D DENGAN
DIAGNOSA ANGINA PEKTORIS STABIL DI RUANGAN
TREADMILL RSUP PROF DR R. D. KANDOU MANADO
Oleh : Kelompok 5
Reguler : RPL :
2019
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan hikmat, rahmat serta hidayahNya kepada penyusun sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah “TREADMILL dan ANGINA PEKTORIS” ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
penulisan maupun pemilihan kata, oleh karena itu penyusun meminta maaf dan
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah ini. Penyusun
berharap dengan makalah ini pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
BAB II. PEMBAHASAN TREADMILL
1 Treadmill
a. Definisi
b. Penggunaan
c. Komponen
d. Manfaat
e. Tes Treadmill
f. Indikasi Tes Treadmill
g. Persiapan Pasien Sebelum Latihan
h. Pelaksanaan Tes
i. Implikasi Keperawatan
2. Asuhan Keperawatan
BAB III. PENUTUP
a. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menjaga kesehatan tubuh, idealnya kita perlu berolahraga secara teratur,
atau paling tidak Dua kali dalam satu minggu. Tapi seringkali kita meluangkan waktu
untuk berolahraga karena beberapa alasan, seperti; tidak ada fasilitas olahraga, tidak punya
waktu, tidak ada teman, malas, dan lain-lain. Nah, kalau sudah begini, kita perlu alat
kemajuan, namun tetap saja masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup
Tes Toleransi Latihan ( ETT ) merupakan salah satu cara utama untuk
menegakkan diagnosa pasien dengan penyakit jantung koroner khususnya dan penyakit
jantung pada umumnya. Tes Toleransi Latihan terutama ditujukan untuk menegakkan
diagnosa secara dini sehingga pencegahan dapat dilakukan, kematian dapat dihindari dan
Alat fitness treadmill bisa digunakan untuk berjalan dan juga jogging. Biasanya
alat ini memiliki banyak jenis, mulai dari yang hanya memiliki satu fungsi hingga yang
memiliki banyak fungsi. Penggunaannya juga bermaca-macam, mulai dari cara manual,
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. TREADMILL
A. Pengertian
seperti Gym. Namun banyak orang yang akhirnya membeli peralatan olehraga sendiri
di dalam rumahnya termasuk treadmil. Treadmill adalah alat yang digunakan untuk
Alat fitness treadmill bisa digunakan untuk berjalan dan juga jogging.
Biasanya alat ini memiliki banyak jenis, mulai dari yang hanya memiliki satu fungsi
B. Penggunaan
1. Treadmill bisa digunakan oleh semua orang dengan berbagai kondisi tubuh
termasuk orang yang pernah mengalami cedera, misalnya; sakit punggung, cedera
lutut, pergelangan kaki dan lutut lemah. Hal ini karena treadmill mengurangi
tekanan pada sendi tidak seperti ketika kita berolah raga di jalan.
mengetahui kalori yang terbakar, kecepatan berjalan/ berlari, dan juga jarak
3. Alat treadmill sangat idel digunakan bagi orang yang ingin menurunkan berat
4
C. Komponen
1. Monitor
2. Belt (Karpet)
3. Stepper
4. Twister
5. Push Up
D. Manfaat
1. Selain sangat cocok digunakan untuk melatih kemampuan kardiovaskular, alat ini
juga bisa membantu membakar lemak dalam tubuh dan membantu melangsingkan
tubuh. Berlatih dengan treadmill sama dengan berlatih di jalan, dan jika dilakukan
dengan porsi yang tepat dan teratur maka akan membuat tubuh kita semakin bugar
2. Dengan alat treadmill yang baik, kita bisa mengatur latihan sesuai dengan
kebutuhan, misalnya; jalan santai, jalan cepat, jogging, dan lari menanjak. Kita
3. Sangat cocok untuk orang yang memiliki ruangan yang kurang besar, dan juga
4. Treadmill bisa digunakan oleh semua orang dengan berbagai kondisi tubuh
termasuk orang yang pernah mengalami cedera, misalnya; sakit punggung, cedera
lutut, pergelangan kaki dan lutut lemah. Hal ini karena treadmill mengurangi
tekanan pada sendi tidak seperti ketika kita berolah raga di jalan.
mengetahui kalori yang terbakar, kecepatan berjalan/ berlari, dan juga jarak
melawan angin seperti ketika kita berlari di alam terbuka. Ketika kita berjalan atau
berlari di alat fitness ini, kita berjalan/ berlari di atas permukaan yang bergerak
sehingga tekanan pada kaki akan berkurang dan memperkecil resiko terjadinya
cedera kaki.
