Pengetahuan: Pencegahan Jatuh (1828)
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
3
1. Penggunaan alat bantu yang benar 2 3 2
Penggunaan alat keselamatan yang
2. 2 3 2
benar
Tahu kapan meminta bantuan
3. 3 4 4
profesinal
Penggunaan prosedur perpindahan
4. 2 3 3
yang aman
P : Memberi leaflet informasi pencegahan jatuh untuk pasien.
S : Pasien mengatakan dirinya DM semenjak 10 tahun dengan hipertensi dan
memiliki informasi yang cukup terkait penyakitnya.
O : Pasien terdiagnosa DM disertai hipertensi
A : Masalah pengetahuan DM teratasi sebagian
Pengetahuan: Manajemen Diabetes (1820)
No Indikator Skala Skala Skala
awal tujuan akhir
Faktor penyebab dan faktor yang
1. 2 3 2
berkontribusi
2. Tanda dan gejala awal penyakit 2 3 3
Peran diet dalam mengontrol
3. 2 3 3
kadar glukosa darah
Jumat, 22 Peran tidur dalam kontrol gula
4. 2 3 2
1 darah
3 November 2019 Pentingnya menjaga kadar glukosa
5. 2 3 3
darah dalam kisaran target
Pukul: 20.45 Penggunaan yang benar dari obat
6. 3 4 4
yang diresepkan
Penggunaan obat non resep
7. 2 3 3
dengan benar
Tahu kapan untuk mendapatkan
8. bantuan dari professional 2 4 4
kesehatan
Praktik pencegahan perawatan
9. 2 3 3
kaki
10. Manfaat manajemen penyakit 2 3 3