E. Tes Treadmill
selama latihan fisik yang berdampak terhadap peningkatan kebutuhan oksigen pada
jantung. Latihan fisik yang dilakukan pasien dapat berupa pasien berjalan pada ban
berjalan atau treadmill, bersepeda statis atau atau naik turun tangga. Pasein dilatih
meningkatkan beban sepeda statis secara bertahap. Selama latihan gambaran monitor
elektrokardiografi, heart rate dan tekanan darah selalu dipantau dan dianalisa.
penyempitan lumen arteri dan penyumbatan aliran darah ke jantung. suplay darah
yang tidak adekuat ( iskhemik ) yang ditimbulkan sel – sel otot kekurangan
Salah satu factor yang dapat menimbulkan nyeri angina adalah latihan fisik karena
6
ditegakkan dengan stress tes, terutama pada ischemia tersamar (secara obyektif
ischemia yaitu dengan stress tes tetapi pasien tidak menunjukkan gejala).
2. Pasien dengan factor resiko terhadap coronary artery diseases dapat ditelusuri dari
resiko. Factor resiko dibedakan menjadi dua yaitu yang tidak dapat dirubah
(riwayat keluarga dengan masalah jantung, peningkatan usia, jenis kelamin, ras)
dan dapat dirubah ( kadar kolesterol, tinggi tekanan darah, merokok, kadar
kelelahan dan nafas pendek, pada keadaan ini pasien kadang tidak dapat
diagnosa maka dokter akan melakukan salah satu tes diagnosa yaitu stress tes.
Fokus utama pengkajian adalah terhadap curah jantung dan perubahan pola
EKG. Bila curah jantung berkurang, maka jumlah oksigen yang mencapai jaringan
borderline hipertensi. Tes toleransi latihan pada kasus ini digunakan untuk
7
5. Mengidentifikasi kelainan irama jantung, berupa disritmia adalah kelainan denyut
jantung yang meliputi gangguan frekuensi atau irama atau keduanya. Disritmia
ini dapat disebabkan oleh aktivitas normal seperti latihan atau stress tes, hal ini
Pasien yang mengalami serangan miokard infak akut dan bebas dari gejala maka
dan penyesuaian fisik. Tujuan toleransi latihan dicapai melalui penyesuaian fisik,
jumlah darah yang kembali ke jantung ( preload ) dan mengurangi beban kerja
jantung.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai latihan, hal ini untuk
8
1. Pasien dianjurkan untuk menggunakan sepatu olah raga bersole dari karet, celana
Kondisi tidak segar atau stress atau emosi akibat situasi yang menegangkan akan
meningkat.
3. Tidak diinstruksikan untuk berhenti merokok, makan atau minum 4 jam sebelum
latihan.
Makan dan minum akan meningkatkan aliran darah ke daerah mesenteric untuk
4. Tidak makan atau minum bahan – bahan yang mengandung cafein selama 12 jam
sebelum latihan.
syaraf simpatik, hal ini akan mempengaruhi frekuensi jantung, irama, dan tekanan
darah.
5. Tidak minum obat – jantung selama 1 hari sebelum test kecuali atas anjuran
dokter
Obat – obatan yang di konsumsi menjelang latihan akan dapat memberikan hasil
yang meraguakan.
6. Jika pasien menggunakan inhaler, maka dianjurkan untuk dibawah pada saat test.
Demikian juga pada pasien diabetes jika pasien mendapatkan insulin untuk
mengontrol gula darah, dianjurkan dosis ½ nya pada pagi hari dan makan 4 jam
sebelum latihan. Jika pasien mendapatkan pil untuk mengontrol gula darah, maka
9
jangan minum obat sampai latihan selesai. Jika pasien dimonitor glukosanya,
H. Pelaksanaan test
2. Electrode dilekatkan pada area dinding dada dapat dihubungkan memakai kabel
Telemetry alat penangkap data yang portable yang menggunakan sistem transmisi
3. Pasien di ukur heart rate dan tekanan darah sebelum latihan, pasien melakukan
ban berjalan atau treadmill, bersepeda statis, naik turun tangga. Latihan dimulai
Pengukuran tekanan darah dan heart rate diambil di menit ke 2 pada setiap tahap.
5. Hal – hal yang harus diperhatikan selama pelaksanaan tes adalah : tekanan darah,
pada dada.
6. Latihan dihentikan pada : pasien merasa tidak nyaman pada dada, nafas pendek,
pusing, kenaikan heart rate ( maksimal 85% dari rata HR ) ketidakteraturan irama
I. Implikasi Keperawatan
1. Catat obat – obat yang diminum klien dan waktu terakhir di minum.
10
2. Anjurkan pasien Tidur cukup sebelum latihan, tidak makan atau minum selama 4
jam sebelum latihan, tidak makan atau minum bahan – bahan yang mengandung
3. Jelaskan bahwa pemeriksaan untuk melihat kelistrikan jantung pada saat jantung
5. Jelaskan bahwa dada, tangan, kaki pasien akan dipasang electrode yang akan di
6. Jelaskan bahwa pemeriksaan treadmill cukup aman karena diawasi oleh dokter
7. Anjurkan klien untuk memakai baju yang longgar, celana yang nyaman dan sepatu
dada, nafas pendek, pusing dan yang lebih penting lagi memberi kesempatan klien
untuk bertanya.
11
2. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Nama : Tn R. D
TTL. : 1 Januari 1972
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : laki- laki
Agama : Islam
Alamat : Ternate
No RM : 70 45 06
Riwayat Kesehatan
Pasien mengeluh nyeri dada saat beraktifitas
Diagnosa Medis
APS CCS II
Terapi Obat
Amlodipin 10 ml
Micardis 80 ml
Nitrokaf 2,5 ml
Atorvastatun 20 ml
Aspilet 80 ml
Airway
Jalan nafas bebas, tidak ada gangguan
Breathing
R : 24 x/m, suara nafas vesikuler
Circulation
TD : 150/90 mmHg, Nadi : 77 x/m
Disability
GCS : E4, V5, M6
Exposure
Tidak ada kripitasi, tidak sianosis
Pemeriksaan Penunjang
Treadmill Stress Test
Hasul treadmill menunjukkan positif iskemik respon
Klasifikasi kebugaran lemah
Fungsional kelas II
Kapasitas latihan 4,43 METS
12
Analisa data
Data Etiologi Problem
Kekuatan otot menurun Resiko jatuh
Ds : ps mengeluh nyeri di Agen pencidera fisiologis Nyeri Akut
bagian dada saat melakukan (iskemia)
test
Do : P : nyeri akibat latihan
beban jantung
Q : nyeri seperti tertimpa
benda berat
R : nyeri di bagian dada
S : skala nyeri 4
T : nyeri ketika melakukan
latihan
Diagnosa
Exercise : Resiko jatuh b.d kekuatan otot menurun
Post exercise :Nyeri akut b.d agen pencidera fisiologi (iskemia) dd s mengeluh nyeri dada
Intervensi
Dx 1. Resiko jatuh b.d kekuatan otot menurun
Tujuan dan KH : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan resiko jatuh tidak
terjadi dengan kriteria pasien mengerti apa yang dijelaskan perawat
Intervensi
Jelaskan pada pasien cara berjalan yang benar
Anjurkan pada pasien untuk memberitahukan jika ada keluhan
Mendampingi pasien selama test berlangsung
13
Implementasi
1. Melakukan pengkajian
2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
3. Mengisi formulir persetujuan tindakkan
4. Mengukur TB 170 cm BB 72 kg
5. Memasang manset dan mengukur TD 150/90 mmHg
6. Memasang elektroda dan menghubungkan ke kabel monitor
7. Membantu pasien pindah ke alat treadmill
8. Monitoring exercise
9. Mengukur TD 170/90 mmHg
10. Membantu ps ke tempat tidur
11. Monitoring post exercise ( memberikan oksigen 4L, memberikan ISDN 5 ml,
memberikan obat aspilet 80 mg)
12. Mengukur TD 130/90 mmHg
13. Merapikan pasien dan alat
Evaluasi
Dx 1 Resiko jatuh b.d kekuatan otot menurun
S:
O : pasien mengikuti anjuran dari perawat
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
14
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
kebugaran seperti Gym. Namun banyak orang yang akhirnya membeli peralatan oleh
raga sendiri di dalam rumahnya termasuk treadmil. Treadmill adalah alat yang
Hal – hal yang harus diperhatikan selama pelaksanaan stres tes adalah :
tekanan darah, heart rate, irama jantung, pernafasan, perubahan EKG, ketidak
nyamanan pada dada, karena bila keadaan tersebut dibiarkan akan dapat
dan kelancaran pelaksanaan test, disini perawat dituntut tidak hanya dalam
pelaksanaan test tetapi juga perawat dituntut untuk dapat menganalisa hasil dari
perekaman ECG sehingga dapat segera berkolaborasi dengan dokter untuk mengambil
Tes toleransi latihan atau stressing test merupakan alat canggih kesehatan
15
DOKUMENTASI
16
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah,Edisi III. Jakarta: Kedokteran Egc.
Charlene J.Reeves,Robin Lockhart. 2001. Medical Surgical Nursing. Jakarta: Salemba
Medika.
Dipiro,Joseph Dkk. 1999. Pharmacotherapy.”A Pathophysiology Appronch: New York
Mc.Graw-Hill.
Ely Ismudianti Rilantono Dkk.1998. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Balai Fkui
Kapita Selekta Kedokteran. 1982. Edisi Kedua Editor Junaedi Purnawan Dan Kawan-Kawan,
Jakarta : Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI.
www.informasikedokteran.com/2015/09/angina-pectoris.html
digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/download/.../694 D.delima.2011.
17